Anda di halaman 1dari 5

Menggambarkan Proses Dalam Suatu

Aplikasi Dengan Diagram (UML/dll)


February 13, 2009
[Translate]

Membuat suatu aplikasi tidak cukup hanya dengan ide lalu langsung menuangkannya begitu saja
ke dalam kodingan pemprograman. Semakin kompleks suatu aplikasi yang akan dibuat maka aka
semakin sulit mencapai target jika tidak ada design yang bagus dari aplikasi tersebut. Salah satu
bagian design apliaksi adalah penggunaan diagram modelling.

Ada banyak diagram modelling yang dapat kita gunakan, salah satu yang cukup populer adalah
UML. Namun begitu, tidak semua diagram modelling cocok dengan apa yang akan kita rancang.
Saya disini tidak akan menjelaskan panjang lebar mengenai apa itu diagram modelling atau
UML, untuk bahan pembelajaran UML silakan klik link ini. Di artikel ini akan saya jelaskan apa
yang dapat kita lakukan untuk menggambarkan suatu proses yang terjadi dalam sistem dengan
menggunakan 4 diagram dibawah ini:

1. Work Flow Diagram


2. Use Case Diagram
3. Activity Diagram
4. Flow Chart

Pertama-tama mari kita mulai dari studi kasus, kita ambil contoh sebuah perusahaan sedang ingin
membuat aplikasi pembukuan keuangan perusahaan. Sebelum adanya aplikasi, proses
pembukuan masih manual, lihat gambar dibawah untuk lebih jelasnya:

Sistem yang lama membutuhkan proses yang memakan waktu dari tahap pengumpulan data
hingga hasil pembukan sampai ke manager. Lalu setelah beberapa pertimbangan diputuskan oleh
internal perusahaan, sistem yang lama akan diubah menjadi menggunakan program untuk
membantu pembukuan. Alur sistem pembukuan yang baru menjadi:

Pada sistem yang baru, proses pembukuan keuangan perusahaan dapat dipersingkat dan tidak
dibutuhkan banyak SDM untuk melakukan proses pembukuan. Akuntan hanya perlu mengakses
database dengan menggunakan program yang telah dibuat, program pembukuan akan secara
otomatis membuat laporan pembukuan dari input akuntan sehingga manager dapat langsung
melihat hasil pembukuan tanpa waktu lama. Setelah alur kerja sistem yang baru telah
didefinisikan dengan jelas, sekarang kita bisa menentukan fungsi apa saja yang terdapat pada
program pembukuan yang akan dibuat. Disinilah Use Case diagram digunakan, lihatlah contoh

dibawah:

Dari Use Case diagram di atas, bisa kita lihat bahwa program pembukuan yang akan dibuat
memiliki fitur input data keuangan, ubah data keuangan, hapus data keuangan, dan buat
pembukuan. Dengan dibuatnya diagram ini kita sekarang memilki gambaran jelas mengenai bisa
apa program yang akan dibuat nanti sehingga mempermudah kita dalam mengingat fungsi yang
ada pada program. Sekarang untuk memperjelas proses bisnis yang ada pada sisem pembukuan
yang baru, kita bisa membuat activity diagram dari salah satu fungsi program yang telah
dijabarkan di diagram Use Case, di sini diambil fungsi pembukuan karena fungsi tersebut
memiliki proses bisnis. lihatlah gambar di bawah ini:

Activity diagram di atas telah memberikan gambaran kepada kita bagaiman program harus
bekerja ketika fungsi pembukuan dilaksanakan. Sekarang dari activity diagram di atas, kita buat
flowchart-nya yang dijadikan landasan untuk kodingan pemprograman dari proses pembukuan.
Diagram flowchart di atas, menggambarkan alur kerja fitur dari program pembukuan yang akan
pada tingkatan hampir menuju kodingan pemprograman.

Dari penggunaan 4 diagram di atas, sekarang kita bisa melihat kesinambungan antara keempat
diagram tersebut, secara garis besar fungsi dari keempat diagram tersebut jika dirangkai menjadi
satu kesatuan adalah:

1. Work Flow Diagram, untuk menggambarkan alur kerja aplikasi yang akan dibuat pada
tingkatan paling umum yang dapat dijadikan sebagai landasan pembuatan diagram pada
tingkatan yang lebih khusus
2. Use Case Diagram, untuk menggambarkan fungsi apa saja yang ada pada aplikasi
sehingga nanti mempermudah kita dalam mengingat fitur-fitur yang ada pada aplikasi
tersebut dan sebagai landasan pada diagram activity
3. Activity Diagram, untuk menggambarkan alur kerja aplikasi secara lebih mendetail
namun masih pada tingkatan umum, diagram ini lebih digunakan untuk menjelaskan
proses bisnis dari aplikasi
4. Flow Chart, untuk menggambarkan alur kerja aplikasi secara lebih mendetail dan berada
pada tingkatan teknis sehingga dapat digunakan untuk membantu konstruksi aplikasi

Perlu dicatat bahwa penggunaan diagram dalam menggambarkan suatu proses pada aplikasi
tidak mesti hanya 4 jenis seperti yang telah dijelaskan pada artikel ini, banyak tersedia jenis
diagram dan anda juga dapat membuat diagram anda sendiri selama ada aturan jelas dalam
penggambaran diagramnya. Anda juga bisa mengganti salah satu dari keempat diagram yang
dijelaskan di artikel ini seperti menggantikan activity diagram dengan statechart diagram, kedua
diagram tersebut mempunyai fungsi yang sama namun berbeda dalam cara penampilan diagram.
Kombinasi dari keempat diagram yang saya jelaskan di sini merupakan salah satu kombinasi
diagram yang saya rasa dapat memberikan gambaran jelas alur kerja aplikasi dan mudah untuk
dimengerti. Selamat bersenang ria dengan UML dan diagram lainnya, hehe.

Anda mungkin juga menyukai