Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : Metode Penelitian Dakwah

Diampu oleh : Muhamad Bisri Mustofa, M.Kom.I


Prosedur :
1. Tentukan judul penelitian yang akan saudara buat. Saya telah sediakan
beberapa judul penelitian yang dapat anda pilih di bawah ini :
a.
2. Setelah memilih salah judul diatas, kumpulkan materi atau teori berkaitan
dengan judul penelitian saudara.
3. Bacalah keseluruhan contoh proposal di bawah ini, lalu fahami dan ikuti
pola penulisan proposal tersebut.
4. Buatlah proposal penelitian mengikuti format proposal di bawah ini untuk
memudahkan saudara menulis, print dan bawa tugas ini di pertemuan
selanjutnya. Terima Kasih.
PEMBATALAN PERKAWINAN MENURUT
UNDANG-UNDANG PERKAWINAN
NOMOR 1 TAHUN 1974
(Studi Kasus di Pengadilan Agama Tana Toraja)

Disusun guna memenuhi syarat mengikuti Seminar Proposal


Pada Jenjang Strata Satu Program Studi Hukum Keluarga

Disusun Oleh :

Nama (NPM/NIM)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA


FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM AGUS SALIM METRO LAMPUNG
TA. 2017-2018 M / 1439 H
A. Latar Belakang

Hampir semua mahluk ciptaan Allah swt, di atas dunia ini bila hendak

mengembangbiakkan keturunannya dilalui dengan proses perkawinan. Demikian

halnya dengan manusia sebagai salah satu diantara mahluk ciptaanNya dalam

melangsungkan keturunannya melalui suatu wadah perkawinan. Hal ini dapat

dilihat pada firman Allah Swt dalam QS. An-Nisa (4) :1

 
  
   
  
  
  
  
 
    
  
Terjemahan :

Artinya ‘Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri dan daripadanya Allah menciptakan istri

dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan

yang banyak.1

Perbedaan antara proses perkawinan manusia dengan mahluk lainnya terletak

pada nilai sebuah perkawinan. Manusia sebagai mahluk yang termulia.

Memandang perkawinan itu mengandung nilai spiritual yang datangnya dari Allah

yang terdapat dalam ajaran agama.

1
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta : PT. Inter Masa. 1986)
h. 114
Sedang mahluk selain manusia hanya menggunakan perkawinan sebagai alat

untuk berkembang biak saja. Hal ini dikarenakan manusia dikarunia oleh Allah

Swt berupa akal pikiran sedang mahluk lainnya tidak dikaruniai.

Sebagai Negara yang berdasarkan pancasila, dimana sila yang pertamanya

ialah Ketuhan Yang Maha Esa, makanya perkawinan mempunyai hubungan yang

erat dengan agama atau kerohanian, sehingga perkawinan bukan hanya sekedar

mempunyai unsur jasmani saja akan tetapi unsur kerohanian juga mempunyai

peranan penting. Hal ini mempunyai hubungan erat dengan tujuan dari sebuah

perkawinan yaitu untuk membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan sejahtera

serta kekal berdasarkan Ketuhahan Yang Maha Esa.

Namun perkawinan tidak semuanya dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, terkadang harus putus ditengah jalan apakah sebab perceraian itu

karena cerai talak, cerai gugat, fasid nikah, fasakh nikah, atau pembatalan sebuah

perkawinan. Berbicara tentang pembatalan perkawinan yang diatur dalam

Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan di Indonesia maka

dalam skripsi ini penulis mencoba melihat praktek pembatalan perkawinan pada

Pengadilan Agama Tana Toraja.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul satu masalah pokok yaitu

bagaimana Praktek Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang di

Indonesia. Dengan adanya masalah pokok diatas maka dapat pula dikemukakan

dua sub masalah, yaitu :


1. Bagaimana Faktor-faktor apakah yang menyebabkan Pembatalan

Perkawinan di Pengadilan Agama Tana Toraja?

