merupakan kontrak yang mengakibatkan timbulnya asset keuangan bagi satu entitas dan
PSAK revisi 2006 baru berlaku tahun 2008 tetapi penerapannya tahun 2010,
keuangan: penyajian dan pengungkapan yang diterbitkan tahun 2006). PSAK 50 (revisi
2010) diadopsi dari IAS 32 versi Oktober 2009. PSAK 50 (2014) membahas tentang :
Isi dari PSAK 50 yang sudah direvisi yaitu tujuan, Ruang Lingkup, Penyajian
yang berisikan tentang Liabilitas dan Ekuitas, Instrumen Keuangan Majemuk, Saham
yang Diperoleh Kembali, Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan, Saling Hapus antar
Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi 2013), Pedoman Penerapan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSAK 50. Berikut merupakan standar
akuntansi yang mengatur tentang instrumen keuangan :
Kewajiban kontraktual:
- Untuk menyerahkan kas atau asset keuangan lainnya kepada entitas lain;
- Untuk menukarkan asset keuangan atau kewajiban keuangan yang
persyaratan/kondisinya mungkin menguntungkan bagi perusahaan; atau
kontrak yang akan atau bisa diselesaikan dalam instrumen ekuitas entitas
sendiri dan berupa:
- Instrumen non-derivatif yang mewajibkan atau mungkin mewajibkan entitas
untuk menyerahkan instrumen ekuitas entitas sendiri dalam jumlah variabel
Instrumen Ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas asset
suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.
PSAK 50
Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 55
Tujuan
Signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas; dan
Jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana
entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan
bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
Prinsip-prinsip dalam Pernyataan ini melengkapi prinsip-prinsip untuk
pengakuan, pengukuran dan penyajian aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam
PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian dan PSAK 55 (revisi 2006):
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
menunjukkan secara terpisah:
ii. Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi pada saat pengakuan awal; dan
iii. Aset keuangan yang dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan
sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006).
vi. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
menunjukkan secara terpisah;
vii. Liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi pada saat pengakuan awal; dan
Aset Keuangan atau Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui
Laporan Laba Rugi
Jika entitas telah menetapkan pinjaman yang diberikan atau piutang (atau
kelompok pinjaman yang diberikan atau kelompok piutang) untuk diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, maka entitas mengungkapkan:
- jumlah perubahan nilai wajar dari derivatif kredit yang terkait atau
Jika entitas telah menetapkan suatu liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi sesuai PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran paragraf 8, maka entitas mengungkapkan:
(a) jumlah perubahan, selama periode dan secara kumulatif, nilai wajar liabilitas
keuangan yang dapat diatribusikan pada perubahan risiko kredit atas liabilitas yang
ditentukan diantara:
a. sebagai jumlah perubahan dalam nilai wajar yang tidak dapat diatribusikan
pada perubahan kondisi pasar yang meningkatkan risiko pasar (lihat Lampiran
B paragraf B4)
♯ Metode yang digunakan untuk memenuhi persyaratan pada paragraf 9(c) dan 10(a).
Reklasifikasi
Jika entitas telah mereklasifikasi aset keuangan (sesuai dengan paragraf 52-55
PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran) dengan satu
pengukuran:
♪ Pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, dan bukan nilai wajar; atau
♪ Pada nilai wajar; dari pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, maka
entitas mengungkapkan jumlah yang direklasifikasi ke dan dari setiap kategori dan
alasan reklasifikasi
Penghentian-Pengakuan
1. jenis aset;
2. jenis risiko dan manfaat atas kepemilikan yang tetap berada pada entitas;
3. saat entitas melanjutkan pengakuan seluruh aset jumlah nilai tercatat aset dan
liabilitas yang terkait
Entitas mengungkapkan:
a) jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas atau
liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah direklasifikasi sesuai dengan
paragraf 37(a) PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran;
Ketika entitas memiliki agunan (aset keuangan atau aset nonkeuangan) dan
diijinkan untuk penjual atau menjaminkan kembali tanpa didahului wanprestasi oleh
pemilik agunan, maka entitas mengungkapkan:
B. nilai wajar dari setiap agunan yang dijual atau dijaminkan kembali, dan apakah entitas
berkewajiban untuk mengembalikan agunan tersebut; dan
Ketika aset keuangan mengalami penurunan nilai karena kerugian kredit dan
entitas mencatat penurunan nilai dalam pos terpisah (misalnya pos penyisihan digunakan
untuk mencatat penurunan nilai individual atau pos serupa yang digunakan untuk
mencatat penurunan nilai kolektif atas aset keuangan) daripada secara langsung
mengurangi nilai tercatat
Untuk pinjaman diterima (loan payable) yang diakui pada akhir periode
pelaporan, entitas mengungkapkan:
a) rincian setiap wanprestasi selama periode dari pokok, bunga, dana pelunasan (sinking
fund), atau syarat penarikan atas pinjaman diterima tersebut;
b) jumlah tercatat pinjaman diterima yang mengalami wanprestasi pada akhir periode
pelaporan
c) apakah wanprestasi telah diselesaikan, atau syarat pinjaman diterima telah dinegosiasi
ulang, sebelum laporan keuangan secara resmi diterbitkan.
Jika, selama periode, terdapat pelanggaran atas syarat perjanjian pinjaman selain
yang diuraikan pada paragraf 18, maka entitas mengungkapkan informasi yang sama
seperti yang disyaratkan pada paragraf 18 jika pelanggaran tersebut memungkinkan
pemberi pinjaman untuk meminta percepatan pembayaran kembali (kecuali pelanggaran
telah diselesaikan, atau syarat pinjaman telah dinegosiasi ulang, pada atau sebelum akhir
periode pelaporan).
Aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, yang menunjukkan secara terpisah aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi pada saat pengakuan awal, dan aset keuangan atau liabilitas keuangan yang
dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55
(revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran;
Aset keuangan tersedia untuk dijual, yang menunjukkan secara terpisah jumlah
keuntungan atau kerugian yang diakui pada pendapatan komprehensif lain selama
periode, dan jumlah yang dipindahkan dari ekuitas ke dalam laporan laba rugi
b) Total pendapatan bunga dan total beban bunga (dihitung dengan menggunakan
metode suku bunga efektif) untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan yang tidak
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
c) Pendapatan dan beban imbalan (selain jumlah yang termasuk dalam penentuan suku
- Aset keuangan atau liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
- Aktivitas wali amanat dan aktivitas gadai lainnya yang mengakibatkan kepemilikan
atau investasi aset atas nama individu, wali amanat, program manfaat pensiun, dan
institusi lain;
d) Pendapatan bunga dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai yang diakru
(b) uraian instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan nilai
– Bab 1 Tujuan
– Bab 2 Ruang Lingkup
– Bab 4 Klasifikasi
– Bab 5 Pengukuran
– Ketentuan transisi
• Menggantikan PSAK 55
RUANG LINGKUP
Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali:
komitmen pinjaman yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau
dengan penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya.
• Kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara
neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan
instrumen keuangan,
PENGAKUAN
Pengakuan Awal
• Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi
keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan
pada kontrak instrumen tersebut.
• Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya
menggunakan salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan atau akuntansi
tanggal penyelesaian.
• hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau
• mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan; atau
• mempertahankan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak
penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan paragraf
3.2.5.
a. Aset Keuangan
Entitas mengklasifikasikan aset keuangan sehingga setelah pengakuan awal aset
keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain atau nilai wajar melalui laba rugi, dengan menggunakan dua dasar,
yaitu:
• model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan
• karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.
b. Liabilitas Keuangan
Entitas mengklasifikasikan seluruh liabilitas keuangan setelah pengakuan awal diukur
pada biaya perolehan diamortisasi, kecuali :
• liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas tersebut,
termasuk derivatif yang merupakan liabilitas, selanjutnya akan diukur pada
nilai wajar.
• liabilitas keuangan yang timbul ketika pengalihan aset keuangan tidak
memenuhi syarat penghentian pengakuan atau ketika pendekatan keterlibatan
berkelanjutan diterapkan.
• kontrak jaminan keuangan.
• komitmen untuk menyediakan pinjaman dengan suku bunga di bawah pasar.
• imbalan kontinjensi yang diakui oleh pihak pengakuisisi dalam kombinasi
• bisnis di mana PSAK 22 diterapkan.
Saat pengakuan awal entitas dapat membuat penetapan yang tidak dapat dibatalkan
untuk mengukur liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi, jika diizinkan
oleh paragraf 4.3.5, atau jika penetapan akan menghasilkan informasi yang lebih
relevan,
PENGUKURAN
Pengukuran Awal
• Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf 5.1.3, aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada saat
pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai
wajar ditambah atau dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan
atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan.
• Jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal
berbeda dari harga transaksinya, maka entitas menerapkan paragraf PP5.1.2A
• Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui
pertama kali pada nilai wajar pada tanggal transaksi
• Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk aset keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan paragraf 4.1.2 dan aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sesuai
dengan paragraf 4.1.2A.
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai dengan paragraf
4.2.1–4.2.2.
Penghapusan
• Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto dari aset keuangan ketika entitas
tidak memiliki perkiraan wajar untuk memulihkan aset keuangan secara keseluruhan
atau secara parsial.
Tujuan
• Tujuan akuntansi lindung nilai adalah untuk menunjukkan dalam laporan keuangan
dampak dari aktivitas manajemen risiko entitas yang menggunakan instrumen
keuangan untuk mengelola eksposur yang timbul dari risiko tertentu yang dapat
mempengaruhi laba rugi
Ruang Lingkup
• Untuk lindung nilai atas nilai wajar atas eksposur suku bunga dari portofolio aset
keuangan atau liabilitas keuangan Entitas dapat menerapkan persyaratan akuntansi
lindung nilai dalam PSAK 55
• Item lindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang diakui, komitmen pasti yang
belum diakui, prakiraan transaksi atau investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri.