(Dwi Utami)
Dwi Utami
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
email: utamipurwantoro@yahoo.com
ABSTRAK
Kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua wanita di Indonesia setelah
kanker payudara. Mahkota dewa Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl telah dikenal oleh
masyarakat dan digunakan secara tradisional untuk pengobatan kanker. Ekstrak
petroleum eter daun mahkota dewa menunjukkan aktivitas antiproliferasi pada sel kanker
serviks manusia (HeLa) dengan IC50 9 µg/ml (Kintoko dan Hawariah, 2007). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antiproliferasi isolat 4 ekstrak petroleum eter
terhadap sel kanker serviks manusia (HeLa).
Serbuk daun mahkota dewa disokletasi dengan petroleum eter, kemudian difraksi
dengan etil asetat hingga diperoleh fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat dilakukan
kromatografi preparatif dengan fase gerak heksana : etil asetat (9:1). Aktivitas
antiproliferasi terhadap sel HeLa ditetapkan harga LC50 dan doubling time melalui uji
sitotoksik dan pengamatan kinetika proliferasi dengan metode MTT.
Hasil isolasi dengan kromatografi preparatif diperoleh lima isolat masing-masing
dengan harga Rf : 0,05 ; 0,10 ; 0,20 ; 0,60 ; dan 0,90. Harga LC50 dari isolat 4 adalah
sebesar 82,091 µg/ml. Isolat 4 menunjukkan penghambatan pertumbuhan sel HeLa
dengan memperpanjang doubling time (16,495 jam) dibanding kontrol sel (10,170 jam).
Kata kunci: Isolat 4, Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl, antiproliferasi, sel HeLa,
petroleum eter.
ABSTRACT
Cervical cancer is a malignant tumor in cervix which is occupy the second
possition that cause the death of Indonesia’s women under the breast cancer. One of the
traditional medicine that can be used to cure cancer is Phaleria macrocarpa (Scheff.)
Boerl leaves. The petroleum eter extract of mahkota dewa leaves has antiproliferation
activity againts cervical cancer cell lines (HeLa) with IC50 9 µg/ml (Kintoko and
Hawariah, 2007). This research was aimed to detect antiproliferative activity of isolate 4
of ethyl acetate fraction of petroleum ether extract Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl
leaves againts HeLa cell lines.
Initially, the powder of Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl was extracted using
Soxhlet apparatus with petroleum ether. The extracts was concentrated and partitioned
until ethyl acetate fraction was obtained. The fraction of ethyl acetate was isolated using
57
Molekul, Vol. 6. No. 2. Nopember, 2011: 57 - 65
Preparative Thin Layer Chromatography on silica gel F254 as stationary phase and
n-hexane : ethyl acetate (9 : 1) as mobile phase. Antiproliferation activity against HeLa
cell lines was determinated by LC50 value by direct counting and doubling time value by
MTT method.
The isolation by preparative thin layer chromatography resulted five isolate on Rf
value: 0.05 ; 0.10 ; 0.20 ; 0.60 ; and 0.90. The LC50 values of isolate 4 was 82.091
µg/ml. Isolate 4 showed cell cycle delay at concentration 45 µg/ml by lenghthening the
doubling time (16.495 hour) than cell control (10.170 hour).
58
Aktivitas antiproliferasi isolat 4 ekstrak petroleum eter... (Dwi Utami)
dengan nilai IC50 25,409 µg/mL (Sahara, neraca analitik, kamera digital, dan
2010). Fraksi kloroform ekstrak lemari es.
petroleum eter daun mahkota dewa Bahan utama penelitian ini
mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap adalah serbuk kering daun mahkota
sel HeLa dengan nilai IC50 71,83 µg/mL dewa. Sedangkan bahan kimia yang
(Kurniawati, 2010). Fraksi n-heksan diperlukan seperti pelarut untuk
ekstrak petroleum eter daun mahkota ekstraksi, fraksinasi, dan isolasi adalah
dewa mempunyai aktivitas sitotoksik petroleum eter, etil asetat derajat teknis
terhadap sel HeLa dengan nilai IC50 dan pro analysis, aquadest dan silika gel
209,196 µg/mL (Maulida, 2010). Fraksi F254 yang diperoleh dari Laboratorium
metanol-air ekstrak petroleum eter daun Farmakognosi Fitokimia UAD. Sel
mahkota dewa mempunyai aktivitas HeLa, sel Vero, media DMEM
sitotoksik terhadap sel HeLa dengan (Dulbecco’s modification of Eagle
nilai IC50 431,635 µg/mL (Pratama, medium), DMSO, PBS (Phospat
2010). Buffered Saline), Penisillin–
Target utama terapi kanker Streptomisin 2%, Fungison 0,5%, FBS
secara umum adalah dengan (Fetal bovine serum) 10%, Trypsin-
menghambat pertumbuhan sel kanker EDTA 0,25% dalam PBS, SDS (Sodium
tersebut melalui induksi proses kematian dodecyl sulfat) 10% dalam HCl 0,01 N,
sel secara apoptosis. Karena itu, NaHCO3 teknis dan HEPES
diperlukan penelitian lanjut untuk (N-2-hydroxyethil piperazin-N-2ethane
mengisolasi komponen aktif dalam sulfonic acid) teknis, dan tripan blue.
ekstrak petroleum eter daun mahkota
dewa dan menguji aktivitas Prosedur Penelitian
antiproliferasi pada sel kanker serviks
1. Identifikasi Daun Mahkota Dewa
manusia (HeLa).
(Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl)
Tanaman Daun Mahkota Dewa
(Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl)
METODE PENELITIAN yang akan digunakan dalam penelitian
Alat dan Bahan ini terlebih dahulu dilakukan identifikasi
untuk memastikan kebenarannya.
Alat-alat yang digunakan adalah
Identifikasi dilakukan di Laboratorium
timbangan analitik, gelas ukur, gelas
Biologi Farmasi Fakultas Farmasi
beker, alat sokhlet, kertas saring,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
vaccum rota evaporator, penangas air,
cawan porselin, pengaduk, plastik, karet
pengikat, dan almari es, corong pisah, 2. Pengumpulan bahan
Pengambilan bahan uji daun
corong buchner, flakon dan kertas
mahkota dewa dilakukan pada bulan
saring, autoclave, incubator CO2, lampu
Maret tahun 2010 di Wates, Yogyakarta.
UV, laminar air flow cabinet, tissue
Dalam penelitian ini digunakan daun
culture flask, tabung conical, microplate
yang masih segar dan tidak rusak.
96 sumuran, haemocytometer,
Persiapan sebelum bahan digunakan
microplate 24 sumuran (Nunclone),
adalah daun dibersihkan dengan
tissue culture flask (Nunclone), neraca
menggunakan air bersih yang mengalir
elektrik (Sartorius), mikropipet (Gilson),
untuk menghilangkan kotoran-kotoran
cover slip, cover glass, mikroskop
yang ada. Setelah itu dilakukan
fluoresense, cell counter, ELISA reader,
pengeringan dengan menggunakan oven
magnetic stirrer, mikroskop, pipet,
dengan suhu 50oC sampai daun mahkota
59
Molekul, Vol. 6. No. 2. Nopember, 2011: 57 - 65
dewa benar-benar kering. Setelah daun Fraksi etil asetat yang diperoleh
mahkota dewa kering maka dilakukan sebanyak 448,5 ml, dipekatkan di lemari
penyerbukan. asam hingga, kemudian diambil dengan
pipa kapiler secukupnya dan dibuat pita
3. Pembuatan ekstrak petroleum eter diatas plate KLT hingga semua fraksi
daun mahkota dewa habis. Kemudian ditunggu beberapa saat
(Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) sampai pita kering. Setelah itu
Serbuk daun mahkota dewa dimasukkan ke chamber yang sudah
seberat 500 gram disari dengan alat diberi fase gerak berupa heksan : etil
Soxhlet menggunakan pelarut petroleum asetat (9:1). Elusi sampai batas yang
eter. Pelarut yang digunakan adalah 2x telah ditentukan. Apabila elusi telah
sirkulasi dengan kecepatan sirkulasi 6-8 selesai dilakukan, maka segera
sirkulasi/jam. Pembuatan ekstrak kental dikeringkan kaca di suhu kamar. Silica
dengan Soxhlet ini dilakukan sampai zat gel 60 GF 254 dikerok sesuai isolat yang
aktif yang terdapat dalam daun mahkota diinginkan. Isolat tersebut digunakan
dewa habis. Apabila zat aktif habis untuk uji sitotoksik terhadap sel HeLa.
ditandai dengan jernihnya pelarut yang Isolat dimurnikan kembali dengan
digunakan. Apabila filtrat telah kromatografi Vakum Cair dengan fase
didapatkan maka filtrat dimasukkan ke gerak kloroform : methanol (1:1)
dalam vaccum rota evaporator
kemudian diuapkan pelarutnya sampai 6. Uji Aktivitas Sitotoksik
pelarutnya tidak menetes lagi. Sebelum dilakukan uji
Penggunaan vaccum rota evaporator sitotoksisitas, terlebih dahulu dibuat
pada suhu 60-70 ºC dan 1,5 putaran. larutan stok sampel dengan cara
Ekstrak kental yang diperoleh ditimbang mencampur isolat fraksi etil asetat daun
dan dihitung rendemennya. mahkota dewa dengan media DMEM.
Larutan stok dibuat dengan cara
4. Pembuatan fraksi etil asetat daun menimbang isolat fraksi etil asetat daun
mahkota dewa (Phaleria macrocarpa mahkota dewa kemudian ditambah
(Scheff) Boerl) DMSO atau tween sebanyak 30 µl dan
Ekstrak kental yang diperoleh ditambahkan dengan media DMEM
dilarutkan dalam etil asetat kemudian hingga 1000 µl, sehingga konsentrasi
dilakukan fraksinasi dengan air, tertentu, dari konsentrasi larutan tersebut
kemudian digojog di dalam corong pisah kemudian dibuat seri kadar dan larutan
lalu didiamkan selama 24 jam agar dalam berbagai kadar tersebut dapat
fraksi etil asetat dan fraksi air terpisah diujikan pada sel HeLa. Pembuatan
sempurna. Setelah didiamkan selama 24 larutan uji ini dilakukan di dalam
jam fraksi air beserta endapan-endapan Laminar Air Flow Cabinet secara
yang ada didalamnya dikeluarkan. Hasil aseptis.
fraksi etil asetat disaring menggunakan Sel dengan kepadatan 1 x 104
corong buchner agar penyaringan lebih sel/100µl didistribusikan ke dalam
sempurna dan endapan yang ada sumuran dan diinkubasi bersama isolat
didalamya benar-benar terpisahkan. fraksi etil asetat ekstrak petroleum eter
Fraksi etil asetat yang didapat disimpan daun mahkota dewa dengan 6 kadar
di lemari es. berbeda 750; 375; 187,5 ; 93,75; 46,88
dan 23,49 µg/ml. Selanjutnya
5. Pembuatan isolat dari fraksi etil microplate diinkubasi dalam inkubator
asetat daun mahkota dewa CO2 5%, pada suhu 37oC selama 24
(Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) jam. Setelah itu media dalam sumuran di
60
Aktivitas antiproliferasi isolat 4 ekstrak petroleum eter... (Dwi Utami)
61
Molekul, Vol. 6. No. 2. Nopember, 2011: 57 - 65
A B
Gambar 1. Profil KLT preparatif fraksi etil asetat ekstrak petroleum eter daun
mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)
Fase diam : Silika gel GF254, Fase gerak heksana-etil asetat (9:1)
A. Sinar tampak
B. Dibawah sinar UV 254 nm
62
Aktivitas antiproliferasi isolat 4 ekstrak petroleum eter... (Dwi Utami)
Tabel 2. Pengaruh konsentrasi isolat 4 pada kematian sel (%) sel HeLa.
Konsentrasi (µg/ml) % kematian sel
750 98,476 ±0,09
375 100,653±1,11
187,5 91,726±2,42
93,75 54.491±3,18
46,88 18,236±3,28
23,49 11,813±8,02
(A)
(B)
Tabel 4. Persamaan grafik log jumlah sel hidup vs waktu pada kinetika proliferasi sel
HeLa dengan berbagai perlakuan
Doubling time
Perlakuan Persamaan garis Slope Linearitas
(jam)
Kontrol Y = 0,02430 x + 3,8041 0,02430 0,9875 10,170
Isolat 4 Y = 0,0159 x + 3,7892 0,0159 0,9848 16,495
63
Molekul, Vol. 6. No. 2. Nopember, 2011: 57 - 65
64
Aktivitas antiproliferasi isolat 4 ekstrak petroleum eter... (Dwi Utami)
65