Anda di halaman 1dari 8

IJCETS 1 (1) (2014)

Indonesian Journal of Curriculum and


Educational Technology Studies
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS JQUERY MOBILE


UNTUK MATA KULIAH FOTOGRAFI PEMBELAJARAN DI JURUSAN
TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Abdul Muiz , Haryono, Drs. Haryanto

Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Pengembangan Mobile Learning Berbasis Jquery Mobile Untuk Mata Kuliah Fotografi Pembelajaran Di Jurusan
Diterima September 2013 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang, merupakan sebuah penelitian dan pengembangan dengan
Disetujui Agustus 2013 menggunakan langkah-langkah menurut Borg and Gall dipadukan dengan langkah-langkah pengembangan
menurut Alessi dan Trollip, bertujuan mengembangkan aplikasi mobile learning berbasis Mobile Website dengan
Dipublikasikan Oktober
menggunakan jQuery Mobile dan untuk menerapkannya dalam pelaksanaan pembelajaran. Program di
2013 kembangkan menggunakan Adobe Dreamwiver CS6 dan SourceCode jQuery Mobile, sedangkan hasil mobile
________________ learning berbasis jQuery Mobiledihostingkan dengan domain http://morning.bl.ee. Studi kelayakan mobile
Keywords: learning menunjukkan tingkat kelayakan 86,25% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil studi lapangan
Mobile learning ini lebih efektif untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, hal ini dibuktikan dengan adanya
Mobile learning; Mobile
perbedaan nilai rata-rata tes formatif sebesar 12,98 antara kelas eksperimen dengan rata-rata 82,03 dan kelas
Website; jQuery kontrol sebesar 69,04.
Mobile;Learning
Photography
____________________

Abstract
___________________________________________________________________
Development Mobile LearningBased jQuery Mobile for Learning Photography Courses Educational Technology Department
of Semarang State University , is a research and development using the steps according to Borg and Gall combined with
development measures according to Alessi and Trollip , aiming to develop application mobile learning basedMobile Websites
using jQuery Mobile and to apply them in the implementation of learning . The program was developed using Adobe CS6
Dreamwiver and Source Code jQuery Mobile , while the result of mobile learningbased jQuery Mobile hostedwith domain
http://morning.bl.ee domain . The feasibility study showed the feasibility of mobile learning is 86.25 % which is included in
the excellent category. The results of this field study Mobile learning is more effective to improve the competence of students ,
this is evidenced by the difference in the average value of 12.98 formative test between the experimental class with average value
of 82.03 and 69.04 for the control class.
© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6447
Gedung A3 Lantai 1 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: muiz.abdul@live.com

1
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

PENDAHULUAN pengembangan mobile learningini adalah proses


Penggunaan teknologi informasi dan belajar sepanjang waktu (longlife learning),
komunikasi di dalam dunia pendidikan terus mahasiswa dapat lebih aktif dalam proses
berkembang dalam berbagai strategi dan pola, pembelajaran, menghemat waktu karena apabila
yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke diterapkan dalam proses belajar maka
dalam sistem E-Learning sebagai bentuk mahasiswa tidak perlu harus hadir di kelas
pembelajaran yang memanfaatkan perangkat hanya untuk mengumpulkan tugas, cukup tugas
elektronik dan media digital, maupun mobile tersebut dikirim melalui aplikasi pada mobile
learningsebagai bentuk pembelajaran yang phone yang secara tidak langsung akan
khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi meningkatkan kualitas proses belajar itu sendiri.
komunikasi bergerak. Tingkat perkembangan Mobile learning yang akan dikembangkan
perangkat bergerak yang sangat tinggi, tingkat untuk mata kuliah fotografi pembelajaran di
penggunaan yang relatif mudah, dan harga Program Studi Teknologi Pendidikan Unnes
perangkat yang semakin terjangkau, dibanding menggunakan perangkat lunak jQuery Mobile.
perangkat komputer personal, merupakan faktor jQuery Mobile merupakan kerangka kerja
pendorong yang semakin memperluas (framework) Java Script seperti halnya Jquery
kesempatan penggunaan atau penerapan mobile pada desktop, Namun penggunaannya khusus
learning sebagai sebuah kecenderungan baru ditargetkan untuk perangkat bergerak seperti
dalam belajar, yang membentuk paradigma iPad, iPhone, Blackberry, Symbian, Android,
pembelajaran yang dapat dilakukan dimanapun dan platform lainnya. jQuery Mobile
dan kapanpun (Triarso, 2010). memungkinkan pembuatan aplikasi web yang
Mobile learning didefinisikan oleh Clark Multi platform, atau tidak tergantung pada
Quinn (Quinn, 2000) sebagai : “The intersection perangkat keras tertentu. jQuery Mobile ini juga
of mobile computing and e-learning : accessible telah mendukung penggunaan layar sentuh,
resources wherever you are, strong search sehingga aplikasi kita dapat mengoptimalkan
capabilities, rich interaction, powerful support perangkat yang ada (Broulik, 2011).
for effective learning, and performance-based Fotografi Pembelajaran adalah satu mata
assessment. E-Learning independent of location kuliah yang mempelajari gambar, dan foto
in time or space”. Berdasarkan definisi tersebut untuk pembelajaran, karena gambar dan foto
maka mobile learning merupakan model merupakan dasar media pembelajaran. Kajian
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi ilmu fotografi pembelajaran secara mendalam
informasi dan komunikasi. Pada konsep bermanfaat dalam kegiatan belajar mengajar
pembelajaran ini membawa manfaat karena praktis tanpa memerlukan perlengkapan
ketersediaan materi ajar yang dapat di akses apa-apa, harganya relatif murah daripada jenis-
setiap saat dan visualisasi materi yang menarik. jenis media pengajaran lainnya. Namun pada
Istilah Mobile Learning merujuk pada kegiatan perkuliahan fotografi pembelajaran
penggunaan perangkat genggam seperti PDA, yang dilakukan, dosen belum mampu
ponsel, laptop dan dalam hal inidifokuskan pada menciptakan pembelajaran (learning) yang
perangkat Smatphone. Tujuan dari
2
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

menekankan pada suasana belajar mengajar dalam pembelajaran, dan dilihat seberapa besar
menyenangkan, mencerdaskan peserta didik, keefektifan program ini ketika di gunakan oleh
mengembangkan pola pikir dan mengubah sikap mahasiswa.
serta perilaku peserta didik dengan alasan target
kurikulum yang harus terpenuhi dan juga METODE
terkesan memerlukan waktu yang relatif lama Penelitian ini merupakan penelitian dan
dan biaya yang cukup besar.Minimnya pengembangan berdasarkan model Research &
penggunaan media pembelajaran oleh dosen DevelopmentdariBorg dan Gall (1979:626) dan
sehingga peserta didik mengalami kesulitan disesuaikan dengan tahapan pengembangan
untuk memahami materi pelajaran secara multimedia, Alessi dan Trollip (1991:245-248)
menyeluruh. kemudian disesuaikan dengan tujuan dan
Proses pembelajaran diadakan tentunya kondisi penelitian yang sebenarnya. Selanjutnya
mempunyai suatu tujuan, yangsecara umum penerapan penelitian dan pengembangan yang
yaitu agar kegiatan pembelajaran tidak dilakukan terdiri atas dua tahapan dan tiga
melenceng dari kurikulum.Sebagaimana Dick langkah
dan Carey (dalam Hamzah B, dkk 2008:141), Tahap pertama terdiri dari langkahpra
menjelaskanbahwa tujuan pembelajaran adalah pengembangan model dan pengembangan
untuk menentukan apa yang dapat model. Pra pengembangan model sendiri terdiri
dilakukanoleh anak didik setelah mengikuti dari dua bagian yaitu penelitian pendahuluan
kegiatan pembelajaran. Tujuan (Studi Lapangan) dan pengembangan model.
pembelajarandapat membantu dalam mendesain Penelitian pendahuluan dilakukan untuk
proses pembelajaran, karena dengan mengetahui kebutuhan belajar terkait dengan
adanyatujuan yang jelas dapat membantu guru rencana pengembangan mobile learning.
dalam menentukan materi, metode, alat,media Menggali informasi menggunakan
dan sumber belajar dalam proses pembelajaran. angketmengenai potensi baik dari segi
Dengan adanya tujuanpembelajaran kegiatan mahasiswa, dosen, dan sarana prasarana yang
mengajar guru akan terstruktur dan jelas, memungkinkan untuk menerapkan produk hasil
sehingga prosespembelajaran menjadi efektif pengembangan. Hasil dari langkah ini diuraikan
dan efisien. pada latar belakang penelitian ini.Setelah
Atas dasar tersebut penelitian ini itumerancang pengembangan model.
bertujuan mengembangkan mobile learning Berdasarkan analisis hasil penelitian
berbasis Jquery Mobile untuk media pendahuluan dan kajian teoritik, yang
pembelajaran fotografi pembelajaran di jurusan mencakup: (a). Merumuskan tujuan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang pembelajaran dan garis besar program, (b).
dapat memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa. Mengembangkan flowchart (c). Merancang
Kemudian menilai kelayakan program ini storyboard
sebagai media pembelajaran. Setelah layak
digunakan barulah program ini diterapkan

3
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

hasil nilai postest dari kelompok eksperimen dan


Pra
Pengembangan kelompok kontrol.Hasil dari tahap ini berupa
Tahap 1 mean, dan standar deviasi. Adapun teknik
Pengembangan
Tahapan Model perhitungan analisis data inimenggunakan
Penelitian
komputer dengan program SPSS, uji syarat
Tahap
Penerapan Model
2 (homogenitas dan normalitas), dan uji hipotesis
(Independent sampel t-test);Langkah yang
terakhir ialah revisi produk utama untuk
Gambar 1. Model Alur Pengembangan Mobile
menghasilkan produk operasional. Gambar 1.
Learning.
merupakan ringkasan langkah-langkah model
pengembangan Mobile Learning berbasis Jquery
Dalam pengembangan model, peneliti
Mobile.
mengembangkan produk awal Mobile Learning
HASIL PENELITIAN DAN
berbasis Jquery Mobile sesuai dengan
PEMBAHASAN
storyboardyang telah dibuat pada langkah
Sejalan dengan tujuan penelitian, hasil
kedua, dikembangkan produk awal dengan
penelitian ini dibedakan menjadi tiga hasil yaitu;
menggunakan program Abobe Dreamwiver
(1) Hasil pengembangan mobile learning, (2)
untuk membuat desain program dan penyatuan
Hasil penilaian kelayakan mobil learning , (3)
berbagai material (teks, gambar, video dan
Hasil penerapan mobile learning.
dokumen).Langkah kedua ialahuji kelayakan
Hasil pengembangan mobile learning,
produk. Uji kelayakan produk adalah
meliputi aspek antarmuka(user interface), Fitur,
evaluasi/validasi terhadap produk oleh ahli
dan Keunggulan serta Kelemahan. Aspek
media. Langkah ketigayaitu revisi produk awal
antarmukaprogram ini dikembangkan
untuk menghasilkan produk utama. Berdasarkan
menggunakan Adobe Dreamwiver dengan
hasil pada langkah keempat, dilakukan revisi
bahasa pemrograman PHP, dan SourceCode
program sesuai saran/masukan baik dari ahli
jQuery Mobile yang menggunakan database
media.
MySqL. Program ini di hostingkan dengan
Tahap kedua adalah penerapan model,
domain http://morning.bl.ee.Gambar 2. adalah
terdiri dari dua langkah.Langkah pertamaberupa
tampilan beranda/home, halaman login, dan
uji lapangan produk utama. Uji lapangan
halaman menu mobile learning. User harus
produk utama adalah merupakan evaluasi skala
melakukan login agar masuk ke halaman menu.
terbatas untuk mengetahui efektivitas dan daya
Kemudian aspek fitur dalam program ini,
tarik produk utama Mobile Learning berbasis
Mobile learning berbasis jQuery Mobile
Jquery Mobile terhadap mahasiswa yang
mempunyai 3 otoritas pengguna yaitu Admin,
ditentukan dengan teknik cluster random
Dosen, dan Mahasiswa. Untuk otoritas admin
sampling yaitu diambil 2 kelas dari 3 kelas yang
memiliki fitur untuk menambahkan pengguna
memiliki kemampuan/intake mendekati sama
(Admin, Dosen, dan Mahasiswa), melihat data
dengan menggunakan Posttest-Only Control
pengguna dan mengedit data pengguna, intinya
Design (Sugiyono, 2010:112)untuk mengetahui
4
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

admin hanya memiliki fitur manajemen


pengguna. Kemudian fitur pada otoritas dosen
memiliki fitur, menambahkan materi,
mengunggah nilai, dan melihat hasil belajar
mahasiswa. Sedangkan untuk mahasiswa
memiliki fitur belajar online, mengerjakan soal
online, dan manajemen profil penggunanya
sendiri.

Gambar 2. Tampilanhome, halaman login, dan


halaman menu m-learning.

Selanjutnya adalah aspek keunggulan


Produk berupa program Mobile Learning
berbasis jQuery Mobile hasil penelitian
pengembangan ini adalah (1) Isi program sesuai
dengan kurikulum/Standar Isi untuk
Perkuliahan Fotografi Pembelajaran di Semester
1 Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Unnes. (2) Informasi dalam Mobile Learning
meliputi teks, gambar,video/animasi, dan
dokumen PDF yang terintegrasi sehingga dapat
mengakomodasi perbedaan gaya belajar baik
secara visual, (3) Variasi latihan dan tombol-
tombol pada program ini memfasilitasi siswa
untuk bernavigasi dan mengulang-ulang
program hingga tercapai tingkat penguasaan
yang dikehendaki, (4) Umpan balik berfungsi
agar mahasiswa segera mengetahui tingkat
penguasaan materi, dan (5) Program ini dapat
dipergunakan secara individu maupun klasikal,
mandiri ataupun dengan bimbingan dosen,
sesuai perbedaan percepatan belajar mahasiswa,
memotivasi dan mudah digunakan meskipun
dengan keterampilan TIK standar.

