La Rutan
La Rutan
PENDAHULUAN
mahkluk hidup menyerap mineral, vitamin dam makanan bentuk larutan ( seperti
kopi, the dan lain – lain ). Laruan merupakan campuran homogen yang berupa gas,
padatan, maupun cairan. Laruan terdiri atas dua komponen penting yaitu zat terlaru
dan zat pelarut dalam proporsi tertentu. Hampir sama proses kimia berlangsung
dalam larutan sehingga pening unuk memahami sifa – sifatnya. Larutan adalah
sesuatu yang penting bagi manusia dan mahkluk hidup pada umumnya.
Banyak reaksi – reaksi kimia berlansung dalam larutan. Reaksi – reaksi kimia
dalam organisme hidup semuanya berlangsung dalam bentuk larutan. Oleh sebab itu
penting untuk mempelajari larutan dan sifat – safat berkaitan dengan larutan. Reaksi
kimia dalam larutan tidak memerlukan reaktor yang tahan terhadap suhu dan tekanan
tinggi sebab reaksi dalam larutan berlansung pada suhu relatif rendah dan tekanan
atmosfer.
Larutan memiliki sifat – sifat tertentu yang sangat bermanfaat bagi manusia. Jika
emas digunakan untuk perhiasan, emas tersebut dicampurkan dengan sedikit logam
lain misalnya perak. Paduan emas perak tidak hanya lebih lentur, melainkan hanya
dapat meleleh pada suhu yang lebih rendah dari pada emas murni sehingga lebih
mudah dibentuk sesuai pesanan. Oleh karena itu, untuk mengetahui larutan lebih
lanjut dan bagaimana cara pembuatan larutan serta mengeahui konsentrasi suatu
larutan dengan beberapa cara seperti molritas, fraksi mol, dan lain sebagainya.
1.2.Tujuan
1.3. Prinsip
Prinsip percobaan pembuatan larutan didasarkan pada kelarutan suatu bahan yang
2.1. Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut.
Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air
minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan
(Gunawan, 2004).
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya. Karena
semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah
homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan
atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagian cairan adlah air, maka larutan disebut
larutan berair. Larutan padatan adalah padatan-padatan dalam mana satu komponen
terdistribusi tidak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya
(Syukri, 1999).
2.3. Pengenceran
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu
dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar
panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan
ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat
pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air
mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di
Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan
atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah
volume (berat , mol) tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan
konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah
satunya ketika kita ingin membuat teh manis. Kita menambahkan gula ke dalam air
dan kemudian tambahkan teh serta mengaduknya. Ternyata air teh tersebut masih
terasa manis, kmudian kita menambahkan lagi air ke dalamnya. Sehingga air teh yang
tadinya kental atau pekat dan manis sekali menjadi lebih encer dan rasa manisnya
sedang. Itu semua adalah kegiatan dalam pembuatan larutan. Mencampurkan air, teh
dan gula merupakan contoh pembuatan larutan dan campuran itu disebut larutan
sedangkan penambahan air ke dalam air teh yang manis dinamakan pengenceran. Dan
kekentalan atau kepekatannya disebut konsentrasi atau Molaritas. Jadi, larutan adalah
suatu system homogen yang terdiri dari molekul atom ataupun ion dari dua zat atau
lebih. Larutan akan terjadi jika atom, molekul atau dari suatu zat semuanya
terdispersi. Larutan terdiri atas zat yang dilarutkan (zat terlarut) yang disebut solute
dan pelarut yang dinamakan solvent. Solvent atau pelarut merupakan senyawa dalam
jumlah yang lebih besar sedangkan senyawa dalam jumlah yang lebih sedikit disebut
solute atau zat terlarut (Baroroh,2004). Larutan yang saling melarutkan adalah
campuran dua larutan polar atau dua larutan non polar yang membentuk larutan satu
fase homogen. Larutan yang tidak melarutkan adalah campuran dari dua zat cair polar
Pembuatan larutan ini dilakukan pada hari sabtu tanggal 19 Nobember 2017
pukul 13:30 WITA di laboratorium pendidikan kimia fakultas keguruan dan ilmu
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu labu takar 50 mL, 100 mL,250 mL
dan 500 mL, corong kaca, gelas kimia 100 mL, gelas kimia 250 mL, pipet volume 25
mL, pipet tetes, , spatula, batang pengaduk, botol semprot, botol gelap, neraca
analitik.
3.3. Prosedur
No Perlakuan Pengamatan
1. Disiapkan alat. Dihitung massa Fe Diperoleh 0,0675 gram
yang dibutuhkan untuk membuat
larutan Fe2+ 100 ppm, 100 mL
2. Ditimbang Fe sesuai perhitungan, Berwarna merah
diencerkan dalam gelas kimia lalu
dimasukkan kedalam labu takar 100
mL akuades sebanyak setengah dari
labu takar, dikocok
3. Ditambahkan akuades hingga batas Larutan homogen dan berwarna
tera kemudian dikocok lagi hingga bening
homogen
4. Dipindahkan larutan yang telah
dibuat kedalam botol gelap yang telah
disediakan.
No Perlakuan Pengamatan
1. Dihitung massa CH3COONa yang Diperoleh 41 gram
dibutuhkan untuk membuat larutan
CH3COONa 2M, 250 mL
2. Ditimbang CH3COONa sesuai Berwarna
perhitungan, diencerkan dalam gelas
kimia lalu dimasukkan kedalam labu
takar 250 mL akuades sebanyak
setengah dari labu takar Dikocok
3. Ditambahkan akuades hingga batas Larutan homogen dan berwarna
tera kemudian dikocok lagi hingga
homogen
4. Dipindahkan larutan yang telah
dibuat kedalam botol gelap yang telah
disediakan.
No Perlakuan Pengamatan
1. Disiapkan alat. Dihitung massa Diperoleh 0,0079 gram
KMnO4 yang dibutuhkan untuk
membuat larutan KMnO4 0,005 M,
100 mL
2. Ditimbang KMnO4 sesuai Larut
perhitungan dan diencerkan dalam
gelas kimia lalu dimasukkan kedalam
labu takar 100 mL
3. ditambahkan akuades sebanyak Larutan homogen dan berwarna
setengah dari labu takar Dikocok lalu
ditambahkan lagi akuades hingga
batas tera, dikocok hingga homogen
4. Dipindahkan larutan yang telah
dibuat kedalam botol gelap yang telah
disediakan.
No Perlakuan Pengamatan
1. Disiapkan alat. Dihitung massa Diperoleh 0,2425 gram
K2CrO4 yang dibutuhkan untuk
membuat larutan K2CrO4 0,005 M,
250 mL,
2. Ditimbang K2CrO4 sesuai Larut
perhitungan, diencerkan dalam gelas
kimia lalu dimasukkan kedalam labu
takar 250 mL akuades sebanyak
setengah dari labu takar Dikocok
3. Ditambahkan lagi akuades hingga Larutan homogen dan berwarna
batas tera, dikocok hingga homogen
4. Dipindahkan larutan yang telah
dibuat kedalam botol gelap yang telah
disediakan.
No Perlakuan Pengamatan
1. Dihitung volume H2SO4, yang Diperoleh 0,54 mL
dibutuhkan untuk membuat larutan
H2SO4, 1 M, 10 mL
2. Dipipet H2SO4, sesuai perhitungan Larut
Dilarutkan dengan akuades dalam
labu takar 10 mL Dikocok
3. Ditambahkan lagi akuades hingga Larutan homogen dan berwarna
batas tera, dikocok hingga homogen
4. Dipindahkan larutan yang telah
dibuat kedalam botol gelap yang telah
disediakan.
No Perlakuan Pengamatan
1. Dihitung massa orto phenantrolin Diperoleh 0,5 gram
yang dibutuhkan untuk membuat
larutan orto phenantrolin 1 M, 100
mL
2. Ditimbang orto phenantrolin sesuai Larut
perhitungan, diencerkan dalam gelas
kimia lalu dimasukkan kedalam labu
takar 100 mL ditambahkan akuades
sebanyak setengah dari labu takar
Dikocok
3. Ditambahkan lagi akuades hingga Larutan homogen dan berwarna
batas tera, dikocok hingga homogen
4. Dipindahkan larutan yang telah
dibuat kedalam botol gelap yang telah
disediakan.
No Perlakuan Pengamatan
1. Dihitung volume Hidroksilamin- Diperoleh
HCL, yang dibutuhkan untuk
membuat larutan Hidroksilamin-HCL
5% , 50 Ml
2. Dipipet Hidroksilamin-HCL, sesuai Larut
perhitungan Dilarutkan dengan
akuades dalam labu takar 50 mL
Dikocok
3. Ditambahkan lagi akuades hingga Larutan homogen dan berwarna
batas tera, dikocok hingga homogen
4. Dipindahkan larutan yang telah
dibuat kedalam botol gelap yang telah
disediakan.
4.2. Perhitungan
𝐴𝑟 𝑚𝑔
Dik : 𝑝𝑝𝑚 = 𝑚𝑟 × 𝑣(𝑙)
56 𝑚𝑔
100 = 378 × 0,1
𝑚𝑔
100 = 0,148148 × 0,1
𝑚𝑔
675 = = 67,5 mg = 0,0675 g
0,1
𝑚𝑜𝑙
Dik : 𝑀 = 𝑉
𝑚𝑜𝑙
2 = 0,25
Mol = 0,5
Gram = mol x Mr
Gram = 0,5 x 82
Massa = 41 gram
𝑚𝑜𝑙
M = 𝑉
𝑚𝑜𝑙
0,005 = 0,1
Mol = 0.0005
Gram = mol x Mr
Mol = 0,00125
Gram = mol x Mr
Gram =0,2425
4.2.5. H2SO4, 1 M, 10 mL
10×𝑝×% 10×1,84×97%
𝜌= ,= = = 18,2 M
𝑚𝑟 98
(18,2) . V1 = 1 . 10
V1 = 0,54 mL
Larutan adalah sesuatu yang penting bagi manusia Dan makhluk hidup pada
bukannya antara zat murni. Banyak reaksi kimia yang dikenal , baik di dalam
laboratorium atau di industri terjadi di dalam larutan. Larutan pada dasarnya adalah
fase yang homogen yang mengandung lebih dari satu komponen. Komponen yang
terdapat dalam jumlah besar disebut pelarut atau solvent. Sedangkan komponen
dalam jumlah sedikit disebut zat terlarut atau solute. Konsentrasi dalam suatu larutan
didefinisikan sebagai jumlah solute yang ada dalam sejumlah larutan atau pelarut.
Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Antara lain molaritas, molalitas,
Konsentrasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan cepat atau
yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang mengandung sebagian
besar solut relatif terhadap pelarut, berarti larutan tersebut konsentrasinya tinggi atau
pekat. Sebaliknya bila mengandung sejumlah kecil solut, maka konsentrasinya rendah
atau encer.
Pembuatan larutan di mulai pada pembuatan Fe2+ 100 ppm 1000ml dimana
ditimbang 0,687 gram yang di reaksikan dengan akuades dan di masukan kedalam
labu takar hingga sampai batas tera warna yang di hasilkan adalah kuning pudar.
Pembuatan CH3COONa 2 M 200 ml ditimbang 41 gram di masukan labu takar dan
ditambahkan akuades sampai batas tera warna yang d hasilkan bening. Pembuatan
larutan KmnO4 0,005 M 100 ml di timbang 0,079 gram di masukan kedalam labu
takar dan di tambahkan air hingga batas tera warna yang di hasilkan adalah ungu.
akuades dan dimasukkan kedalam labu takar hingga batas tera warna yang di hasilkan
ml ditambahkan akuades dan masukan kedalam labu takar hingga batas tera warna
Kesimpulan dalam pembuatan larutan ini yaitu Larutan adalah fase yang
homogen yang mengandung lebih dari satu komponen. Komponen yang terdapat
dalam jumlah besar disebut pelarut atau solvent. Sedangkan komponen dalam jumlah
sedikit disebut zat terlarut atau solute. Konsentrasi dalam suatu larutan didefinisikan
sebagai jumlah solute yang ada dalam sejumlah larutan atau pelarut. Konsentrasi
dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Antara lain molaritas, molalitas, normalitas
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Universitas Lambung Mangkurat :
Banjar Baru.