Anda di halaman 1dari 3

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gigi tiruan lepasan secara garis besar dibagi menjadi dua yakni gigi tiruan
sebagian lepasan dan gigi tiruan penuh. Gigi tiruan sebagian lepasan diindikasikan
untuk menggantikan beberapa gigi dan untuk estetik yang lebih baik, sedangkan
gigi tiruan penuh diindikasikan untuk pasien dengan kondisi edentulous, gigi yang
tersisa tidak dapat dipertahankan dan tidak dapat menyokong gigi tiruan sebagian
lepasan (Rahmayani dkk, 2013).
Bahan dasar basis gigi tiruan yang paling sering digunakan adalah
polimetil metakrilat atau sering disebut resin akrilik polimerisasi panas. Bahan
tersebut mempunyai banyak keuntungan seperti mudah didapat, teknik aplikasi
yang relatif sederhana, hasil estetik yang memuaskan karena basisnya memiliki
warna serupa dengan mukosa mulut dan sudah sangat dikenal oleh masyarakat
(Putri dkk, 2011). Resin akrilik polimerisasi panas juga mempunyai kekurangan
seperti mudah patah apabila terjatuh, mudah mengalami perubahan warna, porus
dan mudah menyerap cairan baik air maupun bahan kimia serta sisa makanan,
maupun bahan kimia contohnya alkohol, etanol dan larut dalam cairan kimia
(Felicia dkk, 2015).
Sifat porus pada basis gigi tiruan menyebabkan mudah terjadi akumulasi
sisa makanan dan plak, yang berdampak buruk pada kesehatan mukosa di bawah
gigi tiruan. Pemakaian gigi tiruan yang lama dan terus-menerus serta
mengabaikan kebersihan rongga mulut bisa menyebabkan terjadinya peradangan
pada mukosa di bawah gigi tiruan (Lahama dkk, 2015). Salah satu cara untuk
mencegah peradangan akibat gigi tiruan adalah dengan membersihkan gigi tiruan
(Pristianingrum dkk, 2013).
Pembersihan gigi tiruan dapat dilakukan secara kimia atau mekanis.
Metode kimia meliputi perendaman dalam larutan pembersih gigi tiruan. Metode
mekanis meliputi menyikat (dengan air, sabun, pasta gigi atau abrasif) dan
ultrasonik. Kombinasi metode mekanis dan kimia secara rutin direkomendasikan
untuk pembersihan gigi tiruan (Souza dkk, 2009). Berdasarkan penelitian
Kusumasari (2015) diketahui, bahwa ekstrak bunga cengkeh (Syzygium
Aromaticum) dengan konsentrasi 1.6% terbukti paling efektif sebagai bahan
pembersih gigi tiruan dengan metode perendaman.
Peracini (2010) melaporkan bahwa penyikatan dengan pasta gigi adalah
metode pilihan yang paling banyak digunakan oleh pasien untuk membersihkan
gigi tiruannya. Metode ini dapat menghilangkan setidaknya 50% akumulasi plak,
hal ini menunjukkan bahwa pembersihan mekanis adalah faktor utama dalam
pembersihan plak pada gigi tiruan. Meskipun menyikat dengan pasta gigi efektif
dalam menghilangkan perlekatan plak, namun adanya bahan abrasif dari pasta gigi
dapat mengakibatkan keausan dan peningkatan kekasaran permukaan (Pellizzaro
dkk, 2012).
Kekasaran permukaan gigi tiruan diketahui dapat menjadi faktor yang
mendukung terperangkapnya mikroorganisme pada permukaan dan perlindungan
mereka dari gaya geser, hal ini dapat meningkatkan akumulasi plak pada gigi
tiruan. Penggunaan pasta gigi yang mengandung sedikit atau tanpa bahan abrasif
sangat direkomendasikan untuk mengatasi kerugian dari pasta gigi (Pellizzaro
dkk, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas, belum ada penelitian yang mengkaji
lebih dalam mengenai pasta yang mengandung ekstrak bunga cengkeh untuk
pembersih gigi tiruan. Untuk itu peneliti melakukan penelitian eksperimental guna
mengkaji manfaat pasta ekstrak bunga cengkeh untuk pembersihan gigi tiruan.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah ada pengaruh pembersihan mekanis menggunakan pasta yang
mengandung ekstrak bunga cengkeh (Syzygium Aromaticum) terhadap kekasaran
permukaan basis gigi tiruan resin akrilik?

1.3 Tujuan Penelitian


Mengetahui pengaruh pembersihan mekanis menggunakan pasta yang
mengandung ekstrak bunga cengkeh (Syzygium Aromaticum) terhadap kekasaran
permukaan basis gigi tiruan resin akrilik.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi bagi dokter gigi maupun masyarakat khususnya
yang menggunakan gigi tiruan, mengenai pengaruh pembersihan mekanis
menggunakan pasta yang mengandung ekstrak bunga cengkeh (Syzygium
Aromaticum) terhadap kekasaran permukaan basis gigi tiruan resin akrilik.
2. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
di bidang prostodonsia dan untuk penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai