Download
Daftar Isi
home
Cari di sini
http://binderedukasi.blogspot.com/2014/03/pertumbuhan-dan-perkembangan-definisi-para-
ahli.html tanggal 7 maret 2014
Pengertian Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya. Jadi bersifat
kuantitatif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau
satuan berat (Narendra, Moersitowati. 2002: 1). judul artikel
Definisi Pertumbuhan adalah indikator dinamik yang mengukur pertambahan berat dan tinggi/
panjang anak. (Soekiman. 2000).
Definisi Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan besar, jumlah, ukuran dan fungsi
tingkat sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh). (Supriasa. 2001: 27)
Menurut Jellife D.B (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ dan
jaringan dari masa konsepsi sampai remaja. (Supriasa. 2001: 27)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
1.Faktor internal
Soetjiningsih (1998) mengungkapkan bahwa faktor genetik merupakan modal dasar bagi proses
pertumbuhan. Melalui genetik yang berada dalam sel telur yang dibuahi, dapat ditentukan kualitas
dan kuantitas pertumbuhan.
2) Mekanis
Kelainan bawaan pada bayi dapat disebabkan oleh trauma dan cairan ketuban yang kurang.
Demikian pula posisi janin yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai kelainan pada bayi yang
dilahirkan dan dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat.
4) Endokrin
Jenis hormon yang berperan dalam pertumbuhan janin adalah somatotropin, hormon plasenta,
hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin. Hormon yang
dihasikan kelenjar tiroid termasuk hormon pertumbuhan oleh karena itu apabila ada kelainan pada
kelenjar ini. Produksi hormon akan terganggu yang mengakibatkan pertumbuhan terhambat.
5) Radiasi
Pengaruh radiasi pada bayi sebelum berumur 18 minggu dapat mengakibatkan kematian, kerusakan
otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.
6) Infeksi
Cacat bawaan juga disebabkan oleh infeksi intra uterine, dan jenis infeksi lain yang menyebabkan
penyakit pada janin adalah varisela, malaria, HIV, virus hepatitis dan virus ifluensa.
7) Stress
Apabila ibu hamil mengalami stres, akan mempengaruhi tumbuh kembang jain yaitu berupa cacat
bawaan dan kelainan jiwa.
8) Anoksia Embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, dan menyebabkan
BBLR.
3.Faktor Lingkungan Pascanatal
1) Lingkungan Biologis
Lingkungan biologis yang berpengaruh adalah ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan,
kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme yang saling terkait satu dengan
yang lain.
2) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik yang berpengaruh adalah cuaca, keadaan geografis, sanitasi lingkungan, keadaan
rumah dan radiasi. Faktor cuaca dan keadaan geografis berhubungan dengan kejadian gagal panen
yang berakibat asupan gizi keluarga rendah, keadaan ini yang menyebabkan gizi kurang dan
pertumbuhan anak akan terhambat.
3) Faktor Psikososial
Faktor yang berpengaruh adalah stimulasi rangsangan, motivasi, ganjaran atau hukuman, kelompok
sebaya, stress, lingkungan sekolah, cinta dan kasih sayang.
Unicef dan Johnson (1992) membuat model interaksi tumbuh kembang anak dengan melihat sebab
dasar, sebab tidak langsung dan sebab langsung. Sebab langsung adalah kecukupan makanan dan
keadaan kesehatan. Penyebab tidak langsung meliputi ketahanan makanan keluarga, asuhan ibu
bagi anak, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Salah satu layanan kesehatan
bagi balita adalah posyandu (Supariasa. 2001 : 29)
Pada bayi umur 0-1 tahun terdapat kenaikan berta badan rata- rata berkisar antara
Pada umur 2 tahun berat badan anak hanya 4 kali berat badan lahir. Kemudian pertambahan berat
bdan anak hanya 2-3 kg/tahun sampai anak umur 9-10 tahun. (Narendra, Moersitowati. 2002: 34)
Daftar Pustaka - Pengertian Pertumbuhan, Definisi Menurut Para Ahli dan Faktor yang
mempengaruhi
Narendra, Moersintowati. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: CV SAGUNG SETO.
http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-pertumbuhan-definisi-menurut.html
tanggal 7 maret 2014
OMAN KARNMANA
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlahprotoplasma sel pada suatu
organisme, biasanya disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta jumlah sel
yang bersifat tidak kembali pada keadaan semul
WISMOADY WAHONO
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan
ukuran, keluasan dan kedalaman, dan sekaligus pertambahan dalam arti integrasi,
saling keterhubungan dan kompleksitas
TIM BIOLOGI
Pertumbuhan adalah proses penambahan volume tubuh makhluk hidup yang
sifatnya tidak bisa kembali ke keadaan semula. Penambahan disebabkan adanya
penambahan jumlah dan volume sel, karena adanya pembelahan mitosis dan
pembesaran sel
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-pertumbuhan-menurut-beberapa.html tanggal 7
maret 2014
Pertumbuhan dan Perkembangan adalah dua buah kata yang mempunyai maksud hampir sama
namun memiliki arti yang berbeda. Semua makhluk hidup atau organisme dalam hidupnya
mengalami proses perubahan biologis. Perubahan tersebut terjadi disebabkan semua organisme
mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
A. PERTUMBUHAN
Pertumbuhan ( Growth ) adalah perubahan KUANTITATIF ( berupa pembesaran atau pertambahan
dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dst ) pada materiil sesuatu akibat dari adanya
pengaruh dari lingkungan. Contoh : munculnya gigi baru, semakin bertambahnya jumlah gigi,
semakin bertambahnya tinggi badan, dst.
B. PERKEMBANGAN
Perkembangan ( Development ) adalah suatu proses perubahan ke arah kedewasaan atau
pematangan yang bersifat KUALITATIF ( ditekankan pada segi fungsional ) akibat adanya proses
pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat diukur. Contoh : pematangan sel
ovum dan sperma, munculnya kemampuan berdiri dan berjalan, dst.
D. PRINSIP PERKEMBANGAN Ciri perkembangan menunjukkan gejala yang secara relatif teratur,
sehingga terjadinya pola perkembangan sistematik. Atas dasar hal tersebut, para ahli merumuskan
dalam bentuk prinsip – prinsip perkembangan. Beberapa prinsip perkembangan antara lain
: Perkembangan merupakan fungsi jasmaniah dan kejiwaan yang berlangsung dalam proses satu
kesatuan yang menyeluruh;
Sedangkan pengertian Kader kesehatan atau Posyandu, menurut Depkes RI (2003) adalah
anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama
dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan secara sukarela. Sementara menurut WHO (1998)
merupakan laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani,
masalah-masalah kesehatan perorangan maupun yang amat dekat dengan tempat-tempat
pemberian pelayanan kesehatan.
Menurut Depkes RI (2003), terdapat beberapa syarat menjadi Kader, antara lain :
Menurut WHO (1993) kader diatas merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan
penting dalam pelayanan kesehatan dimasyarakat. Sedangkan menurut Depkes RI (2003),
berbagai peran kader, khususnya pada kegiatan Posyandu, antara lain:
KADER POSYANDU
Dr. Suparyanto, M.Kes
KADER POSYANDU
Pengertian
Kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehatan desa (prokes) adalah tenaga sukarela
yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat.
Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI memberikan batasan kader: “Kader
adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat
bekerja secara sukarela”. (Zulkifli, 2003)
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan
dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat,
serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayanan kesehatan. (Syafrudin, dan
Hamidah, 2006)
Kader kesehatan adalah adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas
mengembangkan masyarakat. Dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau
promoter kesehatan. (Yulifah, R. dan Yuswanto, TJA. 2005)
Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat penimbangan bayi, KMS, alat pengukur LILA, alat
peraga dll
Mengundang dan menggerakkan masyarakatuntuk datang ke posyandu
Menghubungi pokja posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa
Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas diantara kader
posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan
Meja 5: Bukan merupakan tugas kader, melainkan pelayanan sector yang dilakukan oleh
petugas kesehatan, PLKB, PPL, antara lain :
1. Pelayanan imunisasi
2. Pelayanan KB
3. Pemeriksaan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
4. Pemberian Fe / pil tambah darah, vitamin A (kader dapat membantu pemberiannya), kapsul
yodium dan obat-obatan lainnya
Untuk meja 1-4 dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja 5 dilaksanakan oleh
petugas kesehatan diantaranya dokter, bidan, perawat, juru imunisasi dan sebagainya.
(Dinkes jawa timur, 2005)
Memindahkan catatan dalam KMS ke dalam buku register atau buku bantu kader
Mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan dari posyandu yang akan datang
Melaksanakan penyuluhan kelompok (kelompok dasa wisma)
Melakukan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) bagi sasaran posyandu yng
bermasalah antara lain :
Hal-hal yang boleh dilakukan kader dalam deteksi dini tumbuh kembang anak / balita antara lain :
1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui / menemukan status gizi
kurang atau buruk dan mikrosefali
2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan
perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar
3. Deteksidini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah
mental emosional, autism dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (Depkes RI,
2005)
POSYANDU
Pengertian
Posyandu adalah merupakan bentuk peran serta masyarakat di bidang kesehatan, yang
dikelola oleh kader dan sasarannya adalah seluruh masyarakat. (Dinkes jawa timur, 2005)
Posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dari oleh untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh kader-kader, yang
ditugaskan adalah warga setempat yang telah dilatih oleh masyarakat. (Meilani, 2009)
Tujuan
Memelihara dan meningkatkan kesehatan bayi, balita, ibu dan pasangan usia subur
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran.
2. Mempercepat penerimaan NKKBS
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatankegiatan kesehatan
dan lainnya yang menunjang, sesuai dengan kebutuhan. (Zulkifli, 2003)
1. Bayi
2. Anak balita
3. Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui
4. Pasangan usia subur
Kegiatan posyandu
1.Panca krida
KIA
KB
Imunisasi
Peningkatan gizi
Penanggulangan diare
2.Sapta krida
KIA
KB
Imunisasi
Peningkatan gizi
Penanggulangan diare
Sanitasi dasar
Penyediaan obat esensial (Dinkes Jawa Timur, 2005)
DAFTAR PUSTAKA