Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR KERJA STANDAR (SOP)

Tanggal Klasifikasi Resiko DEPARTEMEN No Doc.


Very high

Lingkup: PENGEBORAN GEOTEKNIK / OPEN HOLE


Tujuan :
 Sebagai panduan bagi bor master dan supervisor untuk menerapkan dan melakukan
proses pengeboran dengan prosedur yang benar dan aman.

Tanggung Jawab: Pra-syarat:


 Bor Master  Supervisor Berpengalaman
 Supervisor Pengeboran  Bor Master Berpengalaman
 Manajer Proyek  Pekerja Berpengalaman
 Manajer Operasional

PPE: Syarat Khusus:


 Safety shoes  Pemadam Kebakaran Tipe ABC
 Helm  Oil drip tray
 Sarung Tangan
 Ear plug
 Kacamata Safety
 Coveralls

Peralatan Kerja:
1. Mesin bor
2. Drill rod
3. Casing
4. Perlengkapan SPT
5. Shelby tube
6. Core box
7. Mazier sampler
8. Piston Sampler

Definisi :
1. Core Recovery - Core recovery adalah panjang aktual sampel dalam meter atau
persen dari interval logging.
% Core recovery = (Core recovery (m) / core run (m)) x 100 %

2. Drill rod - Rods digunakan untuk meneruskan gaya dan torsi kebawah ke drill bit saat
mengebor borehole dan untuk mengalirkan aliran air atau flushing medium ke drilling
bit.

3. Hammer – Bagian dari rangkaian drive-weight terdiri dari 140 +/- 2 lb (63.5 +/- 1
kg) berat tumbukan yang diangkat dan dijatuhkan untuk menyediakan energy untuk
mendapatka sampel dan penetrasi

4. N-value – Representasi jumlah pukulan dari tahanan penetrasi tanah. Representasi N-


value dilaporkan dalam pukulan per kaki, sama dengan jumlah angka dari pukulan
yang dibutuhkan untuk penetrasi sampler interval 6 hingga 18 inch (150 hingga 450
mm). Tinggi jatuh hammer adalah 76 cm (+/- 25mm).

5. SPT – Singkatan dari standard penetration test.

6. Rock Quality Designatioan (RQD) – adalah persentase dari panjang core yang lebih
panjang dari 10 cm dibagi dengan interval logging
% RQD = ( Core >10cm / core run) x 100 %

7. Sample recovery – Panjang material yang didapatkan dibagi dengan panjang


penetrasi sampler dan dinyatakan dalam persen

8. Weight On Bit (WOB) – adalah jumlah gaya kebawah yang diterima drill bit dan
biasanya diukur dalam ribuan pound.
1. Prosedur Kerja Aman

LANGKAH PROSEDUR PENANGGUNG


JAWAB

Pengecekan operasional
1 (Lakukan pengisian daily check list sebelum melakukan Driller
pekerjaan. Semua barang yang tidak tercatat harus segera
dicatat dan diralat kemudian ditandai di kolom remarks
sebelum memulai pekerjaan)

2 Periksa semua peralatan yang dibutuhkan (kunci inggris, Driller


dll) baik dalam ketersediaan maupun kondisi.

Lokasi Pengeboran
3 - Area pengeboran harus bebas dari gangguan luar, dan
tidak ada interaksi dengan pekerjaan lain, kecuali untuk
Supervisor
supervise efektif.
- Sediakan akses dengan lebar yang memadai, bebas
rintangan, untuk evakuasi di keadaan yang membahayakan Supervisor
nyawa ke area pengeboran
- Area pengeboran harus dipasang penghalang dan tanda
keamanan untuk mencegah orang atau kendaraan yang tak
berkepentingan masuk ke dalam area. Driller

Operasi Pengeboran
4 - Sejumlah kecil pelumas akan diberikan pada drill rod
dan sambungan casing selama proses pengeboran. Meskipun
Driller
jumlahnya sangat kecil (10 gram), pelumas ini akan terlihat
berkilau pada permukaan air/lumpur sisa pengeboran.
Kemunculan kilau tersebut dapat diabaikan pada efek ke
lingkungan. Pelumas akan diaplikasikan pada rod dan
sambungan casing seminimal mungkin.
- Pada awal penetrasi, gunakan laju penetrasi rendah
untuk menyediakan lubang bor yang cukup.
- Jangan memanjat rig tanpa body harness yang lengkap.
Misalnya, pertama turunkan mast untuk mengakses masalah,
jika masalah masih tidak dapat diakses maka lakukan
persiapan lengkap untuk memanjat mast termasuk body
harness yang lengkap dan penahan jatuh.
- Periksa kondisi selang kabel dan kelem sebelum
mengangkat.

Prosedur Operasional
2.1. Pengeboran core menerus

 Pengeboran core secara menerus akan dilakukan untuk mengambil disturbed sampel
untuk geotechnical engineers atau supervisor mendeskripsi strata tanah dan untuk
memudahkan pemasangan instalasi protective casing dan pengeboran geoteknikal.
 Driller harus menerapkam prosedur yang pantas dalam SOP ini. Asisten driller dan
helper harus menerapkan dan mengikuti instruksi dari driller. Pekerjaan ini harus
dilakukan sebagai satu tim.
 Pengeboran core secara menerus harus dilakukan dengan menggunakan alat/ barrel yang
sesuai dengan formasi tanah, diantaranya Ø73mm single core barrel untuk tanah lunak,
NMLC untuk batuan, dan peralatan lainnya yang sesuai.
 Driller harus mengetahui dan paham mengenai parameter pengeboran dan bagaimana
parameter tersebut berpengaruh pada kualitas pekerjaan, termasuk kecepatan rotasi,
kecepatan penetrasi, tekanan lumpur, dan WOB.
 Lakukan pengambilan sampel disturbed dengan menggunakan single core barrel
Ø73mm, berdasarkan kedalaman rencana. Pengeboran dengan single core barrel
dilakukan dengan rotary dan gerakan mendorong. Jika memungkinkan, pengeboran
kering dapat dilakukan dan jika diperlukan air hanya diberikan dalam jumlah yang kecil
jika mencapai tanah keras.
 Setelah pengambil sampel selesai, sampel tanah dengan core barrel dapat di dorong
keluar dengan dengan menggunakan tekanan air menggunakan pompa. Hubungkan
selang pompa pada bagian atas core barrel dan letakan wadah sampel pada bagian bawah
core barrel. Alirkan air dengan tekanan tertentu dengan hati hati. Sampel tanah akan
kelaur dari core barrel ke wadah sampel.
 Tempatkan sampel tanah secara hati hati pada kantung plastic yang disediakan. Panjang
kantung plastic disesuaikan dengan panjang sampel. Kemudian diberi label dengan data
sebagai berikut:
Project :
Location :
Bore hole No. :
Depth :

 Penyimpanan dan Penempatan sampel di corebox diberi label sebagai berikut:


Project :
Location :
Box No. :
Bore hole No. :
Depth :

 Asisten driller harus mengikuti instruksi dari driller dan bekerja sama dengan kru yang
lain.
2.2. Pemasangan Casing

 Protective casing merupakan alat yang dibutuhkan dalam pengeboran; tujuannya adalah
untuk menghindari runtuhan terutama lapisan pasir dan tanah lunak.
 Casing harus dibuat dari pipa baja dengan diameter luar 89 mm dan 115 mm.
 Driller harus mengetahui dan paham untuk menerapkan pemasangan casing.
 Pemasangan casing harus tidak melebihi kedalaman bor.
 Setelah pengeboran selesai, casing harus diangkat/dicopot.
 Dalam keadaan tertentu, perlindungan lubang bor bias dikombinasikan dengan bentonite
cair (campuran bentonite). Tipe bentonite yang digunakan harus sesuai dengan tipe
formasi. Driller harus mengetahui volume dan viskositas bentonite dan cara
mencampurkannya dengan air.
2.3. Deskripsi Tanah

 Supervisor harus membuat laporan dan mencatat progress pengeboran, termasuk


diameter pengeboran, jenis lapisan tanah, kedalaman setiap run pengeboran, dan
perubahan lapisan tanah, kedalaman casing, bacaan SPT, dan muka air tanah, (GWL).
Catatan ini harus dideskripsikan dalam profil bor.
 Deskripsi tanah dibuat oleh supervisor termasuk jenis tanah, warna, tipe material,
kedalaman, nilai N-SPT, dan nilai pocket penetrometer.
 Pocket penetrometer test atau/dan pocket torvane test harus dilakukan pada setiap tanah
kohesif di sampel tanah undisturbed. Terutama pada lapisan lempung (tanah kohesif),
sementara pada lapisan pasir (tanah non kohesif) dan batuan tidak dilakukan.
 Deskripsi tanah dan catatan lainnya akan diperiksa oleh engineer. Supervisor harus
menyerahkan profil bor dan sampel tanah berdasarkan keperluan engineer dan untuk
investigasi lebih lanjut.
2.4. Pelaporan
 Supervisor harus menyiapkan laporan pengeboran, termasuk semua catatan progress
pengeboran, deskripsi tanah yang telah diperiksa oleh engineer atau geologist.
 Deskripsi tanah harus didasarkan pada Unified Soil Classification System (USCS) atau
ASTM D-2487
 Supervisor harus membuat Preliminary Boring Logs segera setelah pengeboran selesai.
Informasi yang dibuat dalam preliminary boring log adalah sebagai berikut:
- Nama Driller
- Nama supervisor
- ID Proyek
- Tanggal dan cuaca saat pengeboran
- Nomor dan lokasi borehole
- Elevasi permukaan
- Kedalaman setiap layer dan setiap sampel
- Kedalaman muka air tanah
- Tipe samplel
- Deskripsi masing masing sampel dan strata tanah berdasarkan Unified Soil
Classification System (USCS)
- Hasil dari semua pocket penetrometer test atau/dan pocket torvane test
- Hasil dari Standard Penetration Test (N-value)
- Preliminary Boring Logs akan diperiksa oleh engineer dan diverifikasi dengan hasil
pengujian leboratorium.

Anda mungkin juga menyukai