Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA

“PROCESS SKILLS”

RIA HARIANI

NIM 16175026

Dosen Pembimbing:

PROF. DR. FESTIYED. M.S


DR. DJUSMAINI DJAMAS, M. SI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah pengembangan bahan ajar Fisika dengan judul ” Process
Skills”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala.
Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah pengembangan
bahan ajar, Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S dan Ibu Dr Djusmaini Djamas, M.Si yang
telah memberikan ilmu dan bimbingan sehingga terciptanya makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini bisa dimanfaatkan
sebaik-baiknya.

Padang, Februari 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 1


DAFTAR ISI .................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 3
B. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
C. Ruang Lingkup .................................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI


A. Pengertian Pendekatan Process skill .................................................... 5
B. Prinsip-Prinsip Pendekatan Process skill ............................................. 7
C. Indikator dan Kriterian Pemberian Skor ............................................. 9
D. Cara Menyusun Butir Soal Process skill ............................................ 14

BAB III PEMBAHASAN


A. Contoh Soal Process skill .................................................................... 17
B. Contoh LKS yang Menuntut Process skill Sains ............................... 26

BAB IV KESIMPULAS
A. Kesimpulan .......................................................................................... ` 36
B. Saran ..................................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 37

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang No 23 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional telah
menjelaskan bahwa “sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Kemudian pada Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 telah dijelaskan
tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu berjumlah delapan buah: standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga pendidik,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar
penilaian pendidikan. Dari delapan standar pendidikan nasional, standar penilaian
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan dari standar nasional pendidikan
lainnya. Permendikbud tahun 2013 menyatakan bahwa Penilaian hasil belajar
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional.
Berlandaskan landasan yuridis di atas terlihat dapat ditarik kesimpulan
bahwa guru sebagai salah seorang pelaksana pendidikan memiliki peran penting
dalam proses penilaian. Guru yang berkualitas akan mampu melakukan penilaian
dengan baik, sehinggan hasil belajar yang diukur akan terlihat dengan jelas,
apakah pembelajaran yang dilakukan sudah mencapai standar kompetensi lulusan
atau belum. Guru atau pendidik harus menguasai dan memahami mekanisme,
prosedur, maupun instrument penialaian yang harus digunakan. Guru diharapkan
mampu melaksanakan proses penialain secara berkesinambungan agar dapat
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan dan perbaikan hasil dalam bentuk
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan
kenaikan kelas.
Salah satu jenis pendekatan dalam pembelajaran fisika adalah pemnedekatan
proses dimana pendekatan ini Pendekatan process skill pada hakikatnya adalah
suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa
secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Pendekatan
process skill ini dipandang sebagai pendekatan yang oleh banyak pakar paling

4
sesuai dengan pelaksaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
cepat dewasa ini. Guru sebagai pelaksana pembelajaran di sekolah mampu
melakukan penilaian pembelajaran berdasarkan pendekatan process skill.
Menyusun butir-butir soal yang sesuai dengan process skill.

B. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pendekatan
process vs pendekatan keterampilan proses, jenis-jenis keterampilan proses sains
(KPS), contoh-contoh soal keterampilan proses sains, cara menyusun butir soal
KPS, indicator dan kriteria pemberian skor.

C. Ruang Lingkup
Makalah ini menjelaskan tentang pendekatan process vs

D. Manfaat Penulisan
Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Bagi penulis, makalah ini diharapkan
dapat memperdalam pemahaman penulis tentang pendekatan process dan
pendekatan keterampilan proses, contoh soal process skill, cara menyusun butir
soal keterampilan sains, cara menyusun butir soal, indicator dan kriteria
pemberian skor. Bagi pembaca, makalah ini juga diharapkan dapat memberikan
gambaran pendekatan process vs pendketan keterampilan proses, contoh contoh
soal keterampilan proses sains, cara menyusun butir soal keterampilan proses
sains, cara menyusun butir soal, indicator dan kriteria pemberian skor.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendekatan Process skill


Menurut Cony dalam Aisyah, pendekatan process skill pada hakikatnya
adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan
siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Keunggulan
pendekatan process skill di dalam proses pembelajaran, antara lain adalah : siswa
terlibat langsung dengan objeknyata sehingga dapat mempermudah pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran, siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang
dipelajari, melatih siswa untuk berpikir lebih kritis, melatih siswa untuk bertanya
dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran, mendorong siswa untuk menemukan
konsep-konsep baru, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
menggunakan metode ilmiah.
Pendekatan process skill ini berbeda dengan pendekatan tradisional, karena
di dalam pembelajaran dengan pendekatan tradisional, guru hanya memberikan
materi pelajaran yang berfokus pada pemberian konsep-konsep, informasi, dan
fakta yang sebanyak-banyaknya kepada siswa. Akibatnya, hasil belajar yang
diperoleh siswa pun hanya terbatas pada aspek pengetahuan saja, sedangkan
aplikasinya belum tentu dapat dilakukan. Padahal di dalam pembelajaran fisika,
siswa juga dituntut untuk mengalihgunakan informasi yang diperolehnya pada
bidanglain dan bahkan di dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga harus mampu
mengkomunikasikan gagasan-gagasan fisika dalam berbagai bentuk seperti tabel,
grafik, diagram, dan lain-lain.
Semiawan (1987:14-16) mengemuakakan empat alas an pentingnya
pendekatan process skill diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Keempat alas
an tersebut adalah:
1. Perkembangan IPTEK berlangsung cepat sehingga menuntut
kompetensi guru melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan tersebut. Kegiatan yang berorientasi pada pembelajaran
fakta dan konsep tidak memberikan kemampuan untuk menemukan

6
pengetahuan kepada siswa, melainkan hanya memliki pengeahuan
kepada siswa.
2. Siswa mudah memahami konsep apabila kegiatan pembelajaran
menyajikan contoh konkrit, contoh yang sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi siswa, serta mempraktekkan atau melakukan
sesuatu.
3. Penemuan ilmiah bersifat relative, artinya dapat berubah berdasarkan
fakta dan data baru. Dengan demikian pembelajaran harus menanamkan
kemampuan berfikir kritis-analitis terhadap permasalahan.
4. Pengembangan knsep seyogyanya tidak terlepas dari pengembangan
sikap dan nilai pada diri siswa, sehingga mereka memilihki kemampuan
secara intelektual dan sosial.

B. Prinsip –prinsip Pendekatan Process skill


Dalam membahas pendekatan process skill, prinsip-prinsip tentang
pendekatan tersebut menjadi hal mutlak yang harus kita pahami. Satu hal yang
harus kita sepakati bersama, bahwa dalam pembelajaran yang dilakukan tidak
hanya produk belajar,yakni hasil belajar yang dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran saja, melainkan lebih dari itu. Pembelajaran yang dilakukan juga
diarahkan pada bagaimana memperoleh hasil belajar atau bagaimana proses
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan terpenuhi. Untuk mencapai tujuan
di atas, terdapat sejumlah prinsip yang harus kita pahami yang meliputi:
1. Kemampuan Mengamati
Mengamati merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk
memperoleh pengetahuan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan ini tidak sama dengan
kegiatan melihat. Pengamatan dilaksanakan dengan memanfaatkan seluruh
panca indera yang mungkin biasa digunakan untuk memperhatikan hal
yang diamati, kemudian mencatat apa yang diamati, memilah-milah
bagiannya berdasarkan kriteria tertentu, juga berdasarkan tujuan
pengamatan, serta mengolah hasil pengamatan dan menuliskan hasilnya.

7
2. Kemampuan Menghitung
Kemampuan menghitung dalam pengertian yang luas, merupakan salah
satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dapat
dikatakan bahwa dalam semua aktivitas kehidupan semua manusia
memerlukan kemampuan ini.
3. Kemampuan Mengukur
Dalam pengertian yang luas, kemampuan mengukur sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Dasar darikegiatan ini adalah perbandingan.
4. Kemampuan Mengklasifikasi
Kemampuan mengklasifikasi merupakan kemampuan mengelompokkan
atau menggolongkan sesuatu yang berupa benda, fakta, informasi, dan
gagasan. Pengelompokan ini didasarkan pada karakteristik atau ciri-ciri
yang sama dalam tujuan tertentu, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
5. Kemampuan Menemukan Hubungan
Kemampuan ini merupakan kemampuan penting yang perlu dikuasai oleh
siswa. Yang termasuk dalam kemampuan ini adalah: fakta, informasi,
gagasan, pendapat, ruang, dan waktu. Kesemuanya merupakan variabel
untuk menentukan hubungan antara sikap dan tindakan yang sesuai.
6. Kemampuan Membuat Prediksi (Ramalan)
Ramalan yang dimaksud di sini bukanlah sembarang perkiraan, melainkan
perkiraan yang mempunyai dasar atau penalaran. Kemampuan membuat
ramalan atau perkiraan yang didasari penalaran, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam
teori penelitian, kemampuan membuat ramalan ini disebut juga
kemampuan menyusun hipotesis. Hipotesisadalah suatu perkiraan yang
beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.
Dalam kerja ilmiah, seorang ilmuwan biasanya membuat hipotesis yang
kemudian diuji melalui eksperimen.
7. Kemampuan Melaksanakan Penelitian (Percobaan)

8
Dalam kehidupan sehari-hari penelitian (percobaan) merupakan kegiatan
penyelidikan untuk menguji gagasan-gagasan melalui kegiatan eksperimen
praktis. Kegiatan percobaan umumnya dilaksanakan dalam mata pelajaran
eksakta seperti fisika, kimia, dan biologi. Sedangkan untuk mata pelajaran
non eksakta, kegiatan yang biasa dilakukan adalah penelitian sederhana
yang meliputi perencanaandan pelaksanaansanakan.
8. Kemampuan Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Kemampuan ini merupakan bagian dari kemampuan melaksanakan
penelitian. Dalam kemampuan ini, siswa perlu menguasai bagaimana
caracara mengumpulkan data dalam penelitian baik kuantitatif maupun
kualitatif.
9. Kemampuan Menginterpretasikan Data
Dalam kemampuan ini, siswa perlu menginterpretasikan hasil yang
diperoleh dan disajikan dalam bentuk tabel, diagram, grafik, atau
histogram.
10. Kemampuan Mengkomunikasikan Hasil
Kemampuan ini merupakan salah satu kemampuan yang juga harus
dikuasai siswa. Dalam kemampuan ini, siswa perlu dilatih untuk
mengkomunikasikan hasil penemuannya kepada orang lain dalam bentuk
laporan penelitian, paper, atau karangan.
Langkah-langkah Pendekatan Process skill
Suryosubroto (2002) dalam Basuki, menyatakan bahwa ada langkah-
langkah yang harus dilalui oleh seorang guru dalam menggunakan
keterampilan proses diantaranya:
1. Pemanasan, bertujuan untuk mengarahkan siswa pada pokok
permasalahan agar setiap siswa siap, baik secara mental, emosional
maupun fisik. Kegiatan ini antara lain:a) Pengulasan langsung
pengalaman yang pernah dialami siswa maupun guru; b) Pengulasan
bahan pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya;c)
kegiatan-kegiatan yang menggugah dan mengarahkan perhatian siswa

9
antara lain meminta pendapat/ saran siswa, menunjukkan gambar, slide,
film atau benda lain.
2. Proses belajar mengajar, hendaknya selalu mengikutsertakan siswa secara
aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan siswa antara lain
kemampuan mengamati, menginterpretasikan, meramalkan,
mengaplikasikan konsep, merencanakan dan melaksanakan penelitian,
serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.

C. Indikator dan Kriteria Pemberian Skor


Menurut Wetzel (dalam Mahmuddin, 2010), process skill sains
dikelompokkan menjadi process skill dasar dan process skill terpadu.
1. Process skill dasar
Rezba dan Wetzel (dalam Mahmuddin, 2010), process skill dasar terdiri
atas enam komponen tanpa urutan tertentu, yaitu:
a. Observasi atau mengamati, menggunakan lima indera untuk mencari
tahu informasi tentang obyek seperti karakteristik obyek, sifat,
persamaan, dan fitur identifikasi lain.
b. Klasifikasi, proses pengelompokan dan penataan objek
c. Mengukur, membandingkan kuantitas yang tidak diketahui dengan
jumlah yang diketahui, seperti: standar dan non-standar satuan
pengukuran.
d. Komunikasi, menggunakan multimedia, tulisan, grafik, gambar, atau
cara lain untuk berbagi temuan.
e. Menyimpulkan, membentuk ide-ide untuk menjelaskan pengamatan.
f. Prediksi, mengembangkan sebuah asumsi tentang hasil yang
diharapkan.
Keenam process skill dasar di atas terintegrasi secara bersama-sama ketika
ilmuan merancang dan melakukan penelitian, maupun dalam kehidupan sehari-
hari. Semua komponen process skill dasar penting baik secara parsial maupun
ketika terintegrasi secara bersama-sama. Process skill dasar merupakan fondasi
bagi terbentuknya landasan berpikir logis. Oleh karena itu, sangat penting dimiliki

10
dan dilatihkan bagi siswa sebelum melanjutkan ke process skill yang lebih rumit
dan kompleks.
Process skill sains dapat meletakkan dasar logika untuk meningkatkan
kemampuan berpikir siswa bahkan pada siswa di kelas awal tingkat sekolah dasar.
Di kelas awal, siswa lebih banyak menggunakan process skill sains yang mudah
seperti pengamatan dan komunikasi, namun seiring perkembangannya mereka
dapat menggunakan process skill sains yang kompleks seperti inferensi dan
prediksi.
2. Process skill Terpadu
Perpaduan dua kemampuan process skill dasar atau lebih membentuk
process skill terpadu. Menurut Weztel (dalam Mahmuddin, 2010), process skill
terpadu meliputi:
a. Merumuskan hipotesis, membuat prediksi (tebakan) berdasarkan bukti
dari penelitian sebelumnya atau penyelidikan.
b. Mengidentifikasi variabel, penamaan dan pengendalian terhadap
variabel independen, dependen, dan variabel kontrol dalam
penyelidikan.
c. Membuat definisi operasional, mengembangkan istilah spesifik untuk
menggambarkan apa yang terjadi dalam penyelidikan berdasarkan
karakteristik diamati.
d. Percobaan, melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data
e. Interpretasi data, menganalisis hasil penyelidikan.
Proses sebagaimana disebutkan di atas merupakan process skill sains yang
diaplikasikan pada proses pembelajaran. Pembentukan keterampilan dalam
memperoleh pengetahuan merupakan salah satu penekanan dalam pembelajaran
sains. Oleh karena itu, penilaian terhadap process skill siswa harus dilakukan
terhadap semua process skill sains baik secara parsial maupun secara utuh. Para
ahli pendidikan sains membagi aspek process skill sains secara berbeda-beda
namun hampir sama satu sama lain, seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah
ini: Tabel 1 Perbandingan Jenis Process skill Sains No Nama Jenis Process skill
Sains:

11
a. Wynne Harlen
Observing, hypothesing, predicting, investigating, interpreting finding
and drawing conclusions, communicating.
b. Peter C. Gega
Observasi, klasifikasi, pengukuran, mengkomunikasikan, interpretasi
dan melakukan eksperiman.
c. Conny Semiawan
Observasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mencari hubungan
ruang atau waktu, membuat hipotesa, merencanakan penelitian,
menerapkan konsep, berkomunikasi, penyimpulan.
d. Nuryani Rustaman (2007)
Melakukan pengamatan, menafsirkan pengamatan, mengelompokkan,
meramalkan, berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan
atau penyelidikan, menerapkan konsep atau prinsip, mengajukan
pertanyaan.
e. Funk
Observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran, prediksi dan membuat
kesimpulan.
Indikator dan Kriteria Pemberian Skor
1. Indikator
Dibawah ini terdapat sub-sub process skill dengan indikatornya menurut
Rustaman (2007), yaitu:
a. Indikator Process skill Sains
1) Mengamati/ Observasi
a) Menggunakan sebanyak mungkin indera
b) Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan
2) Mengelom-pokkan/ klasifikasi
a) Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
b) Mencatat perbedaan dan kesamaan
c) Mengontraskan ciri-ciri
d) Membandingkan

12
e) Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan
f) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
3) Menafsirkan/ Interpretasi
a) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
b) Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan
c) Menyimpulkan
4) Meramalkan/prediksi
a) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
b) Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum
diamati
5) Mengajukan Pertanyaan
a) Bertanya apa, bagaimana dan mengapa
b) Bertanya untuk meminta penjelasan
c) Mengajukan pertanyaan yang berlatarbelakang hipotesis
6) Berhipotesis
a) Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari
satu kejadian
b) Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan
memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan
masalah
7) Merencana-kan Penelitian /Percobaan
a) Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
b) Menentukan variabel/ faktor penentu
c) Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dan dicatat
d) Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
8) Menggunakan Alat/Bahan
a) Memakai alat/bahan
b) Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan
c) Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan
9) Menerapkan Konsep
a) Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

13
b) Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa
yang sedang terjadi
10) Berkomunikasi
a) Memberikan/menggambarkan data empiris hasil percobaan atau
pengamatan dengan grafik, tabel, atau diagram.
b) Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
c) Menjelaskan hasil percobaan dan penelitian
d) Membaca grafik, tabel, atau diagram
e) Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau peristiwa
2. Kriteria Pemberian Skor
Seperti butir soal pada umumnya, butir soal KPS harus diberi skor dengan
cara tertentu. Setiap respon yang benar diberi skor dengan bobot tertentu,
misalnya setiap 1 soal observasi memiliki bobot skornya 5. Untuk respon yang
lebih kompleks, dapat diberi skor bervariasi berdasarkan tingkat kesulitannya.
Misalnya pertanyaan hipotesis diberi skor 3; pertanyaan apa, mengapa, bagaimana
diberi skor 2; pertanyaan meminta penjelasan diberi skor 1.

D. Cara Menyusun Butir Soal KPS


Ada dua karakteristik butir soal KPS yaitu karakteristik umum dan
karakteristik khusus.
1. Karakteristik Umum
a. Tidak boleh dibebani konsep, konsep yang terlibat harus tidak asing bagi
siswa (dekat dengan kehidupan sehari-hari)
b. Mengandung sejumlah informasi yang harus diolah oleh siswa; dapat
berupa gambar, diagram, grafik, tabel atau uraian atau objek aslinya.
c. Aspek yang diukur harus jelas dan hanya mengandung satu jenis aspek
saja.
d. Sebaiknya ditampilkan gambar untuk membantu menghadirkan objek.
2. Karakteristik Khusus
a. Observasi: Objek/peristiwa yang sesungguhnya

14
b. Klasifikasi: Harus ada kesempatan mencari/menemukan persamaan dan
perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan
pengelompokkan atau ditentukan jumlah kelompok yang harus dibentuk.
c. Menafsirkan/ Interpretasi: Harus menyajikan sejumlah data untuk
memperlihatkan pola
d. Prediksi: Harus jelas pola atau kecenderungan untuk mengajukan dugaan
atau ramalan
e. Mengajukan Pertanyaan: Harus memunculkan sesuatu yang
mengherankan, mustahil, tidak biasa atau kontradiktif agar siswa
termotivasi untuk bertanya
f. Berhipotesis: Dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara, atau
menguji pertanyaan yang ada dan mengandung hunbungan dua variabel
atau lebih, biasanya mengandung cara kerja
g. Merencanakan percobaan/ penyelidikan: Harus memberikan kesempatan
untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/ bahan yang akan
digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh, menentukan variabel,
mengendalikan variabel
h. Menerapkan konsep/prinsip: Harus memuat konsep/prinsip yang akan
diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya
i. Berkomunikasi: Harus ada bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke
bentuk penyajian lainnya, misalnya bentuk uraian ke bentuk bagan atau
bentuk tabel ke bentuk grafik
Penilaian process skill sains dilakukan dengan menggunakan instrumen
yang disesuaikan dengan materi dan tingkat perkembangan siswa atau tingkatan
kelas. Oleh karena itu, penyusunan instrumen penilaian harus direncanakan secara
cermat sebelum digunakan. Menurut Widodo (dalam Mahmuddin, 2010),
penyusunan instrumen untuk penilaian terhadap process skill siswa dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan jenis process skill sains yang akan dinilai.
2. Merumuskan indikator untuk setiap jenis process skill sains.

15
3. Menentukan dengan cara bagaimana process skill sains tersebut diukur
(misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan)
4. Membuat kisi-kisi instrumen.
5. Mengembangkan instrumen pengukuran process skill sains berdasarkan
kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks
dalam item tes process skill sains dan tingkatan process skill sains (objek
tes)
6. Melakukan validasi instrumen.
7. Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas
empiris.
8. Perbaikan butir-butir yang belum valid.
9. Terapkan sebagai instrumen penilaian process skill sains dalam
pembelajaran sains. Pada langkah-langkah penyusunan instrumen di atas,
pencarian validitas dan reabilitas empiris terutama dilakukan untuk
penilaian process skill sains yang beresiko tinggi. Penilaian yang beresiko
tinggi yang dimaksud adalah penilaian dalam penelitian, penilaian dalam
skala besar atau penilaian untuk tujuan tertentu.
Pengukuran terhadap process skill siswa, dapat dilakukan dengan
menggunakan instrumen tertulis. Pelaksanaan pengukuran dapat dilakukan secara
tes (paper and pencil test) dan bukan tes. Penilaian melalui tes dapat dilakukan
dalam bentuk tes tertulis (paper and pencil test). Sedangkan penilaian melalui
bukan tes dapat dilakukan dalam bentuk observasi atau pengamatan. Menurut
Bajah (Mahmuddin, 2010), penilaian dalam process skill agak sulit dilakukan
melalui tes tertulis dibandingkan dengan teknik observasi. Namun demikian,
menggunakan kombinasi kedua teknik penilaian tersebut dapat meningkatkan
akurasi penilaian terhadap process skill sains.

16
BAB III

IMPLEMENTASI PROCESS SKILL DALAM


PEMBELAJARAN FISIKA

A. Contoh-contoh Soal Process skill Sains


1. Kemampuan Mengamati
a. Dari lima grafik percepatan (a) fungsi waktu (t) berikut ini, grafik yang
menunjukkan bahwa dalam waktu yang sama partikel memiliki
kecepatan paling besar adalah : …..

Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut


:……………………………………………………………………………
……………. ……………………………………………………………….
b. Lima buah hambatan listrik yang sama disusun bergantian menjadi lima
jenis rangkaian seperti gambar berikut:

Menurut pengamatan kamu, rangkaian-rangkaian yang sama adalah


gambar : …..
A. 1, 2 dan 3 C. 1, 3 dan 5 E. 2, 3 dan 5
B. 2, 3 dan 4 D. 3, 4 dan 5
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
2. Kemampuan mengajukan Hipotesa

17
a. Jika sebuah bejana berisi air bergerak turun dengan kecepatan konstan di
atas bidang miring, maka permukaan air dalam bejana akan nampak
seperti gambar :

Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut


:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
b. Tiga buah bejana yang bentuknya berbeda, masing-masing dapat
dipasang pada neraca seperti gambar

Jika masing-masing bejana diisi air dengan volume yang sama, lalu
dipasang secara bergiliran di atas neraca, maka besar sudut
penyimpangan jarum neraca (α ) adalah seperti diagram batang : ..

Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut


:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
3. Kemampuan Merencanakan Percobaan

18
a. Untuk menyelidiki pengaruh suhu terhadap viskositas fluida dengan
metode Stokes (bola jatuh dalam fluida), maka percobaan yang Anda
lakukan harus berulang dengan menggunakan fluida dan bolajatuh
sebagai berikut : …..
a) jenis fluida, suhu fluida dan bola jatuhnya harus selalu berubah
b) jenis fluida dan suhu fluida harus berubah, tapi bola jatuhnya tetap.
c) jenis fluida dan bola jatuhnya harus tetap, tapi suhu fluida berubah.
d) jenis fluida tetap, tapi suhu fluida dan bola jatuhnya harus berubah.
e) jenis fluida, suhu fluida dan bola jatuhnya harus selalu tetap.
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
b. Jika alat dan bahan yang tersedia hanya sebuah neraca pegas, gelas ukur,
kelereng dan sejumlah alkohol maka prosedur percobaan yang dapat
dilakukan untuk menentukan massa jenis alkohol adalah :…..
1) Menimbang berat gelas ukur, mengisi gelas ukur dengan alkohol
sampai volume tertentu, kemudian menimbang gelas ukur yang telah
berisi alkohol tersebut.
2) Menimbang berat kelereng di udara, menimbang berat kelereng dalam
alkohol, kemudian mengukur volume kelereng dengan gelas ukur.
3) Menimbang berat gelas ukur, mengisi gelas ukur dengan alkohol
sampai volume tertentu, kemudian menimbang berat kelereng dalam
alkohol. Agar data yang diperlukan mencukupi, maka prosedur
percobaan yang benar adalah : .....
A.1 B. 2 C. 3 D. 1 dan 2 E. 2 dan 3
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
4. Kemampuan Melakukan Percobaan

19
Jika alat dan bahan yang tersedia hanya sebuah neraca pegas, gelas ukur,
kelereng, dan sejumlah alkohol, maka prosedur percobaan yang dapat
dilakukan untuk menentukan massa jenis alkohol adalah
1) Menimbang berat gelas ukur, mengisi gelas ukur dengan alkohol
sampai volume tertentu, kemudian menimbang gelas ukur yang telah
berisi alkohol tersebut
2) Menimbang berat kelereng di udara, menimbang berat kelereng dalam
alkohol, kemudian mengukur volume kelereng dengan gelas ukur
3) Menimbang berat gelas ukur, mengisi gelas ukur dengan alkohol
sampai volume tertentu, kemudian menimbang berat kelg dalam
alcohol. Agar data yang diperlukan mencukupi, maka prosedur
percobaan yang benar adalah ….
A. 1 B. 2 C. 3 D. 1 dan 2 E. 2 dan 3
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
5. Kemampuan Menginterpretasi Data
Perhatikan gambar dan tabel pergerakan planet mengitari matahari berikut
ini!

20
Jika planet lain yang tidak ada dalam tabel diketahui berjarak 1430 juta
Km dari matahari, makaperkiraan perioda revolusinya adalah : …..
A. 10 tahun B. 100 tahun C. 100 hari D. 30 tahun E. 300 har
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………

6. Kemampuan Menginterpretasi grafik


a. Dalam menyelidiki pengaruh massa (m) terhadap kalor jenis (c) suatu
bahan, diperoleh pola grafik seperti gambar berikut. Dari grafik tersebut
dapat disimpulkan bahwa:

a. Kalor jenis berbanding lurus dengan massa benda


b. Kalor jenis berbanding terbalik dengan massa benda
c. Kalor jenis sebanding dengan massa benda
d. Kalor jenis tidak bergantung pada massa benda

21
e. Hasil kali massa dan kalor jenis suatu benda selalu tetap
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………

b. Seorang siswa melakukan percobaan efek fotolistrik dengan


menggunakan sumber cahaya yang frekuensinya berbeda-beda. Dari data
yang diperoleh, dapat dilukiskan grafik hubungan antara energi kinetik
elektron foto (Ek) dengan frekuensi sumber cahaya (f) seperti gambar
berikut:

Dengan menggunakan konsep bahwa besarenergi kinetik elektron foto


adalah : Ek = hf-hf0
f0 = frekuensi cahaya yang tidak menghasilkan energi kinetik pada foto
elektron. Maka berdasarkan grafik tersebut, besar konstanta Planck (h)
dapat diperoleh dengan jalan menentukan : ...
A. panjang garis OA B. panjang garis OB C. harga tangen sudut
D. harga tangen sudut E. luas daerah segi tiga AOB
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
7. Kemampuan Meramal
a. Dari hasil percobaan pemuaian volume gas pada tekanan tetap diperoleh
grafik hubungan antara volume (V) dan suhu (t) seperti gambar berikut;

22
Jika percobaan ini dapat dilakukan sampai suhu jauh di bawah 0oC, maka
pada suhu tersebut volume gas akan : …..
a) selalu tetap seperti pada saat suhunya 0oC
b) terus membesar sampai mencapai volume tak hingga
c) terus membesar sampai mencapai keadaan volume semula
d) terus mengecil sampai akhirnya volumenya menjadi nol
e) terus mengecil kemudian tetap seperti pada saat suhu 0oC
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………

b. Misalkan Anda ingin meneliti hambatan sebuah lampu pijar 10V, 20W
dengan jalan memberikan perubahan tegangan sampai maksimum 10V
dan mencatat perubahan besar kuat arusnya. Berdasarkan factor-faktor
yang dapat mempengaruhi besar hambatan kawat, maka perkiraan Anda
tentang grafik kuat arus (i) fungsi tegangan (V) dari penelitian ini adalah
seperti gambar : …..

Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut


:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
8. Kemampuan Memprediksi

23
Dengan mengubah-ubah jarak kompas dari sebuah kutub magnet,
seorang siswa memperoleh data percobaan sebagai berikut;

Jika percobaan ini Anda lanjutkan dengan meletakkan kompas pada jarak
5 cm dari kutub magnet tersebut, maka kira-kira besar penyimpangan
jarum kompas akan menjadi : ....
A. 48o B. 44 o C. 40 o D. 36 o E. 34 o
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
9. Kemampuan Menerapkan Konsep
a. Benda yang kita lepaskan dari ketinggian tertentu selalu jatuh ke
permukaan bumi karena pengaruh gayagravitasi bumi. Bulan yang
mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi tidak jatuh ke permukaan bumi,
melainkan selalu berputar mengelilingi bumi. Hal itu disebabkan karena :
.....
a) bulan jaraknya relatif jauh dari bumi
b) bulan memiliki kecepatan tangensial
c) bulan juga mendapat gaya gravitasi dari planet lain
d) gaya gravitasi bulan lebih kecil dari gaya gravitasi bumi
e) gaya gravitasi bulan-bumi, sama besar dan berlawanan arah
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
b. Mula-mula ada dua muatan tidak sejenis dan tidak sama besar diletakkan
seperti gambar.

24
Agar muatan lain yaitu q tidak mengalami resultan gaya coulomb akibat
pengaruh dari kedua muatan tersebut, maka muatan q harus diletakkan :
.....
a) disebelah kiri muatan +3q (sekitar titik A)
b) diantara muatan +3q dan –q (sekitar titik B)
c) disebelah kana muatan –q (sekitar titik C)
d) di atas antara muatan +3q dan –q (sekitar titik D)
e) di bawah antara muatan +q dan –q (sekitar titik E)
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………
10. Kemampuan Berkomunikasi
Berdasarkan konsep bahwa kecepatan gelombang hanya dipengaruhi oleh
medium yang besarnya dapat ditentukan dengan persamaan v = f , maka
grafik hubungan antara kecepatan (v), frekuensi (f) dan panjang
gelombang (𝜆 ) berbagai macam bunyi yang merambat di udara dapat
dilukiskan sebagai berikut,

Menurut Anda grafik yang benar adalah : …..


A. 1 dan 3 B. 2 dan 5 C. 1, 3 dan 4 D. 2, 4 dan 5 E. 1, 2, 3 dan 5
Berikan alasan mengapa kamu memilih jawaban tersebut
:……………………………………………………………………………
……………. ………………………………………………………………

25
B. Contoh Lembar Kerja yang Menuntut Process skill Sains
Mata Pelajaran : Fisika
Waktu : 5 jam pelajaran
Metode : Eksperimen dan Diskusi
Kelas/Semester : XI (sebelas)/1( satu)
Kompetensi Dasar : Menganalisis pengaruh gaya pada karakteristik bahan
elastis.

Indicator :
1. Mengidentifikasi benda-benda elastic dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menentukan hubungan tegangan, regangan, dan
modulus elastic
3. Menentukan hubungan penambahan beban dengan
penambahan panjang pegas
4. Menganalisis susunan pegas seri dan parallel dan
memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari

26
1. PENGERTIAN ELASTISITAS
a. Jika sebuah karet kita tarik, apa yang terjadi pada karet?
......................................................
b. Kemudian karet tadi, kita lepaskan. Apa yang terjadi dengan karet?
....................................

Dari ilustrasi diatas dapatkah kamu menjelaskan apa yang dimaksud dengan
elastisitas?

c. jika kita memberikan gaya kepada karet, maka karet


akan……………………., kemudian gaya kita hilangkan maka karet
akan……………………
d. jika segumpal tanah liat kita tekan-tekan (beri
gaya)……………………….., kemudian gaya yang diberikan pada tanah
liat kita hilangkan maka yang tejadi pada tanah liat adalah………………

Dari dua keadaan diatas mana benda yang termasuk benda


elastic?....................... dan mana benda yang termasuk benda
plastis?.................................

Apa yang dimaksud dengan benda elastic?

Contoh-contohnya:

27
Apa yang dimaksud dengan benda plastic?

Contoh-contohnya:

2. TEGANGAN, REGANGAN DAN MODULUS ELASTIS


a. TEGANGAN

Dari gambar di atas, terlihat sebuah benda dengan luas penampang A,


ditarik dengan gaya F yang berlawanan arah di kedua ujungnya. Benda
dikatakan mengalami tegangan.

Apa yang dimaksud dengan tegangan:

Lambangnya

Persamaannya:

satuannya

b. REGANGAN

28
Gambar di atas menggambarkan sebuah benda mengalami regangan akibat
adanya gaya tarik F di kedua ujung nya, benda mengalami perubahan
panjang dari l0 menjadi l, dengan pertambahan panjang sebesar ∆l,

Apa yang dimaksud dengan regangan:

Lambangnya:

Persamaannya:

satuannya

c. MODULUS ELASTIC:
Tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu regangan tertentu
bergantung pada sifat bahan dari benda yang mendapat tegangan tersebut.

Apa yang dimaksud dengan modulus elastis:

Lambangnya:

Persamaannya:

satuannya

Tuliskan nilai modulus elatis dari beberapa benda di bawah ini:

Zat Modulus elastic (N/m2)


Besi
Baja
Aluminium
Granit
Nilon
Kayu

Kerjakanlah latihan di bawah ini:

29
1. Seutas karet yang memliki ukuran luas penampang 1,2 mm x 0,25 mm
ditarik oleh gaya 1,5 N. Berapa tegangan pada karet?

2. Sebuah pegas memiliki panjang awal 15 cm, lalu ditarik sampai


panjangnya menjadi 18 cm. Berapa regangan pada pegas?

3. Untuk keamanan dalam mendaki, seorang pendaki gunung menggunakan


sebuah tali nilon yang panjangnya 50 m dan garis tengahnya 1,0 cm.
Ketika menopang pendaki yang massanya 80 kg, tali bertambah panjang
1,6 m. Tentukan modulus elastic nilon ?

3. HUKUM HOOKE
KEGIATAN PERCOBAAN

30
Tujuan percobaan: menentukan konstanta sebuah pegas.

Alat dan bahan:

1.

Statif (seperangkat alat yang terdiri dari tiang dan batang horizontal yang
ujungnya diberi penjepit)

2.

Pegas (2 buah)

3.

Mistar
4.
100 gr 80 60 40 20
gr gr gr gr

Beban gantung (untuk beberapa variasi berat)

Kegiatan 1
1. Susunlah statif dan pegas seperti yang diperlihatkan pada gambar:

31
2. Ukurlah panjang pegas sebelum di beri beban dan catat dalam L0 =……m
3. Kemudian gantungkan sebuah beban dengan massa= 20 gr di ujung pegas,
seperti gambar di bawah ini:

4. Kemudian ukur panjang pegas sebagai L= ……..m


Dan hitung
Δx =L – L0 = ………m
5. Ulangi langkah langkah 3 dan 4 dengan manvariasikan beban
(40gr,60gr,80gr,100gr)
6. Catatlah hasil pengamatanmu dalam table di bawah.
L0 =……cm

NO Massa beban Gaya tarik Panjang Pertambahan 𝐹 𝑁


(gram) F = mg (N), g= 10 pegas (L) panjang ( )
∆𝑥 𝑚
m/s2 (m) pegas(Δx)
(m)
1 20 gr

2 40 gr
3 60 gr
4 80 gr
5 100 gr
Setelah melakukan pengolahan data. Hitunglah:

a. Bagaiman hubungan penambahan beban terhadap perubahan panjang


pegas:

32
Jawabanmu:

b. Bagaimana hasil bagi F/ΔX yang anda peroleh?

Jawabanmu:

c. Bagaimana hubungan antara gaya (F) dengan perubahan panjang pegas, dan
plotlah dalam sebuah grafik:

Jawabanmu:

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini:


1. Sebuah pegas meregang sepanjang 3 cm ketika benda ditarik oleh gaya 60
N.
a. Berapa pertambahan panjangnya ketika ditarik oleh gaya 75 N
b. Berapa gaya tarik yang dibutuhkan untuk meregangkan pegas
sepanjang 6 mm

33
2. Diberikan data hasil percobaan seperti table berikut:

NO Massa beban Gaya tarik Panjang Pertambahan 𝐹 𝑁


( )
(gram) F = mg (N), g= 10 pegas (L) panjang ∆𝑥 𝑚

m/s2 (cm) pegas(Δx) (m)


1 0 gr 7
2 20 gr 8

3 40 gr 9
4 60 gr 10
5 80 gr 11
6 100 gr 12
a. Lengkapilah table di atas
b. Berapa panjang awal pegas:…………………..
c. Buatlah grafik pertmbahan panjang pegas terhadap gaya

d. Berapa beban yang diperlukan untuk menghasilkan pertambahan


panjang sebesar 6 cm

4. SUSUNAN PEGAS
1. SERI

Dapat diwakili oleh sebuah pegas pengganti

34
Prinsip-prinsip pegas yang dipasang seri:

1. Gaya pada setiap pegas

2. Perubahan panjang setiap pegas

Rumus konstanta pegas seri

2. Paralel

Dapat diwakili oleh sebuah pegas pengganti

35
Prinsip-prinsip pegas yang dipasang seri:

1. Gaya pada setiap pegas

2. Perubahan panjang setiap pegas

Konstanta pegas pengganti parallel:

36
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendekatan process skill pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan
kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif
dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar.
2. Keunggulan pendekatan process skill di dalam proses pembelajaran,
antara lain adalah : siswa terlibat langsung dengan objeknyata sehingga
dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, siswa
menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari, melatih siswa untuk
berpikir lebih kritis, melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif
dalam pembelajaran, mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep
baru, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan
metode ilmiah.
B. Saran
Sebagai seorang guru fisika kita harus bisa menyiapkan pembelajaran
dengan pendekatan process skill karena dapat mendorong siswa untuk
menemukan konsep-konsep baru, member kesempatan kepada siswa untuk belajar
menggunakan metode ilmiah

37
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nimas. 2011. Pendekatan Process skill.


Peraturan Pemerintah No. 19 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2003 tentang Sistem
pendidikan Nasional
Permendikbud No. 66A tahun 2013 Standar Penilaian
Basuki.2011. Pengajaran Dengan Pendekatan Process skill
Rustaman, Y Nurtani. 2012. Asesmen Pendidikan IPA. Jurnal
http://moslemscientist.blogspot.com/2012/07/process-skills_31.html
(diakses tanggal 11 Maret 2011)
http://fisikasma-online.blogspot.com/ (diakses tanggal 11 Maret 2011)

38

Anda mungkin juga menyukai