2. Bagaimana upaya Pengadilan Agama Tana Toraja menerapkan Undang-

Undang Perkawinan di Indonesia dalam Pelaksanaan Pembatalan

Perkawinan?

C. Hipotesis

Adalah tidak adanya izin untuk berpolygami atau izin untuk beristeri lebih

dari satu orang, dalam hal ini pihak suami telah melakukan suatu perkawinan baru

dengan seorang wanita tanpa sepengetahuan dari isterinya yang sah. Untuk

memberikan gambaran permasalahan di atas, maka dapatlah dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Faktor-faktor menyebabkan pembatalan perkawinan

di Pengadilan Agama Tana Toraja yaitu adalah tidak adanya izin untuk

berpolygami atau izin untuk beristeri lebih dari satu orang, dalam hal ini

pihak suami telah melakukan suatu perkawinan baru dengan seorang

wanita tanpa sepengetahuan dari isterinya yang sah.

2. Untuk mengetahui dalam hal penerapan Undang-Undang no.1 tahun

1974 terhadap pembatalan perkawinan di Pengadilan Agama di Tana

Toraja ternyata tidak sepenuhnya melaksanakan prosedur sebagaimana

yang telah diatur dalam UU no.1 Thn 1974.

D. Pengertian Judul
Untuk memproleh pemahaman yang lebih jelas dari judul praktek pembatalan

perkawinan menurut undang-undang no.1 tahun 1974 pada Pengadilan Agama

Tana Toraja. Maka terlebih dahulu akan dijelaskan bebepara kata yang digunakan

dalam judul tersebut. Kata Pembatalan diambil dari kata batal yang berarti tidak

jadi, atau tidak sah.2 “Perkawinan dapat dibatalkan apabila para pihak tidak

memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan perkawinan”.

Jadi pembatalan yang dimaksud adalah membatalkan sebuah ikatan

perkawinan setelah adanya ijab kabul dan aqad nikah. Perkawinan yang

dimaksud dalam hal ini adalah : Ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dengan

seorang perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk rumah tangga

yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 3 Setelah kita

mengenal pengertian dari kata yang digunakan dalam judul, maka dikaitkanlah

dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan di Indonesia.

Ruang lingkup pembahasan dalam skripsi ini, terlebih dahulu melihat praktek

pembatalan perkawinan di Pengadilan Agama Tana Toraja, kemudian

diketengahkan menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 dan segala faktor

penyebab timbulnya serta faktor pendukung dan penghambatnya.

Dari pengertian judul serta ruang lingkup pembahasan yang dikemukan

diatas, maka defenisi operasionalnya adalah meneliti pelaksanaan Pembatalan

Perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 pada Pengadilan

2
W.J.S. Poerwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Cet: X; Jakarta, Balai
Pustaka, Jakarta. 1987), hal.
3
Lihat Undang-Undang Perkawinan No.1 Thn 1974, ( Arkola), h. 5
Agama Tana Toraja serta faktor penyebab timbulnya dan faktor pendukung dan

penghambatnya.

E. Tinjauan Pustaka

Drs. Ahmad Rafiq, M.A. dalam karyanya membahas tentang batalnya

perkawinan serta usaha-usaha pencegahan dilakukan sebelum perkawinan

dilangsungkan, dan langkah-langkah pembatalan setelah perkawinan selesai

dilangsungkan, dan diketahui terdapat syarat-syarat yang tidak terpenuhi.

Drs. H.A. Mukti Arto, SH. Mengemukakan bahwa pasal 22 UU No.1/1974

menyatakan bahwa perkawinan dapat dibatalkan, apabila para pihak tidak

memenuhi syarat untuk melangsungkan perkawinan. Namun perkawinan yang

tidak memenuhi syarat tidak sendirinya menjadi batal, melainkan harus

diputuskan oleh Pengadilan.

Selain dari buku di atas, penulis juga mempersiapkan rujukan lain. Undang-

Undang Perkawinan Di Indonesia, serta Komplasi Hukum Islam Di Indonesia.

Dan buku-buku yang lain yang berkaitan dengan pembahasan ini. Sehingga

penulis berharap mampu memaparkan Praktek Pembatalan perkawinan di

Pengadilan Agama Tana Toraja, serta faktor-faktor penyebab pembatalan

Perkawinan di Tana Toraja, mengingat judul ini belum pernah ada yang

membahasnya dalam bentuk karya ilmiah, sehingga memotifasi penulis untuk

meneliti sejauh mana upayah yang dilakukan Pengadilan Agama Tana Toraja

Menerapkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Pembatalan


Perkawinan. Dan bagaimana eksistensi Undang Nomor 1 tahun 1974 dalam hal

penyelesaian perkara perkawinan pada Pengadilan Agama secara keseluruhan.

F. Metode Penelitian

Untuk memudahkan penulis dalam memperoleh data yang konkrit sebagai

pedoman dalam penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa

metode sebagai berikut:

1. Metode Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaan ini, penulis menggunakan bentuk studi khusus yang

membahas kenyataan atau kejadian yang pernah dialami oleh Pengadilan

Agama Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam usaha pengumpulan data-data yang relevan dengan judul ini,

penulis menggunakan metode:

a. Library Research, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan

jalan membaca dan menelusuri literatur-literatur yang berkaitan

dengan judul yang kebanyakan terdapat di perpustakaan-

perpustakaan kemudian mengambil hal-hal yang dibutuhkan baik

secara langsung maupun saduran.

b. Field research, yaitu suatu metode pengumpulan data yang

menggunakan dengan melakukan langsung kelapangan penelitian


yang telah ditentukan dalam judul skripsi. Kemudian metode ini

dapat digunakan tekhnik sebagai berikut:

c. Observasi yakni suatu metode pengumpulan data yang digunakan

dengan jalan mengadakan pengamatan yang dilakukan secara

langsung pada lokasi yang menjadi obyek atau sekarang menjadi

penelitian.

d. Intrview yakni proses pengumpulan data dengan jalan mengadakan

dialog atau tanya jawab secara langsung antara dua orang bertahap-

tahap secara fisik. Dalam ini melalui orang-orang tertentu yang

dianggap dapat memberikan data yang berhubungan dengan masalah

yang dibahas.

e. Dokumentasi adalah cara untuk mengumpulkan data dengan

jalan melihat dokumen atau catatan yang ada pada Pengadilan

Agama Tana Toraja, yang berhubungan dengan penelitian yang

dilakukan dengan tujuan agar dokumen-dokumen tersebut dapat

membantu dalam memecahkan masalah-masalah dalam penelitian.

3. Metode pengolahan dan analisis data

Dalam proses penulisan, penulis menggunakan beberapa metode

pengolahan data dan analisis data:

a. Metode Deduktif, yaitu mengumpulkan data-data yang bersifat

umum kemudian menarik kesimpulan yang khusus.

b. Metode Induktif, yaitu mengumpulkan data-data yang bersifat

khusus, kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.


c. Metode Komparatif, yaitu perbandingan antara data yang satu

dengan data yang lainnya guna memperoleh suatu kesimpulan yang

jelas terhadap kajian ini.

G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penulisan

Secara umum skripsi ini adalah merupakan suatu persyaratan

penyelesaian studi pada perguruan tinggi. Oleh karena itu penulis mempunyai

suatu kewajiban secara formal terikat pada aturan-aturan perguruan tinggi

tersebut. Namun secara khusus penelitian ini bertujuan :

Untuk mengetahui langkah-langkah Pengadilan Agama dalam

Pembatalan Perkawinan di Kabupaten Tana Toraja.

2. Kegunaan Penulisan

Untuk mengetahui sejauhmana penerapan Undang-Undang No.1 1974

tentang perkawinan di Pengadilan Agama Tana Toraja. Selanjutnya

kegunaan yang dapat diperoleh dari penulisan ini sebagai berikut :

a. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang mengadakan

penelitian lebih jauh terhadap masalah ini dan sekaligus merupakan

bahan pertimbangan bagi Pengadilan Agama Tana Toraja.

b. Sebagai salah satu persyaratan dalam proses penyelesaian studi pada

Fakultas Syari’ah UIN Alauddin Makassar.


DAFTAR PUSTAKA

Ali, Moh. Daud. Hukum Islam Dan Peradilan Agama. Cet I ; Jakarta. PT. Raja

Grafindo Persada, 1996.

Anwar Sitompul S.H. Kewenangan Dan Tata Cara Berperkara Di pengadilan

Agama, Bandung, Armico, 1984

Anwar Hardjono DR., SH. Hukum Islam “Keluasan Dan Keadilannya”, Cet.II,

PT. Bulan Bintang, jakarta. 1968

Chuzaimah T. Yanggo DR. H. Dan Drs. Drs. H. A. Hafiz Anshary. A. Z. MA.

Problematika Hukum Islam Kontemporer. Cet. II, LSIK, Jakarta. 1996.

Cik Hasan Bisry, Drs. MS. Peradilan Agama Di Indonesia. Cet II, Raja Grafindo

Persada. Jakarta. 1998

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta : PT. Inter Masa.

1986)

Hadikusumah, Prof. H. Hilman, SH, Hukum Perkawinan Indonesia, Cet II,

Mandar Maju Bandung 2003.

Hasbi Ash Siddieqy M. Hukum-Hukum Fiqih Islam, Cet. II, PT. Bulan Bintang,

jakarta. 1965.

Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negri Sipil, Jakarta, Ghalia

Indonesia, Cet, II, 1985

Kompilasi Hukum Islam, Arkola.

Latief, H.M. Djamil, S.H. Kedudukan Dan Kekuasaan Peradilan Agama Di

Indonesia, Jakarta, Bulan Bintang, 1983.

Majid, Nurcholish. Masyarakat Religius. Cet, I; Jakarta: Paramadina, 1997


Nasution, Harun. Islam Rasional, Cet, IV; Bandung: Mizan, 1996.

Nur, Djamaan. Fikhi Munakahat. Cet. I; Semarang: Toha Putra 1993

Ny, Sumiati. Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan .Cet,

II; Yogyakarta: Liberty, 1986.

Rofiq, Drs. Ahmad, M.A. Hukum Islam Di Indonesia, Cet I, Raja Grafindo

Persada Jakarta 1995.

Sayyid Sabik, Fikhu Sunnah, jilid 8, Bandung, Al- Ma`a rif , 1990.

Soerbekti, R. dan R. Tjitrosudibio. Kitab Undang-Undang Perdata, Djambata,

1981.

Undang-Undang Perkawinan Di Indonesia, Arkola..

W.J.S. Poerwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet.X, Balai Pustaka,

Jakarta. 1987.

Yunus, Mahmud. Hukum Perkawinan Dalam Islam, Cet. X; Jakarta: Hidakarya

Agung,1983.
(OUT LINE SEMENTARA)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan dan Batasan Masalah

3. Hipotesis

4. Pengertian Judul, Ruang Lingkup Pembahsan, dan Defenisi Opersional

5. Metode Penelitian

6. Tinjauan Pustaka

7. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

8. Kepustakaan

BAB II PEMBATALAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG

NOMOR 1974

1. Pengertian Pembatalan

2. Syarat Terjadinya Pembatalan

3. Alasan-Alasan Pembatalan

4. Peranan Pengadilan Agama Tana Toraja terhadap Pembatalan Perkawinan

BAB III ANALISA KASUS

1. Kasus I

2. Kasus II

3. Kasus III
BAB IV PEMBATALAN PERKAWINAN PADA PAENGADILAN

AGAMA TANA TORAJA

1. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Pembatalan Perkawinan

2. Proses Penyelesaiaan

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembatalan Perkawinan

BAB V P E N U T U P

1. Kesimpulan

2. Saran-Saran

Anda mungkin juga menyukai