PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi
lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
menderitanya, karena hipertensi dapat menyerang jantung, ginjal, mata hingga dapat
cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat. Setiap tahun 7 juta orang di seluruh
dunia meninggal akibat hipertensi. Pada tahun 2000 terdapat hampir satu milyar
penduduk dunia yang menderita hipertensi, dan jumlah inidiperkirakan akan melonjak
menjadi 1,5 milyar pada tahun 2025. Prevalensihipertensi di negara Singapura adalah
Indonesia adalah 31,7% yang berarti hampir 1dari 3 penduduk usia 18 tahun ke atas
mengidap hipertensi. Berbagai faktor terkait dengan genetik dan pola hidup seperti
aktivitas fisik yang kurang,asupan makanan asin dan kaya lemak serta kebiasaan
Kebanyakan penderitahipertensi tidak merasakan keluhan apa pun. Hal inilah yang
1
membuat banyak penderita mengabaikan lonjakan tekanan darah tersebut (Yahya,
2011).
penyakitnya semakin parah adalah menjaga perilaku pola makan yang salah satunya
dengan berat tidaknya retensi garam atau hipertensi, yang terdiridari diet Rg I, Rg II,
konsentrasi natrium dalam cairan diluar sel akan meningkat. Akibatnya natrium akan
menarik keluar banyak cairan yang tersimpan dalam sel, sehingga cairan
garam baik dirumah ataupun dirumah sakit selama perawatan pada pasien
yang asin serta garam merupakan tambahan yang penting dalamsuatu masakan karena
garam akan membuat masakan menjadi enak, jika tidak menggunakan garam masakan
akan terasa hambar yang akan berpengaruh padaselera makan. Berdasarkan survey
awal yang saya lakukan bahwa lebih banyak pasien rawat inap yang tidak mematuhi
diet rendah garam yang diberikan,mereka lebih menyukai dan lebih banyak
mengkonsumsi makanan yang di bawa oleh keluarga dari pada makanan yang
2
diberikan dengan alasan tidak enak, tidak asin dan tidak berselera mengkosumsi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Hipertensi
1. Definisi hipertensi
di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg (Sheps,2005).
2. Macam-macam hipertensi
diketahui penyebabnya dan mencakup + 90% dari kasus hipertensi (Wibowo, 1999).
2) Hipertensi sekunder
esensial. Hipertensi ini penyebabnya diketahui dan ini menyangkut + 10% dari kasus-
4
Kategori Tekanan Darah (mm Hg)
Sistol Diastol
Keterangan:
Tekanan Diastolik: tekanan yang terjadi saat jantung relaksasi atau saat darah
masuk ke jantung.
pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita
hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sebagai
berikut:
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual
d. Muntah
e. Sesak nafas
5
B. Pengenalan Diet hipertensi
1. Gambaran Umum
Yang dimaksud dengan garam dalam Diet Garam Rendah adalah garam
keseimbangan cairan dan asam basa tubuh,serta berperan dalam transmisi syaraf dan
natrium dari pada yang dibutuhkan tubuh. Dalam keadaan normal, jumlah natrium
yang dikeluarkan tubuh melalui urine sama dengan jumlah yang dikonsumsi, sehingga
terdapat keseimbangan.
natrium).
esensial dapat menyebabkan gejala edemaatau asites dan atau hypertensi. Dalam
6
2. Tujuan diet
atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hypertensi.
dalam mengkonsumsi garam. Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam
natrium yang terdapat dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari
hewan dan tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber utama garam natrium adalah
garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari
7
Rendah I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sdt garam
darah. Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran.
Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk dikonsumsi penderita
hipertensi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu
parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu,
makanan yang mengandung unsur omega 3 sagat dikenal efektif dalam membantu
Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg,
selain pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya
hidup. Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan
darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal. Disamping itu, diet juga
ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih,
tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah. Harus diperhatikan pula
penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan
diabetes mellitus.
8
4. Makanan yang dianjurkan
soda.
Sumber protein hewani Telur maksimal 1 btr/hari, Otak, ginjal, lidah, sardin,
daging sapi, ayam dan ikan daging, ikan, susu, dan telur
Sumber protein nabati Tempe, tahu, kacang tanah, Selai kacang, keju kacang
9
Sayuran Semua sayuran segar dan Sayuran yang dimasak dan
10
5. Bahan makanan beserta nilai Na (sodium) dan K (kalium) dalam 100g
11
Kubis 18 146
Lobak 67 191
Rebung 6 305
Sawi 20 169
Selada 10 141
Seledri 0 260
Terong 2 230
Timun 2 147
Wortel 69 320
6. Evaluasi makanan
Evaluasi untuk menu makan pagi yaitu nasi lunak sudah cukup baik,
pemberian kopi susu kedelai sebaiknya ditanyakan dulu kepada pasien mengenai
keluhan gastritis. Konsumsi kopi pada pasien dengan keluhan gastritis sebaiknya
dibatasi karena dapat merangsang kerja lambung. Ayam suwir-wortel sudah cukup
baik tingkat kematangannya, tetapi rasa terlalu pedas. Evaluasi untuk puding mangga
adalah rasanya yang kurang manis. Oleh karena itu, jenis mangga yang dipakai
haruslah lebih manis untuk menambah rasa manis pada puding tanpa perlu
penambahan gula pasir. Kombinasi jumlah gula yang lebih besar dipadukan dengan
mengurangi jumlah mangga juga dapat diaplikasikan pada selingan ini sehingga
Evaluasi untuk makan siang, ukuran saji sup ayam terlalu banyak. Sebaiknya
sayuran yang dimasukkan ke dalam sup hanya 0.75 SP. Aroma sup ayam sudah baik
karena ditambahkan sedikit bubuk pala ke dalam sup. Selain itu, ayam disangrai
terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam sup sehingga rasa sup ayam tidak terlalu
amis. Pepes tahu sudah baik teksturnya, namun sebaiknya tidak digunakan cabai
sebagai isi pepes. Pepaya yang disajikan pada menu makan siang terlalu matang
12
sehingga warna kurang menarik. Evaluasi untuk tumis bayam dan wortel pada menu
makan malam yaitu ukuran saji yang terlalu banyak dan potongan wortel yang terlalu
tipis. Nasi yang dimasak sudah baik. Bumbu pada pepes ikan terlalu banyak dan
seharusnya tidak menggunakan cabai rawit. Tekstur ikan sudah cukup baik, tetapi
Hari Waktu
bobor,
bakwan
tahu
Cara membuat :
13
Kupas kentang, potong dadu ukuran 2-3 cm masukkan ke dalam panic berisi
air
Protein : 5,1 g
Lemak : 8,4 g
Karbohidrat : 11,8 g
Kalium : 256,0 mg
Kalsium : 55,0 mg
Magnesium : 64,0 mg
Natrium : 6,0 mg
14
Menu Kuantitas Energi Karbohidrat Serat Protein Lemak Lemak K (mg) Mg Ca (mg) Na (mg)
Makanan (kkal) (g) (g) (g) Total Jenuh (mg)
(g) (g)
Jam 6
Nasi 300 mg 525 120 0 12 1.1 0.9 300 0 0 15
Sup : (1 mangkuk
/250 mL)
a.daging dada 100 g 190 0 0 20 5 0.9 350 0 100
ayam tanpa
kulit
b.wortel 75 g 37.5 7.5 0.75 2.25 183.75 33.75 52.5
c.kentang 50 mg 43.75 10 1.25 1 198 31.5 3.5
d.tomat 50 mg 0 0 3.2 0 117.5 4 2
Air minum 300 ml
Jam 8 atau 10
Alpukat 100 g 80 20 19 0 6.5 1.1 278 2
Gula Merah 10 g 50 12 0 0 23 0 2.4
Susu skim cair 300 ml 112.5 15 0 10.5 0 0 447 369 114
Air minum 200 ml
Jam 12
Nasi 250 mg 437.5 100 0 10 0.75 250 0 0 12.5
Ikan tuna 100 g 190 0 0 20 12 501 55 150 131
panggang
(tanpa
minyak)
Buncis rebus 75 g 37.5 7.5 9.975 2.25 221.25 80.25 13.5
Sup kacang 25 g (dalam 80 0 1 6 3 0.5 287.75 75 73.25 4.75
merah kuah sekitar
50 mL)
Jambu biji 100 mg 50 12 3 0
Air minum 300 ml
Jam 16
Crackers 5 potong 175 40 5 4 60 55
Gandum (@10 g)
(tanpa/rendah
garam)
Susu skim cair 300 ml 112.5 15 0 10.5 0 0 447 369 114
Air minum 150 ml
Jam 18
15
Sandwich :
1.Roti putih 2 lapis 116.67 26.67 0 2.67 0 330
sedang
2.Telur dadar berkucai (tanpa minyak/sedikit minyak;pakai minyak canola)
*Telur dadar 1 butir = 60 95 0 0 10 6 2.2 204.6 51.6 193.8
g
*Kucai 50 g 25 5 1.65 1.5 0
3.Ketimun 25 g 0 0 5.15 0 30.5 72.75 1.325
4. Tomat 25 g 0 0 2.34 0 58.75 2 1
5. Selada 25 g 0 0 1.6 0 50.75 23.75 3.75
Pir 100 mg 80 20 4.3
Air minum 300 ml
Total 2437.92 410.67 58.215 110 36.27 6.35 4008.85 460 1260.85 822.025
Perhitungan
Kebutuhan 2800 38 50g 4700 400 500 mg 1000
DRI (untuk (0,8 mg mg mg
orang sehat g/kg
yang BB)
dimodifikasi)
Keterangan :
- Serat : HARUS TINGGI
- lemak total : HARUS LOW FAT, TIDAK banyak : kolesterol dan lemak jenuh
- Lemak Jenuh : HARUS <10 g
- Menu makanan ini mengkuti prinsip DASH diet ([1],hal. 1250 dan halaman 865 [chapter 33]).
- Makanan sebaiknya bebas MSG (ada kandungan Na)
- Jika perlu (ketika pasien menunjukkan gejala kurang kalsium), maka dibutuhkan suplemen
kalsium karena absorbsi Ca menurun karena konsumsi Na menurun[slide Ibu] (~absorbsi Ca
dipengaruhi Na). Di menu ini sengaja jumlah Ca yang diberikan berlebih.
- Jumlah vitamin seharusnya sudah terpenuhi sesuai RDI karena pada menu ini sudah dipenuhi
sesuai piramida makanan
- Karena Na yang diasupkan masih cukup sedikit, maka dapat ditambahkan garam dapur ke tiap
makanan dengan jumlah tertentu (tapi tak boleh melebih ketentuan jumlah Na)
- Yang warna kuning harus dicari lagi yaa..
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyakit Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang mana dapat
dihadapi baik itu dibeberapa negara yang ada didunia maupun di Indonesia.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar
dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain
yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk
memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk
garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.
17