Anda di halaman 1dari 5

JITET – Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan

STUDI ANALISIS SISTEM PENTANAHAN EKSTERNAL


PADA GEDUNG UNIT PELAKSANA TEKNIS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS LAMPUNG

Riza Ariesta, Dikpride Despa, Herri Gusmedi, Lukmanul Hakim

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung


rizaariesta18@gmail.com, despa@eng.unila.ac.id, herri.gusmedi@eng.unila.ac.id.,
lukmanul.hakim@eng.unila.ac.id

Abstrak

Analisis sistem pentanahan gedung Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Lampung (UPT TIK UNILA) menyesuaikan dengan kondisi gedung, penggunaan
gedung, dan sistem pentanahan yang ada saat ini. Analisis dilakukan dengan cara melakukan
pengumpulan data curah hujan, data gedung dan data pentanahan. Luas daerah yang menarik
sambaran petir 9.742,21m2, jumlah sambaran petir 0,079 per hari per km2 dan kemungkinan
gedung tersambar petir 0,4 sambaran petir per tahun. Hasil analisis penelitian pada gedung UPT
TIK UNILA membutuhkan sistem pentanahan eksternal menggunakan sistem franklin dengan
batang pentanahan parallel dengan perkiraan biaya Rp.3.429.435,-

Kata kunci : Sistem Pentanahan, Kmponen Sistem Pentanahan, UPT TIK.

Abstract

Analysis of the building grounding system Unit Service Technic Technology Information and
Communication, University of Lampung (UPT TIK UNILA) adapted with the application building space,
grounding system and grounding systems technology at now. Attractive area 9.742,21m2, amount of lightning
strikes 0.079 day / km2 and possibility lightning strike to building 0.4 lightning strikes / year
Procedure performed by collecting rainfall data, building data and grounding data. Results of research UPT
TIK UNILA require external grounding system franklin with parallel earthing rod with estimated cost
Rp.3.429.435,-

Keywords: grounding system, grounding system components, UPT TIK UNILA

mengalirkan kelebihan muatan akibat sambaran


I. PENDAHULUAN petir yang terjadi disekitar gedung. Dalam
penelitian ini dibahas tentang analisis sistem
Dalam sebuah gedung terdapat pentanahan yang sesuai pada gedung UPT TIK
penggunaan barang elektronik yang UNILA berikut biaya bahan dari pemasangan
menggunakan energi listrik agar dapat bekerja. sistem pentanahan eksternal.
Penggunaan energi listrik disesuaikan dengan
spesifikasi, kapasitas, dan kebutuhan peralatan II. TINJAUAN PUSTAKA
elektronik. Ketika terjadi aliran energi listrik
yang tidak sesuai maka peralatan tidak dapat 2.1. Petir
bekerja secara normal. Petir adalah suatu fenomena alam, yang
Salah satu penyebab ketidaksesuain energi pembentukannya berasal dari terpisahnya
listrik yang mengalir adalah terjadinya muatan di dalam awan kumolonimbus. Awan
sambaran petir disekitar gedung. Untuk kumolonimbus adalah sebuah awan vertikal
menghindari bahaya sambaran petir yang dapat menjulang yang sangat tinggi, padat, dan
merusak peralatan elektronik digunakan sistem terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin
pentanahan eksternal. lainnya[11]. Umumnya muatan negatif
Gedung UPT TIK UNILA didalamnya terkumpul dibagian bawah dan ini
terdapat banyak perangkat elektronik, sehingga menyebabkan terinduksinya muatan positif di
diperlukan sistem pentanahan eksternal untuk atas permukaan tanah, sehingga membentuk
2

