Anda di halaman 1dari 49

SOP PELACAKAN KIPI

No.Dokumen : /SOP- UKP/III/2017


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01 Maret 2017
Halaman : 1 /2
PUSKESMA Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP.197603272008012 003
BEGALUNG
1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan pelacakan kasus KIPI

1. Koordinator Imunisasi

2. Kepala Puskesmas

3.Kebijakan -

4. Referensi -

5. Prosedur  Formulir KIPI serius


 Formulir Investigasi/ Otopsi Verbal

6.Langkah- Pastikan kebenaran informasi laporan KIPI


Langkah
1. Laporan informasi KIPI pada pimpinan setempat

2. Lakukan penilaian untuk menentukan apakah pelacakan diperlukan atau


tidak

3. Biladiperlukan pelacakan, segara lakukan koordinasi dengan tim pelacakan

4. lakukan pelacakan segera setelah menerima laporan dengan membawa


formulir KIPI serius dan formulir Investigasi

5. Kumpulkan data umum

6. Kumpulkan data kejadian penyakit

7. Kumpulkan data penunjang diagnosa penyakit

8. Kumpulkan data tentang tersangka vaksin

9. Kumpulkan data tentang sasaran yang mendapatkan imunisasi dari vial yang
sama
10. Kumpulkan data orang lain yang tidak mendapatkan imunisasi dengan
penyakit yang sama

11. .Kumpulkan data masalah medikolegal

12. Isilah formulir KIPI serius dan formulir Investigasi dengan data yang telah
terkumpul

13. Lakukan koordinasi dengan komda PP –KIPI Provinsi untuk menganalisa


laporan yang telah diisi dan menentukan klasifikasi lapangan laporan KIPI
tersebut

14. Membuat kesimpulan hasil pelacakan

15. Lakukan penilaian pelayanan Imunisasi

16. Buat saran perbaikan untuk kasus karena kesalahan prosedur

17. Mengirimkan hasil pelacakan tersebut ke Komnas PP-KIPI untuk dilakukan


kajian kausalitas

7.Diagram -
Alir
8.Hal yang -
perlu
diperhatikan
9.Unit
Terkait

SOP PELACAKAN KIPI


SOP No.Dokumen :/SOP-Admen/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01 Maret 2017
Halaman : 2 /2
PUSKESMA dr. Syilvia Dewi Anwar
S NIP. 19760327 200801 2 003
LUBUK
BEGALUNG
10. Dokumen -
terkait

1. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.

SOP PENANGGULANGAN KIPI


No.Dokumen : / SOP-UKP/III/2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 1 /2
PUSKESMA dr.Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP.19760327200801 2 003
BEGALUNG
1. Pengertian
2. Tujuan
3.Kebijakan

4. Referensi
5. Prosedur Tahapan
a. Siapkan antisipasi penanggulangan sesuai permasalahan
b. Lakukan penanggulangan sesuai permasalahan
c. Bila kasus tidak dapat ditangani di Puskesmas, siapkan rujukan ke RS
Pemerintah atau RS terdekat
d. Lakukan rujukan setelah kondisi pasien stabil dan formulir KIPI telah
dilengkapi
e. Bila kasus dapat ditangani, lengkapi formulir KIPI
f. Pulangkan pasien bila kondisi telah stabil
g. Koordinasikan kasus dengan KOMDA PP- KIPI stempat
a.

6. Langkah- Jaminan Pembiayaan :


Langkah 2. Tentukan apakah pasien memiliki jaminan pembiayaan kesehatan
3. Bila ada, pembiayaan KIPI mengacu pada jaminan tersebut
4. Bila tidak ada, lakukan koordinasi dengan pengelola program Imunisasi dan
yankes di Dinkes Kabupaten/ kota atau Dinkes Provinsi, agar membuat surat
permohonan jaminan pembiayaan KIPI, yang ditujukan kepada Direktur
Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kemkes RI, ditembuskan kepada Ka Subdit
RSU Publik dan Ka Subdit Imunisasi.

SOP PENANGGULANGAN KIPI


SOP No.Dokumen : / SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 2 /2
PUSKESMA dr. Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP. 19760327 200801 2 003
BEGALUNG
1. Mencatat ke dalam buku register Imunisasi

7. Diagram -
Alir
8. Hal- Hal
yang perlu
diperhatikan
9.Unit Terkait
10. Dokumen -
Terkait

1. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
SOP PENYIMPANAN VAKSIN DAN
PELARUT PROGRAM IMUNISASI
No.Dokumen : / SOP-UKP/III/2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 1 /2
PUSKESMA dr.Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP.19760327200801 2 003
BEGALUNG
1. Pengertian Cara Penyimpanan vaksin Sebagai acuan cara penyimpanan vaksin

2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan suntikan intracutan

3.Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur Koordinator Imunisasi

Alat – Alat yang dibutuhkan :

- Lemari es
- Cool pack/ kotak dingin cair
- Alat pemantau paparan suhu beku (freeze Tag)
- Alat pemantau paparan suhu panas
- Thermometern
- Grafik catatan suhu
-
6. Langkah- Langkah – langkah
Langkah
a. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan sebagai
berikut
1. Lemari es pada posisi datar
2. Terlindung dari sinar matahari langsung
3. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
4. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
5. Jarak antara lemari es dengan dinding 15 -20 cm
6. Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm
7. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
b. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
c. Letakan coolpack pada bagian dasar lemari es
d. Pastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus vaksin
e. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya :
1. Sensitifitas panas ( BCG, Campak dan polio) dekat evaporator
2. Sensitifitas beku (Hepatitis B, DPT-HB,TT,DT dan Td) jauh evaporator
f. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari langsung
g. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan dibagian atas
h. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara
i. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara vaksin
j. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang sensitif beku
k. Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin BCG
1. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore ( termasuk hari
libur ) kemudian catat pada grafik suImunisasi

SOP PENYIMPANAN VAKSIN DAN


PELARUT PROGRAM IMUNISASI
SOP No.Dokumen : / SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 2 /2
PUSKESMA Syilvia Dewi Anwar
SLUBUK NIP. 19760327 200801 2 003
BEGALUNG

1.Memasukan obat perlahan-lahan sampai terjadi gelembung putih dalam kulit


kemudian jarum dicabut
2.Rapikan Alat-alat
3.Petugas mencuci tangan
4.Mencatat ke dalam buku register Imunissai
7. Diagram -
Alir
8. Hal- Hal
yang perlu
diperhatikan
9.Unit Terkait
10. Dokumen
Terkait

2. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
SOP PENDISTRIBUSIAN VAKSIN KE
PELAYANAN LUAR GEDUNG
SOP No.Dokumen : / SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 1 /2
PUSKESMA Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP.19760327200801 2 003
BEGALUNG
1. Pengertian Cara pendistribusian vaksin ke pelayanan luar gedung

2. Tujuan Sebagai acuan untuk pendistribusian vaksin keluar gedung

3.Kebijakan Koordinator Imunisasi dan Kepala Puskesmas

4. Referensi

5. Prosedur Alat yang dibutuhkan :

Vaksin carrier
Coolpack (kotak dingin cair)
Alat pemantau paparan suhu beku
Catatan stok vaksin
-
6. Langkah-
1. Pelarut yang akan digunakan disimpan
Langkah
dalam lemari es sehari sebelumnya
2. Siapkan vaksin dan pelarutnya sesuai
kebutuhan berdasarkan sasaran dan jadwal pelayanan
3. Siapkan kondisi VVM vaksin A atau B dan
belum melewati masa kadaluarsa
4. Catat vaksin dan pelarut tersebut didalam
buku stok vaksin sebagai pengeluaran
5. Letakkan coolpack pada setiap sisi vaksin
carrier
6. Masukkan vaksin dan pelarut ke dalam
vaksin carrier
7. Letakkan vaksin sesuai dengan
sensifitasnya :
a. Vaksin sensitif panas ( BCG, Polio dan Campak) ditempatkan pada
bagian pinggir menempel pada coolpack
b. Vaksin sensitif beku ( Hepatitis B, DPT-HB,TTDT dan Td) serta pelarut
ditempatkan pada bagian tengah vaksin carrier
c. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan suhu beku diantara vaksin
sensitif beku
d. letakkan spon pada bagian atas vaksin carrier
8. Tutup rapat vaksin carrier
9. Hindari vaksin carrier dari paparan sinar matahari langsung selama
perjalanan ketempat pelayanan
10. Periksa kembali kondisi VVM dan alat pemantau paparan suhu beku
setelah sampai ditempat pelayanan

SOP PENDISTRIBUSIAN VAKSIN KE


PELAYANAN LUAR GEDUNG
SOP No.Dokumen : / SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 2 /2
PUSKESMA dr.Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP. 19760327 200801 2 003
BEGALUNG
Konseling Pasca test
1. Menilai situasi psikososial terkini, mendukung mental emosional pasien
2. Menilai pemahaman klien
3. Membacakan hasil
4. Mendukung emosi klien, ventilasi dan mendorong klien bicara lebih
lanjut
5. Manajemen pemecahan masalah : gali masalah,pahami dan jelaskan pada
klien, susun rencana. Membantu membuat rencana menghadapi
kehidupan pasca pemberitahuan hasil dengan perubahan kearah perilaku
sehat
7. Diagram -
Alir
8. Hal- Hal -
yang perlu
diperhatikan
9.Unit Terkait
10. Dokumen -
Terkait
3. Rekaman historis perubahan.
No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.

SOP PEMELIHARAAN LEMARI ES


SOP No.Dokumen : /SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 1 /2
PUSKESMA dr.Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP.19760327200801 2 003
BEGALUNG
1. Pengertian Cara pemeliharaan lemari es

2. Tujuan Sebagai acuan dalam peñatalaksanaan pemeliharaan lemari es

3.Kebijakan Kordinator Imunisasi dan Kepala Puskesmas

4. Referensi

5. Prosedur Alat dan bahan

- Pulpen
- Obeng
- Kuas lembut/ spon busa
- Lap kering
- Sabun
6. Langkah- Cara melakukan pemeliharaan lemari es
Langkah
1 . Pemeliharaan harian

a. Lakukan pengecekan suhu dengan menggunakan thermometer atau


alat pemantau suhu digital setiap pagi dan sore, termasuk hari libur.
b. Periksa apakah terjadi bunga es dan periksa ketebalan bunga es ?
apabila bunga es lebih dari 0,5 cm lakukan defroting (pencairan
bunga es) sesuai dengan SOP defrosting
c. Lakukan pencatatan langsung setelah pengecekkan suhu pada kartu
pencatatan suhu setiap pagi dan sore
2 Pemeliharaan Mingguan

a. Periksa steker jangan sampai kendor, bila kendor kencangkan baut


dengan obeng
d. Perhatikan adanya tanda- tanda steker hangus dengan melihat
perubahan warna pada steker, jika itu terjadi gantilah steker dengan
yang baru
e. Sebelum membersihkan badan lemari es dengan menggunakan lap
basah, kuas yang lembut/ spon busa dan sabun
f. Keringkan kembali badan lemari es dengan lap kering
g. Selama membersihkan badan lemari es,jangan membuka pintu
lemari es untuk menjaga suhu tetap 2 s/d 80C
h. Colokkan kembali steker setelah selesai
i. Catat kegiatan pemeliharaan mingguan pada kartu pemeliharaan
lemari es
2. Pemeliharaan Bulanan
a. Sehari sebelum pemeliharaan bulanan, kondisikan cool pack ( kotak
dingin cair) vaksin carrier atau cold box
b. Pindahkan vaksin kedalam vaksin carrier atau cold box yang telah
berisi cool pack ( kotak dingin cair). Sesuai dengan SOP
Penyimpanan Vaksin
c. Cabut steker untuk melakukan defrosting. Sesuai dengan SOP
defrosting
d. Lakukan pembersihan kondesor, pada model terbuka gunakan sikat
yang lembut atau dengan tekanan udara, pada model tertutup tidak
perlu dilakukan pembersihan
e. Periksa kerapatan pintu menggunakan selembar kertas, bila kertas
sulit ditarik berarti karet pintu masih baik, sebaliknya bila kertas
mudah ditarik berarti karet sudah mengeras dan beri bedak
f. Bila ditemukan baut kendor pada engsel pintu kencangkan dengan
menggunakan obeng
g. Colokkan kembali steker setelah selesai
h. Setelah suhu mencapai 2 s.d 8 C susun kembali vaksin kedalam
lemari es. Sesuai dengan SOP Penyimpanan Vaksin
i. Catat kegiatan pemeliharaan bulanan pada kartu pemeliharaan lemari
es

7 Diagram -
Alir

SOP PEMELIHARAAN LEMARI ES


SOP No.Dokumen : / SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 2 /2
PUSKESMA dr.Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP. 19760327 200801 2 003
BEGALUNG
8. Hal- Hal
yang perlu
diperhatikan
9.Unit Terkait
10. Dokumen -Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS Secara sukarela, Dirjen
Terkait Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

4. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan.
SOP PENCAIRAN BUNGA ES
(DEFROSTING)
SOP No.Dokumen : /SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 1 /2
PUSKESMA dr.Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP.19760327200801 2 003
BEGALUNG
1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mencairkan bunga es pada lemari es

3.Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur Alat dan bahan

- Lap. Kering
- vaksin carrier atau cold box
- Cool pack
6.Langkah- Langkah –langkah pencairan bunga es :
a. Pencairan bunga es dilakukan minimal 1 bulan sekali atau ketika bunga
Langkah
es mencapai ketebalan 0,5 cm
b. Sehari sebelum pencairan bunga es, kondisikan cool pack ( kotak dingin
cair), vaksin carrier atau cold box
c. Pindahkan vaksin kedalam vaksin carrier atau cold box yang telah berisi
cool pack (Kotak dingin cair) sesuai dengan SOP Penyimpanan Vaksin
d. Cabut steker untuk melakukan defrosting
e. Biarkan bunga es mencair sendiri atau siram dengan air hangat
f. Setelah bunga es mencair, keringkan bagian dalam lemari es termasuk
evaporator dengan lap kering
g. Pasang kembali steker dan tunggu suhu stabil 2 s/d 8 C tanpa merubah
posisi termostat
h. Setelah suhu mencapai 2 s/d 8 C, susun kembali vaksin kedalam lemari
es. Sesuai dengan SOP Penyimpanan Vaksin
i. Catat kegiatan pemeliharaan bulanan pada kartu pemeliharaan lemari es
7.Diagram -
Alir
8. Hal- Hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit
Terkait

SOP PENCAIRAN BUNGA ES


(DEFROSTING)
SOP No.Dokumen : / SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 2 /2
PUSKESMA dr.Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP. 19760327 200801 2 003
BEGALUNG
10. Dokumen -Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS Secara sukarela, Dirjen
Terkait Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

5. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.

SOP TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH


MEDIS IMUNISASI DI PUSKESMAS
SOP No.Dokumen : /SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 1 /3
PUSKESMA dr. Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP.19760327200801 2 003
BEGALUNG
1. Pengertian Cara pengelolaan limbah medis imunisasi di Puskesmas
2. Tujuan Sebagai acuan dalam mengelola limbah medis imunisasi
3.Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur -

6. Langkah- 1. Penanganan limbah Menggunakan Safety Box


a. Setelah melakukan penyuntikkan masukkan DAS bekas tanpa
Langkah
melakukan penutupan kembali (recapping) ke dalam safety box
b. Setelah safety box berisi maksimal ¾ bagian, tutup dan kirim safety
box ke sarana pemusnahan limbah medis yang memiliki incinerator
dengan suhu pembakaran minimal 1000 0 C
c. Apabila tidak memiliki incinerator dapat ditanam di dalam sumur galian
yang kedap air (silo). Teknis pembuatan sumur galian yang kedap air
dapat dilihat pada pedoman penyelenggaraan Imunisasi
2. Penanganan Limbah Menggunakan Needle Cutter
a. Setelah selesai melakukan penyuntikan patahkan jarum dengan
needle cutter
b. Masukkan potongan jarum yang terkumpul pada wadah dengan
needle cutter ke dalam needle pit. Needle pit merupakan lubang yang
terbuat dari beton atau pipa PVC, teknis pembuatan needle pit dapat
dilihat pada Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.
c. Masukkan bagian plastik dari alat suntik ke dalam safety box
d. Setelah safety box berisi maksimal ¾ bagian, tutup dan kirim safety
box ke sarana pemusnahan limbah medis yang memiliki incinerator
dengan suhu pembakaran minimal 10000 C
3. Dengan Needle Burner atau Needle Destroyer
a. Setelah selesai melakukan penyuntikan hancurkan jarum dengan
needle burner atau needle destroyer
b. Masukkan bagian plastik dari alat suntik ke dalam safety box
c. Setelah safety box berisi maksimal ¾ bagian, tutup dan kirim safety
box ke sarana pemusnaan limbah medis yang memiliki incinerator
dengan suhu pembakaran minimal 10000 C

SOP TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH


MEDIS IMUNISASI DI PUSKESMAS
SOP No.Dokumen : / SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 2 /3
PUSKESMA dr.Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP. 19760327 200801 2 003
BEGALUNG

Bila hasil Positif


1. Konselor menjelaskan dengan tenang arti hasil testing
2. Konselor memberikan kesempatan pada klien untuk mengendalikan
emosinya dan memfasilitasi penyelesaian masalah
3. Setelah pasien cukup tenang dan konseling dapat dilanjutkan, konselor
menjelaskan beberapa informasi :
- Pengobatan ARV
- Kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual
- Menawarkan konseling pasangan
4. Konselor menawarkan secara rutin klien mengikuti pemeriksaan IMS dan
manfaatnya
5. Untuk klien perempuan terdapat fasilitas layanan pemeriksaan kehamilan
dan rencana penggunaan alat kontrasepsi bagi laki-laki dan perempuan
6. Memotivasi agar datang ke klinik untuk evaluasi awal secara medis
7. Konselor dan klien menyepakati waktu kunjungan berikutnya, jika klien
pada saat yang ditentukan klien tidak bisa hadir, disarankan untuk
menghubungi konselor untuk perjanjian berikutnya
8. Konselor memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya mengenai
hal-hal yang belum diketahui dan memotivasi untuk didampingi LSM
9. Jika tidak ada pertanyaan ,sesi konseling ditutup dan konselor mengisi form
pasca konseling

Bila hasil negatif


1. Konselor mendiskusikan kemungkinan klien masih berada dalam periode
jendela
2. Konselor membuat kesimpulan dan gali lebih lanjut berbagai hambatan
3. Konselor memastikan klien paham dengan hasil tes dan pengertian periode
jendela
4. Menjelaskan kebutuhan untuk tes ulang dan pelayanan VCT bagi pasangan
5. Menjelaskan upaya penurunan resiko yang dapat dilakukan
6. Konselor memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya tentang hal
yang belum diketahuinya
7. Konselor memotivasin klien agar bersedia didampingi Manajer Kasus (MK)
untuk mempertahankan perilaku yang aman
8. Apabila tidak ada pertanyaan, sesi konseling ditutup dan konselor membuat
perjanjian untuk kunjungan berikutnya. Konselor mengisi form pasca
konseling

7.Diagram -
Alir
8. Hal- Hal -
yang perlu
diperhatikan
SOP TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS IMUNISASI DI PUSKESMAS
SOP No.Dokumen : / SOP-UKP/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 07 Maret 2017
Halaman : 3 /3
PUSKESMA dr.Syilvia Dewi Anwar
S LUBUK NIP. 19760327 200801 2 003
BEGALUNG
9.Unit Terkait
10. Dokumen -
Terkait

6. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
KOMUNIKASI DAN KOORDINASI
No.Dokumen :
SOP SOP/Admen/HCLB/2017
No. Revisi :
Tanggal Terbit : Januari 2017
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman : 1 /2
Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
Puskesmas Lubuk Begalung
Lubuk Begalung

Syilvia Dewi Anwar


NIP. 19760327 200801 2 003
7. memberikan informasi kepada penangungjawab upaya lain yang
diundang;
8. Pada hari pelaksanaan pertemuan, penangung jawab upaya puskesmas
membuka dan memimpin pertemuan;
9. Penangungjawab upaya puskesmas memberikan waktu kepada pelaksana
yang ditunjuk untuk menyampaikan hal – hal yang akan dibicarakan;
10. Penangungjawab upaya puskesmas memberikan kesempatan kepada
peserta pertemuan / koordiator lain / yang mewakili;
11. Penangungjawab upaya upaya puskesmas membahas apa yang
disampaikan oleh upaya lain maupun yang disampaikan oleh upaya upaya
puskesmas;
12. Penangungjawab upaya upaya puskesmas memimpin kesepakatan
bersama dan pembagian tugas sesuai dengan peran, tugas dan
kewenangan masing – masing;
13. Pelaksana administrasi mencatat pertemuan didalam notulen pertemua;
14. Pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta pertemuan;
15. PelaksanaAdministrasi membacakan hasil pertemuan,
16. Penangung jawab upaya puskesmas menandatangani surat tugas dari
peserta rapat / pertemuan,
17. Penangung jawab upaya upaya puskesmas menutup pertemuan,
18. Peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas dan
kewenangan masing–masing dengan didokumentasikan pada buku /
kegiatan individu,
A. Penyelenggaraan oleh Upaya lain.
a. a. Penangung jawab upaya upaya puskesmas menerima undangan dari upaya
lain.
b. Penangung jawab dan pelaksana upaya upaya puskesmas membicarakan
surat undangan dan menunjuksiapa yang ditugaskan ( bisa pelaksana
maupun penangung jawab sendiri )

KOMUNIKASI DAN KOORDINASI


No.Dokumen :
SOP SOP/Admen/HCLB/2017
No. Revisi :
Tanggal Terbit : Januari 2017
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman : 1 /2
Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
Puskesmas Lubuk Begalung
Lubuk Begalung

Syilvia Dewi Anwar


NIP. 19760327 200801 2 003
a. Pelaksana / Penangung jawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemuan dan surat tugas.
b. Pelaksana / Penangung jawab menghadiri pertemuan sesuai dengan undangan.
c. Pelaksana / Penangung jawab mengikuti pertemuan dengan menyampaikan
hal–hal yang ada kaitannya dengan pembahasan pertemuan.
d. Pelaksana / Penangung jawab mencatat dalam proses pertemuan.
e. Pelaksana / Penangung jawab meminta tanda tangan surat tugas yang dibawa.
f. Pemimpin pertemuan menutup pertemuan.
Apabila yang mengikuti pertemuan pelaksana melapor kepada penangung
KOMUNIKASI DAN KOORDINASI
No.Dokumen :
DAFTA No. Revisi :
R Tanggal Terbit :
TILIK Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :1–2

Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas


KOTA PADANG Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR

No UraianKegiatan Ya Tidak Tidak


. Berlaku

A. Penyelenggara oleh upaya puskesmas


1 Apakah penangungjawab dan pelaksana upaya puskesmas mengadakan
pertemuan membicarakan hal-hal yang akan dibicarakan didalam
pertemuan lintas upaya puskesmas?
2 Apakah penangungjawab dan pelaksana upaya upaya puskesmas
menentukan upaya mana yang akan diundang?
3 Apakah pelaksana upaya upaya puskesmas yang akan di tunjuk membuat
surat undangan dan meminta tandatangan kepada penangungjawab upaya
upaya puskesmas?
4 Apakah koordonator upaya upaya puskesmas menandatangani surat
undangan?
5 Apakah pelaksana upaya upaya puskesmas yang ditunjuk menyampaikan
undangan/ memberikan informasi kepada penangungjawab upaya lain
yang diundang?
6 Apakah pada hari pertemuan penangungjawab upaya upaya puskesmas
membuka dan memimpin pertemuan?
7 Apakah penangungjawab upaya upaya puskesmas memberikan waktu
kepada pelaksana yang di tunjuk untuk menyampaikan hal –hal yang akan
dibicarakan ?
8 Apakah koordonator upaya upaya puskesmas membahas apa yang
disampaikan oleh upaya lain maupun yang disampaikan upaya upaya
puskesmas?
9 Apakah penangungjawab upaya upaya puskesmas memberikan
kesempatan peserta peserta pertemuan/ koodinator lain /yang mewakili ?
10 Apakah penangungjawab upaya upaya puskesmas memimpin kesepakatan
bersama dan pembagian tugas sesuai dengan peran tugas dan wewenang
masing-masing?
11 Apakah pelaksana administrasi /memcatat pertemuan yang ditunjuk
mencacat didalam notulenpertemuan?
12 Apakah pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta pertemuan?
13 Apakah pelaksana administrasi/ notulen membacakan hasil pertemuan ?
14 Apakah penangungjawab upaya upaya puskesmas menandatangani surat
tugas dari peserta rapat /pertemuan ?
15 Apakah penangungjawab upaya upaya puskesmas menutup pertemuan?
16 Apakah peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas
dan wewenang masing –masing dengan didokumentasikan pada buku
/kegiatan individu?
B. Penyelenggaraan oleh upaya lain

17 Apakah penangung jawab menerima undangan dari upaya lain ?


18 Apakah kordinator dan pelaksana upaya upaya puskesmas membicarakan
surat undangan dan menunjuk siapa yang ditugaskan?(bisa pelaksana
maupun Penangung jawab sendiri)
19 Apakah pelaksana /penangungjawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemuan dan surat tugas ?
20 Apakah pelaksana /penangungjawab mengikuti pertemuan sesuai dengan
undangan?
21 Apakah pelaksana /koordiator mengikuti pertemuan dengan
menyampaikan hal-hal yang ada kaitannya dengan pembahasan
pertemuan?
22 Apakah pelaksana /penangungjawab mencatat dalam proses pertemuan?
23 Apakah pelaksana / penangungjawab meminta tandatangan surat tugas
yang di bawa?
24 Apakah pemimpin pertemuan menutup pertemuan?
25 Apabila yang mengikuti pertemuan apakah pelaksana melapor kepada
penangungjawab?
26 Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab ,apakah penangung
jawab dan pelaksana membahas hasil pertemuan dengan lintas
sektoral,dan pembagian tugas apabila hasil pertemuan ada yang perlu
ditindak lanjuti?
27 Apakah penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiatan sesuai
dengan tugasmasing-masing dan mencatat dibuku / kegiatan individu ?

JUMLAH

CR = …………………………………………........
OUTDITOR
…………………………………
Mekanisme Komunikasi dan Koordinasi Upaya P2P
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :1–3
Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
KOTA PADANG Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR

1. Tujuan Sebagai panduan dalam pertemuan lintas upaya P2P demi efektifitas proses maupun
hasil pengelolaan upaya P2P
2. Kebijakan Sebagai pedoman mekanisme komunikasi dan koordinasi upaya P2P
Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi upaya P2P harus mengikuti langkah-langkah
yang tertuang dalam SOP
3. Definisi  Mekanisme komunikasi dan koordinasi lintas upaya P2P adalah komunikasi
oleh penanggung jawab upaya P2P kepada pelaksana upaya P2P serta lintas
upaya agar ada kesamaan persepsi untuk efektifitas pelaksanaan upaya P2P
 Mekanisme komunikasi dan koordinasi dilaksanakan melalui pengarahan
penanggung jawab kepada pelaksana upaya P2P maupun pertemuan lintas
upaya P2P
 Komunikasi dan koordinasi upaya P2P dilaksanakan oleh pelaksana dan
penanggung jawab upaya P2P
 Komunikasi dan koordinasi dilaksanakan setiap bulan dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan
4. Prosedur A. Sebagai Penyelenggara
1. Penangungjawab dan pelaksana upaya P2P mengadakan pertemuan untuk
membicarakan hal – hal yang akan dibicarakan didalam pertemuan lintas
upaya P2P.
2. Penangungjawabdanpelaksanaprogam menentukan upaya mana yang
akandiundang
3. Pelaksana upaya yang ditunjuk membuat surat undangan, dan meminta
tandatangan kepada penangungjawab progam P2P
4. Penangungjawab upaya P2P menandatangani surat undangan.
5. Pelaksana upaya P2P yang ditunjuk menyampaikan undangan / memberikan
informasi kepada penangungjawab upaya lain yang diundang.
6. Pada hari pelaksanaan pertemuan, penangung jawab upaya P2P membuka dan
memimpin pertemuan.
7. Penangungjawab upaya P2P memberikan waktuk epadapelaksana yang
ditunjuk untuk menyampaikan hal – hal yang akan dibicarakan.
8. Penangungjawab upaya P2P memberikan kesempatan kepada peserta
pertemua / koordiator lain / yang mewakili.
9. Penangungjawab upaya P2P membahas apa yang disampaikan oleh upaya lain
maupun yang disampaikan oleh upaya P2P
10. Penangungjawab upaya P2P memimpin kesepakatan bersama dan pembagian
tugas sesuai dengan peran, tugas dan kewenangan masing – masing.
11. Pelaksana administrasi mencatat pertemuan didalam notulen pertemuan.
12. Pelaksana administrasimemintatandatanganpesertapertemuan.
13. Pelaksana Administrasi / membacakan hasil pertemuan.
14. Penangungjawab upaya P2P menandatangani surat tugas dari peserta rapat /
pertemuan.
15. Penangungjawab upaya P2P menutup pertemuan.
16. Peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas dan
kewenangan masing – masing dengan didokumentasikan pada buku / kegiatan
individu.

B. Penyelenggaraan oleh Upaya lain.


h. Penangungjawab upaya P2P menerimaundangandari upaya lain.
i. Penangungjawab dan pelaksana upaya P2P membicarakan surat
undangan dan menunjuk siapa yang ditugaskan ( bisa pelaksana
maupun penangungjawab sendiri )
j. Pelaksana / Penangungjawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemuan dan surat tugas.
k. Pelaksana / Penangungjawab menghadiri pertemuan sesuai dengan
undangan.
l. Pelaksana / Penangungjawab mengikuti pertemuan dengan
menyampaikan hal – hal yang ada kaitannya dengan pembahasan
pertemuan.
m. Pelaksana / Penangungjawab mencatat dalam proses pertemuan.
n. Pelaksana / Penangungjawab meminta tandatangan surat tugas yang
dibawa.
o. Pemimpin pertemuan menutup pertemuan.
p. Apabila yang mengikuti pertemuan pelaksana, melapor kepada
penangungjawab.
q. Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab, penangungjawab
dan pelaksana membahas hasil pertemuan dengan lintas sektoral dan
pembagian tugas apabila hasil pertemuan ada yang perlu ditindak
lanjuti.
r. Penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiiatan sesuai dengan
tugas masing – masing dan mencatat dibuku / kegiatan individu.
19. Diagram Alir
20. Referensi  Upaya P2P Penyuluhan Depkes RI 2005.

21. Dokumenter a. Undangan Pertemuan,


b. Surat Tugas,
kait
c. Notulen Pertemuan,
d. Buku / Kegiatan Individu.
22. Distribusi a. Penangungjawab Upaya P2P
b. Penangungjawab upaya lain yang terkait ;
c. Pelaksana upaya P2P

23. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulaidiberlakukan.

Penyampaian Informasi Upaya P2P


No.Dokumen :
No. Revisi :
DAFTA Tanggal Terbit :
R Tgl Mulai Berlaku :
TILIK Halaman :1–2

Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas


KOTA PADANG Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR

No Uraian Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
A. Penyelenggaraoleh upaya P2P
1 Apakah penangungjawab dan pelaksana upaya P2P mengadakan pertemuan
membicarakan hal-hal yang akan dibicaarakan didalam pertemuan lintas
upaya P2P?
2 Apakah penangungjawab dan pelaksana upaya P2P menentukan upaya
mana yang akan diundang?
3 Apakah pelaksana upaya P2P yang akan di tunjuk membuat surat undangan
dan meminta tandatangan kepada penangungjawab upaya P2P?
4 Apakah koordonator upaya P2P menandatangani surat undangan?
5 Apakah pelaksana upaya P2P yang ditunjuk menyampaikan undangan/
memberikan informasi kepada penangungjawab upaya lain yang diundang?
6 Apakah pada hari pertemuan penangungjawab upaya P2P membuka dan
memimpin pertemuan?
7 Apakah penangungjawab upaya P2P memberikan waktu kepada pelaksana
yang di tunjuk untuk menyampaikan hal –hal yang akan dibicarakan ?
8 Apakah koordonator upaya P2P membahasa apa yang disampaikan oleh
upaya lain maupun yang disampaikan upaya P2P?
9 Apakah penangungjawab upaya P2P memberikan kesempatan peserta
peserta pertemuan/ koodinator lain /yang mewakili ?
10 Apakah penangungjawab upaya P2P memimpin kesepakatan bersama dan
pembagian tugas sesuai dengan peran tugas dan wewenang masing-masing?
11 Apakah pelaksana administrasi /mencatat pertemuan didalam notulen
pertemuan?
12 Apakah pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta pertemuan?
13 Apakah pelaksana administrasi/ notulen membacakan hasil pertemuan ?
14 Apakah penangung jawab upaya P2P menandatangani surat tugas dari
peserta rapat /pertemuan ?
15 Apakah penangung jawab upaya P2P menutup pertemuan?
16 Apakah peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas
dan wewenang masing –masing dengan didokumentasikan pada buku
/kegiatan individu?
B. Penyelenggaraan oleh upaya lain
1 Apakah penangung jawab menerima undangan dari upaya lain ?
2 Apakah kordinator dan pelaksana upaya P2P membicarakan surat undangan
dan menunjuk siapa yang ditugaskan? (bisa pelaksana maupun
Penangungjawab sendiri)
3 Apakah pelaksana /penangungjawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemua dan surat tugas ?
4 Apakah pelaksana /penangungjawab mengikuti pertemuan sesuai dengan
undangan?
5 Apakah pelaksana /koordiator mengikuti pertemuan dengan menyampaikan
hal-hal yang ada kaitannya dengan pembahasan pertemuan?
6 Apakah pelaksana /penangungjawab mencatat proses pertemuan?
7 Apakahpelaksana / penangungjawab meminta tandatangan surat tugas yang
di bawa?
8 Apakah pemimpin pertemuan menutup pertemuan?
9 Apabila yang mengikuti pertemuan apakah pelaksana melapor kepada
penangungjawab?
10 Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab ,apakah
penangungjawab dan pelaksana membahas hasil pertemuan dengan lintas
sektoral,danpembagian tugas apabila hasil pertemuan ada yang perlu
ditindaklanjuti?
11 Apakah penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiatan sesuai dengan
tugas masing-masing dan mencatat dibuku / kegiatan individu ?
JUMLAH

CR = …………………………………………........
OUTDITOR
…………………………………

Mekanisme Komunikasi dan Koordinasi Upaya


Kesehatan Lingkungan
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :1–3
Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
KOTA PADANG Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR

1. Tujuan Sebagai panduan dalam pertemuan lintas upaya Kesehatan Lingkungan demi
efektifitas proses maupun hasil pengelolaan upaya Kesehatan Lingkungan
2. Kebijakan Sebagai pedoman mekanisme komunikasi dan koordinasi upaya Kesehatan
Lingkungan
Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi upaya Kesehatan Lingkungan harus
mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam SOP
3. Definisi  Mekanisme komunikasi dan koordinasi lintas upaya Kesehatan Lingkungan
adalah komunikasi oleh penanggung jawab upaya Kesehatan Lingkungan
kepada pelaksana upaya Kesehatan Lingkungan serta lintas upaya agar ada
kesamaan persepsi untuk efektifitas pelaksanaan upaya Kesehatan Lingkungan
 Mekanisme komunikasi dan koordinasi dilaksanakan melalui pengarahan
penanggung jawab kepada pelaksana upaya Kesehatan Lingkungan maupun
pertemuan lintas upaya
 Komunikasi dan koordinasi upaya Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh
pelaksana dan penanggung jawab upaya Kesehatan Lingkungan
 Komunikasi dan koordinasi dilaksanakan setiap bulan dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan
4. Prosedur A. Sebagai Penyelenggara
1. Penangungjawab dan pelaksana upaya Kesehatan Lingkungan mengadakan
pertemuan untuk membicarakan hal – hal yang akan dibicarakan didalam
pertemuan lintas upaya,
2. Penangungjawab dan pelaksana progam menentukan upaya mana yang akan
diundang,
3. Pelaksana progam yang ditunjuk membuat surat undangan, dan meminta
tandatangan kepada penangungjawab progam
4. Penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan menandatangani surat
undangan.
5. Pelaksana upaya Kesehatan Lingkungan yang ditunjuk menyampaikan
undangan / memberikan informasi kepada penangungjawab upaya lain yang
diundang.
6. Pada hari pelaksanaan pertemuan, penangungjawab upaya Kesehatan
Lingkungan membuka dan memimpin pertemuan.
7. Penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan memberikan waktu kepada
pelaksana yang ditunjuk untuk menyampaikan hal – hal yang akan
dibicarakan.
8. Penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan memberikan kesempatan
kepada peserta pertemua / koordiator lain / yang mewakili.
9. Penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan membahas apa yang
disampaikan oleh upaya lain maupun yang disampaikan oleh upayanya
10. Penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan memimpin kesepakatan
bersama dan pembagian tugas sesuai dengan peran, tugas dan kewenangan
masing – masing.
11. Pelaksana administrasi mencatat pertemuan didalam notulen pertemuan.
12. Pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta pertemuan.
13. Pelaksana Administrasi / membacakan hasil pertemuan.
14. Penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan menandatangani surat tugas
dari peserta rapat / pertemuan.
15. Penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan menutup pertemuan.
16. Peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas dan
kewenangan masing – masing dengan didokumentasikan pada buku / kegiatan
individu.

B. Penyelenggaraan oleh Upaya lain.


a. Penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan menerima undangan dari
upaya lain.
b. Penangungjawab dan pelaksana upaya Kesehatan Lingkungan membicarakan
surat undangan dan menunjuk siapa yang ditugaskan ( bisa pelaksana maupun
penangungjawab sendiri )
c. Pelaksana / Penangungjawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemuan dan surat tugas.
d. Pelaksana / Penangungjawab menghadiri pertemuan sesuai dengan undangan.
e. Pelaksana / Penangungjawab mengikuti pertemuan dengan menyampaikan hal
– hal yang ada kaitannya dengan pembahasan pertemuan.
f. Pelaksana / Penangungjawab mencatat dalam proses pertemuan.
g. Pelaksana / Penangungjawab meminta tandatangan surat tugas yang dibawa.
h. Pemimpin pertemuan menutup pertemuan.
i. Apabila yang mengikuti pertemuan pelaksana, melapor kepada
penangungjawab.
j. Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab, penangungjawab dan
pelaksana membahas hasil pertemuan dengan lintas sektoral dan pembagian
tugas apabila hasil pertemuan ada yang perlu ditindak lanjuti.
k. Penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiatan sesuai dengan tugas
masing – masing dan mencatat dibuku / kegiatan individu.

5 Diagram Alir
6 Referensi  Upaya Kesehatan Lingkungan Penyuluhan Depkes RI 2005.
7 Dokumenterkait 1. UndanganPertemuan,
2. SuratTugas,
3. NotulenPertemuan,
4. Buku / KegiatanIndividu.
8 Distribusi 1. Penangungjawab Upaya Kesehatan Lingkungan,
2. Penangungjawab upaya lain yang terkait,
3. Pelaksana upaya Kesehatan Lingkungan,

9 Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulaidiberlakukan.

Penyampaian Informasi Upaya


Kesehatan Lingkungan
No.Dokumen :
DAFTA No. Revisi :
R Tanggal Terbit :
TILIK Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :1–3
Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
KOTA PADANG Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR

No UraianKegiatan Ya Tidak TB
A. Penyelenggaraoleh upaya Kesehatan Lingkungan
1 Apakah penangungjawab danpelaksana upaya Kesehatan Lingkungan
mengadakan pertemuan membicarakan hal-hal yang akan dibicaarakan
didalam pertemuan lintas upaya?
2 Apakah penangungjawab dan pelaksana upaya Kesehatan Lingkungan
menentukan upaya mana yang akan diundang?
3 Apakah pelaksana upaya Kesehatan Lingkungan yang akan di tunjuk
membuat surat undangan dan meminta tandatangan kepada penangungjawab
upaya Kesehatan Lingkungan?
4 Apakah koordonator upaya Kesehatan Lingkungan menandatangani surat
undangan?
5 Apakah pelaksana upaya Kesehatan Lingkungan yang ditunjuk
menyampaikan undangan/ memberikan informasi kepada penangungjawab
upaya lain yang diundang?
6 Apakah pada hari pertemuan penangung jawab upaya Kesehatan Lingkungan
membuka dan memimpin pertemuan?
7 Apakah penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan memberikan waktu
kepada pelaksana yang di tunjuk untuk menyampaikan hal –hal yang akan
dibicarakan ?
8 Apakah koordonator upaya Kesehatan Lingkungan membahas apa yang
disampaikan oleh upaya lain maupun yang disampaikan upayanya?
9 Apakah penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan memberikan
kesempatan peserta peserta pertemuan/ koodinator lain /yang mewakili ?
10 Apakah penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan memimpin
kesepakatan bersama dan pembagiantugas sesuai dengan peran tugas dan
wewenang masing-masing?
11 Apakah pelaksana administrasi /mencatat pertemuan yang ditunjuk mencacat
didalam notulen pertemuan?
12 Apakah pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta pertemuan?
13 Apakah pelaksana administrasi/ notulen membacakan hasil pertemuan ?
14 Apakah penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan menandatangani
surat tugas dari peserta rapat /pertemuan ?
15 Apakah penangungjawab upaya Kesehatan Lingkungan menutup pertemuan?
16 Apakah peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas
dan wewenang masing –masing dengan didokumentasikan pada buku
/kegiatan individu?
B. Penyelenggaraan oleh upaya lain

1 Apakah penangungjawab menerima undangan dari upaya lain ?


2 Apakah kordinator dan pelaksana upaya Kesehatan Lingkungan
membicarakan surat undangan dan menunjuk siapa yang ditugaskan?(bisa
pelaksana maupun Penangung jawab sendiri)
3 Apakah pelaksana /penangungjawab yang akan mengha diri pertemuan
mempersiapkan materi pertemuan dan surat tugas ?
4 Apakah pelaksana /penangungjawab mengikuti pertemuan sesuai dengan
undangan?
5 Apakah pelaksana /koordiator mengikuti pertemuan dengan menyampaikan
hal-hal yang adakaitannya dengan pembahasan pertemuan?
6 Apakah pelaksana /penangungjawab mencatat dalam proses pertemuan?
7 Apakah pelaksana / penangungjawab meminta tandatangan surat tugas yang
di bawa?
8 Apakah pemimpin pertemuan menutup pertemuan?
9 Apabila yang mengikuti pertemuan apakah pelaksana melapor kepada
penangungjawab?
10 Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab ,apakah
penangungjawab dan pelaksana membahas hasil pertemuan dengan
lintassektoral,dan pembagian tugas apabila hasil pertemuan ada yang perlu
ditindaklanjuti?
11 Apakah penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiatan sesuai dengan
tugas masing-masing dan mencatat dibuku / kegiatan individu ?

JUMLAH

CR = …………………………………………........
OUTDITOR
Mekanisme Komunikasi dan Koordinasi Upaya Gizi
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :1–3
KOTA PADANG Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR

1. Tujuan Sebagai panduan dalam pertemuan lintas upaya Gizi demi efektifitas proses maupun
hasil pengelolaan upaya Gizi
2. Kebijakan Sebagai pedoman mekanisme komunikasi dan koordinasi upaya Gizi
Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi upaya Gizi harus mengikuti langkah-langkah
yang tertuang dalam SOP
3. Definisi  Mekanisme komunikasi dan koordinasi lintas upaya Gizi adalah komunikasi
oleh penanggung jawab upaya Gizi kepada pelaksana upaya Gizi serta lintas
upaya agar ada kesamaan persepsi untuk efektifitas pelaksanaan upaya Gizi
 Mekanisme komunikasi dan koordinasi dilaksanakan melalui pengarahan
penanggung jawab kepada pelaksana upaya Gizi maupun pertemuan lintas
upaya
 Komunikasi dan koordinasi upaya Gizi dilaksanakan oleh pelaksana dan
penanggung jawab upaya Gizi
 Komunikasi dan koordinasi dilaksanakan setiap bulan dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan
4. Prosedur A. Sebagai Penyelenggara
1. Penangungjawab dan pelaksana upaya Gizi mengadakan pertemuan untuk
membicarakan hal – hal yang akan dibicarakan didalam pertemuan lintas
upaya.
2. Penangungjawab dan pelaksana progam menentukan upaya mana yang akandi
undang
3. Pelaksana progam yang ditunjuk membuat surat undangan, dan meminta
tandatangan kepada penangungjawab progam Gizi
4. Penangungjawab upaya Gizi menandatangani surat undangan.
5. Pelaksana upaya Gizi yang ditunjuk menyampaikan undangan / memberikan
informasi kepada penangungjawab upaya lain yang diundang.
6. Pada hari pelaksanaan pertemuan, penangungjawab upaya Gizi membuka dan
memimpin pertemuan.
7. Penangungjawab upaya Gizi memberikan waktu kepada pelaksana yang
ditunjuk untuk menyampaikan hal – hal yang akan dibicarakan.
8. Penangungjawab upaya Gizi memberikan kesempatan kepada peserta
pertemua / koordiator lain / yang mewakili.
9. Penangungjawab upaya Gizi membahas apa yang disampaikan oleh upaya lain
maupun yang disampaikan oleh upayanya
10. Penangungjawab upaya Gizi memimpin kesepakatan bersama dan pembagian
tugas sesuai dengan peran, tugas dan kewenangan masing – masing.
11. Pelaksana administrasi mencatatpertemuan didalamnotulenpertemuan.
12. Pelaksana administrasimemintatandatanganpesertapertemuan.
13. Pelaksana Administrasi / membacakan hasil pertemuan.
14. Penangungjawab upayaGizi menandatangani surat tugas dari peserta rapat /
pertemuan.
15. Penangungjawab upayaGizi menutup pertemuan.
16. Peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas dan
kewenangan masing – masing dengan didokumentasikan pada buku / kegiatan
individu.
B. Penyelenggaraanoleh Upaya lain.
1. Penangungjawab upayaGizi menerima undangan dari upaya lain.
2. Penangungjawab dan pelaksana upaya Gizi membicarakan surat undangan dan
menunjuk siapa yang ditugaskan ( bisa pelaksana maupun penangungjawab
sendiri )
3. Pelaksana / Penangungjawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemuan dan surat tugas.
4. Pelaksana / Penangungjawab menghadiri pertemuan sesuai dengan undangan.
5. Pelaksana / Penangungjawab mengikuti pertemuan dengan menyampaikan hal
– hal yang ada kaitannya dengan pembahasan pertemuan.
6. Pelaksana / Penangungjawab mencatat dalam proses pertemuan.
7. Pelaksana / Penangungjawab meminta tandatangan surat tugas yang dibawa.
8. Pemimpin pertemuan menutup pertemuan.
9. Apabila yang mengikuti pertemuan pelaksana melapor kepada
penangungjawab.
10. Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab, penangungjawab dan
pelaksana membahas hasil pertemuan dengan lintas sektoral dan pembagian
tugas apabila hasil pertemuan ada yang perlu ditindak lanjuti.

11. Penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiiatan sesuai dengan tugas


masing – masing dan mencatat dibuku / kegiatan individu.
5 Diagram Alir
6 Referensi  Upaya Gizi Penyuluhan Depkes RI 2005.
7 Dokumenterkait 1. Undangan Pertemuan,
2. SuratTugas,
3. Notulen Pertemuan,
4. Buku / Kegiatan Individu.
8 Distribusi 1. Penangungjawab Upaya Gizi
2. Penangungjawab upaya lain yang terkait ;
3. Pelaksana upaya Gizi

9 Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulaidiberlakukan.
Penyampaian Informasi Upaya Gizi
No.Dokumen :
No. Revisi :
DAFTA Tanggal Terbit :
R TILIK Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :1–3
Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
KOTA PADANG Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR

No Uraian Kegiatan Ya Tidak TB


A. Penyelenggaraoleh upaya Gizi
1 Apakah penangungjawab dan pelaksana upaya Gizi mengadakan
pertemuan membicarakan hal-hal yang akan dibicaarakan didalam
pertemuan lintas upaya?
2 Apakah penangungjawab danpelaksana upaya Gizi menentukan upaya
mana yang akan diundang?
3 Apakah pelaksana upaya Gizi yang akan di tunjuk membuat surat
undangan dan meminta tandatangan kepada penangungjawab upaya
Gizi?
4 Apakah koordonator upaya Gizi menandatangani surat undangan?
5 Apakah pelaksana upaya Gizi yang ditunjuk menyampaikan undangan/
memberikan informasi kepada penangungjawab upaya lain yang
diundang?
6 Apakah pada hari pertemuan penangungjawab upaya Gizi membuka
dan memimpin pertemuan?
7 Apakah penangungjawab upaya Gizi memberikan waktu kepada
pelaksana yang di tunjuk untuk menyampaikan hal –hal yang akan
dibicarakan ?
8 Apakah koordonator upaya Gizi membahas apa yang disampaikan oleh
upaya lain maupun yang disampaikan upayanya?
9 Apakah penangungjawab upaya Gizi memberikan kesempatan peserta
peserta pertemuan/ koodinator lain /yang mewakili ?
10 Apakah penangungjawab upaya Gizi memimpin kesepakatan bersama
dan pembagian tugas sesuai dengan peran tugas dan wewenang masing-
masing?
11 Apakah pelaksana administrasi /memcatat pertemuan didalam notulen
pertemuan?
12 Apakah pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta
pertemuan?
13 Apakah pelaksana administrasi/ notulen membacakan hasil pertemuan ?
14 Apakah penangungjawab upaya Gizi menandatangani surat tugas dari
peserta rapat /pertemuan ?
15 Apakah penangungjawab upaya Gizi menutup pertemuan?
16 Apakah peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran
tugas dan wewenang masing –masing dengan di dokumentasikan pada
buku /kegiatan individu?
B. Penyelenggaraan oleh upaya lain
1 Apakah penangungjawab menerima undangan dari upaya lain ?
2 Apakah kordinator dan pelaksana upaya Gizi membicarakan surat
undangan dan menunjuk siapa yang ditugaskan?(bisa pelaksana maupun
Penangungjawab sendiri)
3 Apakah pelaksana /penangungjawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemua dan surat tugas ?
4 Apakah pelaksana /penangungjawab mengikuti pertemuan sesuai
dengan undangan?
5 Apakah pelaksana /koordiator mengikuti pertemuan dengan
menyampaikan hal-hal yang ada kaitannya dengan pembahasan
pertemuan?
6 Apakah pelaksana /penangungjawab mencatat dalam proses
pertemuan?
7 Apakah pelaksana / penangungjawab meminta tandatangan surat tugas
yang di bawa?
8 Apakah pemimpin pertemuan menutup pertemuan?
9 Apabila yang mengikuti pertemuan adalah pelaksana,melapor kepada
penangungjawab?
10 Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab ,apakah
penangungjawab dan pelaksana membahas hasil pertemuan dengan
lintas sektoral,dan pembagian tugas apabila hasil pertemuan ada yang
perlu ditindaklanjuti?
11 Apakah penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiatan sesuai
dengan tugas masing-masing dan mencatat di buku / kegiatan individu ?
JUMLAH

CR = …………………………………………........
OUTDITOR
…………………………………
Mekanisme Komunikasi dan Koordinasi Upaya Promkes
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :1–3
Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
KOTA PADANG Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR

1. Tujuan Sebagai panduan dalam pertemuan lintas upaya Promkes demi efektifitas proses
maupun hasil pengelolaan upaya Promkes
2. Kebijakan Sebagai pedoman mekanisme komunikasi dan koordinasi upaya Promkes
Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi upaya Promkes harus mengikuti langkah-
langkah yang tertuang dalam SOP
3. Definisi  Mekanisme komunikasi dan koordinasi lintas upaya Promkes adalah
komunikasi oleh penanggung jawab upaya Promkes kepada pelaksana upaya
Promkes serta lintas upaya agar ada kesamaan persepsi untuk efektifitas
pelaksanaan upaya Promkes,
 Mekanisme komunikasi dan koordinasi dilaksanakan melalui pengarahan
penanggung jawab kepada pelaksana upaya Promkes maupun pertemuan lintas
upaya,
 Komunikasi dan koordinasi upaya Promkes dilaksanakan oleh pelaksana dan
penanggung jawab upaya Promkes
 Komunikasi dan koordinasi dilaksanakan setiap bulan dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan
4. Prosedur A. Sebagai Penyelenggara
1. Penangungjawab dan pelaksana upaya Promkes mengadakan pertemuan untuk
membicarakan hal – hal yang akan dibicarakan didalam pertemuan lintas
upaya.
2. Penangungjawab dan pelaksana progam menentukan upaya mana yang akan
diundang
3. Pelaksana progam yang ditunjuk membuat surat undangan, dan meminta
tandatangan kepada penangungjawab progam Promkes
4. Penangungjawab upaya Promkes menandatangani surat undangan.
5. Pelaksana upaya Promkes yang ditunjuk menyampaikan undangan /
memberikan informasi kepada penangungjawab upaya lain yang diundang.
6. Pada hari pelaksanaan pertemuan, penangungjawab upaya Promkes membuka
dan memimpin pertemuan.
7. Penangungjawab upaya Promkes memberikan waktu kepada pelaksana yang
ditunjuk untuk menyampaikan hal – hal yang akan dibicarakan.
8. Penangungjawab upayaPromkes memberikan kesempatan kepada peserta
pertemuan / penangungjawab lain / yang mewakili.
9. Penangungjawab upaya Promkes membahas apa yang disampaikan oleh upaya
lain maupun yang disampaikan oleh upaya Promkes
10. Penangungjawab upaya Promkes memimpin kesepakatan bersama dan
pembagian tugas sesuai dengan peran, tugas dan kewenangan masing –
masing.
11. Pelaksana administrasi mencatat pertemuan didalam notulen pertemuan.
12. Pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta pertemuan.
13. Pelaksana Administrasi / membacakan hasil pertemuan.
14. Penangungjawab upaya Promkes menandatangani surat tugas dari peserta
rapat / pertemuan.
15. Penangungjawab upaya Promkes menutup pertemuan.
16. Peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas dan
kewenangan masing – masing dengan didokumentasikan pada buku / kegiatan
individu.

B. Penyelenggaraan oleh Upaya lain.


1. Penangungjawab upaya Promkes menerima undangan dari upaya lain.
2. Penangungjawab dan pelaksana upaya Promkes membicarakan surat undangan
dan menunjuk siapa yang ditugaskan ( bisa pelaksana maupun
penangungjawab sendiri )
3. Pelaksana / Penangungjawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemuan dan surat tugas.
4. Pelaksana / Penangungjawab menghadiri pertemuan sesuai dengan undangan.
5. Pelaksana / Penangungjawab mengikuti pertemuan dengan menyampaikan hal
– hal yang ada kaitannya dengan pembahasan pertemuan.
6. Pelaksana / Penangungjawab mencatat dalam proses pertemuan.
7. Pelaksana / Penangungjawab meminta tandatangan surat tugas yang dibawa.
8. Pemimpin pertemuan menutup pertemuan.
9. Apabila yang mengikuti pertemuan adalah pelaksana, melapor kepada
penangungjawab.
10. Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab, penangungjawab dan
pelaksana membahas hasil pertemuan dengan lintas sektoral dan pembagian
tugas apabila hasil pertemuan ada yang perlu ditindak lanjuti.
11. Penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiatan sesuai dengan tugas
masing – masing dan mencatat dibuku / kegiatan individu.

5 Diagram Alir
6 Referensi  Upaya Promkes PenyuluhanDepkes RI 2005.

7 Dokumenterkait 1. Undangan Pertemuan,


2. Surat Tugas,
3. Notulen Pertemuan,
4. Buku / Kegiatan Individu.
8 Distribusi 1. Penangungjawab Upaya Promkes
2. Penangungjawab upaya Promkes lain yang terkait ;
3. Pelaksana upaya Promkes

9 Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulaidiberlakukan.

Penyampaian Informasi Upaya Promkes


No.Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit :
TILIK Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :1–2
Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
KOTA PADANG Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR

No Uraian Kegiatan Ya Tidak TB


A. Penyelenggara oleh upaya Promkes KIA.KB
1 Apakah penangungjawab dan pelaksana upaya Promkes mengadakan
pertemuan membicarakan hal-hal yang akan dibicaarakan didalam
pertemuan lintas upaya?
2 Apakah penangungjawab dan pelaksana upaya Promkes menentukan upaya
mana yang akan diundang?
3 Apakah pelaksana upaya Promkes yang akan di tunjuk membuat surat
undangan dan meminta tandatangan kepada penangungjawab upaya
Promkes?
4 Apakah koordonator upaya Promkes menandatangani surat undangan?
5 Apakah pelaksana upaya Promkes yang ditunjuk menyampaikan undangan/
memberikan informasi kepada penangungjawab upaya lain yang diundang?
6 Apakah pada hari pertemuan penangungjawab upaya Promkes membuka
dan memimpin pertemuan?
7 Apakah penangungjawab upaya Promkes memberikan waktu kepada
pelaksana yang di tunjuk untuk menyampaikan hal –hal yang akan
dibicarakan ?
8 Apakah koordonator upaya Promkes membahas apa yang disampaikan
oleh upaya lain maupun yang disampaikan upaya Promkes?
9 Apakah penangungjawab upaya Promkes memberikan kesempatan peserta
peserta pertemuan/ koodinator lain /yang mewakili ?
10 Apakah Penangungjawab upaya Promkes memimpin kesepakatan bersama
dan pembagian tugas sesuai dengan peran tugas dan wewenang masing-
masing?
11 Apakah pelaksana administrasi /mencatat pertemuan di dalam notulen
pertemuan?
12 Apakah pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta pertemuan?
13 Apakah pelaksana administrasi/ notulen membacakan hasil pertemuan ?
14 Apakah penangungjawab upaya Promkes menandatangani surat tugas dari
peserta rapat /pertemuan ?
15 Apakah penangungjawab upaya Promkes menutup pertemuan?
16 Apakah peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas
dan wewenang masing –masing dengan didokumentasikan pada buku
/kegiatan individu?
C. Penyelenggaraan oleh upaya lain
1 Apakah penangungjawab menerima undangan dari upaya lain ?
2 Apakah kordinator dan pelaksana upaya Promkes membicarakan surat
undangan dan menunjuk siapa yang ditugaskan?(bisa pelaksana maupun
Penangungjawab sendiri)
3 Apakah pelaksana /penangungjawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemuan dan surat tugas ?
4 Apakah pelaksana /koordinator mengikuti pertemuan sesuai dengan
undangan?
5 Apakah pelaksana /koordiator mengikuti pertemuan dengan menyampaikan
hal-hal yang adakaitannya dengan pembahasan pertemuan?
6 Apakah pelaksana /penangungjawab mencatat dalam proses pertemuan?
7 Apakahpelaksana / penangungjawab meminta tandatangan surat tugas yang
di bawa?
8 Apakah pemimpin pertemuan menutup pertemuan?
9 Apabila yang mengikuti pertemuan apakah pelaksana melapor kepada
penangungjawab?
10 Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab ,apakah
penangungjawab danpelaksana membahas hasil pertemuan dengan
lintassektoral,dan pembagian tugas apabila hasil pertemuan ada yang perlu
ditindak lanjuti?
11 Apakah penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiatan sesuai dengan
tugas masing-masing dan mencatat dibuku / kegiatan individu ?
JUMLAH

CR = …………………………………………........
OUTDITOR
…………………………………

Mekanisme Komunikasi dan Koordinasi Upaya Imunisasi

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :1–3
Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
KOTA PADANG Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR
1. Tujuan Sebagai panduan dalam pertemuan lintas upaya Imunisasi demi efektifitas proses
maupun hasil pengelolaan upaya Imunisasi
2. Kebijakan Sebagai pedoman mekanisme komunikasi dan koordinasi upaya Imunisasi
Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi upaya Imunisasi harus mengikuti langkah-
langkah yang tertuang dalam SOP
3. Definisi  Mekanisme komunikasi dan koordinasi lintas upaya Imunisasi adalah
komunikasi oleh penanggung jawab upaya Imunisasi kepada pelaksana upaya
Imunisasi serta lintas upaya agar ada kesamaan persepsi untuk efektifitas
pelaksanaan upaya Imunisasi
 Mekanisme komunikasi dan koordinasi dilaksanakan melalui pengarahan
penanggung jawab kepada pelaksana upaya Imunisasi maupun pertemuan
lintas upaya
 Komunikasi dan koordinasi upaya Imunisasi dilaksanakan oleh pelaksana dan
penanggung jawab upaya Imunisasi
 Komunikasi dan koordinasi dilaksanakan setiap bulan dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan
4. Prosedur A. Sebagai Penyelenggara
1. Penangungjawab dan pelaksana upaya Imunisasi mengadakan pertemuan
untuk membicarakan hal – hal yang akan dibicarakan didalam pertemuan lintas
upaya.
2. Penangungjawab dan pelaksana progam menentukan upaya mana yang akan
diundang
3. Pelaksana progam yang ditunjuk membuat surat undangan, dan meminta
tandatangan kepada penangungjawab progam Imunisasi
4. Penangungjawab upaya Imunisasi menandatangani surat undangan.
5. Pelaksana upaya Imunisasi yang ditunjuk menyampaikan undangan /
memberikan informasi kepada penangungjawab upaya lain yang diundang.
6. Pada hari pelaksanaan pertemuan, penangungjawab upaya Imunisasi
membuka dan memimpin pertemuan.
7. Penangungjawab upaya Imunisasi memberikan waktu kepada pelaksana yang
ditunjuk untuk menyampaikan hal – hal yang akan dibicarakan.
8. Penangungjawab upaya Imunisasi memberikan kesempatan kepada peserta
pertemua / koordiator lain / yang mewakili.
9. Penangungjawab upaya Imunisasi membahas apa yang disampaikan oleh
upaya lain maupun yang disampaikan oleh upaya Imunisasi
10. Penangungjawab upaya Imunisasi memimpin kesepakatan bersama dan
pembagian tugas sesuai dengan peran, tugas dan kewenangan masing –
masing.
11. Pelaksana administrasi mencatat pertemuan didalam notulen pertemuan.
12. Pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta pertemuan.
13. Pelaksana Administrasi / membacakan hasil pertemuan.
14. Penangungjawab upaya Imunisasi menandatangani surat tugas dari peserta
rapat / pertemuan.
15. Penangungjawab upaya Imunisasi menutup pertemuan.
16. Peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas dan
kewenangan masing – masing dengan didokumentasikan pada buku / kegiatan
individu.

B. Penyelenggaraan oleh Upaya lain.


1. Penangungjawab upaya Imunisasi menerima undangan dari upaya lain.
2. Penangungjawab dan pelaksana upaya Imunisasi membicarakan surat
undangan dan menunjuk siapa yang ditugaskan ( bisa pelaksana maupun
penangungjawab sendiri )
3. Pelaksana / Penangungjawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemuan dan surat tugas.
4. Pelaksana / Penangungjawab menghadiri pertemuan sesuai dengan undangan.
5. Pelaksana / Penangungjawab mengikuti pertemuan dengan menyampaikan hal
– hal yang ada kaitannya dengan pembahasan pertemuan.
6. Pelaksana / Penangungjawab mencatat dalam proses pertemuan.
7. Pelaksana / Penangungjawab meminta tandatangan surat tugas yang dibawa.
8. Pemimpin pertemuan menutup pertemuan.
9. Apabila yang mengikuti pertemuan adalah pelaksana, melapor kepada
penangungjawab.
10. Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab, penangungjawab dan
pelaksana membahas hasil pertemuan dengan lintas sektoral dan pembagian
tugas apabila hasil pertemuan ada yang perlu ditindak lanjuti.
11. Penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiiatan sesuai dengan tugas
masing – masing dan mencatat dibuku / kegiatan individu.

10 Diagram Alir
11 Referensi  Upaya Imunisasi Penyuluhan Depkes RI 2005.

12 Dokumenterkait 1. Undangan Pertemuan,


2. Surat Tugas,
3. Notulen Pertemuan,
4. Buku / Kegiatan Individu.
13 Distribusi 1. Penangungjawab Upaya Imunisasi
2. Penangungjawab upaya lain yang terkait ;
3. Pelaksana upaya Imunisasi

14 Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulaidiberlakukan.
Penyampaian Informasi Upaya Imunisasi
No.Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit :
TILIK Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :1–2
Tanda tangan Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas
KOTA PADANG Lubuk Begalung

SYILVIA DEWI
ANWAR

No Uraian Kegiatan Ya Tidak TB


A. Penyelenggara oleh upaya Imunisasi KIA.KB
1 Apakah penangungjawab dan pelaksana upaya Imunisasi mengadakan
pertemuan membicarakan hal-hal yang akan dibicaarakan didalam pertemuan
lintas upaya?
2 Apakah penangungjawab dan pelaksana upaya Imunisasi menentukan upaya
mana yang akan diundang?
3 Apakah pelaksana upaya Imunisasi yang akan di tunjuk membuat surat
undangan dan meminta tandatangan kepada penangungjawab upaya
Imunisasi?
4 Apakah koordonator upaya Imunisasi menandatangani surat undangan?
5 Apakah pelaksana upaya Imunisasi yang ditunjuk menyampaikan undangan/
memberikan informasi kepada penangungjawab upaya lain yang diundang?
6 Apakah pada hari pertemuan penangungjawab upaya Imunisasi membuka
dan memimpin pertemuan?
7 Apakah penangungjawab upaya Imunisasi memberikan waktu kepada
pelaksana yang di tunjuk untuk menyampaikan hal –hal yang akan
dibicarakan ?
8 Apakah koordonator upaya Imunisasi membahas apa yang disampaikan oleh
upaya lain maupun yang disampaikan upaya Imunisasinya?
9 Apakah penangungjawab upaya Imunisasi memberikan kesempatan peserta
peserta pertemuan/ koodinator lain /yang mewakili ?
10 Apakah penangungjawab upaya Imunisasi memimpin kesepakatan bersama
dan pembagian tugas sesuai dengan peran tugas dan wewenang masing-
masing?
11 Apakah pelaksana administrasi /mencatat pertemuan yang ditunjuk mencacat
didalam notulen pertemuan?
12 Apakah pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta pertemuan?
13 Apakah pelaksana administrasi/ notulen membacakan hasil pertemuan ?
14 Apakah penangungjawab upaya Imunisasi menandatangani surat tugas dari
peserta rapat /pertemuan ?
15 Apakah penangungjawab upaya Imunisasi menutup pertemuan?
16 Apakah peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas
dan wewenang masing –masing dengan didokumentasikan pada buku
/kegiatan individu?
B. Penyelenggaraan oleh upaya lain
1 Apakah penangungjawab menerima undangan dari upaya Imunisasi lain ?
2 Apakah kordinator dan pelaksana upaya Imunisasi membicarakan surat
undangan dan menunjuk siapa yang ditugaskan?(bisa pelaksana maupun
Penangungjawab sendiri)
3 Apakah pelaksana /penangungjawab yang akan menghadiri pertemuan
mempersiapkan materi pertemua dan surat tugas ?
4 Apakah pelaksana /penangungjawab mengikuti pertemuan sesuai dengan
undangan?
5 Apakah pelaksana /koordiator mengikuti pertemuan dengan menyampaikan
hal-hal yang adakaitan nya dengan pembahasan pertemuan?
6 Apakah pelaksana /penangungjawab mencatat dalam proses pertemuan?
7 Apakah pelaksana / penangungjawab meminta tandatangan surat tugas yang
di bawa?
8 Apakah pemimpin pertemuan menutup pertemuan?
9 Apabila yang mengikuti pertemuan adalah pelaksana,melapor kepada
penangungjawab?
10 Apabila yang mengikuti pertemuan penangungjawab ,apakah
penangungjawab dan pelaksana membahas hasil pertemuan dengan
lintassektoral,dan pembagian tugas apabila hasil pertemuan ada yang perlu
ditindak lanjuti?
11 Apakah penangungjawab dan pelaksana melakukan kegiatan sesuai dengan
tugas masing-masing dan mencatat dibuku / kegiatan individu ?
JUMLAH

CR = …………………………………………........
OUTDITOR

Anda mungkin juga menyukai