Deskripsi Singkat Arsitektur tidak terlepas dari kebutuhan manusia akan wadah untuk memfasilitasi beragam aktivitasnya sehari-
hari. Sejarah Arsitektur memiliki usia yang hampir sama panjang dan tuanya dengan sejarah manusia sendiri.
Saat manusia mulai memikirkan dan mewujudkan naungan (shelter) sebagai salah satu kebutuhan hidupnya
yang paling mendasar untuk melindungi dirinya dari beragam pengaruh lingkungan dan ancaman yang mungkin
membahayakan dirinya, saat itu pulalah sejarah arsitektur dimulai. Mata Kuliah ini membahas perkembangan
arsitektur dan aspek-aspek umum dari aktivitas manusia yang terkait dengannya (artistik, ekonomis, lingkungan,
politik, sosial,budaya, dan teknologi). Sistematika pembahasan sendiri akan dilakukan dengan memadukan
unsur kronologis dan pembagian wilayah (region), mulai dari akhir masa Renaissance hingga perkembangan
arsitektur kontemporer di wilayah Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Pasifik. Objek arsitektural yang dibahas
bervariasi, mulai dari naungan yang paling mendasar, hunian, bangunan publik, hingga kota; dengan fokus utama
analisis terhadap aspek-aspek yang melatarbelakangi dan/atau perkembangan arsitektur di masa dan/atau
wilayah tertentu.
:
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan:
1. Memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai perkembangan arsitektur mulai dari masa Pencerahan hingga masa perkembangan arsitektur
kontemporer di dunia;
2. Memiliki pemahaman mengenai aspek-aspek yang melatarbelakangi dan/atau mempengaruhi perkembangan arsitektur di dunia sejak masa
Pencerahan hingga kontemporer;
3. Mampu memanfaatkan pemahaman, wawasan, dan pengetahuannya tersebut sebagai bagian dari proses perancangan karya arsitektur.
Daftar Pustaka
Curtis, William JR (1996): Modern Architecture since 1900, Phaidon.
Frampton, Kenneth (1980): Modern Architecture, a critical history, Thames&Hudson.
Gelernter, Mark (1996): Sources of architectural form, Manchester Univ.Press, pp.121-177.
Hitchcock&Johnson (1956): International Style, Willey&Son.
Hoed, Benny H (2011): Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, Komunitas Bambu, hlm.27-83