Anda di halaman 1dari 10

Laporan Modul I,

Kominusi (Crushing dan Grinding)


Teuku muhammad iqbal / 2015
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten : ****
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Abstrak:- Crushing dan Grinding- Mineralberhargahasilpenambanganbiasanyamasihbersatudenganpengotornya.


Untukmeningkatkankadar mineral tersebutmakaperludilakukan proses pengolahanbahangalian.
Pengolahanbahangalianmerupakan proses
dimanabahangaliandiolahdenganmempergunakanperbedaansifatfisikuntukmemperolehprodukta yang dapatdijualdanprodukta
yang tidakbergunadengantidakmengubahsifatfisik/kimiadaribahangalian yang bersangkutan.
Kominusimerupakansalahsatutahapdalam proses pengolahanbahangalian yang bertujuanuntukmemperkecilukuran agar
memudahkanuntuk proses selanjutnya,untukmembebaskan mineral berhargadari gangue mineral dan memperbesar luas
permukaan, sehingga kecepatan reaksi pelarutan dapat berlangsung dengan lebih baik. Kominusi dapat dibagi menjadi dua
tahap yaitu peremukan/pemecahan (crushing) dan pengerusan/penghalusan (grinding). Untuk melakukan hal ini digunakan
alat crusher dan grinding mill. Percobaan crushing dilakukan dengan tujuan memahami mekanisme peremukan dan cara
kerja alat remuk serta memahami mekanisme pengayakan dan cara kerja alat. Sedangkan percobaan grinding dilakukan untuk
memahami mekanisme penggerusan dan cara kerja alat serta mempelajari pengaruh waktu grinding terhadap halusan hasil
gerus.
sehinggamereka dapat lebih mudah dibuang atau didaur-
A. Tinjauan Pustaka ulang, atau untuk mengurangi ukuran yang solid campuran
Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir bahan baku (seperti di batu bijih),sehingga potongan-
sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran semula. Selain potongan komposisi yang berbeda dapat
untuk mereduksi ukuran butir, kominusi juga untuk dibedakan.Crusher/penghancur dapat dibuat sesuai dengan
meliberasi bijih, yaitu proses melepaskan mineral bijih kebutuhan material yangakan digiling/dihancurkan.
dari ikatannya yang merupakan gangue mineral. Kominusi Ada dua macam crushing, yaitu Primary Crushing
atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam dan Secondary Crushing. Primary crushing mereduksi
proses PBG yang bertujuan untuk : ukuran dari yang berukuran kasar sekitar 1 m menjadi
1) Membebaskan/meliberasi (to liberate) mineral ukuran sampai kira-kira ½ - 3/8 inch. Alatnya jaw crusher,
berharga dari material pengotornya. gyratory crusher, hammer mill atau impact crusher.
2) Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai Sedangkan secondary crusher mereduksi ukuran dari 8 – 6
dengan kebutuhan pada proses berikutnya. inch yang telah diremuk oleh primary crusher.
3) Memperluas permukaan partikel agar dapat
mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya reagen Peralatan yang dipakai antara lain adalah :
flotasi. 1. Jaw crusher
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu : Jaw crusher digunakan untuk menghancurkan
1) Peremukan/pemecahan (crushing)untuk proses kering berbagai material,terutama batuan jenis
2) Penggerusan/penghalusan (grinding)untuk proses pertambangan seperti batu granit, kokas, batu
basah dan kering bara,bijih mangan, bijih besi, ampelas, melebur
Disamping itu kominusi, baik peremukan maupun aluminium, oksida, kalsiumkarbida menyatu, batu
penggerusan, bisa terdiri dari beberapa tahap, yaitu : kapur, kuarsit, paduan, dll. Kompresi terbesar
- Tahap pertama/primer (primary stage) perlawanan dari material yang akan hancur adalah
- Tahap kedua/sekunder (secondary stage) 320MPa. Jaw Crusher banyak digunakan di
- Tahap ketiga/tersier (tertiary stage) pertambangan, metallurgical industri, bahan
- Kadang-kadang ada tahap keempat/kwarter (quaternary bangunan, jalan raya, kereta api dan industri kimia.
stage) Merupakan primary crusher.

Peremukan / Pemecahan (Crushing)


Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan
galian / bijih yang langsung dari tambang (ROM = run of
mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100
cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran
2,5 cm.
Crusher adalah mesin yang dirancang untuk
mengurangi besar batu- batu ke batu-batu kecil, kerikil,
atau debu batu. Crushers dapat digunakanuntuk
mengurangi ukuran, atau mengubah bentuk, bahan limbah
4. Roll crusher
Roll crushers memiliki maksimum teoritis
2. Gyratory crusher pengurangan rasio 4:1.Jika 2 inci partikel
Gyratory crusher dibuat lebih lebar dan luas dalam diumpankan ke crusher roll mutlak ukuran
bidang dari bijih lebar yang keras dan aplikasi terkecilyang bisa diharapkan dari crusher adalah 1 / 2
penghancur mineral. Pada dasarnya seperti pada inci. Roll crushershanya akan menghancurkan materi
adukan semen dan palu penghancur.Kepala ke ukuran partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm).
penghancur dapat dipindahkan seperti bentuk kerucut
yangdipotong ujungnya dan didalam sebuah
selubung kerucut yang dipotongujungnya. Kepala
penghancur berputar secara eksentris dan bahan
penghancur yang terjerat diantara campuran kerucut
yang keluar dan bagian dalam kerucut yang berputar.
Merupakan primary crusher

Sebuah roll crusher meremukkan


menggunakankompresi, dengan dua rol berputar
mengenai suatu poros, terhadapkesenjangan antara
roll. Kesenjangan antara gulungan diatur ke ukuran
produk yang diinginkan, dengan kesadaran bahwa
partikel pakanterbesar hanya dapat 4 kali
kesenjangan dimensi. Partikel ditarik kedalam celah
antara gulungan oleh gerakan berputar dan
membentuk sudut gesekan antara gulung dan
partikel, yang disebut sudut nip. Duagaya gulungan
partikel antara permukaan yang berputar mereka
kedaerah kesenjangan yang lebih kecil, dan patah
tulang dari kekuatankompresi yang disajikan oleh
3. Cone crusher gulungan berputar. Beberapa keuntunganutama roll
Cone Crusher cocok untuk menghancurkan berbagai crushers yang mereka berikan sangat bagus dan
macam bijih dan batu dengan kekerasan menengah. distribusiukuran produk yang mereka hasilkan sangat
Hal ini merupakan keunggulan yangdapat diandalkan sedikit debu atau denda.Rolls crushers secara efektif
konstruksi, produktivitas yang tinggi, digunakan dalam menghancurkan mineral bijih di
penyesuaianyang mudah dan kurang biaya operasi. mana tidak terlalu kasar dan mereka juga digunakan
dalam produksi skala yang lebih kecil lebih abrasive
pertambangan bijihlogam, seperti emas. Batubara
mungkin adalah pengguna terbesar rollcrushers, saat
ini. Batubara tanaman akan menggunakan roll
crushers, baik tunggal atau roll ganda sebagai
crushers utama, mengurangi batubara ROM.
Biasanya, crushers ini akan memiliki bentuk gigi
ataudibesarkan di muka gulungan. (Roll crushers
digunakan untuk mineraldan bijih logam memiliki
gulungan dihadapi halus).
1. Bola-bola baja atau keramik (steel or ceramic balls).
2. Batang-batang baja (steel rods).
3. Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau
bijihnya sendiri yang disebutsemi autagenous
mill (SAG).
4. Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau
bijihnya yang saling menggerus dan
disebut autogenous mill.

Peralatan penggerusan yang dipergunakan adalah :


5. Impact crusher 1. Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola
baja atau keramik.

2. Rod mill dengan media penggerus berupa batang-


batang baja.

6. Rotary breaker

3. Semi autogenous mill (SAG) bila media


penggerusnya sebagian adalah bahan galian atau
bijihnya sendiri.
4. Autogenous mill bila media penggerusnya adalah
bahan galian atau bijihnya sendiri.

B. Percobaan dan Data Percobaan


7. Hammer mill
Prosedur Percobaan:
Crushing: Jaw Crusher

Penggerusan / Penghalusan (Grinding)


Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan
ukuran dari yang sudah berukuran 2,5 cm menjadi ukuran
yang lebih halus.
Pada proses penggerusan dibutuhkan media penggerusan
yang antara lain terdiri dari :
Siapkan kerikil berukuran 4-5 cm sebanyak 5 kg Grinding

Ukur setting Jaw Crusher yaitu open setting dan close Isi silinder gerus dengan bola gerus (1.5"( kira-kira
setting setengahnya)

Masukkan umpan (pasir berukuran 2mm) sebanyak 1


Jalankan Jaw Crusher dalam keadaan kosong dan amati kg
cara kerjanya

Putar penggerus selama 10 menit, keluarkan isi, ayak


dengan ayakan 65, 100, 150 dan 200 mesh. Timbang
Masukkan umpan perlahan-lahan dan tampung dan catat fraksi yang terbentuk
hasilnya

Ulangi dengan umpan baru untuk waktu putar 15


menit dan 20 menit
Amati hasil peremukan meliputi bentuk ukuran bijih

Hitung banyaknya material halus 100 mesh, minus 150


mesh dan minus 200 mes untuk setiap menit
Ambil contoh dari batu hasil peremukan Jaw Crusher
kira-kira 0.5 kg, ayak dengan seri ayakan 13,4 ; 9,4 ;
dan 2,3 mm Setelah dilakukan percobaan didapatlah data sebagai
berikut :

Timbang dan buat grafik distribusi ukuran menentukan


ukuran ayakan yang meloloskan 80% Berat (gram)
Ukuran Ayakan
Tertahan Lolos
-12.5 mm +3# 300 950
Hasil peremukan Jaw Crusher jangan dibuang 800 150
-3# +8#
-8# +14# 105 45
-14# +20# 25 20
-20# 10 10
Tabel 1. Data Hasil Crushing dengan Jaw
Crusher

Crushing: Roll Crusher

Siapkan Roll Crusher dengan baik

Ukuran Ayakan Berat (gram)


Jalankan Roll Crusher dan amati cara kerjanya
+24 # 132
-24 # +60 # 35.2
Dengan menggunakan umpan hasil Jaw Crusher
umpankanlah dengan hati-hati ke Roll Crusher -60 # +80 # 45.4
-80 # +100 # 53.7

Tampung hasilnya amati ukuran dan bentuk partikel -100 # +170 # 26.9
-170 # +200 # 1.5
-200 # 3.3
Ambil contoh sebanyak 0.5 kg dari hasil remukan ini
Tabel 2. Data Hasil Grinding selama 10 Menit
dan kerjakan seperti langkah ke-7 di atas
dengan Jar Mill
Tabel 5. Hasil Perhitungan Berat Kumulatif Crushing
Ukuran Ayakan Berat (gram)
Berat %
% Berat %
+24 # 95.5 Ukuran Terta Berat
Berat Kumul Berat
Ayakan han Kumul
-24 # +60 # 27.1 Terta atif Kumul
(Mesh) (gram atif
han (gram) atif
-60 # +80 # 62.5 ) Lolos
24 # 132 44.30 132 44.30 55.70
-80 # +100 # 108.7
60 # 35.2 11.81 167.2 56.11 43.89
-100 # +170 # 11.8
80 # 45.4 15.23 212.6 71.34 28.66
-170 # +200 # 0.9 100 # 53.7 18.02 266.3 89.36 10.64
-200 # 3.2 170 # 26.9 9.03 293.2 98.39 1.61
Tabel 3. Data Hasil Grinding selama 15 Menit 200 # 1.5 0.50 294.7 98.89 1.11
dengan Jar Mill Lolos
3.3 1.11 298 100 0
200 #
Tabel 6. Hasil Perhitungan Berat Kumulatif Grinding
Ukuran Ayakan Berat (gram) (10 Menit)

+24 # 83.2
Berat %
% Berat %
-24 # +60 # 43.6 Ukuran Terta Berat
Berat Kumul Berat
Ayakan han Kumul
-60 # +80 # 149.8 Terta atif Kumul
(Mesh) (gram atif
han (gram) atif
-80 # +100 # 13.2 ) Lolos
-100 # +170 # 1.1 24 # 95.5 30.84 95.5 30.84 69.16

-170 # +200 # 0.8 60 # 27.1 8.75 122.6 39.59 60.41


80 # 62.5 20.18 185.1 59.77 40.23
-200 # 1.1
100 # 108.7 35.10 293.8 94.87 5.13
Tabel 4. Data Hasil Grinding selama 20 Menit
dengan Jar Mill 170 # 11.8 3.81 305.6 98.68 1.32
200 # 0.9 0.29 306.5 98.97 1.03
Lolos
3.2 1.03 309.7 100 0
200 #
Tabel 7. Hasil Perhitungan Berat Kumulatif Grinding
(10 Menit)

C. Pengolahan Data Percobaan Berat %


% Berat %
Untuk mengetahui berapa besar persen berat Ukuran Terta Berat
Berat Kumul Berat
dari hasil proses crushing dilakukan dengan Ayakan han Kumul
Terta atif Kumul
pembobotan berat tiap fraksi, dengan rumus sebagai (Mesh) (gram atif
han (gram) atif
berikut: ) Lolos
24 # 83.2 28.42 83.2 28.42 71.58
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒇𝒓𝒂𝒌𝒔𝒊
% 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 = × 𝟏𝟎𝟎% 60 # 43.6 14.89 126.8 43.31 56.69
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂
80 # 149.8 51.16 276.6 94.47 5.53
Ukura Berat % 100 # 13.2 4.51 289.8 98.98 1.02
% Berat %
n Terta Berat 170 # 1.1 0.38 290.9 99.35 0.65
Berat Kumul Berat
Ayaka han Kumul
Terta atif Kumul 200 # 0.8 0.27 291.7 99.62 0.38
n (gram atif
han (gram) atif
(mm) ) Lolos Lolos
1.1 0.38 292.8 100 0
12.5 300 24 300 24 76 200 #
Tabel 8. Hasil Perhitungan Berat Kumulatif Grinding
6.73 800 64 1100 88 12
(20 Menit)
2.38 105 8.4 1205 96.4 3.6
1.41 25 2 1230 98.4 1.6
0.84 10 0.8 1240 99.2 0.8
Lolos
10 0.8 1250 100 0
0.84
dengan % Berat Kumulatif Lolos pada Grinding (10
Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan
Menit)
dan % Berat Kumulatif Lolos

Kurva % Berat Kumulatif Tertahan


105
Terhadap Ukuran Fraksi
90
100.00

% Berat Kumulatif Tertahan


75 80.00
% Berat

60 60.00
% Berat
45 40.00
Kumulatif
Tertahan 20.00
30
0.00
15 % Berat 24# 60# 80# 100# 170# 200# Lolos
0 Kumulatif 200#
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314 Losos Ukuran Fraksi (Mesh)
Ukuran Ayakan (mm)

Grafik 4. Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan


dengan Ukuran Fraksi Grinding (10 Menit)

Grafik 1. Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan dan


% Berat Kumulatif Lolos Perbandingan % Berat Kumulatif
Tertahan dan % Berat Kumulatif Lolos

Kurva % Berat Kumulatif Tertahan


Terhadap Ukuran Fraksi 100.00
100 % Berat
90 80.00
% Berat Kumulatif

80 Kumulatif
70 60.00 Tertahan
60
50
%

40 40.00
30
20 20.00
10 % Berat
0
+12.5 -12.5 -3# -8# -14# - -20# 0.00 Kumulatif
mm mm +8# +14# 20# Lolos
+3#
Ukuran Fraksi
Fraksi Ukuran (Mesh)
Grafik 5. Perbandingan % Berat Kumulatif
Tertahan dengan % Berat Kumulatif Lolos pada
Grafik 2. Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan Grinding (15 Menit)
dengan Ukuran Fraksi
Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan Kurva % Berat Kumulatif Tertahan
dan % Berat Kumulatif Lolos Terhadap Ukuran Fraksi
100.00
100.00
% Berat Kumulatif Tertahan

90.00 80.00
80.00 % Berat
70.00 Kumulatif 60.00
60.00 Tertahan
50.00 40.00
%

40.00 % Berat
Kumulatif 20.00
30.00
20.00 Lolos
0.00
10.00 24# 60# 80# 100# 170# 200# Lolos
0.00
200#
Ukuran Fraksi (Mesh)

Fraksi Ukuran (Mesh) Grafik 6. Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan


Grafik 3. Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan dengan Ukuran Fraksi Grinding (15 Menit)
yang dilakukan akan semakin banyak hasil
Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan
crushing dengan ukuran partikel yang sangat kecil,
dan % Berat Kumulatif Lolos
terlebih jika feed yang diberikan memiliki
100.00 kekerasan yang sangat rendah, maka akan semakin
% Berat
80.00 mudah tergeruskan.
Kumulatif
60.00 Tertahan  Faktor-faktor yang mempengaruhi proses grinding
%

40.00 pada ball mill tersebut adalah kecepatan putaran


20.00 % Berat pada mill, persen solid yang masuk ke dalam mill,
0.00 Kumulatif jenis bijih yang masuk ke dalam mill.
Lolos
24# 60# 80# 100# 170# 200# Lolos
200# Besarnya nilai RR80 ditentukan oleh perbandingan
Fraksi Ukuran (Mesh) ukuran ayakan yang meloloskan 80% umpan dengan
ukuran ayakan yang meloloskan 80% produk remuk.
Grafik 7. Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan
dengan % Berat Kumulatif Lolos pada Grinding (20
Menit) E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
Crushing

Kurva % Berat Kumulatif Tertahan 1. Jelaskan istilah gape, setting dan angle of nip!
Terhadap Ukuran Fraksi  Gape: Jarak mendatar pada mouth yang diukur
pada bagian mouth dimana umpan yang
100.00
% Berat Kumulatif Tertahan

dimasukkan bersinggungan dengan mouth.


80.00  Setting: Bagian dari jaw crusher untuk mengatur
60.00 agar lubang ukuran sesuai dengan yang
dikehendaki. Bila setting block dimajukan, maka
40.00
jarak antara fixed jaw dengan swing jaw menjadi
20.00 lebih pendek atau lebih dekat, dan sebaliknya. Pada
0.00 jaw crusher ada open setting dan close setting.
24# 60# 80# 100# 170# 200# Lolos  Angle of nip: Sudut yang dibentuk dengan garis
200# singgung yang dibuat melalui titik singgung antara
Ukuran Fraksi (Mesh) jaw dengan batuan

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reduction


Grafik 8. Perbandingan % Berat Kumulatif Tertahan
ratio, limitting reduction ratio dan reduction ratio
dengan Ukuran Fraksi Grinding (20 Menit)
80.Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya reduction ratio dari hasil peremukan?
 Reduction ratio adalah perbandingan antara
ukuran umpan yang masuk dengan ukuran
produkta yang dihasilkan.
D. Analisa Hasil Percobaan  Limitting reduction ratio adalah perbandingan
Crushing antara ukuran bukaan screen dimana semua feed
 Faktor - faktor yang mempengaruhi pada jaw bisa lolos terhadap ukuran bukaan screen yang
crusher adalah ukuran dan jenis batuan yang sama dimana semua produkta bisa lolos.
dimasukkan, keadaan batuan apakah basah atau  Reduction Ratio 80% (RR80): perbandingan
kering, reaksi antara material dengan air, gape, antara ukuran screen yang meloloskan 80% dari
setting, dan angle of nip. feed dengan ukuran bukaan screen yang
 Pada saat percobaan terjadi material loss pada saat meloloskan 80% dari produkta.
mengambil hasil dari jaw crusher untuk diayak.
Material tidak tertampung dan tidak terayak semua. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
reduction ratio di antaranya adalah kekerasan,
 Didapatkan material yang lebih halus dari roll
kandungan air, komposisi mineral, ukuran butir,
crusher dibandingkan material yang didapat dari
porositas, selain itu juga dipengaruhi oleh
jaw crusher.
discharge dari crusher.
Grinding
3. Ada berapa macam tipe Jaw Crusher menurut
 Pada saat proses grinding di laboratorium , semakin
desainnya dan dimana letak perbedaannya?
lama waktu penggerusan maka semakin banyak
Jaw Crusher ada empat tipe berdasarkan desain, yaitu
material yang lolos ayakan. Dengan demikian dapat
Blake, Overhead Pivot, Overhead Eccentric, dan
disimpulkan bahwa semakin lama proses grinding
Dodge. Perbedaan dari keempat tipe tersebut adalah 7. Bagaimana menyatakan ukuran dari alat Jaw
dalam hal ukuran umpan, power, kecepatan putar, dan Crusher, Gyratory Crusher, Roll Crusher dan
karakteristik, serta aplikasinya. pengayak getar!
Jaw crusher: gape x width
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Choke Gyratory crusher: gape x mantle diameter
Crushing dan Arrested Crushing pada operasi Roll crusher: diameter x width
peremukan serta beri contoh alat yang Pengayak getar: banyaknya lubang dalam ukuran 1
menggunakan cara tersebut! inch linear (mesh), atau ukuran geometri 1 lubang
 Choke crushing adalah mekanisme peremukan (mm)
dimana dalam prosesnya material diremukkan
oleh alat serta tumbukan dengan material itu Grinding
sendiri. Contoh alat:roll crusher.
1. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran yang
 Arrested crushing adalah mekanisme peremukan
terjadi di dalam ball mill, demikian juga dengan
yang selama prosesnya material diremukkan oleh
rod mill!
alat sampai material lolos ke zona discharge.
 Ball mill: Jadi bola-bola baja yang besar berada
Contoh alat: jaw crusher.
pada diameter shell yang besar untuk
menghancurkan partikel besar, sedang bola-bola
5. Jelaskan mekanisme remuknya material!
baja yang kecil (sudah aus) berada pada cone
1) Abrasion (attrition)
section dekat ujung pengeluaran untuk
Terjadi bilamana energi yang kurang mencukupi
diterapkan pada partikel, menyebakan terjadinya menghancurkan partikel yang sudah halus. Feed
localized stressing dan remuknya sebagian kecil (umpan) untuk ball mill dapat berukuran 3 inci
area sehingga menghasilkan distribusi ukuran (max) dan digiling sampai menjadi 50 mesh (0,29
partikel yang halus. mm). kalau feed (umpan) makin kecil, maka
2) Compression(clevage) produknya dapat lebih halus lagi (200 mesh =
Energi cukup untuk membuat partikel remuk, 0,074 mm). Dalam operasi ball mill kecepatan
menghasilkan ukuran partikel ukurannya tidak jauh
berbeda dengan ukuran umpan. perputan shell silinder harus dibuat setinggi
3) Impact (shatter) mungkin, tetapi dihindarkan agar muatanya
Energi sangat mencukupi untuk terjadinya (grinding media dan batuan) tidak ikut berputar
peremukan partikel, menghasilkan banyak partikel bersama shell silinder. Pada ball mill, bola akan
dengan distribusi ukuran yang lebar. ikut berputar dengan tumbling mill. Kemudian di
suatu titik ketika kecepatannya sama dengan nol,
6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju bola akan jatuh dan menumbuk bijih di dalam
partikel melewati permukaan ayakan! mill.
 Ukuran bukaan ayakan  Roll mill : Roll Mill bentuknya hampir sama
Semakin besar diameter lubang bukaan akan dengan Ball mill, berbentuk shell silinder dengan
semakin banyak material yang lolos. ukuran panjangnya lebih besar dari diameternya
 Ukuran relatif partikel (1 1/3 – 3 kali), dimuati dengan grinding media
Material yang mempunyai diameter yang sama berupa batang-batang baja (stel rod) pengganti
dengan panjangnya akan memiliki kecepatan dan bola-bola baja. Silinde. Pada rod mill, material
kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya akan berada di antara dua rod dan dalam kondisi
berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya terjepit. Penggerusan terjadi akibat berat dari rod.
membujur.
 Pantulan dari material 2. Kenapa pengunaan bijih pada pengolahan bahan
Pada waktu material jatuh ke screen maka galian umumnya dilakukan dengan cara basah?
material akan membentur kisi-kisi screen
sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada  Penggerusancarabasahmemerlukanenergilebihsedi
posisi yang tidak teratur. kitdibandingkancarakering.
 Kandungan air  Klasifikasicarabasahlebihmudahdanmemerlukanru
Kandungan air yang banyak akan membantu tapi anglebihkecildibandingkancarakering.
bila sedikit malah akan menyumbat screen.  Lingkunganpadapenggerusancarabasahlebihbersih
Faktor-faktor yang juga mempengaruhi laju partikel dantidakmemerlukanalatpenangkapdebu.
melewati permukaan diantaranya adalah densitas bulk,  Penggerusancarakeringmemerlukan material yang
permukaan ayak, persentase area bukaan, bentuk betul-betulkering, maka perlu proses
partikel, ukuran jarak antar mantel, kelembapan pengeringanlebihdulu.
permukaan, bentuk lubang, ketebalan mantel, Selain itu, agar bijih tidak lengket pada liner, dan
frekuensi, dan sudut inklinasi. karena proses selanjutnya dalam pengolahan bahan
galian adalah dengan cara basah.
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mill.Padamekanismeinipengecilanukuranakibatpen
keausan bola pelapis (liner) pada ball mill! garuhgaya impact dan kompressi. Produk yang
Jawab: Pada cara basah, biasanya bijih bersifat korosif dihasilkan berukuran relatif lebih kasar.
terhadap liner, sehingga liner terkorosi dan c) Putaran kritis
membutuhkan pelumas, Putaran mill dimana muatan mulai menempel pada
 Gesekan antara liner dengan bijih yang digiling dinding mill dan ikut berputar bersama mill. Pada
bisa mengakibatkan abrasi untuk liner berbahan kondisi ini tidak terjadi mekanisme pengecilan
baja. ukuran
 Kekuatan abrasi liner yang tergantung pada jenis
materialnya.
F. Kesimpulan
 Kecepatan rotasi, ukuran umpan, bahan dasar
liner, ketebalan liner, dan zona cascading.  Proses kominusi, yaitu proses pengecilan ukuran
bijih dengan cara peremukan dan penggerusan
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecepatan sehingga mineral berharga dapat terlepas dari
kritis dan turunkan persamaannya! mineral gangue dan mempermudah proses
Kecepatan kritis yaitu kecepatan putar cell pada konsentrat. Mekanisme peremukan yang terjadi
operasi milling dimana pada saat itu grinding media pada material adalah abrasi, kompresi, dan impact.
menempel pada dinding cell sehingga tidak terjadi Peremukan dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
proses abrasi maupun impact. tahap pertama (dengan Jaw Crusher, Gyratory
𝑚𝑉 2⁄ = 𝑚. 𝑔. 𝑐𝑜𝑠 ∝ Crusher), tahap kedua (Cone Crusher, Roll
𝑅 Crusher), dan tahapan ketiga dengan Cone
V dinyatakan dalam,
Crusher.
2𝜋𝑅𝑁
𝑉=  Pengayakan hasil peremukan dapat dilakukan
60
disubtitusikan, secara manual (dengan ayakan tangan), sementara
4𝜋 2 𝑅2 𝑁 2 pengayakan hasil penggerusan harus dilakukan
cos ∝ = dengan ayakan getar. Pengayakan yang dilakukan
602 𝑔
pada material dilakukan secara bertingkat dengan
0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2
cos ∝ = tujuan untuk membedakan tingkat kehalusan
2
Kecepatan kritis terjadi saat α=0, sehingga nilai cos produk dan menganalisis penyebaran ukuran
α=1, material yang ada karena proses kominusi ini.
0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2  Pada praktikum, primary crushing menggunakan
1= jaw crusher dengan mekanisme kerja seperti
2
2 rahang manusia, dengan satu jaw bergerak
2
𝑁 = meremukkan. Pada secondary crushing dengan roll
0,0011(𝐷 − 𝑑)
42,3 crusher, yang cara kerjanya berdasarkan rotasi
𝑁= yang mengakibatkan materi terjepit dan
√(𝐷 − 𝑑)
Kecepatan kritis ini dinyatakan dalam satuan revolusi teremukkan.
per menit (rpm).  Semakin lama waktu penggerusan, semakin halus
5. Jelaskan tiga hubungan putaran mill dengan aksi ukuran material yang dihasilkan. Hal ini akibat dari
penggerusan! gaya-gaya yang bekerja selama proses grinding
Berdasarkan kecepatan putaran mill terdapat dua dilakukan, seperti gaya tumbuk, serta aksi abrasi,
mekanisme penggerusan yaitu, cascading dan kompresi dan impact. Namun, perlu diperhatikan
cataracting. Kedua mekanisme ini akan menghasilkan selang waktu penggerusan agar tidak terjadi
distribusi ukuran produk yang berbeda. overcrushing.
a) Mekanisme Cascading
Pada putaram mill yang relatif rendah, muatan akan
bergerak naik tidak begitu tinggi dan setelah
mencapai titik kesetimbangan muatan segera G. Daftar Pustaka
kembali menggelincir atau menggelinding di atas  Kelly, Errol G.; 1982; “Introduction of Mineral
muatan lain yang sedang bergerak ke atas. Pada Processing”; John Wiley&Sons, Inc.; US America
mekanisme ini pengecilan ukuran terjadi akibat  http://tambangunhas.wordpress.com/tag/pengolahan-
gaya abrasi. Produk yang dihasilkan dengan bahan-galian/
mekanisme ini adalah sangat halus.  http://www.quarrying.org/r.html
b) Mekanisme Cataracting  http://www.mine-engineer.com/
Ketika mill berputar cukup tinggi, muatan ikut  http://laporanp.blogspot.com/2010/02/bab-ii-
berputar dan bergerak naik relatif tinggi dengan kominusi-kominusi-adalah-proses.html
kesetimbangan yang tinggi pula. Setelah  http://bosstambang.com/component/option,com_jco
kesetimbangan tercapai, muatan akan jatuh bebas mments/format,raw/object_group,com_content/objec
ke dasar t_id,52/task,rss/
 http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-
mineral/kominusi-operasi-pengecilan-ukuran/
 http://arsipteknikpertambangan.blogspot.com/2011/0
1/kominusi.html
 http://en.wikipedia.org/wiki/Three_roll_mill

H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai