Laporan Kalium Nitrat 2, OTOY
Laporan Kalium Nitrat 2, OTOY
PENDAHULUAN
Kalium Nitrat adalah suatu senyawa garam nitrat dari kalium dengan
rumus molekul KNO3. Garam kalium nitrat dapat dibuat dengan cara mereaksikan
kalium klorida, KCl yang ditemukan dalam mineral silvi, dengan natrium nitrat
maka akan terbentuk garam natrium klorida, NaCl dan KNO3 karena larutan NaCl
di dalam pelarut air sangat kecil, maka garam tersebut akan mengalami
pengendapan dan melalui penyaringan, larutan KNO3 dapat dipisahkan dari NaCl.
memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan mengkin
berupa kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan
menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan bergantung pada
larutan itu dan pada komposisi pelarutnya. Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari
merkurium dan bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air,
garam-garam ini larut dalam asam nitrit encer. Reaksi ini dapat dipelajari dengan
kristal sehingga dapat dipisahkan. Suatu zat gas atau cair dapat mendingin atau
memadat serta membentuk kristal karena mengalami proses kristalisasi. Kristal-
kristal juga akan terbentuk dari suatu larutan yang akan dijenuhkan dengan pelarut
tertentu. Semakin kristal zat yang digunakan maka semakin baik karena semakin
Kelarutan endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase
yang keluar dari larutan. Endapan dapat dipisahkan dari larutan dengan
penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat
yang bersangkutan. Suatu kelarutan endapan menurut definisi adalah sama dengan
kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain didalam larutan itu
garam kalium nitrat hasil reaksi antara natrium nitrat dengan kalium klorida serta
mengetahui cara pemisahan garam tersebut dari hasil samping natrium klorida
Prinsip percobaan pada praktikum kali ini yaitu pembuatan kalium nitrat
dari KCl dan NaNO3 melalui rekristalisasi yang didasarkan pada perbedaan
kelarutan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kalium merupakan salah satu hara utama yang dapat menjadi pembatas
peningkatan produksi padi. Pupuk KCl sebagai sumber K mempunyai harga yang
cukup mahal sehingga sebagian petani tidak lagi menggunakan pupuk KCl.
Mengingat sifat K yang mudah hilang (mobile) dari dalam tanah, sehingga
pemberian pupuk K perlu diberikan dalam dua jenis yaitu pupuk KCl dalam
peningkatan dari berbagai pupuk tersedia dari masukan kalium yang diberikan
2013).
mengandung kira-kira 0,02% isotop radioaktif 40K dengan waktu paruh 1,3x109.
Ekstraksi logam kalium dalam elektrolit akan sangat berbahaya karena sifatnya
yang sangat reaktif. Pada ekstraksi melibatkan reaksi logam natrium dengan
kumpulan senyawa kimia yang bagian utamanya adalah NaCl dengan zat-zat
pengotor terdiri CaSO4, MgSO4, MgCl2 dan lain-lain. Garam dapat diperoleh dari
tiga cara yaitu penguapan air laut, penambangan batuan garam dan dari sumur air
garam. Secara teoritis garam yang berasal dari penguapan air laut 97% lebih, akan
tetapi dalam prakteknya lebih rendah. Garam yang dihasilkan merupakan kristal
putih yang selain mengandung garam NaCl juga mengandung garam lain yang
2.3. Kristalisasi
dalam suatu fase homogen. Kristalisasi dari larutan dapat terjadi jika padatan
tidak larut dalam pelarut dan mempunyai titik beku yang lebih tinggi dari suhu
Rekristalisasi adalah teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau
setelah dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai atau cocok. Ada beberapa
syarat agar suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi yaitu
memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan
dengan zat pengotor, tidak meninggalkan zat pengotor pada kristal dan mudah
dipisahkan dari kristalnya. Dalam kasus pemurnian garam NaCl dengan teknik
rekristalisasi pelarut (solven) yang digunakan adalah air. Prinsip dasar dari
rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan dengan
kelarutan zat pengotor atau pencemarnya. Larutan yang terbentuk dipisahkan satu
sama lain, kemudian larutan zat yang diinginkan dikristalkan dengan cara
(Rositawati, 2013).
terjadi karena ada reaksi aktif antara K dan N. Kalium nitrat adalah bahan yang
dapat dapat menghasilkan KNO3 yaitu dengan bereaksi dengan kalium sulfat. Jika
larutan kalium nitrat dan kalium sulfat dicampur, maka kalium sulfat akan segera
mengendap, endapan tersebut tidak dapat larut, yang tersisa dari reaksi ini adalah
padatan KNO3. kalium sulfat dapat juga digantikan KCl untuk menghasilkan
KNO3.
yang dapat menyerap seperti alumina, titanium dan silica bersama NaY, KY, KI
memiliki kandungan yang tinggi, selain itu memilik tingkat kelarutan dalam air
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas kimia 400 mL,
gelas beaker 600 mL, pipet volume 25 mL, gelas ukur 100 mL, filler, corong kaca,
cawan penguap, hot plate, botol semprot, batang pengaduk, dan spatula.
air panas, kemudian dicampurkan kedua larutan tersebut dan diuapkan larutan
Setelah itu dalam keadaan panas, disaring larutan tersebut dan diuapkan lagi
sampai volumenya 20 mL. Setalah itu didinginkan larutan tersebut dan disaring
kalium nitrat bebas ion klorida, selanjutnya ditimbang kristal yang dihasilkan dan
dihitung rendemennya.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, F. D., dan Masduki, A. 2003. Penyisihan Fosfat dengan proses Kristalisasi
dalam Reaktor Terfluidisasi Menggunakan Media Pasir Silika. ITS.
Surabaya.
Dinal. 2009. Pembuatan Kalium Nitrat.
http://dinalgraciadj.com/2009/11/pembuatan-kalium-nitrat.html. (24
November 2017).
Salbiah, C., Muyassir., dan Sufardi. 2012. Pemupukan KCl, Kompos Jeremi dan
Pengaruhnya terhadap Sifast Kimia Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Padi
Sawah (Oryza sativa L.). UNSYIAH. Banda Aceh.
Sugiarto, K.H. dan Suyanti, R.D. 2010. Kimia Anorganik Logam. UGM.
Yogyakarta.
Sukarsono, K., Marhandrajaya, I.K., dan Firdausi, S. 2008. Studi Efek Kerr untuk
Pengujian Tingkat Kemurnian Akuades, Air PAM dan Air Sumur. Vol. 11,
No. 1.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3 Perhitungan
14,2
Rendemen = × 100%
20,2
= 65%
4.4. Pembahasan
dari hasil reaksi antara kalium klorida dan natrium nitrat. Untuk mendapatkan
merupakan proses pemurnian suatu bahan, senyawa kimia dari zat pengotornya.
Namun, sebelum terbentuk kristal, kalium klorida dan natrium nitrat masing-
masing ditambahkan 50 mL air panas. Tujuan penambahan air panas ini yaitu
untuk melarutkan kalium klorida dan natrium nitrat, karena keduanya sukar larut
dalam air. Pada langkah ini, kedua senyawa tersebut dicampur adukan dalam satu
wadah. Fungsi dari pencampuran ini yaitu agar kedua senyawa tersebut saling
berinteraksi dan membentuk suatu garam. Dari data yang diperoleh, terlihat
didalamnya.
mL. Dari 40 mL tersebut, terlihat bahwa sudah terbentuk sedikit endapan putih
didasar wadah dan diambil untuk disaring dengan menggunakan kertas saring.
dari residunya. Sebagai residu yang diperoleh, dibuang sedangkan untuk filtrat
yang tertinggal, diambil dan diuapkan kembali sampai diperoleh volume 20 mL.
Tujuan dari penguapan ini yaitu untuk melepaskan ion H positif dan ion OH
endapan putih didasar wadah dan ini merupakan akhir dari proses penguapan.
Tahap selanjutnya dari proses ini yaitu filtrat yang tertinggal dikertas
saring, diambil dan didinginkan. Tujuan dari proses pendinginan ini yaitu agar
Kristal putih yaitu suatu zat padat yang terbentuk dari hasil proses penguapan dari
dua jenis senyawa yang berbeda. Setelah diperoleh, kristal putih tersebut diambil
dan ditimbang. Tujuan ditimbangnya kristal ini yaitu untuk mengetahui berapa
sebanyak 14,2 gram, merupakan berat kristal yang ditimbang dari hasil
penyaringan dengan berat praktek sebesar 20,2 gram. Namun bukan banyaknya
hasil kristal yang dilihat, tetapi yang dilihat berapa persen kadar yang terkandung
dalam kristal tersebut. Kadar atau rendemen dapat diperoleh dengan cara
perbandingan antara massa mula-mula dan massa akhir dari senyawa tersebut.
Kalium nitrat merupakan suatu garam yang diperoleh dari hasil reaksi
antara kalium klorida (KCl) dan natrium nitrat (NaNO3). Berdasarkan hasil
sebanyak 14,2 gram. Sedangkan kadar yang terkandung dalam kristal tersebut