medan listrik antara awan dan tanah. Terdapat 2 dibandingkan dengan rapat muatan dari
teori yang mendasari proses terjadinya petir : muatan-muatan yang terdapat pada bagian-
1. Proses Ionisasi bagian lain dari bangunan, dengan demikian
Sambaran Petir merupakan peristiwa alam dapat diharapkan bahwa kilat akan menyambar
yaitu proses pelepasan muatan listrik (Electrical ujung dari batang penangkal petir itu terlebih
Discharge) yang terjadi di atmosfer, hal ini dahulu. Batang penangkal petir ini kemudian di
disebabkan berkumpulnya ion bebas bermuatan ketanahkan melalui penghantar turun ke
negatif dan positif di awan, ion listrik elektroda pengetanahan. Tujuan dari penghantar
dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga turun dan elektroda pengetanahan adalah
kejadian ionisasi ini disebabkan oleh perubahan sebagai jalan “by pass“ bagi muatan bumi dan
bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau juga arus kilat untuk keluar atau memasuki
sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair. Ion bumi sehingga muatan bumi atau arus kilat
bebas menempati permukaan awan dan tidak mengambil jalan melalui bagian-bagian
bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila lain dari bangunan yang bersangkutan.
awan-awan terkumpul di suatu tempat maka Penangkal Petir Franklin merupakan
awan bermuatan ion tersebut akan memiliki rangkaian jalur konduktor dari atas bangunan ke
beda potensial yang cukup untuk menyambar sisi bawah / grounding dengan jalur kabel
permukaan bumi maka inilah yang disebut tunggal (satu buah kabel BC penurunan) terlihat
petir. pada gambar 1. dengan dasar pemikiran bahwa
2. Gesekan Antar Awan petir akan condong menyambar dari sisi atas,
Pada awalnya awan bergerak mengikuti sehingga efisiensi dan penghematan material
arah angin, selama proses bergeraknya awan ini bahan bisa dilakukan. Sistem Franklin Rod
maka saling bergesekan satu dengan yang berupa kerucut tembaga dengan daerah
lainya, dari proses ini terlahir elektron-elektron perlindungan berupa kerucut imajiner agar
bebas yang memenuhi permukaan awan. Proses daerah perlindungan besar. Franklin Rod dapat
ini bisa di simulasikan secara sederhana pada dilihat berupa tiang-tiang di bubungan atap
sebuah penggaris plastik yang digosokkan pada bangunan. Pengamanan bangunan terhadap
rambut maka penggaris ini akan mampu sambaran kilat dengan menggunakan sistem
menarik potongan kertas. Pada suatu saat awan penangkal petir Franklin merupakan cara yang
ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat tertua namun masih sering digunakan karena
inilah petir dimungkinkan terjadi karena hasilnya dianggap cukup memuaskan, terutama
elektron-elektron bebas ini saling menguatkan untuk bangunan-bangunan dengan bentuk
satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup tertentu, seperti misalnya : menara, gereja dan
beda potensial untuk menyambar permukaan bangunan-bangunan lain yang beratap runcing.
bumi.
Ancaman sambaran petir pada peralatan
perlu diwaspadai dan upaya perlindungan
terhadap instalasi, bangunan yang berisikan
peralatan elektronik seperti pada industri, bank,
instalasi penting, militer, bahkan perorangan
perlu ditingkatkan. Sambaran petir pada tempat
yang jauh + 1,5 km sudah dapat merusak sistem
elektronika dan peralatan, seperti instalasi
komputer, telekomunikasi kantor dan
instrumentasi serta peralatan elektornik lainnya.
2.2. Sistem Pentanahan Franklin Gambar 1. Sistem Pentanahan Sistem Franklin. [5]
Sistem pentanahan sistem franklin
menempatkan sebuah batang penangkal petir III. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
dengan ujungnya dibuat runcing di bagian
teratas dari bagian yang akan dilindungi. Ujung Dalam penelitian dilakukan perhitungan
batang penangkal petir ini dibuat runcing dan analisa mengenai perencanaan instalasi
dengan tujuan agar pada keadaan dimana terjadi penangkal petir sistem franklin pada Gedung
aktivitas penumpukan muatan di awan, maka UPT TIK UNILA. Adapun kondisi, situasi dan
diujung itulah akan terinduksi muatan dengan lokasi dari gedung tersebut adalah sebagai
rapat muatan yang relatif lebih besar bila berikut:
3

1. Gedung UPT TIK UNILA terletak di 5) Indek E, pengaruh kilatHari guruh per
Kota Bandar Lampung dimana secara tahun di daerah Kota Bandar Lampung
geografis Kota Bandar Lampung terletak adalah 260, nilai = 8
pada 50 20’ sampai dengan 50 30’ lintang Jadi jumlah R = A + B + C + D + E = 2 +
selatan dan 1050 28’ sampai dengan 1050 2 + 4 + 0 + 8 = 16.
37’ bujur timur.[9] Karena nilai R = 16 maka indeks perkiraan
2. Konstruksi gedung terdiri dari beton bahaya pada Gedung UPT TIK UNILA
bertulang dengan ukuran : terhadap sambaran petir adalah sangat besar.
Tinggi gedung = 19 meter Dengan sendirinya pengamanan gedung
Panjang gedung = 39,50 meter terhadap sambaran petir sangat perlu.
Lebar gedung = 19,1 meter 3.Menentukan luas daerah bangunan yang
3. Gedung berdiri di daerah dataran rendah menarik sambaran petir (Ca).
dengan ketinggian 700 meter dari Perhitungan luas daerah bangunan yang
permukaan laut. [10] menarik sambaran petir dilakukan dengan
4. Curah hujan per tahun di daerah gedung menggunakan persamaan berikut: [9]
memiliki rata-rata 133 hari pertahun. [8] Ca = (L x W) + (4L x H) + (4W x H) +
5. Hari guruh per tahun (IKL) untuk daerah 4(πH2)................................................(3.3)
Bandar Lampung : 260 hari pertahun. [7] Berdasarkan rumus tersebut dan data yang
Untuk merencanakan instalasi penangkal diperoleh mengenai Gedung UPT TIK UNILA
petir, sebelumnya ditentukan tingkat kebutuhan dengan tinggi gedung (H) 19 meter, panjang
pada bangunan tersebut dengan cara : gedung (L) 39,5 meter, dan lebar gedung (W)
1.Menentukan kepadatan sambaran petir 19,1 meter maka luas daerah yang menarik
(Ft). [12] sambaran petir adalah:
Ft = 0,25 .T sambaran/km2/tahun......(3.1) Ca = (39,5 m x 19,1 m) + ((4 x 39,5 m) x
Ft = 0,25 x 260 19 m) + ((4 x 19,1 m) x 19 m) + 4 (3,14 x
= 65 sambaran/km2/tahun 192) m2
2. Menentukan tingkat perkiraan bahaya Ca = (754,45 + 3002 + 1451,6 + 4534,16)
Gedung UPT TIK UNILA m2
Untuk mengetahui diperlukan atau Ca = 9.742,21 m2
tidaknya Gedung UPT TIK UNILA 4.Menentukan perkiraan kemungkinan
menggunakan instalasi penangkal petir Gedung UPT TIK UNILA tersambar
dapat ditentukan berdasarkan nilai petir.
perkiraan bahaya Dari luas daerah yang menarik sambaran
(R) = A + B + C + D + E ..................(3.2) petir tersebut (Ca), maka kemungkinan daerah
dengan indek-indek sebagai berikut : [9] Gedung UPT TIK UNILA tersambar petir dapat
1) Indek A, penggunaan dan isi diketahui dengan menggunakan rumus berikut:
Gedung UPT TIK UNILA merupakan [9]
salah satu gedung perkantoran tempat Ps = Ca x NE x IKL x C1..................(3.4)
pusat komputer yang digunakan untuk Karena terkait dengan jumlah sambaran
menyimpan arsip dan dokumen penting petir per hari per km2 (NE) dengan I untuk Kota
lainya, nilai = 2. Bandar Lampung adalah 0,005020’ maka dari
2) Indek B, konstruksi bangunan persamaan : [4]
Gedung UPT TIK UNILA termasuk NE = (0,1 + 0,35 sin I) (0,4 ± 0,2)….(3.5)
bangunan dengan menggunakan = (0,1 + 0,35 sin 5,20) (0,4 ± 0,2)
konstruksi beton bertulang dan atap = (0,1317) (0,4 ± 0,2) sambaran
bukan logam, nilai = 2. petir/hari/ km2
3) Indek C, tinggi bangunan untuk ini diambil nilai maksimum yaitu
Gedung UPT TIK UNILA mempunyai = (0,1317) (0,6) sambaran petir/hari/ km2.
ketinggian 19 meter, nilai = 4. = 0,079 sambaran petir/hari/ km2.
4) Indek D, situasi bangunan Sehingga:
Gedung UPT TIK UNILA berdiri di Ps = 9.742,21. 10-6 km2 x 0,079 x 260 x
daerah dataran tinggi dengan ketinggian 2,0
700 meter dari permukaan laut, nilai = 0 = 0,4 sambaran petir/tahun
Perhitungan Tahun Tersambar Petir :
1/0,4 = 2,5 Tahun / Sambaran Petir
4

5.Menentukan tingkat kebutuhan sekitar Gedung UPT TIK UNILA yang


pengamanan Gedung UPT TIK UNILA menggunakan Earth Tester Type 3235. Dari
terhadap sambaran petir. hasil pengukuran resistansi pentanahan dapat
Berdasarkan perhitungan di atas maka dicari nilai besarnya tahanan pentanahan dari
tingkat kebutuhan pengamanan dari daerah batang elektroda dengan persamaan : [1]
Gedung UPT TIK UNILA adalah berdasarkan X = ( L / (Ln48L /a-1) ) / d………….(3.10)
persamaan : [9] X = ( L / (Ln48L /a-1) ) / d
Pr = Ps x C2 x C3 x C4 x C5.............(3.6) X = ( 0,5 / (Ln48.0,5 /0,012-1) ) / 7,81
Pr = 0, 4 x 1,4 x 2 x 1,5 x 1,5 X = ( 0,5 / (-1,959))/7,81
= 2,52 X = -0,255/7,81
sehingga tingkat proteksi dari daerah X = -0,0326
Gedung UPT TIK UNILA termasuk proteksi Dan ;
tingkat III dengan nilai jarak inisiasinya (D) = R = (1 + x )/2 ohm...............................(3.11)
20 m. R = (1 + (-0,0326)) / 2
Dalam perencanaan instalasi penangkal R = 0,9674 / 2
petir pada Gedung UPT TIK UNILA adalah R = 0,4837 ohm
penangkal petir sistem franklin. Proses Bahan-bahan dan material yang dibutuhkan
pemilihan penangkal petir sistem franklin dalam perencanaan instalasi penangkal petir ini
adalah : adalah :
Bangunan Gedung UPT TIK UNILA Tabel 1. Bahan Sistem Pentanahan dan
memiliki atap jurai. Dapat digunakan penangkal Perkiraan Biaya
petir sistem franklin. Tiap-tiap Finial penangkal
petir Franklin dihubungkan dengan
menggunakan kawat BC ± 10 mm2, dimulai
dari ujung atap bangunan sampai dengan tengah
atap bangunan. Radius perlindungan (Rp) pada
sistem franklin dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan : [4]
Rp = h√±(D/h)-1……………………...(3.7)
Rp = 0,3ñ(20/0,3)-1
Rp = 1,7 meter
Sehingga dapat dihitung luas area perlindungan
: [4]
Ap = π. Rp2 ……...……………………(3.8)
Ap = 3,14 . 1,72
Ap = 9,0746 m2
Luas penghantar turun dari suatu instalasi
penangkal petir dengan arus gangguan
berlangsung selama 0,001 detik, arus petir
maksimum 220 kA dan temperatur konduktor
yang diizinkan 10000 C adalah dari persamaan :
[3]
A = Io√(8,5.10-6S/log10((T/274)+1) ...........(3.9) IV. PENUTUP
A = 220.103√(8,5.10-60,001/log10((1000/274)+1)
A = 9,406 mm2 5.1 Kesimpulan
Karena hasil perhitungan didapatkan lebih Hasil analisis dan pembahasan perencanaan
kecil, maka dapat digunakan kawat atau kabel instalasi penangkal petir Gedung UPT TIK
dengan luas penampang yang mendekati hasil UNILA dapat disimpulkan sebagai berikut:
perhitungan dan tidak diizinkan lebih kecil dari 1. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
hasil perhitungan [2]. Menurut diameter dari besarnya indeks perkiraan bahaya 16
penangkal petir yang digunakan maka luas sehingga mempunyai tingkat bahaya yang
penampang penghantar turun yang cocok untuk tergolong besar dan membutuhkan suatu
penangkal petir ini adalah 10 mm2. instalasi penangkal petir yang baik dan
Untuk sistem pentanahan dilakukan andal.
beberapa pengukuran tahanan tanah di daerah
5

2. Dalam satu tahun kepadatan sambaran


petir di Kota Bandar Lampung sebesar 65 Daftar Pustaka:
sambaran/km2/tahun.
3. Luas daerah yang menarik sambaran petir [1] A.S. Pabla, Sistem Distribusi Daya Listrik,
pada daerah sekitar gedung UPT TIK Erlangga Jakarta, 1994.
UNILA sebesar 9.742,21 m2 dengan [2] Andrias, Theoretisches Kodieren.
jumlah sambaran petir 0,079 per hari per Textanalyse in der Grounded Theory, 2000
km2 dan kemungkinan gedung tersambar [3] Departemen Pekerjaan Umum, Pedoman
petir 0,4 sambaran petir per tahun. Perencanaan Instalasi Penangkal Petir,
4. Jenis penangkal petir yang diusulkan Jakarta : Yayasan Bandung, Penerbit PU,
digunakan Franklin, karena gedung 1987.
tersebut mempunyai atap yang luas [4] Golde, R.H Lightning. Volume 2. London :
berbentuk jurai. Academic Press Inc. 1981
5. Total perkiraan biaya untuk pemasangan [5] Http://antipetir.com/penangkal-petir-rumah-
sistem pentanahan pada Gedung UPT konvensional, diunduh tanggal 27 Juli 2013
TIK UNILA adalah Rp. 3.429.435,- (Tiga [6] Https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_
Juta Empat Ratus Dua Puluh Sembilan Bandar_Lampung diunduh tanggal 17
Ribu Empat Ratus Tiga Puluh Lima Oktober 2013
Rupiah) [7] Https://ml.scribd.com/doc/229820415/
5.2 Saran ANALISA-PEMETAAN-KONTUR-DAN-
Berdasarkan hasil perencanaan dan kesimpulan, KERAPATAN-PETIRDENGAN-
maka penulis mengemukakan beberapa saran LIGHTNING-2000-DAN-METODE-
yaitu: KRIGINGDI-SURABAYA-TAHUN-2000.
1. Sehubungan penggunaan alat elektronik Diunduh tanggal 17 Maret 2014
di UPT TIK UNILA terbilang banyak, [8] Observatorium BMKG dan Observatorium
untuk itu diperlukan keselamatan gedung Polinela
dari bahaya sambaran petir, dengan [9] Standar National Fire Protection
memasang penangkal petir. Association, 1994, -781.
2. Karena Gedung UPT TIK UNILA berada [10]Wikimapia.org/#lang=en&lat=-5.362719&
didaerah yang mempunyai hari guruh dan lon=105.241433&z=18&m=b]
curah hujan yang cukup tinggi, sebaiknya [11]Wikipedia, Awan Kumolonimbus diunduh
dilakukan pemeliharaan dan pemeriksaan tanggal 9 September 2015
secara berkala untuk menjaga atau dalam [12] Zoro Reynaldo.co. Computation of
mengamankan gedung dari bahaya Lightning Protection, Bandung.pdf. 1999.
sambaran petir yang sewaktu-waktu dapat 2000.
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai