Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Habitat Aedes Albopictus


Habitat yang sering digunakan untuk berkembang biak adalah seperti
lubang-lubang di pohon, genangan air di tempurung kelapa, lekukan tanaman
dan juga potongan batang bambu.
Pada dasarnya nyamuk ini hidup di daerah hutan atau jauh dari
pemukiman penduduk, namun karena lahan yang semakin berkurang, maka
nyamuk ini beradaptasi dan kini hidup di sekeliling kita bersamaan dengan
nyamuk Aedes Aegipty. Dan juga bisa terdapat pada selain air bersih karna
karakteristik hidupnya terdapat diluar rumah dan bisa berkembang biak pada
air selokan dan air gali. nyamuk ini ada ketertarikan terhadap kondisi air
selokan yang mengandung senyawa –senyawa kimia yang baik dan senyawa
organik (tumbuhan air) yang dapat dijadikan sebagai makanan.(19)
2.2 Epidemiologi

2.2.1 Dengue Fever

Saat ini dengue merupakan penyakit yang secara global dilihat sebagai
penyakit karena virus yang terpenting yang penularannya melalui nyamuk. (8) Virus
dengue dan vector penyebar penyakit pun sudah terdistribusi secara luas baik di
negara tropis maupun subtropis di dunia dalam beberapa ratus tahun terakhir.(8)
Penyebaran penyakit ini sudah terjadi di berbagai kawasan di dunia dan terdapat lebih
dari 125 negara sebagai daerah endemic dengue, seperti negara-negara di Asia,
Pasifik, Amerika, Afrika dan Karibia.(8,9) Angka kejadian infeksi dengue di seluruh
dunia diperkirakan sudah terjadi sekitar 50 juta sampai 200 juta kasus tiap tahun,
500.000 kasus merupakan dengue berat (DHF/DSS) dan lebih dari 20.000 kasus
berhubungan dengan kematian(8)

1
Gambar 1: Negara di dunia yang pernah dilaporkan terdapat kasus dengue menurut
WHO 2011(8)

DHF merupakan salah satu penyebab utama dari kejadian rawat inap dan
kematian pada anak-anak di banyak negara di kawasan Asia Tenggara, dengan
Indonesia yang melaporkan sebagian mayoritas kasus. Di Indonesia, banyak dewasa
muda di Jakarta dan beberapa provinsi lain yang terinfeksi virus dengue menyumbang
persentase yang beasa untuk kasus. Sejak tahun 1982 di Singapur, lebih dari 50%
kematian pada orang berusia lebih dari 15 tahun disebabkan oleh dengue fever atau
DHF.(10)

2.2.2 Chikungunya

Chikungunya merupakan penyakit virus yang ditularkan lewat nyamuk yang


menjadi wabah di Tanzania Selatan pada tahun 1952. Chikungunya telah diketehui
terjadi di lebih dari 60 negara di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika.(11)

2
Chikungunya pernah menjadi wabah di Afrika, Asia dan di kawasan Indian.
Orang-orang yang terinfeksi di Afrika merupakan orang dari kalangan ekonomi
rendah selama beberapa tahun, tetapi pada tahun 1999-2000 terjadi wabah yang luas
di Republik Demokrasi Kongo, dan pada tahun 2007 tejadi wabah di Gabon. Mulai
Februari 2005, sebagian besar wabah chikungunya terjadi di pulau-pulau kawasan
Samudera Hindia, pada tahun 2006 merupakan tahun dimakan merupakan angka
kejadian chikungunya di kawasan Samudera Hindia mencapai titik tertinggi.
Beberapa negara di kawasan Asia Tenggara juga terpengaruh. Sejak 2005, India,
Indonesia, Maldives, Myanmar dan Thailand melaporkan lebih dari 1,9 kasus
chikungunya. Pada tahun 2007 pertama kali dilaporkan adanya kasus chikungunya di
Eropa yang merupakan kasus wabah didaerah utara-timur Italia. Sekitar 197 kasus
dilaporkan selama wabah ini dan telah dikonfirmasi merupakan penyakit yang
ditularkan oleh nyamuk Ae. Albopictus di Eropa.(11)

Di Indonesia, penyakit chikungunya terjadi secara sporadik sampai tahun


1985 setelah itu masih belum ada laporan tentang penyakit ini sampai munculnya
wabah chikungunya antara tahun 2001 sampai 2007. Antara Januari 2001 sampai
April 2007, dilaporkan terjadik sekitar 15.207 kasus chikungunya di 7 provinsi yang
ada di Indonesia, dengan puncaknya terjadi pada tahun 2003. Terdapat 1200 kasus

3
suspek chikungunya yang dilaporkan terjadi di 23 kecamatan pada tahun 2007.
Kasus-kasus yang dilaporkan tersebut sebagian besar berasal dari pulau Jawa.(16)

Gambar 2: Negara yang pernah melaporkan terjadinya kasus chikungunya menurut


CDC 2016(17)

2.2.3 Zika Virus

Zika virus merupakan sebuah penyakit virus yang ditularkan lewat gigitan
nyamuk dan pertama diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 di rhesus monyet.
Virus ini ditemukan di tubuh manusia pada tahun 1952 di Uganda dan Republik
Tanzania.(12) Berdasarkan laporan kasus sporadic, survey entomologi, infeksi virus

Zika dilaporkan memiliki beberapa penjamu atau host, seperti manusia, primata, dan
nyamuk.(13) Wabah dari virus Zika ini dilaporkan terjadi di Afrika, Amerika, Asia,
dan kawasan Pasifik.(12) Prevalensi virus zika di Uganda pada tahun 1952 sekitar

4
6,1%.(12) Infeksi virus zika di pulau Jawa, Indonesia pada tahun 1977-1978 terjadi
sekitar 7,1%.(15)

Gambar 3: Penyebaran Virus Zika di dunia(18)

2.3 Karakteristik Aedes albopictus


Aedes albopictus pertama kali dikenalkan oleh Skuse pada tahun 1894. Dalam
taksonomi, kedudukan nyamuk ini sebagai berikut:
- Phylum : Arthropoda
- Kelas : Insekta
- Ordo : Diptera
- Famili : Culicidae
- Subfamili : Culicinae
- Genus : Aedes
- Subgenus : Stegomyia
- Spesies : Aedes albopictus (1)
Ciri-ciri fisik dari Aedes albopictus adalah kecil, warna gelap-hitam dengan garis
putih pada dorsal dan kaki belang hitam-putih.(2) Abdomen pada nyamuk betina
memiliki ujung yang lancip dan terdapat cercus yang panjang. Telur diletakkan satu-
satu pada permukaan air atau pada perbatasan air dan kontainer. Larva dari Aedes
memiliki siphon yang gemuk, yang mempunyai satu pasang hair tuft dan pectin yang
tumbuh tidak sempurna.(3) Perbedaan antara larva Aedes albopictus dan Aedes aegypti
terdapat pada comb scale, dimana comb scale Aedes albopictus tidak memiliki duri
subapikal, dan pada ventral brush, dimana Aedes albopictus tidak bercabang.(4)

5
Perbedaan comb brush Aedes aegypti (kiri) dan Aedes albopictus (kanan) (4)

Perbedaan ventral brush Aedes aegypti (kiri) dan Aedes albopictus (kanan) (4)

Aedes albopictus dewasa tubuhnya berwarna hitam dengan bercak putih


keperakan / putih kekuningan. Pada toraks bagian dorsal terdapat bercak putih yang
khas berupa 2 garis sejajar pada toraks saja (berbeda dengan Aedes aegypti yang
memiliki 2 garis sejajar dan 2 garis lengkung pada tepi toraks).(3)

6
Perbedaan garis pada dorsal toraks Aedes aegypti (kiri) dan Aedes albopictus (kanan) (4)

2.4 Kebiasaan Menggigit Aedes albopictus


Aedes albopictus menggigit pada pagi - siang hari secara agresif. Waktu puncak
kebiasaan menggigitnya pada subuh dan larut siang. Nyamuk ini memiliki kemampuan
menggigit yang cepat sehingga sering kali dapat kabur dari tepukan manusia. Karena
kemampuan nyamuk ini untuk berkembang biak di hampir seluruh kontainer berisi air,
nyamuk ini menjadi sangat umum dan mengganggu.(2) Kemampuan terbang dari
nyamuk ini juga cukup jauh, bisa mencapai 600m.(5)
Nyamuk ini tidak hanya menghisap darah manusia, namun mamalia lainnya
seperti anjing, kucing, tupai, burung dan lainnya.(2) Akibat kebiasaan menggigit
bermacam-macam jenis hewan, mengindikasikan bahwa Aedes albopictus memiliki
kemampuan untuk transmisi virus. Pada manusia, nyamuk ini paling sering menggigit
pada bagian kaki dan lutut.(5)
Dalam beberapa penelitian ditemukan ada perubahan dalam kebiasaan menggigit
Aedes albopictus betina dari eksofilik menjadi endofilik. Pada Roma dan Pulau Penang
di Malaysia ditemukan sejumlah Aedes albopictus, dan ada pula ditemukan larva pada
kontainer dalam rumah seperti vas, kaleng cat dan lain-lain. Bahkan nyamuk tersebut

7
dapat pula mempertahankan diri di dalam rumah dengan mengkonsumsi gula dari
tanaman hias.(6)

2.5 Siklus Hidup Aedes albopictus

Gambar Siklus Nyamuk Aedes [21]

Siklus hidup nyamuk aedes, seperti halnya nyamuk lain, terdiri dari
3 stadium water-dependent (telur, larva, pupa) dan 1 stadium aerial
(dewasa). Jangka hidup setiap stadium tergantung dari beberapa faktor,
contohnya tempratur dan ketersediaan air. (20)

8
Setelah mencapai stadium dewasa, nyamuk betina akan mencari
host manusia untuk meminum darah, beristirahat di tempat tersembunyi
selama beberapa hari untuk mematangkan telur, dan mencari tempat untuk
meletakkan telur. Aedes albopictus (Asian Tiger Mosquito) berkembang
biak di container buatan (kaleng, plastik, kaca, dan lain -lain) dan juga
kumpulan air yang bersifat natural (lubang pada pohon dan batu). (20)

Telur menetas setelah periode desikasi (beberapa hari s/d bulan)


ketika telur terendam air akibat huj an. Larva kemudian melewati 4 tahap
pupasi (molting) sebelum menjadi pupa. Kemudian nyamuk dewasa keluar
dari pupa pada permukaan air. (20)

Gambar Stadium Aedes albopictus (20)

Anda mungkin juga menyukai