5
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

Selain memiliki keunggulan-keunggulan,


tentunya produk ini juga memiliki kelemahan.
Beberapa kelemahan dari program Mobile
Learning berbasis jQuery Mobile ini adalah: (1)
Membutuhkan akses data internet untuk
menggunakan mobile learning ini. (2) Banyak
materi-materi dalam perkuliahan yang bersifat
praktikum dan proses-proses yang terjadi dalam
kelas perkuliahan yang sulit dibayangkan secara
Tabel 1. Hasil Validasi Penilaian Ahli Media
nyata oleh mahasiswa, karena perkuliahan
Pembelajaran
Fotografi Pembelajaran membutuhkan alat
praktek seperti kamera dan sebagainya. (3)
Dan hasil penerapan program yang
Latihan dan tes formatif hanya terbatas pada
meliputi hasil angket dan hasil independent
apa yang telah diprogramkan sehingga siswa
sampel t-test. yaitu t-test for quality of mean
tidak dapat mengelaborasinya melalui program
diketahui fakta sebagai berikut: (1) Ada
ini, namun dapat dilakukan pada kegiatan
perbedaan nilai rata-rata tes formatif antara
pembelajaran lain selain menggunakan
kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebesar
Multimedia Interaktif. Hal ini karena
12,98. Perbedaan nilai rata-rata ini terjadi
keterbatasan peneliti, baik keterbatasan dalam
karena perlakuan yang berbeda antara kelas
hal waktu, biaya dan tenaga.
eksperimen (menggunakan mobile learning)
Selanjutnya hasilstudi kelayakan mobile
dengan kelas kontrol (tidak menggunakan
learning, hasil tahap ini dilakukan dengan cara
mobile learning). Menunjukkan bahwa rata-rata
validasi oleh pakar media pembelajaran.Validasi
nilai tes formatif kelas eksperimen adalah 82,03
oleh ahli media, dilakukan oleh dosen yang
lebih besar dari rata-rata nilai tes formatif kelas
merupakan ahli dari Balai Pengembangan
kontrol adalah 69,04. (2) Hasil studi kelayakan
Media. Aspek dalam validasi ini adalah aspek
mobile learning yang dilakukan dengan cara
secara umum, aspek tata bahasa, aspek tampilan
validasi oleh pakar media pembelajaran, validasi
(desain antarmuka), aspek penggunaan program
oleh ahli media, dilakukan oleh dosen yang
(relevansi, kompabilias, efisiensi, fleksibilitas,
merupakan ahli dari Balai Pengembangan
dan kreativitas), aspek konten dan materi, aspek
Media. Dari validasi terbut didapatkan rata-rata
evaluasi, aspek fungsi tak terlihat dan aspek
86,25% yang bisa dikategorikan sangat baik.
penggunaan ulang (reuseable).Hasil tersebut
Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat
dapat di lihat di tabel 1. Dari tabel tersebut,
disimpulkan bahwa efektivitas pada peningkatan
validasi pakar ahli media untuk mengetahui
kemampuan pembelajaran dengan Mobile
kelayakan media didapatkan rata-rata 86,25%
Learning lebih besar dibandingkan dengan
yang bisa dikategorikan sangat baik.
pembelajaran menggunakan media lain.
Adanya peningkatan kemampuan ini
berkaitan dengan media pembelajaran yang
6
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

digunakan, dengan kata lain media interaktif akan merespon jawaban yang diinput peserta
yang digunakan dalam pembelajaran lebih didik. Jika jawaban siswa benar, maka akan
berpengaruh dalam meningkatkan prestasi direspon positif dan sebaliknya.
belajar mahasiswa, dibandingkan dengan Pesan/informasi yang disajikan dalam
pembelajaran yang menggunakan media lain. mobile learning menggunakan
Hal ini bisa dipahami, karena mobile learning saluaranvisualisasi yaitu texts on screen dan
yang dikembangkan dapat memberikan saluran visual yaitu dengan gambar, dokumen
tambahan pengetahuan, memotivasi peserta PDF dan animasi. Penyajian teks, gambar,
didik untuk belajar, menyajikan informasi, suara/narasi, dan animasi ditata dengan baik
merangsang peserta didik untuk berdiskusi dan terintegrasi sehingga tidak tumpang tindih
membahas materi-materi yang ditayangkan, dan diharapkan sesuai dengan pemrosesan dan
kegiatan peserta didik menjadi lebih terarah, dan pengelolaan informasi yang dimiliki peserta
memberi kesempatan kepada siswa untuk didik. Penambahan file PDF yang berisi materi
melakukan latihan-latihan membahas soal yang secara lengkap ini diharapkan bermanfaat untuk
ada dalam mobile learning, serta member menambah unsur kemenarikan program mobile
kesempatan kepada peserta didik untuk learningyang dikembangkan ini.
melakukan simulasi. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sudirjo dan Siregar (Prawiradilaga dan SIMPULAN
Siregar 2007 : 9). Berdasarkan tujuan dan paparan serta
Pengetahuan tentang tujuan belajar pembahasan hasil penelitian pengembangan
disajikan pada menu kompetensi, penyajian Mobile Learning Berbasis Jquery Mobile, dapat
informasi yang mengaitkan dengan contoh disimpulkan sebagai berikut;(1) Pengembangan
nyata dan animasi adalah upaya untuk mobile learning dilakukan menggunakan
memotivasi peserta didik untuk belajar hal ini langkah-langkah menurut Borg and Gall.
terdapat pada menu materi. Setelah peserta Program di kembangkan menggunakan Adobe
didik memahami informasi (materi) yang Dreamwiver CS6 dan SourceCode jQuery
disajikan kemudian siswa mengerjakan latihan Mobile, sedangkan hasil Mobile Learning
yang ada pada menu latihan dan peserta didik Berbasis Jquery Mobiledihostingkan
dapat melakukan perulangan apabila gagal menggunakan domain http://morning.bl.ee. (2)
dalam latihan tersebut. Gagne dan Briggs, 1979 Studi kelayakan mobile learning menunjukkan
(dalam Suyudi, dkk., 2007 : 3) memperkuat hasil tingkat kelayakan 86,25% yang termasuk dalam
ini berkaitan dengan adanya umpan balik atau kategori sangat baik. (3)Hasil studi lapangan
respon yang diberikan Multimedia Interaktif yang dilakukan kepada 63 mahasiswa yang
saat mahasiswa menginput atau mengklik terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas eksperimen
jawaban yang ada pada latihan. dan kelas kontrol. Diketahui Mobile learning in
Pada saat mobile learning digunakan, lebih efektif untuk meningkatkan kompetensi
setiap stimulus yang ada akan langsung direspon mahasiswa dibandingkan dengan pembelajaran,
oleh program. Pada latihan misalnya, program hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan

7
Abdul Muiz dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

nilai rata-rata tes formatif antara kelas Broulik, Brad .2011. Pro Jquery Mobile.
eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebesar Apress.com. New York.
12,98. Dengan nilai rata-rata tes formatif kelas Hamzah B, dkk. 2008. Orientasi Baru
eksperimen adalah 82,03 lebih besar dari rata- Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:PT
rata nilai tes formatif kelas kontrol adalah Bumi Aksara.
69,04.. Prawiradilaga, D.S. dan E. Siregar. 2007.
Mozaik Teknologi Pendidikan. Kencana
UCAPAN TERIMA KASIH Prenada Media Group. Jakarta
Ucapan terima kasih penulis sampaikan Quinn, Clark. 2000. M-learning, Mobile
kepada Drs. Hardjono, M.Pd. selaku Dekan Wireless in Your Pocket Learning. Url:
Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah http://www.linezine.com/2.1/feature/cqmmwi
memberikan izin dan rekomendasi penelitian. yp.htmdiakses pada tanggal 17 September 2013.
Dra. Nurrussa’adah, M. Si selaku Ketua Jurusan Sugiyono. 2010. Penelitian Pendidikan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
telah memberikan kemudahan administrasi R&D.Alfabeta. Bandung.
dalam penelitian di prodi teknologi pendidikan. Suyudi, Margaretha, Primawaty, Hira,
Drs. Sugeng Purwanto, M.Pd selaku dosen mata dan Geovani. 2007. Pengembangan Computer-
kuliah fotografi yang telah membantu dalam Assisted Language Learning (CALL) dalam
proses pengambilan data. Prof. Dr. Haryono, Pembelajaran Kosakata Kelas 1 di SD Putra
M.Psi, dan Drs. Haryanto selaku dosen Bangsa Depok.
pembimbing yang telah memberikan bimbingan, Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi,
selalu sabar membatu dan mengarahkan, Sastra, Arsitek dan Sipil) Vol. 2. Agustus 2007.
memotivasi serta memberikan masukan Auditorium Kampus Gunadarma.
terhadap perbaikan skripsi ini. Agus Triarso, Triarso, Agus.2010.Pengembangan
S.Kom ,M.Pd selaku pembimbing Mobile Learning. Url: http://m-
pengembangan media yang tidak henti-hentinya edukasi.com/pengemabangan mobile
menyemangati dan memberikan saran sehingga edukasi.htm. diakses pada tanggal 17 September
penulis dapat menyelesaikan produk media 2013.
pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Allessi, M. dan Trolip, 1991. Computer
BasedInstructionalMethod and Development.
Prentice Hall. New Jersey.
Borg, W.R. dan M. D. Gall. 1979.
Educational Research an Introduction.
LongmanInc. New York United States of
America.

Anda mungkin juga menyukai