Anda di halaman 1dari 26

TUGAS PENGEMASAN

“Prototype Pengemasan Produk Agroindustri dengan Tema Jawa”

Dosen Pengampu:
Nidya Shara Mahardika S.TP., M.P.

TIP B

Disusun oleh:
1. Alda Brilliant Arumdhani (161710301002)
2. Febriansah Eka Prasetyadana (161710301004)
3. Felly Halsa Fiana (161710301014)
4. Latifatul Karimah (161710301062)
5. Rifdah Atikah (161710301064)
6. Ni Putu Devi Santya Kartika Sari (161710301068)

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
Mei, 2018
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemasan merupakan komponen yang sangat mempengaruhi penampilan
produk sehingga dapat menarik konsumen. Kemasan juga penting dalam menjaga
keawetan dan higienitas produk untuk dalam jangka waktu tertentu. Pengemasan
merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan
pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang
telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan selamat,
secara kuantitas maupun kualitas. Pengemasan memegang peranan penting dalam
pengawetan dan mempertahankan mutu bahan hasil pertanian. Adanya wadah atau
pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi
bahan pangan yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta
gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Disamping itu pengemasan berfungsi
untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan
dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkusan berfungsi sebagai
perangsang atau daya tarik bagi konsumen. Karena itu bentuk, warna, ukuran,
kekuatan dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.
Kemasan pada umumnya memiliki tiga jenis berdasarkan urutan dan jaraknya
dengan produk yaitu terdiri dari kemasan primer, sekunder dan tersier. Kemasan
primer adalah kemasan yang langsung bersentuhan dengan makanan, sehingga bisa
saja terjadi migrasi komponen bahan kemasan ke makanan yang berpengaruh
terhadap rasa, bau dan warna. Kemasan merupakan kemasan lapis kedua setelah
kemasan primer, dengan tujuan untuk lebih memberikan perlindungan kepada
produk, sedangkan kemasan tersier adalah kemasan lapis ketiga setelah kemasan
sekunder, dengan tujuan untuk memudahkan proses transportasi agar lebih praktis
dan efisien. Kemasan tersier yang biasa digunakan berupa kotak karton atau peti
kayu yang memiliki karakteristik sangat kuat untuk melindungi produk.
Pada setiap kemasan tentunya dilengkapi dengan label yang berisi informasi-
informasi mengenai produk dan setiap produk memiliki kemasan yang khas sesuai
dengan isi produk, rasa dan bisa juga menggambarkan produk khas dari daerah
tertentu. Contohnya seperti produk yang berasal dari jawa, produsen pasti akan
mendesain kemasan semenarik mungkin dengan label yang menggambarkan khas
budaya jawa seperti wayang, aksara jawa dan batik. Oleh karena itu dengan
dibuatnya paper ini agar dapat menambah pengetahuan mengenai pengertian
kemasan, fungsi kemasan dan macam kemasan. Pada paper ini lebih menfokuskan
pembuatan kemasan yang berhubungan dengan budaya Jawa baik dari segi bahan
kemasan, produk, dan lambang-lambang yang digunakan pada label kemasan.
Karena setiap lambang atau gambar yang ada kemasan memiliki suatu arti atau
filosofi yang menggambarkan bagaimana karakteristik dari produk yang dibuat.
Pada tugas pengemasan ini, kami memilih perencanaan produk Sambal Pecel
yang nantinya akan dikemas dan didesain sebaik mungkin agar tahan lama, aman
dan menarik minat konsumen untuk membelinya. Sambal pecel adalah salah satu
dari berbagai jenis variasi sambal di Indonesia, sambal pecel merupakan bumbu
makanan yang bahan pembuatannya berupa kacang tanah, gula, cabai, buah asam,
bawang, garam dan daun jeruk. Sambal pecel ini sangat menggambarkan ciri khas
makanan orang Indonesia tepatnya khas Jawa karena awal mula adanya sambal
pecel ini adalah di daerah Yogyakata, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Seiring
berjalannya waktu keberadaan sambal pecel mulai melebar di berbagai daerah
dengan bentuk kemasan dan rasa yang berbeda-beda. Sambal pecel biasanya
dibungkus hanya dengan plastik bening yang kemudian di distribusikan ditoko-toko
atau diwarung dengan harga yang terjangkau. Namun pada kelompok kami ingin
memberi nilai tambah pada produk sambal pecel melalui kemasannya, baik
kemasan primer maupun sekunder agar dapat menarik pembeli dari dalam negeri
dan luar negeri. Melalui perancangan ini, ingin membuat kemasan Sambal Pecel ini
dapat memenuhi fungsi-fungsi dalam pengemasan dan juga meningkatkan brand
image. Dan diharapkan produk ini mampu bersaing dengan kompetitor dan juga
menarik lagi calon konsumen dari berbagai kalangan untuk dapat merasakan
produk sambal pecel ini.
Produk sambal pecel memiliki rasa dan kualitas yang bagus, namun karena
adanya kemasan yang kurang begitu baik sehingga menyebabkan berkurangnya
nilai produk. Oleh karena itu, perancangan kemasan perlu dilakukan untuk
memenuhi fungsi pengemasan, fungsi ekonomi, fungsi distribusi serta faktor
ergonomi, estetika dan identitas sehingga layak untuk produk sambel pecel tersebut
menjadi produk yang mencapai sasaran ekspor.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kemasan dan bahan yang digunakan untuk kemasan
2. Mengetahui jenis kemasan berdasarkan fungsi terhadap produk
3. Mampu membuat desain kemasan sesuai dengan tema khas jawa
4. Mengetahui filosofi pada tiap lambang atau gambar dan nama yang digunakan
pada label kemasan.
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengemasan


Menurut Kotler (2003) pengemasan merupakan kegiatan merancang dan
membuat wadah atau bungkus sebagai suatu produk, sedang menurut Swasta (1999)
mengatakan kemasan (packaging) adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat umum
dan perencanaan barang yang melibatkan penentuan betuk atau desain pembuatan
bungkus atau kemasan suatu barang. Jadi dapat dikatan bahwa kemasan adalah
suatu kegiatan merancang dan memproduksi bungkus suatu produk yang meliputi
desain bungkus dan pembuatan bungkus produk tersebut.
Dewasa ini kemasan mempunyai arti yang sangat penting karena kemasan
tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap isi produk saja tetapi juga
digunakan untuk menyenangkan dan memikat hati konsumen. Oleh karenanya
kemasan termasuk salah satu dalam strategi pemasaran khususnya strategi produk
yang dapat dilakukan dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk seperti
pembungkus, etiket, warna, logo, dan lain-lain agar dapat menarik perhatian
konsumen dan dapat memberi kesan bahwa produk tersebut bermutu atau
berkualitas baik.
Kemasan suatu produk biasanya tidak hanya satu tetapi berlapis karena
kemasan dibuat dengan tujuan yang berbeda. Adapun kemasan terdiri dari : 1.
Kemasan dasar ( Primer Package) yaitu bungkus langsung dari suatu produk. 2.
Kemasan tambahan ( Secondary Package ) yaitu bahan yang melindungi kemasan
dasar yang biasanya dibuat lebih menarik dengan desain yang beragam. 3. Kemasan
pengiriman ( Shipping package ) yaitu kemasan yang diperlukan untuk
penyimpanan dan pengiriman.
Dari macam kemasan tersebut fungsi yang diharapkan adalah :
1. Untuk melindungi produk yang bersangkutan terhadap kerusakan-
kerusakan dari saat produk tersebut diproduksi sampai produk tersebut
dikonsumsi.
2. Untuk memudahkan pengerjaan dan penyimpanan produk-produk tersebut
oleh produsen, perantara maupun konsumen.
3. Untuk menarik konsumen bila mereka berbelanja di supermarket atau
sebagai alat untuk promosi.
Bahan kemasan dewasa ini sangat beragam. Kemasan pada umumnya
terbuat dari :
1. Gelas, mudah pecah, transparan.
2. Metal, biasanya dibuat dari aluminium, mempunyai kekuatan yang tinggi.
3. Kertas, tidak tahan terhadap kelembaban dan air sehingga mudah rusak.
4. Plastik, kemasan ini dapat berbentuk kantung, botol, stoples, kotak dan
sebagainya. Penggunaan plastic sebagai kemasan semakin luas karena
ongkosproduksinya relatif murah, mudah dibentuk dan dimodifikasi.
Kemasan dari plastik ini sifatnya sangat beragam ada yang hanya sekali
pakai ada yang bisa dipakai berulang-ulang tergantung dari jenis plastic
yang digunakan.

2.2 Pengertian Sambal Pecel


Pecel merupakan makanan tradisional yang terdiridari sayuran rebus dan
disajikan dengan sambal kacang. Sambal kacang ini juga biasa disebut dengan
sambal pecel. Sambal pecel merupakan sambal yang terbuat daricampuran cabai,
gula merah, dan kacang tanah sebagai bahan utamanya. Sambal pecel tersohor dari
Jawa Tengah sampai Jawa Timur. Selain Jawa Tengah dan Jawa Timur,sambal
pecel digunakan juga di Jawa Barat sebagai bumbu pelengkap makanan
sepertilotek, gado-gado, dan ketoprak. Persamaan dari makanan tradisional tersebut
baik pecel, lotek, gado-gado, ketoprak yakni makanan yang menggunakan sayuran
rebus menggunakan dreesing berupa sambal kacang. Perbedaannya yakin pada
tingkat kepedasan, dan bahan campuran yang berada pada sayuran tersebut.
Sambal pecel pada awalnya hanya digunakan untuk pelengkap nasi pecel
(jawa:sego pecel), yaitu makanan khas nusantara. Pada perkembangannya,
penggunaan bumbu pecel meluas dan digunakan pula untuk campuran makanan
lainnya seperti siomai, sate, atau sekedar untuk sambal colek pada makanan ringan
seperti gorengan dan krupuk. Tidak hanya terbatas pada makanan tradisional,
sambal pecel juga sering digunakan untuk campuran salad. Sambal pecel di
Yogyakarta dipadukan dengan sayur kangkung, kacang panjang, kecambah, wortel.
Sambel pecel di setiap daerah mempunyai ciri khas masing-masing, perbedaan
tersebut yaitu pada segi rasa, tampilan dan tingkat kepedasan. Penelitian juga
dimaksudkan untuk penelitian lebih lanjut mengenai sambal kacang siap saji.

2.3 Pengertian Kemasan Gelas


Secara fisik, gelas merupakan suatu bentuk cairan dengan tingkat viskositas
tinggi yang kemudian mengalami pendinginan. Secara kimia, gelas merupakan
suatu campuran oksida anorganik dari berbagai jenis komposisi bahan, dengan
komposisi terbesar soda – kapur – silica (Kaihatu, 2014).
Kelebihan kemasan gelas ini adalah kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan
mikroorganisme, berbeda dengan kemasan plastik yang rawan terhadap kondisi
tertentu sehingga dapat mencegah mencegah udara masuk dan juga
mempertahankan tingkat kehigienisan produk. Kemasan gelas ini bersifat inert dan
tidak dapat bereaksi atau bermigrasi ke dalam bahan pangan sehingga kualitas dan
keamanan produk tetap terjaga. Selain itu, kemasan gelas berwujud transparan dan
bertekstur rigid (kaku), kuat dan dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan
(Julianti, 2014).
Selain itu, kemasan gelas juga mempunyai kelemahan sebagai berikut :
- Berat sehingga biaya transportasi mahal
- Resistensi terhadap pecah dan mempunyai thermal shock yang rendah
- Dimensinya bervariasi
- Berpotensi menimbulkan bahaya yaitu dari pecahan kaca.

2.4 Pengertian dan Kelebihan Kemasan Kayu dan Kayu Sengon


Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia, dan
secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat
seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kemasan kayu biasanya
digunakan untuk mengemas barang yang sudah dikemas sebelumnya (Kaihatu,
2014). Kelebihan kemasan kayu adalah memberikan perlindungan mekanis yang
baik terhadap bahan yang dikemas, karakteristik tumpukan yang baik dan
mempunyai rasio kompresi daya tarik terhadap berat yang tinggi. Selain itu,
kemasan yang didesain dengan baik akan menimbulkan kesan mewah sehingga
akan meningkatkan nilai jual produk yang dikemas di dalamnya (Mukhtar dan
Nurif, 2015).
Tanaman mahoni (Swietenia macrophylla King) merupakan pohon
penghasil kayu keras yang biasanya dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk
dibuat perabot rumah tangga serta barang ukiran. Pohon mahoni dapat tuumbuh liar
di hutan jati atau tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai dan biasanya ditanam
di pinggir jalan sebagai pohon pelindung.
Kayu mahoni banyak sekali dibuat untuk furniture atau mebel di jepara, dan
sudah lama digunakan sebagai bahan baku utama membuat produk meubel selain
kayu jati tentunya. Kayu mahoni ini biasanya dibuat untuk furniture dengan warna
duco, karena kayu jenis ini memiliki pori-pori yang sedikit sehingga cocok jika buat
produk duco. Produk-prouk yang di ekspor ke eropa dan amerika sebagian besar
terbuat dari mahoni. Karena disana kayu mahoni termasuk salah satu kayu yang
mahal, mewah dan primadona. Kayu mahoni di eropa dan amerika umumnya
dipakai untuk furniture indoor dan untuk bahan pembuatan kapal.
PEMBAHASAN

3.1 Sambal Pecel


Sambal pecel adalah salah satu dari berbagai jenis variasi sambal di
Indonesia, sambal pecel merupakan bumbu makanan yang bahan pembuatannya
berupa kacang tanah, gula, cabai, buah asam, bawang, garam dan daun jeruk.
Sambal pecel ini sangat menggambarkan ciri khas makanan orang Indonesia
tepatnya khas Jawa karena awal mula adanya sambal pecel ini adalah di daerah
Yogyakata, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Produk sambal pecel memiliki rasa dan
kualitas yang bagus, namun karena adanya kemasan yang kurang begitu baik
sehingga menyebabkan berkurangnya nilai produk. Oleh karena itu, perancangan
kemasan perlu dilakukan untuk memenuhi fungsi pengemasan, fungsi ekonomi,
fungsi distribusi serta faktor ergonomi, estetika dan identitas sehingga layak untuk
produk sambel pecel tersebut menjadi produk yang mencapai sasaran ekspor.
Perancangan desain bertujuan untuk memperbaiki kemasan lama yang
memiliki masalah pada ketahanan kemasan dan juga bertujuan merubah citra dan
visual kemasan. Produk sambel pecel merupakan hasil tradisional yang sepenuhnya
menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam. Perancangan desain kemasan
sambal pecel dilakukan setelah meninjau desain kemasan yang dinilai kurang
memenuhi fungsi-fungsi kemasan seperti fungsi pengemasan, fungsi ekonomi,
fungsi estetika dan fungsi distribusi. Tak hanya itu, dalam kemasan produk juga
kurang memiliki fungsi komunikasi dan informasi yang memadahi, terlihat dari
label pada kemasan yang sederhana dan kurang menarik. Berikut contoh kemasan
sambel pecel yang biasanya dijual di warung – warung kecil:

Berdasarkan gambar tersebut di atas, kemasan sambal pecel hanya


menggunakan kemasan plastik dengan teknik press. Melalui teknik ini kualitas
sambal pecel tetap bertahan lama, namun kualitas kemasan ini tidak begitu baik.
Hal ini dikarenakan minyak yang ada pada sambal pecel tetap keluar dari
kemasannya melalui pori-pori plastik sehingga terkadang menyebabkan minyak
berceceran dan menyebabkan berbagai benda yang menempel juga terkena minyak.
Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk mengatasi kebocoran minyak
dan higienitas produk, penggunaan kemasan plastik ini akan diganti dengan
menggunakan kemasan botol kaca berbentuk jar dengan tutup berulir atau termasuk
jenis kemasan gelas sebagai kemasan primer. Selain itu, akan ditambahkan
kemasan kayu sebagai kemasan sekunder untuk membuat produk tersebut praktis
dan terlihat sederhana pada saat penyimpanan serta dapat menambah daya tarik
konsumen terhadap produk tersebut. Kemasan primer merupakan kemasan yang
bersentuhan langsung dengan produknya atau kemasan yang secara langsung
membungkus produk tersebut, sedangkan kemasan sekunder merupakan kemasan
yang tidak bersentuhan langsung dengan produk atau kemasan untuk membungkus
kemasan primer (Noviadji, 2014). Pada kemasan gelas dan kayu ini akan dilengkapi
dengan label berupa stiker pada wadah sebagai media informasi produk dan faktor
estetika.

3.2 Kemasan Gelas dan Kemasan Kayu


Kemasan gelas yang digunakan untuk kemasan primer adalah gelas bentuk
jar yaitu gelas dengan leher pendek dan mulut lebar, sedangkan untuk tutup
kemasan gelas adalah tutup berulir yaitu tutup dengan bahan luar berupa logam dan
bahan dalam berupa karet. Hal ini bertujuan agar proses penyegelan maksimal pada
suatu proses pengemasan. Kemasan gelas yang kami gunakan ada dua yaitu untuk
sambel pecel original dan sambel pecel pedas yang masing-masing berukuran 250
gram. Kemasan gelas ini mempunyai ukuran diameter tutup 5,8 cm; diameter jar 7
cm; tinggi jar 8 cm; dan tinggi tutup 1 cm.
Kemudian untuk kemasan sekunder menggunakan kemasan kayu yang
dibentuk menjadi kotak kemasan. Hal ini juga dibuat sebagai media informasi
produk berupa komposisi produk, cara penyajian produk, tingkat kepedasan,
tanggal kadaluarsa, barcode scanner untuk menjalin komunikasi antara produsen
dan konsumen melalui media sosial dan juga untuk meningkatkan estetika dan citra
produk di mata konsumen maupun calon konsumen untuk menarik minat membeli
produk dan untuk konsumsi secara berkelanjutan.
Kayu yang akan digunakan untuk kemasan ini adalah kayu mahoni karena
kayu mahoni mempunyai ketahanan dan kekuatan yang baik, serta masa pakai yang
cukup lama. Selain itu kayu mahoni yang sangat stabil, karena mahoni tidak mudah
mengalami penyusutan dan perubahan bentuk (ngulet), dan hal tersebut yang
membuat kayu mahoni banyak digunakan dalam industri biola, gitar, piano dan alat
musik lainnya. Bahkan ada beberapa produk dari mahoni harganya ratusan juta.
Sedangkan di indonesia umumnya buat furniture seperti, lemari, kursi, meja, tempat
tidur, buffet, dan masih banyak lagi.
Kayu mahoni memiliki serat kayu yang halus dan memiliki beragam corak.
Hal tersebut yang membuatnya bagus jika difinishing dengan warna natural ataupun
warna klasik klasik. Pori-pori yang dimiliki kayu mahoni sangat kecil sehingga
cocok jika difinishing dengan model cat duco, berbeda sekali dengan kayu jati yang
memiliki pori yang lebih besar sehingga susah jika dibuat model duco. Selain itu,
kayu mahoni memiliki harga jual yang lebih murah dibandingkan dengan kayu yang
lainnya yaitu kayu jati misalnya. Dengan bahan kemasan yang murah dan kualitas
bagus seperti kayu jati maka dapat menekan biaya produksi. Hal ini dapat
mengakibatkan harga produk yang dijual pun tidak akan semahal produk yang
dikemas menggunakan kayu yang lainnya.

3.3 Desain Kemasan


Tujuan perancangan kemasan sambel pecel adalah untuk memperbaiki
kualitas produk di dalamnya dan usaha untuk mencapai sasaran ekspor untuk
produk tersebut. Oleh karena itu desain kemasan yang dirancang bertemakan jawa
yang bertujuan untuk memvisualisasikan bahwa produk tersebut merupakan produk
khas Indonesia tanpa mencantumkan tulisan “Made in Indonesia” pada kemasan.
Desain yang digunakan untuk perancangan labelling berbentuk lingkaran dengan
berbagai gambar dan bentuk di dalamnya. Bagian depan kemasan meliputi:
segitiga, garis lingkaran, rempah-rempah, ornamen batik kerajaan Sidomulyo,
gunungan, dan keterangan untuk sambel pecel sedangkan bagian belakang meliputi
komposisi, cara pemakaian, cara simpan, tanggal kadaluarsa, dan keterangan yang
mendukungnya. Warna yang digunakan pada perancangan ini adalah warna hitam,
kuning keemasan, putih, coklat, dan hijau. Penggunaan warna ini digunakan untuk
memvisualisasikan produk sambel pecel yang dirancang tradisional dan modern.
Berikut gambar desain kemasan yang dirancang sebagai logo:

3.3.1 Desain Label Kemasan Gelas


Desain logo tersebut akan dijadikan sebagai lebelling bagian depan dan
bagian belakang pada kemasan gelas dengan pemasangan logo melingkari kemasan
gelas. Pada kemasan gelas akan ditambahkan seperti bandul yang terdiri dari pita
emas dan kertas yang berisi logo SAPECO sebagai pemanis untuk desain kemasan
produk SAPECO.

3.3.2 Desain Label Kemasan Kayu


Desain yang kami rancang untuk kemasan sekunder adalah kayu yang akan
diwarnai dengan warna coklat sebagai background untuk branding. Logo branding
yang digunakan pada kemasan sekunder adalah gambar wayang gunungan yang
diambil dari logo keseluruhan di atas. Desain kemasan kayu yang digunakan dapat
memuat dua kemasan gelas dengan dua rasa yang berbeda. Dalam kemasan
sekunder akan ditambah spon mengelilingi bagian kedua sisi, atas, dan belakang
untuk melindungi kemasan gelas agar tidak terbentur dengan kemasan kayu karena
antara kemasan kayu dan kemasan gelas sama-sama memiliki tektur yang keras
sehingga apabila keduanya saling berbenturan dapat menyebabkan kemasan gelas
pecah. Sistem buka tutup yang ada pada kemasan kayu dibuat secara praktis dan
sederhana yaitu dengan model seperti lemari dengan model pembuka menggunakan
dua tutup dan pengunci menggunakan magnet. Hal ini dilakukan agar memudahkan
konsumen untuk membuka kemasan dan mengeluarkan produk yang ada tanpa ada
kesulitan serta menutup kembali kemasan sehingga produk dapat bertahan lebih
lama. Logo branding untuk kemasan sekunder akan diletakkan pada bagian depan
kemasan kayu yaitu tutup kemasan sekundernya. Pada bagian belakang kemasan
sekunder akan diletakkan barcode dan keterangan produk “DIBAWA DENGAN
HATI_HATI”, “HINDARKAN DARI BASAH ATAU LEMBAB”, dan
“JANGAN DIINJAK”. Gambar kemasan sekunder dapat dilihat seperti gambar
berikut:
3.4 Filosofi Desain
3.4.1 Filosofi Gambar
1. SAPECO (Sambel Pecel Eco)
SAPECO adalah nama produk yang kami gunakan sebagai branding
produk sambel pecel yang kami rancang. Alasan kami memilih nama SAPECO
karena untuk menunjukkan bahwa produk sambel pecel yang kami buat terbuat
dari bahan yang alami dan lezat dan enak atau eco (dalam bahasa jawa). Selain
itu, kami ingin produk kami terkenal oleh konsumen dengan keunikan dan
kekhasan produk sambel pecel kami.
2. Gambar sendok dengan lingkaran warna hijau
Lingkaran yang melingkari sendok tersebut yang melambangkan
konsistensi produk ini yang hanya mengandung bahan-bahan alami. Diperkuat
juga dengan menggunakan warna hijau yang bermaknakan alam, Pada
umumnya warna hijau identik dengan kesegaran atau nuansa alam yang segar,
warna hijau memiliki asosiasi positif, diantaranya adalah pertumbuhan, uang,
kekayaan, kesehatan, keberuntungan dan alam.Sedangkan untuk sendok sendiri
melambangkan bahwa produk ini dapat dikonsumsi.
3. Tulisan Special Ingridiant
Tulisan Special Ingridiant dalam label untuk menunjukan bahwa bahan-
bahan yang digunakan dalam pembuatan bumbu pecel ini menggunakan bahan-
bahan yang benar-benar terpilih dan berkualitas, sehingga cita rasa yang
diciptakan nanti tidak akan membuat konsumen kecewa dan tetap mempercayai
produk SAPECO ini.
4. Tulisan siap saji
Siap saji berarti suatu makanan yang siap saji atau makanan yang dapat
disiapkan dan dilayankan dengan cepat. Pada produk sambel pecel yang
digunakan merupakan termasuk produk siap saji karena tanpa melalui proses
pengolahan lagi, tapi hanya ditambahkan dengan air dan diaduk kemudian siap
untuk disantap.
5. Daun
Daun dalam suatu ikon produk kemasan disini biasa digunakan untuk
melambangkan suatu hal yang berbau alam, ramah lingkungan yang dibuat
dengan konsep zero waste atau bebas sampah dengan tujuan menyatakan bahwa
produk ini juga berkontribusi dalam upaya mengurangi jumlah penumpukan
sampah yang sebagian besar disebabkan oleh limbah rumah tangga.Secara
filosofi, daun juga dapat diartikan sebagai salah satu simbol dari bumi ataupun
alam semesta menggambarkan konsep kehidupan dan pertumbuhan. Bermakna
untuk mendorong agar tetap tumbuh, hidup dan berkembang dengan semangat
dan energi yang tetap segar. Daun yang sejatinya tidak perlu menunggu dewasa
agar dapat bermanfaat karena sejak daun muncul dari tunas kecilnya, dia sudah
mampu berfoto di tesis dan memberi manfaat untuk dirinya, pohonnya dan
lingkungan sekitarnya.
Alasan kami menggunakan daun karena kami ingin menunjukan bahwa
produk maupun kemasan yang kami buat ini aman karena terbuat dari bahan
bahan yang diperoleh dari alam tanpa menggunakan pengawet maupun bahan
kimia yang dapat merusak fungsi organ dalam maupun luar tubuh kita. Harapan
kami, produk ini dapat menjadi cikal bakal perkembangan kuliner khas
Indonesia agar dapat bersaing sehat dengan produk makanan luar negeri.
6. Gunungan
Bentuknya yang mengerucut menyerupai gunung menyimbolkan bahwa
semua kehidupan kembali pada asalnya. Gunung sebagai simbol berakar dari
pemikiran tentang ketuhanan digantikan dengan lambang alam. Gunungan atau
Kayon, berasal dari kata kayyun yang berisi mitos Sangkan paraning dumadi,
yaitu asal dan akhirnya hidup. Menurut Stutterheim dalam Sastroamidjojo
(1964: 217) gunungan atau Kekayon adalah lambang gunung Mahameru, yakni
kahyangan tempat tinggal para dewa dan merupakan pusat kehidupan.
Gunungan dalam pewayangan digunakan sebagai simbol pembuka dan penutup
suatu adegan dalam drama, dan dari sini pula kami mengharapkan bahwa
produk ini dapat membuka peluang baru bagi bangsa indonesia dalam
mengembangkan kulinernya di luar negeri.
Alasan memilih gambar gunungan karena diharapkan produk sambel
pecel ini tetap menjadi makanan khas Indonesia yang tidak akan punah serta
menjadi makanan pusat di Indonesia karena fungsinya yang serbaguna dan
bahan yang digunakan berasal dari alam.
7. Segitiga berjajar 18
Segitiga sering dianggap sebagai lambang dari konsep Trinitas, atau
lambang 3 unsur tertentu yang saling berhubungan. Segitiga juga dapat
menunjukkan pergerakan berdasarkan ke mana mereka menunjuk atau sebagai
arah/puncak keberhasilan. Makna tersembunyi segitiga dalam logo dapat
digunakan untuk menyampaikan perkembangan, arah dan tujuan, maskulinitas,
trinitas, ketegaran, stabilitas dan menembus batas. Segitiga mewakili tekanan
dinamis yang membuat segitiga lebih cocok untuk desain logo pada perusahaan
teknologi tinggi yang berkembang, oleh karena itu pada produk sambal pecel
ini digunakan lambang segitiga guna menyampaikan arah, tujuan, dan
perkembangan usaha dari produk ini yang akan menembus batas dari ekspektasi
produsen bahwa produk sambal pecel ini akan laku keras di dalam dan diluar
negeri. Jumlah segitiga yang digunakan yaitu berjumlah 18 yang berarti tahun
dirintisnya usaha pembuatan sambal pecel ini yakni 2018, agar tetap diingat dan
setiap tahunnya produk dapat dikembangkan lebih baik lagi.
8. Garis Putih Lingkaran
Lingkaran berarti tidak memiliki awalan dan tidak memiliki akhiran,
lingkaran juga berrarti melindungi, memberikan pertahanan dan membatasi.
Lingkaran membatasi apa yang ada di dalam dan menjaga hal-hal lain tetap di
luar. Lingkaran menawarkan keamanan dan koneksi serta lingkaran
menunjukkan komunitas, integritas dan kesempurnaan. Bentuk lingkaran
sangat cocok dengan perusahaan yang ingin memberikan kesan yang dinamis,
bergerak, memiliki kecepatan, sesuatu yang berulang, tidak terputus, tidak
memiliki awal atau akhir, abadi, memiliki kualitas, dapat diandalkan, sesuatu
yang sempurna, serta kehidupan. Lingkaran tentu termasuk sebuah simbol yang
akan mengendalikan pikiran serta perasaan orang yang melihatnya. Oleh
karenanya logo berbentuk lingkaran akan mampu membangun brand image
pada produk sambal pecel yang dibuat. Warna putih sering dihubungkan dengan
terang, kebaikan, kemurnian, kesucian, dan keperawanan. Warna putih berarti
aman, murni, dan bersih. Sebagai lawan dari warna hitam, putih biasanya
mempunyai makna konotasi yang positif. Selain itu, warna putih dapat
melambangkan keberhasilan. Dalam ilmu kelambangan, putih melambangkan
kepercayaan dan kemurnian. Dalam dunia periklanan, putih sering dihubungkan
dengan kesejukan dan kebersihan sebab putih merupakan warna salju. Warna
putih dapat digunakan untuk melambangkan sifat simpel dalam sebuah produk
yang canggih (Basuki, 2015). Alasan kami menggunakan warna putih karena
diharapkan produk sambel pecel ini akan mencapai keberhasilan pasar yang
luas dan dapat mencapai sasaran ekspor serta dipercaya kualitas mutu produk
oleh konsumen baik dalam maupun luar negeri.
9. 8 Rempah-rempah
Rempah (Spices) adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang
ditambahkan pada makanan untuk menambah atau membangkitkan selera
makan. Bumbu dan rempah-rempah mempunyai daya tawar yang sangat
penting dalam pengolahan makanan. Karena bumbu berfungsi memberikan
warna, rasa, dan aroma yang sedap pada masakan. Pada produk Sambel Pecel
digunakan berbagai rempah seperti bawang putih, daun jeruk purut, dan asem
dan lain-lain yang berfungsi untuk memberikan rasa yang sedap dan khas pada
sambal pecel. Rempah yang digunakan tentunya berasal dari daerah sendiri
yang mudah ditemui dan memiliki harga yang terjangkau. Digunakannya
gambar rempah-rempah pada label kemasan produk sambal pecel agar
konsumen tahu bahwa komposisi dalam sambal pecel ini terdapat berbagai
rempah-rempah yang khas dari daerah pembuatan yaitu jawa khususnya.
Rempah yang digunakan berjumlah 8 karena produk ini memiliki sejarah
pembuatan SAPECO yaitu produk SAPECO ini dibuat pada tanggal 8. Selain
itu, 8 jumlah rempah ini mencakup bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat sambal pecel SAPECO.
10. Ornamen batik kerajaan sidomulyo
Batik Sidomulyo merupakan simbolisme tentang makna suatu ajaran
tentang sido dan mulyo. Kata sidomulyo sendiri berasal dari Bahasa Jawa yaitu
sido berarti “jadi” dan mulyo berarti mendapatkan kejayaan atau kemuliaan.
Kesepadanan arti kata tersebut tercermin sebagai simbolisme yang
digambarkan lewat empat motif utama pada batik sidomulyo mengandung suatu
ajaran dalam Budaya Jawa. Pada produk sambel pecel digunakan motif batik
sidomulyo agar dapat melambangkan bahwa produk ini terus jaya dan produk
yang unggul dari yang lainnya (SyarofinisA,2008). Ornamen batik kerajaan
Sidomulyo ini kami buat dua dengan peletakan di atas dan di bawah. Peletakan
ornamen batik di atas bermakna kejayaan sehingga produk sambel pecel dapat
berjaya di dalam negeri maupun negeri, sedangkan peletakan di bawah ini
bermakna sebagai penopang sehingga produk sambel pecel ini dapat menjadi
dasar produk lain yang artinya sambel pecel ini dapat dimakan langsung dengan
nasi maupun dicampur dengan tambahan produk lainnya.
11. Lingkaran
Lingkaran berarti tidak memiliki awalan dan tidak memiliki akhiran,
lingkaran juga berrarti melindungi, memberikan pertahanan dan membatasi.
Lingkaran membatasi apa yang ada di dalam dan menjaga hal-hal lain tetap di
luar. Lingkaran menawarkan keamanan dan koneksi serta lingkaran
menunjukkan komunitas, integritas dan kesempurnaan. Bentuk lingkaran
sangat cocok dengan perusahaan yang ingin memberikan kesan yang dinamis,
bergerak, memiliki kecepatan, sesuatu yang berulang, tidak terputus, tidak
memiliki awal atau akhir, abadi, memiliki kualitas, dapat diandalkan, sesuatu
yang sempurna, serta kehidupan. Lingkaran tentu termasuk sebuah simbol yang
akan mengendalikan pikiran serta perasaan orang yang melihatnya (Sartika,
2014). Oleh karenanya logo berbentuk lingkaran akan mampu membangun
brand image pada produk sambal pecel yang dibuat dan tidak berhenti
berkembang.
12. Aksara Jawa
Aksara Jawa merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia yang
patut dilestarikan. Sayangnya seiring berjalannya waktu aksara Jawa semakin
ditinggalkan. Aksara Jawa jika dikatakan menghilang sesungguhnya tidak
menghilang, hanya akulturasi, yaitu menipisnya pemahaman masyarakat akan
budaya sendiri. Dunia batin Jawa yang tampak dalam aksara Jawa mengandung
filosofi memahami konsep ketuhanan. Aksara Jawa Hanacaraka Datasawala
Padhajayanya Magabathanga tidak sekadar digunakan media menulis oleh
orang Jawa. Aksara Jawa digunakan sebagai media dalam memahami konsep
ketuhanan. Setiap abjad aksara Jawa mempunyai makna yang berkaitan dengan
konsep ketuhanan. Dalam aksara Jawa terdapat tiga unsur, yaitu Tuhan,
manusia dan kewajiban manusia sebagai ciptaanNya. Ha-na-ca-ra-ka yang
diartikan ada utusan, yaitu utusan hidup, berupa napas yang berkewajiban
menyatukan jiwa dengan jasad manusia. Aksara Jawa terbentuk dari jalur mitos
dengan tokoh Aji Saka, Dewa Cengkar, Dora, Sembodo, Dedugo dan Prayoga
juga ada makna filosofisnya. Kesemuanya mengarah kepada pengetahuan
konsep ketuhanan, manusia ada hubungan dengan Tuhan.
Maka dari itu alasan kelompok kami menggunakan aksara jawa yaitu
melestarikan tulisan aksara jawa yang sudah hampir tidak digunakan lagi dan
mengenalkan juga kepada orang diluars sana bahwa bangsa Indonesia memiliki
aksara jawa dalam bahasa jawanya. Dan dari arti filosofi aksara jawa sendiri
bahwa aksara jawa memiliki tiga unsur yaitu Tuhan, manusia dan kewajiban
manusia sebagai ciptaanNya daru ketiga unsur tersebut bahwasannya kita
sebagai produsen memiliki kewajiban untuk memenuhi permintaan konsumen
sehingga konsumen yang akan pruduk kita akan selelu percaya.
3.4.2 Filosofi Warna
1. Hitam
Warna dominan yang digunakan adalah warna hitam yang bertujuan
untuk memberikan kesan tegas, ketegasan dan kekuatan yang menampilkan
produk buatan asli Indonesia. Kami menggunakan warna hitam dengan tujuan
memberikan kesan tegas dalam artian menunjukan bahwa produk ini konsisten
dalam hal kualitas. Warna hitam membuat warna lain menjadi lebih terang dam
meningkatkan kepercayaan diri dan kekuatan, serta mengandung unsur
kerahasiaan. Warna hitam juga melambangkan elegan, formalitas dan misteri.
Hitam biasanya memiliki makna konotasi yang negative. Tetapi warna hitam
merupakan kekuatan dari kekuasaan. Warna hitam sangat cocok dengan warna-
warna cerah. Warna hitam cenderung digunakan untuk mengangkat popularitas
dari sebuah produk karena kesan mewah yang kuat dari warna hitam. Pada
zaman kuno, hitam dianggap sebagai symbol sesuatu yang tabu, gelap dan
bernilai negative. Namun pada masa sekarang hitam mulai dinilai sebagai warna
yang manis. Anggapan bahwa hitam adalah warna yang bernilai negative sedikit
demi sedikit dilupakan. Sebenarnya pada zaman dahulu, tidak semua warna
hitam dianggap sebagai warna kegelapan. Contohnya adalah lukisan
menggunakan tinta hitam dianggap sebagai sebuah karya seni yang indah. Oleh
karena itu, makna simbolis hitam adalah tinta hitam.
2. Hijau
Warna hijau yang bermaknakan alam, Pada umumnya warna hijau
identik dengan kesegaran atau nuansa alam yang segar, warna hijau memiliki
asosiasi positif, diantaranya adalah pertumbuhan,Dimaksudkan bahwa bahan
yang digunakan dalam produk ini merupakan bahan yang masih segar dan aman
untuk dikonsumsi . Selain itu hijau diartikan hijau biasa diartikan dengan uang,
kekayaan, kesehatan, keberuntungan dan alam (Habsari:2010).
3. Putih
Warna putih sering dihubungkan dengan terang, kebaikan, kemurnian,
kesucian, dan keperawanan. Warna putih berarti aman, murni, dan bersih.
Sebagai lawan dari warna hitam, putih biasanya mempunyai makna konotasi
yang positif. Selain itu, warna putih dapat melambangkan keberhasilan. Dalam
ilmu kelambangan, putih melambangkan kepercayaan dan kemurnian. Dalam
dunia periklanan, putih sering dihubungkan dengan kesejukan dan kebersihan
sebab putih merupakan warna salju. Warna putih dapat digunakan untuk
melambangkan sifat simpel dalam sebuah produk yang canggih (Basuki, 2015).
Alasan kami menggunakan warna putih karena diharapkan produk sambel pecel
ini akan mencapai keberhasilan pasar yang luas dan dapat mencapai sasaran
ekspor serta dipercaya kualitas mutu produk oleh konsumen baik dalam maupun
luar negeri.
4. Coklat

Warna ini dapat mewakili cita rasa yang bisa diandalkan, warna coklat
erat kaitannya dengan produk cokelat sebab nama produk dan warna produknya
sama sehingga produsen cokelat cenderung menggunakan warna coklat untuk
desain kemasan mereka.Kami menggunakan warna ini karena warna coklat
sesuai dengan warna produk pecel yang dibuat dan bahannya yang terbuat dari
kacang yang memiliki warna kecoklatan.
5. Kuning Keemasan

Warna kuning keemasan melambangkan kebesaran, kemegahan,


keluhuran, kejayaan dan keagungan. Sejak zaman kuno, banyak orang
mengatakan bahwa warna pada emas adalah kuning. Hampir semua negarapun
menganggap bahwa warna kuning dan emas berasal dari sumber yang sama.
Kanji ki yang berarti kuning berasal dari cahaya yang mucul dari panah api,
sedangkan kanji kane yang berarti emas berasal dari debu emas yang berkilauan
dari dalam tanah. Debu emas ini mengandung logam yang berkilauan. Warna
logam ini disebut dengan kogane yang berarti emas karena logam ini
mengeluarkan cahaya yang berkilauan. Maka emas kemudian dianggap sebagai
logam yang sangat penting dan berharga karena warnanya yang indah. Warna
emaspun banyak digunakan untuk hal hal yang dianggap terhormat dan tinggi
dalam kehidupan agama Buddha. Makna psikologis emas adalah kekayaan,
keceriaan dan kemegahan. Selain itu warna ini juga memiliki makna
kegembiraan, kebahagiaan dan keseriusan. Oleh karena itu kami menggunakan
warna emas dengan tujuan mencerminkan bahwa produk yang kami buat akan
memberikan kesan mewah dan cocok untuk dipasarkan di kalangan menengah
atas dan di ekspor ke luar negeri.

3.5 Tahap Pemasaran


Sambal pecel merupakan bumbu makanan yang banyak dijumpai diseluruh
pelosok Indonesia karena sambel pecel sangat populer dan cita rasanya yang khas
serta sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia. Pemasaran sambel pecel sudah
cukup meluas di dalam negeri, bisa dilihat diberbagai daerah sudah dapat dijumpai
bumbu khas jawa tersebut. untuk mengenalkan produk khas Jawa ini dilakukan
perbaikan kualitas produk terutama pada segi pengemasan, kemasan sambel pecel
didesain semenarik dan sebagus mungkin guna menambah daya tarik konsumen
terutama diluar negeri. Pembuatan kemasan juga diperuntukkan untuk menambah
umur simpan sambel pecel agar ketika diekspor tidak mudah rusak dan kadaluarsa.
Kami merancang desain dengan mempertimbangkan dari segi kualitas produk
seperti rasa yang khas, kemasan dan desain yang memang benar-benar menarik
pembeli. Produk sambal pecel yang sudah didesain semenarik mungkin akan kita
pasarkan ke luar negeri dengan sasaran utama kalangan menengah keatas, karena
produk yang kami buat dijamin berkualitas premium dengan bahan-bahan pilihan.
Dengan kita memasarkan ke kalangan menengah keatas, tentunya penjualan akan
membawa keuntungan yang banyak dikarenakan nilai tukar rupiah dengan dolar
terlampau jauh. Akan tetapi, ekspor sambel pecel masih tergolong sedikit, oleh
karena itu kami berusaha untuk memasuki pasar internasional dengan memasarkan
produk sambel pecel SAPECO ini di negara-negara terdekat terlebih dahulu seperti
malaysia, singapura, thailand, vietnam, brueni darussalam, dll serta nantinya kita
juga akan merambah ke negara-negara lainnya.
Cara kami mempertahankan produk SAPECO ini adalah dengan menjaga
dan meningkatkan cita rasa dan kualitas produk yang dikemas. Selain itu, kami
juga akan mempertahankan desain kemasan disertai melakukan pengembangan
desain tanpa meninggalkan unsur desain awal. Bagi konsumen, kemasan
merupakan produk karena kemasan mencerminkan produk yang dikemas di
dalamnya. Oleh karena itu kami akan terus melakukan pengembangan produk untuk
meningkatkan penjualan serta kepercayaan dari konsumen.
KESIMPULAN

Kemasan merupakan suatu elemen penting untuk memperpanjang umur


simpan. Kemasan sangat berpengaruh pada produk yang dibungkus terhadap daya
minat beli konsumen. Fungsi kemsan sangat penting untuk diperhatikan, hal ini
untuk dapat menajaga isi produk secara utuh sehingga bisa dinikmati oleh
konsumen. Kemudian pada fungsi visual, kemasan tidak hanya sebagai pengemas
saja, melainkan juga sebagai sarana promosi untuk produk, hal ini karena indera
manusia yang paling peka adalahan indera pengelihatan.
Tak hanya meningkatkan daya tarik secara visual, tetapi juga menambah
kepercayaan konsumen akan produk yang akan dikonsumsi, material kemasan yang
baru sudah mengatasi masalah kebocoran minyak yang selama ini menjadi masalah
utama dalam distribusi produk yaitu dengan kemasan gelas dan kemasan kayu.
Penambahan kemasan kayu pada produk sambal pecel agar lebih tahan terhadap
berbagai kondisi saat distribusi produk sampai ke tangan konsumen.
Desain kemasan yang digunakan pada kemasan SAPECO menggunakan
tema jawa untuk mencerminkan bahwa produk sambel pecel merupakan produk
khas Indonesia meskipun tanpa adanya identitas yang menunjukkan bahwa produk
sambel pecel ini dibuat dari Indonesia sehingga sambal pecel SAPECO ini memiliki
branding dan logo sebagai suatu karakteristik produk.
DAFTAR PUSTAKA

Anggoro Ardi A. 2016. Representasi Logo Herbalife sebagai Simbol Kesehatan.


Volume 2 No.1

Anggraeni, I. 2010. Pengendalian Penyakit Karat Tumor (Uromycladiu


tepperianum (Sacc.) Mc. Alpin) Pada Sengon (Falcataria moluccana
(Miq.) Barneby & J.W. Grimes) Di Panjalu Kabupaten Ciamis, Jawa
Barat. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 7(5), pp. 273-278.

Basuki, Ahmad. 2015. Makna Warna Dalam Desain. Surabaya: Politeknik


Elektronika Negeri Surabaya

Faktur Rohman N.A. 2017. DUNIA BATIN JAWA: Aksara Jawa Sebagai Filosofi
dalam Memehami Konsep Ketuhanan. Tulungagung. Vol. 05 No.02

Habsari S.U.H. 2010. Aplikasi semiotik & efek psikologis tampilan warna pada
rumah minimalis. Semarang: Universitas Pandanaran Semarang

Heragon Yuka R. 2009. Aspek Aspek Simbolik Gunungan Wayang Kulit Purwa
Gaya Surakarta.Jakarta:Universitas Indonesia

Iskandar, M.I. 2006. Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat Sengon (Parasianthes


falcataria (L.) Nielsen) di Hutan Rakyat. Info Hutan Tanaman Vol. 2 No.
1, Juni 2007:27-37. (3).

Julianti, Sri. 2014. The Art of Packaging. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Kaihatu, Thomas. 2014. Manajemen Pengemasan. Yogyakarta: ANDI

Larasati dan Poedjiastoeti. 2016. Pengembangan permainan Kartu Domino Kimia


sebagai Media Pembelajaran pada materi Unsur bagi siswa Smalb
tunarungu. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Luzar Laura C, Monika. 2011. Efek Warna dalam Dunia Desain dan Periklanan.
Vol.2 No.2 diambil dari journal.binus.ac.id

Muhajirin. 2010. DARI POHON HAYAT SAMPAI GUNUNGAN WAYANG KULIT


PURWA (Sebuah Fenomena Transformasi Budaya).Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta

Mukhtar, Syukrianti dan Nurif, Muchammad. 2015. Peranan Packaging dalam


Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen. Jurnal Sosial
Humaniora, Vol 8 No.2 Hal 181-191
Mulyani, Yosepha N. D. 2015. Perancangan Identitas dan Desain Kemasan
Produk UMKM Sambal Pecel Cikirana Bandung. e-Proceeding of Art &
Design : Vol.2, No.2 Hal 417-424. ISSN : 2355-9349.

Noviadji, Benny Rahmawan. Desain Kemasan Tradisional dalam Konteks


Kekinian. Jurnal Fakultas Desain. Vol 1 No 1. Surabaya: Institut
Informatika Indonesia

Rastati R.2008.Penggunaan Warna Maskulin dan Feminim pada Hadiah Ulang


Tahun Anak-Anak Jepang .Jakarta.Universitas Indonesia

Sartika, 2014. Analisis tentang Filosofi Perubahan Logo Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Samarinda dalam Mengkomunikasikan Budaya
Perusahaan. eJournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 1, Hal : 79-
93

Sekariaranti A, Junaedi S. 2013. Persepsi Konsumen Terhadap Warna, Tipografi,


bentuk Grafis dan Gambar pada Kemasan Produk dengan pendekatan
MULTIDIMENSIONAL SCALING.Vol.1 No.2. Yogyakarta. Universitas
Yogyakarta

Susetyarsi, Th. 2012. KEMASAN PRODUK DITINJAU DARI BAHAN KEMASAN,


BENTUK KEMASAN DAN PELABELAN PADA KEMASAN
PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA
PRODUK MINUMAN MIZONE DI KOTA SEMARANG. Jurnal STIE
Semarang, VOL 4, NO 3, (ISSN : 2252-7826)

Syarofinisa A. 2015. Ornamen Batik Sidomukti, Sidoluhur, dan Sidomulyo.


Semarang: Universitas Negeri Semarang

Wiryadiputra, S. 2007. Epidemi Penyakit Tumor pada Sengon di Jawa Timur. Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.

Anda mungkin juga menyukai