Anda di halaman 1dari 10

SUMBER DAYA MANUSIA

1. PENGERTIAN SDM (DEWI)


Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia
untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang
mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari
sistem yang membentuk suatu organisasi yang mengelola sumberdaya alam (SDA).

2. KOMPONEN SDM (NENG AAN)

Adapun komponen data-data SDM untuk meningkatkan dan mengelola SDM


dalam mengembangkan usaha yaitu :

1. Kualitas pekerjaan dan inovatifnya

kualitas kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu
pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam
pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna. Inovatif yaitu
Kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk
menghasilkan karya baru.

2. Kejujuran dalam bekerja

Kejujuran selain membawa banyak dampak positif juga membawa kepada kehidupan
yang jauh lebih baik. Pentingnya kejujuran dalam bekerja wajib kita terapkan sejak usia
dini agar senantiasa bersikap jujur dalam berbagai tindakan.

3. Kehadiran dalam bekerja

Kehadiran seorang karyawan sebagai sebuah kewajiban yang harus dilakukan kecuali ada
hal-hal lain yang sifatnya penting dan hal tersebut dapat dipertanggung jawabkan oleh
yang bersangkutan. Sistem kehadiran karyawan sudah ditentukan dan diatur dari
perusahaan dan kemudian duterapkan di masing-masing bagian.

4. Sikap dalam bekerja

Sikap positif diperlukan terutama jika menemukan masalah dalam pekerjaan. Jangan
langsung pasrah melainkan berusaha mencari berbagai jalan untuk mencari solusi
permasalahannya. Bisa jadi ini langkah untuk mencapai posisi yang lebih tinggi jadi
selesaikan dengan hati yang jernih.

1
2

5. Inisiatif dan kreatif

Seseorang akan dikatakan kreatif apabila dia mampu membuat atau menciptakan sesuatu,
entah itu hasil pemikiran atau asumsi dari orang” yang belum pernah melihat hal yang
dibuatnya, namun orang yang kreatif belum tentu inisiatif, Sedangkan seseorang akan
dikatakan mempunyai inisiatif apabila dia mampu melakukan sesuatu tanpa disadari oleh
orang lain disekitarnya, mungkin pula dia selalu mengandalkan dirinya sendiri dalam
melakukan hal apapun, namun orang yang punya inisiatif belum tentu kreatif. Kerjasama
dengan pihak lain

Kerjasama dengan pihak lain sangat diperlukan dalam bekerja, karena kerjasama akan
membantu kelancaran dalam bekerja dan berjalannya suatu pekerjaan.

6. Keandalan dalam bekerja

Keandalan dalam menjaga pekerjaan berarti mampu menjalani kepatuhan terhadap


prinsip-prinsip moral dan etika kerja; mampu mengembangkan karakter diri yang taat
moral dan etika; mampu menjaga kejujuran dan keikhlasan hati untuk berkontribusi
terhadap kemajuan perusahaan, serta mampu membebaskan diri dari kontrol dan
pengaruh negatif orang lain.

7. Pengetahuan tentang pekerjaan

Pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang tenaga kerja agar dapat melakukan kerja
dengan wajar, Pengalaman kerja ini sebelum ditempatkan dan harus diperoleh pada ia
bekerja dalam pekerjaan tersebut.

8. Tanggung jawab terhadap pekerjaan

Dalam bertanggung jawab berarti kita sedang menyelesaikan sebuah masalah. Di dalam
bekerja selalu saja ada kesalahan yang kita perbuat. Dan kesalahan tersebut harus
dipertanggung jawabkan, harus diselesaikan. Di saat kita menyelesaikan masalah itu kita
harus bijaksana dalam memilih cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal tersebut
agar rasa tanggung jawab yang telah kita kerjakan dapat berhasil dengan baik. Sehingga
masalah itu kita dapat selesaikan dengan bijaksana.

9. Pemanfaatan waktu dalam bekerja

Waktu tidak hanya setara dengan uang, namun lebih dari itu. Waktu merupakan aset tak
kasat mata yang paling sulit untuk dikendalikan penggunaannya. Untuk itulah kita harus
memanfaatkan waktu dengan lebih efisien lagi.
3

3. FUNGSI DAN TUJUAN SDM (ROSI)

Fungsi Pengelolaan Sumber Daya Manusia

1. Fungsi Pengadaan Tenaga Kerja

Fungsi pengadaan tenaga kerja meliputi kegiatan penentuan kebutuhan tenaga kerja (baik
mengenai mutu maupun jumlahnya), mencari sumber-sumber tenaga kerja secara efektif
dan efisien, mengadakan seleksi terhadap para pelamar, menempatkan tenaga kerja sesuai
dengan posisi yang sesuai, dan memberikan pendidikan serta latihan yang diperlukan
untuk pelaksanaan tugas bagi para tenaga kerja baru.

2. Fungsi pemeliharaan tenaga kerja

Fungsi pemeliharaan tenaga kerja mencakup pelaksanaan program-program ekonomis


maupun non-ekonomis, yang diharapkan dapat memberikan ketentraman kerja bagi
pekerja, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang dan penuh konsentrasi guna
menghasilkan prestasi kerja yang diharapkan oleh organisasi.

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan manajemen SDM adalah menigkatkan kontribusi produktif orang-orang


yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara
strategis, etis, dan sosial. Selain itu, Tujuan pengembangan sumber daya manusia
menurut Martoyo (1992) adalah dapat ditingkatkannya kemampuan, keterampilan dan
sikap karyawan/anggota organisasi sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai
sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi.

4. MANFAAT PENGELOLAAN SDM (IKA)

Sedangkan manfaat dan tujuan dari kegiatan pengembangan sumber daya manusia
menurut Schuler (1992), yaitu :

a. Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk

Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat ini,
yang dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditujukan untuk dapat
mencapai efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.

b. Meningkatkan produktivitas

Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh


tambahan ketrampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan
pekerjaan mereka. Dengan semikian diharapkan juga secara tidak langsung akan
meningkatkan produktivitas kerjanya.
4

c. Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja

Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka akan lebih
fleksibel dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan
yang terjadi dilingkungan organisasi. Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai
dengan kualifikasi tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang
baru, oleh Karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk
pekerjaan tersebut.

d. Meningkatkan komitmen karyawan

Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan memiliki persepsi


yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan
komitmen kerja pegawai serta dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja
yang baik.

e. Mengurangi turn over dan absensi

Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi akan


memberikan dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over absensi. Dengan
demikian juga berarti meningkatkan produktivitas organisasi.

5. PELAKSANAAN PENGELOLAAN SDM (RINA)

1. Pengelolaan SDM Melalui Mutasi

Mutasi adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan karyawan dari
suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat/sejajar. Mutasi merupakan
aspek yang penting untuk menghilangkan rasa jemu/bosan menghadapi pekerjaan
pada diri pegawai. Mutasi akan terjadi bila adanya lowongan suatu jabatan yang harus
segera diisi oleh SDM yang berkualitas.

2. Pengelolaan SDM Melalui Promosi

Promosi adalah kenaikan jabatan yang lebih tinggi, baik kekuasaan maupun
tanggungjawabnya dalam struktur organisasi perusahaan. Promosi merupakan alat
untuk meningkatkan SDM yang berkualitas, meningkatkan prestasi, dan moral
pegawai di dalam.

3. Pengelolaan SDM Melalui Motivasi

Motivasi adalah suatu perangsang dan dorongan bagi karyawan agar bekerja lebih giat
dan produktif. Motivasi dapat berupa inspirasi, semangat dan dorongan kepada
karyawan agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan keinginan wirausaha.
Pemberian motivasi bisa dengan dua cara: 1) Pemberian insentif semimaterial:
pemberian motivasi ini tidak dalam bentuk pemberian uang, seperti : penempatan
pegawai ditempat yang tepat, memberikan latihan pendidikan/kursus menyediakan
5

fasilitas kerja, dll 2) Pemberian insentif material: pemberian motivasi dengan


memberikan upah/gaji/bonus yang memadai dan cukup untuk keperluan hidupnya.

4. Pengelolaan SDM Melalui Actuating

Untuk melaksanakan perencanaan SDM perlu diadakan tindakan Actuating


(penggerakan). Ini semata-mata ditujukan untuk mendapatkan SDM yang penuh
disiplin, taat, patuh, dan setia dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

6. SDM DI INDONESIA (DEDEN)


Sumber daya manusia merupakan fakta dinamika yang memerlukan suatu
pengolahan yang tepat, sehingga benar-benar menjadi faktor pokok pembangunan.
Disamping itu sumber daya manusia merupakan tujuan pembangunan yaitu dalam rangka
pembangunan manusia seutuhnya. Manajemen sumber daya manusia sangat di tentukan
oleh sifat sumber-sumber daya manusia itu sendiri yang selalu berkembang baik
jumlahnya maupun mutunya. Manajemen sumber daya manusia harus mencari
keseimbangan antara jumlah dan mutu sumber daya manusia itu dengan keutuhan-
kebutuhan suatu negara di dalam pembangunan nasional.
Menurut suadipraja (2010: 20) saat ini sumber daya manusia (SDM) sudah harus
menjadi fokus pemerintah untuk bisa menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kalau untuk produksi kita tidak masalah, tapi memang SDM kita masih banyak yang
berpendidikan rendah. Sebanyak 94 persen tenaga kerja industri kita tingkat
pendidikannya masih SMA atau SMK ke bawah," ungkap Kepala Pusdiklat Kementerian
Perindustrian, Arifin, pada jumpa pers Konvensi RSKKNI Tenunan Tradisional di
Jakarta, Kamis (20/8).
Menurut Basir (2004: 4) Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk
melebihi 100 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk lebih 2 persen rata-rata per tahun.
Akibat daripada keadaan yang demikian itu timbullah masalah-masalah seperti
pengangguran yang tinggi terutama di pedesaan, kekurangan tempat tinggal, kekurangan
prasarana dan sarana kesehatan, kekurangan sandang, pangan, kesempatan kerja dan
sebagainya.
Keadaan yang demikian itu akan menghambat pembangunan. Untuk mencari
keseimbangan antara sumber-sumber daya manusia yang tersedia dengan tingkat
perkembangan ekonomi pada tahap-tahap tertentu diperlukan suatu manajemen sumber
daya manusia yaang tepat pada tingkat nasional.
6

7. MASALAH-MASALAH SDM DI INDONESIA (DENA)


Masalah-masalah yang timbul dalam sumber daya manusia di indonesia adalah:
1) Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah SDM yang komperhensip
dalam berpikir dan selalu mengantisipasi tuntutan di masa depan, memiliki sikap
positif, berperilaku terpuji, dan berwawasan, serta memiliki kemampuan,
keterampilan , dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan diberbagai bidang serta
sektor pembangunan.
2) Kurangnya tingkat pendidikan Formal yang disediakan sumber daya manusia.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus
negeri dan pendidikan formal berstatus swasta.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan.Perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim.Gambaran ini
tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa
masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan
aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita
kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata
alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan
kabupaten.
3) Kurangnya keterampilan sumber daya manusia.
Kurangnya keterampilan sumber daya manusia adalah tidak menguasai
Keterampilan yang dibutuhkan oleh para penyedia kesempatan kerja. Sumber daya
manusia yang tidak mempunyai keterampilan tidak akan dapat bersaing untuk
mendapatkan suatu pekerjaan.
4) Keterbatasan penyediaan kesempatan kerja.
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan
pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja.Namun bisa diartikan juga sebagai
permintaan atas tenaga kerja.
5) Rendahnya tingkat pendapatan per kapita sumber daya manusia.
7

Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu


memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang
sejahtera. Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya
beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan
harganya.
6) Rendahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki sumber daya masyarakat.
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai kenyataan dalam alam manusia.
7) Kurangnya pengetahuan teknologi baru yang digunakan
Teknologi adalah suatu benda atau objek yang diciptakkan oleh manusia yang
bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Teknologi yang diciptakkan oleh
manusia pada mulanya hanya sebuah alat-alat sederhana namun besar akan
manfaatnya. Dengan inovatif nya manusia membuat teknologi sangat cepat
berkembang.
8) Pembangunan perekonomian di setiap daerah tidak merata.
Pembangunan yang kurang merata disebabkan perekonomian yang kurang
lancar disuatu negara pada umumnya dan khususnya daerah satu dengan daerah lain.
Pembangunan memiliki dampak yang sangat penting dalam menanggulangi
pengangguran khususnya pembangunan perekonomian. Apabila pembangunan
perekonomian suatu daerah maju atau lancar, maka lapangan pekerjaan yang tersedia
di suatu daerah akan semakin banyak. Akan tetapi bila kurangnya lapangan pekerjaan
tetap terjadi maka akan menimbulkan pengangguran.
9) Rendahnya produktivitas tenaga kerja.
Produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seseorang tenaga kerja
atau pekerja untuk menghasilkan sejumlah output dalam satu satuan waktu tertentu.
Produktivitas tenaga kerja tersebut dapat merupakan ukuran efisiensi pemanfaatan
tenaga kerja.
10) Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998)
sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar
87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open
unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini
berjumlah sekitar 8 juta.
8

11) Lesunya dunia usaha.


Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat
ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan
tinggi.
12) Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia.
Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia adalah
terbatasnya kemampuan seseorang karena kurangnya pengetahuan dan berlatih untuk
menguasai keterampilan tertentu.
13) Rendahnya tingkat pendidikan formal.
14) Rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan untuk memberikan
layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat.
15) Inflasi dan Tingkat Pengangguran yang Terus Meningkat
Inflasi atau kenaikan tingkat harga secara umum dan terus menerus bagi
sebuah negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, selama tidak melebihi batas
normal, berlangsung singkat dan masih dapat terkendalikan oleh pemerintah.Inflasi
ini dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan dampak negatif seperti
menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi pendapatan dan
mengganggu stabilitas ekonomi. Seperti halnya inflasi, pengangguran yang terus
meningkat merupakan masalah bagi pebangunan ekonomi.Pengangguran yang terus
meningkat biasanya berdampak buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat
dan stabilitas nasional.
16) Masalah Pemerataan Pendapatan.
Pembangunan ekonomi Indonesia terkonsentrasi hanya di kota-kota besar
terutama di Pulau Jawa dan didominasi oleh kelompok tertentu.Pada hakikatnya,
pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sehingga
keberhasilan pembangunan nasional tidak hanya diukur dengan keberhasilan dibidang
ekonomi (secara materi).

8. PERAN PEMERINTAH DALAM SDM DI INDONESIA (TONI)

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah


tersebut adalah :
9

a) Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana


(KB).
b) Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan :
a. Program Transmigrasi
b. Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.
c) Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
 Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
 Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin
d) Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
 Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di
Indonesia.
 Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga
kerja.
 Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan
milik pemerintah.
 Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja.
 Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga
pemerintah.
e) Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan :
 Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang-nya
usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
 Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih
banyak menyerap tenaga kerja.

9. CARA MENGATASI MASALAH-MASALAH SDM DI INDONESIA (NANAH)

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan
di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di
bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000),
Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57
negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia
hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di
dunia.

Oleh karena banyaknya masalah-masalah SDM di indonesia tersebut, maka terlahirlah


solusi sebagai berikut:

1. Pemerintah harus membuat program sekolah gratis 12 tahun.


10

2. Memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yang miskin.


3. Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana fasilitas yang memadai staf pengajar
yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki sistem administrasi dan
birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit.
4. Membuka lowongan pekerjaan agar masayrakat didaerah bisa bekerja dan mendapatkan
pendapatan yang tinggi sehingga dapat menyekolahkan anak-anak mereka sampai jenjang
perguruan tinggi.
5. Perusahaan harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan
kepemimpinan secara berkala.
6. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan secara
berkala.
7. Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan dan keahlian
untuk para pegawai baru dan para pemimpin perusahaan.
8. Perusahaan harus melakukan delapan pendekatan yang dapat digunakan untuk
perencanaan, tenaga kerja, rekruitmen, pelatihan, pengembangan karir manajemen
kinerja, merek perusahaan, keahlian pekerja dan sistem meritokasi.
9. Pemerintah dan pihak swasta harus memberikan bantuan pelatihan. Beberapa bantuan
pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi keterampilan kerajinan rotan, tenun
tekstil, makanan, minuman, jamu, peternakan dan pertanian.
10. Pemerintah dan pihak swasta memberikan bantuan modal. Bantuan modal itu diharapkan
bisa menjadi tambahan masyarakat dan sumber daya manusia untuk menggerakan
usahanya atau membuka usaha baru yang dapat banyak menyerap tenaga kerja.
11. Perusahaan harus memberikan pelatihan keterampilan teknologi terbaru secara berkala
kepada seluruh tenaga kerja yang bekerja diperusahaan tersebut.
12. Perusahaan memeberikan beasiswa pendidikan kepada seluruh karyawan diperusahaan
tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
13. Perusahaan memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya supaya
kesejahteraan karyawannya terjamin.
14. Pemerintah dan perusahaan harus menyediakan sarana dan prasarana untuk melatih
keterampilan para karyawannya. Seperti menyediakan komputer dan alat-alat teknologi
lainnya.
15. Perlunya rumah-rumah singgah untuk anak jalanan guna menjadi tempat belajar.
Pemerintah harus lebih memperhatikan anak-anak jalanan.

Anda mungkin juga menyukai