Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIFITAS SISTEM DESENTRALISASI UNTUK

PENGHINDARAN RESIKO SUATU PERUSAHAAN

Almira Yumna Nafisah

20150420290

MANAJEMEN BIAYA / F

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, dunia usaha di Indonesia berkembang
dengan pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan ekonomi yang telah
diluncurkan Pemerintah. Penetapan sistem pengorganisasisan perkerjaan dalam suatu
perusahaan sangat penting untuk mengkoordinasi pekerjaan atau. Sistem di dalam
perusahaan ada sistem desentralisasi, desentralisasi biasanya digunakan dengan
perusahaan yang memiliki banyak cabang dan manajemen puncaknya melakukan
pendelegasian wewenang.

Penentuan keputusan resiko seorang manajer penting dalam hal kendali dan
manajemen, seorang manajer harus bisa melihat resiko apabila dia mengambil sebuah
keputusan, apakah keputusan yang akan diambilnya menguntungkan atau bahkan
merugikan. Dalam upaya pengingkatan produktivitas pegawai dalam mejalankan
kegiatan kantor, diperlukan pemilihan atas pengorganisasian pekerjaan kantor yang
tepat dan seusai dengan keadaan organisasi itu sendiri. pengkoordinasian pekerjaan ini
memungkinkan anggota organisasi untuk tetap mengarahkan aktivitasnya kearah
pencapaian tujuan organisasi dan mengurangi ketidakefisienan serta konflik yang
merusak. Pengkoordinasian dimaksudkan agar setiap pegawai, manajer maupun setiap
departemen mengetahui tugas dan tanggung jawab yang dimilikinya, sehingga tidak
akan terjadi ketidakseimbangan atau ketidak teraturan dalam melaksanakan fungsi
manajemen dalam perkantoran, dengan pengkoordinasian menggunakan sistem
desentralisasi dapat dilihat bagaimana sebuah perusahaan menghindari resiko dalam
perusahaannya.

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana pengkoordinasian dalam suatu perusahaan yang menggunakan sistem


desentralisasi?
 Apakah dengan menggunakan sistem desentralisasi dapan menghindari resiko
dalam suatu perusahaan ?
C. Tujuan & Manfaat
 Mengetahui bagaimana menerapkan sistem desentralisasi
 Mengetahui bahwa dengan menggunakan sistem desentralisasi dapat menghindari
resiko dalam suatu perusahaan

D. Landasan Teori
 Sistem desentralisasi.
Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan
prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik
Indonesia. Dengan adanya desentralisasi maka muncullan otonomi bagi suatu
pemerintahan daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian
yang secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Dalam
kaitannya dengan sistem pemerintahan Indonesia, desentralisasi akhir-akhir ini
seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan karena dengan adanya
desentralisasi sekarang menyebabkan perubahan paradigma pemerintahan di
Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa desentralisasi berhubungan
dengan otonomi daerah. Sebab, otonomi daerah merupakan kewenangan suatu
daerah untuk menyusun, mengatur, dan mengurus daerahnya sendiri tanpa ada
campur tangan serta bantuan dari pemerintah pusat. Jadi dengan adanya
desentralisasi, maka akan berdampak positif pada pembangunan daerah-daerah yang
tertinggal dalam suatu negara. Agar daerah tersebut dapat mandiri dan secara
otomatis dapat memajukan pembangunan nasional.
 Kelebihan sistem Desentralisasi
1. Jenjang manajemen lebih sedikit (flat)
2. Birokrasi berkurang. Pengambilan keputusan akan berada pada unit yang sekaligus
melaksanakan.
3. Lebih responsif terhadap perubahan. Unit organisasi akan lebih mudah menghadapi
situasi terkini karena pengambilan keputusan ada pada unit desentralisasian.
4. Lebih mendorong kreativitas dan pengembangan ide baru. Unit-unit organisasi yang
ada akan berupaya mengembangkan potensi dirinya.
5. Motivasi karyawan lebih tinggi. Anggota organisasi akan mempunyai rasa memiliki
organisasi yang tinggi dan termotivasi untuk mengembangkan dan meningkatkan
kinerja unit organisasinya.
6. Keterlibatan karyawan lebih besar. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa
partisipasi yang lebih tinggi akan meningkatkan kinerja organisasi.
7. Kapabilitas organisasional meningkat. Kecakapan organisasi akan lebih meningkat
karena tersedianya sumber daya manusia yang terlatih dan teruji dalam memimpin
organisasi.
 Penghindaran resiko

Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan dan mengukur resiko yang dihadapi


perusahaannya, maka ia harus memutuskan bagaimana menangani resiko tersebut.
Dengan kata lain, pengendalian resik adalah suatu tindakan untuk menyelamatkan
perusahaan dari kerugian. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Ketidakpastian
ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang
akan terjadi.

Sesuatu yang tidak pasti dapat berakibat menguntungkan atau


merugikan.menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang, sedangkan ketidak pastian yang
menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko. Secara umum risiko
dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana
terdapat kemungkinan yang merugikan.
BAB 2
PEMBAHASAN
Untuk meningkatkan efektifitas secara keseluruhan, banyak perusahaan memilih
untuk menggunakan sistem desentralisasi. perusahaan tersebut melakukan desentralisasi
karena paramanajer lokal mampu membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan
informasi lokal. Manajer lokal juga mampu memberikan tanggapan yang tepat waktu
untuk kondisi-kondisi yang berubah. Dalam kondisi terdesentralisasi, para manajer
memiliki peran yang lebih besar dalam pembuatan keputusan dan
pengimplementasiannya, serta menjadikan manajemen lebih bertanggung jawab
terhadap aktivitas unit kerja yang dipimpin.
Desentralisasi yang efektif memerlukan adanya pelaporan tersegmen. Selain laporan
laba rugi perusahaan secara keseluruhan, juga diperlukan laporan untuk masing-masing
segmen organisasi. Segmen (segment) merupakan bagian atau aktivitas organisasi yang
memuat data biaya, penjualan atau laba yang diperlukan oleh manajer. Contoh segmen
adalah divisi sebuah perusahaan, wilayah penjualan, unit-unit toko, pusat layanan,
pabrik, departemen pemasaran, pelanggan individu, dan lini produk. Operasi perusahaan
dapat tersegmentasi dengan banyak cara. Laporan laba rugi tersegmen ini bermanfaat
untuk menganalisis profibilitas usaha dan mengukur kinerja manajer.
Karena perusahaan yang terdesentralisasi mendelegasikan tanggung jawab
pengambilan keputusan kepada manajer tingkat yang lebih rendah, maka diperlukan
system akuntansi pertanmggungjawaban (responsibility accounting system) yang
menghubungkan wewenang pengambilan keputusan manajer tingkat yang lebih rendah,
Pada pengambilan keputusan terdesentralisasi memperkenankan manajer pada jenjang
yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan
penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban mereka.Jadi singkatnya
Desentralisasi adalah praktik pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada
jenjang yang lebih rendah.
Hubungannya dengan penghindaran resiko adalah disini yang menetapkan dan
mengambil keputusan serta kebijakan dalam perusahaan yang menggunakan sistem
desentralisasi adalah manajer, dalam menetapkan dan mengambil keputusan para
manajer harus bisa melihat resiko apa yang akan dia dapat jika dia mengambil suatu
keputusan.
Adanya desentralisasi ini akan menyebabkan para manajer yang dikenai limpahan
wewenang membutuhkan informasi yang berkualitas serta relevan untuk mendukung
kualitas keputusannya. Selain itu, desentralisasi untuk perusahaan besar digunakan
untuk perusahaan besar diperlukan karena keterbatasan kognitif karenatidak mungkin
ada orang yang dapat memahami secara utuh setiap pasar dan produk.Alasan lainnya
adalah sebagai wadah untuk melatih dan memotivasi manajer lokaldan membebaskan
manajemen puncak dari masalah-masalah operasional sehari-harisehingga mereka dapat
menggunakan waktunya untuk memikirkan hal-hal yang bersifat jangka panjang seperti
perencanaan strategis.
Dengan begitu manajer harus berfikir bagaimana untuk memajukan perusahaannya
dan memberikan keuntungan bukan resiko atau kerugian yang akan melemahkan
perusahaannya, dengan menggunakan sistem desentralisasi maka akan lebih efektif
untuk penghindaran resikonya karena para manajer memiliki peran yang lebih besar
dalam pembuatan keputusan dan pengimplementasiannya, serta menjadikan manajer
lebih bertanggung jawab terhadap aktivitas unit kerja yang dipimpin.
Dengan desentralisasi anggota perusahaan akan tetap mengarahkan aktivitasnya
kearah pencapaian tujuan perusahaan dan mengurangi ketidakefisienan serta konflik
yang merugikan perusahaan. supaya setiap pegawai, manajer maupun setiap departemen
mengetahui tugas dan tanggung jawab yang dimilikinya, sehingga tidak akan terjadi
ketidakseimbangan dalam melaksanakan fungsi manajemen dalam perusahaan. Hal ini
merupakan salah satu cara penghindaran resiko dalam suatu perusahaan dengan
menggunakan sistem desentralisasi
BAB 3
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa sistem desentralisasi wewenang pengambilan
keputusannya tidak diserahkan pada manajmen puncak, melainkan disebarkan diseluruh
organisasi, organisasi yang terdesentralisasi secara kuat adalah organisasi yang
memberikan kebebasan kepada manajer-manajer tingkat yang lebih rendah ataupun
karyawan untuk membuat suatu keputusan. Pada sisi lainnya, di suatu organisasi yang
sangat tersentralisasi, manajer-manajer tingkat yang lebih rendah memiliki sedikit
kebebasan untuk membuat suatu keputusan. Pada pengambilan keputusan
terdesentralisasi memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk
membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan
dengan wilayah pertanggungjawaban mereka. Maka dari itu untuk efektifitas
penghindaran resiko suatu perusahaan lebih efektif menggunakan sistem desentralisasi
karena yang memutuskan dan menjalankan kegiatan operasional dari perusahaannya
adalah manajer sementara manajemen pucaknya hanya berfokus pada kinerja jangka
panjang.
DAFTAR PUSTAKA

 Hansen/Mowen.2009. “Akuntansi Manajerial Buku 1 Edisi 5”. Jakarta: Salemba


Empat

 Blocher Edward J, David E. Stout dan Gary Cokins.2011. “Manajemen


Biaya”.Jakarta: Salemba Empat.

 https://id.wikipedia.org/wiki/Desentralisasi

 https://business.tutsplus.com/id/tutorials/effective-risk-management-strategies--
cms-22887

Anda mungkin juga menyukai