Pasta Gigi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA

1. Judul

Pembuatan Pasta Gigi

1. Tujuan

– Membuat obat gosok gigi berbentuk pasta

– Mengetahui proses-proses dan tahapan dalam pembuatan pasta gigi

1. Teori

Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya dengan
sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut Odol, yaitu salah satu merek pasta gigi.
Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia, nama Odol
telah menjadi nama generik. Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden chemical
laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG pada tahun 1892
sebagai cairan pencuci mulut/mouthwash. Odol moutwash pada tahun 1900 an adalah merk
ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan Eropa.

Karl August Lingner

Karl August Lingner adalah orang yang menciptakan Odol moutwash dan dia adalah orang
yang giat mengampanyekan Hidup Higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang
mengadakan International Hygiene Exhibition pada tahun 1911. Dia mendirikan museum The
German Hygyene Museum di Dresden.

Di setiap harinya kita tak bisa lepas dari kegiatan menggosok gigi dengan menggunakan sikat
gigi dan pasta gigi. Kegiatan gosok gigi sebaiknya dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari,
terutama dilakukan sehabis makan. Pernahkah anda dalam sehari saja tidak menggosok gigi?
Karena sesuatu hal, penulis pernah sesekali dalam sehari tidak menggosok gigi, sehingga
akibatnya mulut terasa tidak nyaman dan canggung bicara jarak dekat dengan seseorang
karena kuwatir bau mulut.

Ketika digunakan untuk sikat gigi, pasta gigi yang baik harus memenuhi sifat-sifat:

1. Dapat menghilangkan partikel-partikel asing, sisa makanan yang menempel pada gigi, plak
atau karang gigi, dan dapat membersihkan gigi.

2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenagkan dan setelah menggunakan
terasa segar dimulut.

Bahan baku pasta gigi tersusun atas :


1. Bahan polishing ( penggosok), merupakan salah satu bahan terpenting untuk
menghilangkan partikel-partikel sisa makanan yang menempel pada gigi. Bahan yang sering
digunakan diantaranya Aluminium fosfat.

2. Bahan foaming ( pembusa ), berfungsi untuk membantu aksi bahan polishig dengan
membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal pada gigi dan juga berfungsi
mengemulsikan lendir dimulut. Bahan pembusa yang digunakan SLS ( sodium lauryl
sulfonate ) dengan nama dagang texapon, emal dll.

3. Bahan moistener ( pelembab ), berfungsi untuk mencegah pengeringan dan pengerasan


pada pasta gigi. Bahan yang sering digunakan diantaranya Gliserin , Propylene glikol dll.

4. Bahan pengikat, berfungsi untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pada pasta gigi.
Bahan yang digunakan diantaranya sodium alginat.

5. Bahan pemanis, berfungsi untuk menberikan rasa manis pada pasta gigi. Bahan yang
digunakan diantaranya sakarin.

6. Bahan pemberi rasa, berfungsi untuk memberikan aroma dan rasa pada pasta dan
menghindari rasa eneg atau mual. Disamping itu juga untuk menambah kesegaran pasta gigi.
Bahan yang digunakan minyak peppermint.

7. Bahan pengawet, berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta gigi.
Bahan ini haruslah tidak bersifat toksik. Bahan pengawet yang digunakan sodium benzoat.

8. Bahan flouride, merupakan salah satu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan
kesehatan gigi, melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses pambusukan serta
pemicu mineralisasi. flournya memberikan efek deterjen dan unsur kimianya mengeraskan
lapisan email gigi. Flouride yang banyak digunakan adalah salah satunya sodium flouride (
NaF ). Pemberian flouride untuk pasta gigi dianjurkan 0,05% – 0,08%, karena kelebihan
pemberian flouride akan mengakibatkan merusak kesehatan. Penulis menganjurkan dalam
pembuatan pasta gigi tanpa flouride sih tak apa-apa.

1. Sabun Obat

Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun
biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk
umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana
publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel
dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah
menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.

Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat
diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau
kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan
saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah.
Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran
tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti
minyak zaitun.
1. Gliserin

Gliserin dengan rantai HO-CH2-CH-(OH)-CH2-OH adalah produk samping dari reaksi


hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Gliserin
berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis.

gliserin
Gliserin merupakan humektan yang biasa dipakai untuk kosmetik (hand and body lotion,
cream pelembab dll), untuk bahan dasar pembuatan sabun dan juga merupakan bahan utama
untuk pasta gigi. Fungsinya adalah untuk mengikat air/pelembab sehingga cream selalu basah
dan tidak cepat mengering di udara bebas. Pemakaian gliserin relative aman untuk kulit. Di
daerah sejuk/di daerah gunung bila bibir dan cuping hidung pecah pecah dan berdarah. Kulit
ari mengkerut hebat kedinginan. Balurkan saja gliserin ini di kulit yang pecah.
Gliserin biasanya dihasilkan dari industri lilin atau industri sabun komersial.
Pada industri sabun komersial, karena gliserin mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi
dibanding dengan nilai sabun itu sendiri maka gliserin yang dihasilkan dari pembuatan sabun
diekstrak atau dipisah untuk dijual atau dipakai dalam pembuatan lotion atau produk
kosmetik lainnya. Itulah sebabnya jika mandi dengan sabun biasa maka kulit kita menjadi
kering.
Gliserin dan dietilen glikol mempunyai struktur dan sifat yang mirip, sehingga pada beberapa
produk kosmetik buatan China dietilen glikol disalahgunakan sebagai pengganti gliserin.
Padahal dietilen glikol mempunyai efek racun apabila ditelan oleh manusia.

1. Minyak Peppermint

Rasa semriwing serta harum peppermint yang menyegarkan dalam produk Jamu Madu
Habbats Arofah berasal dari tanaman Mentha x piperita. Tanaman ini sudah digunakan sejak
jaman Mesir, Yunani dan Romawi sebagai pengobat, terutama untuk mengobati flu, batuk
dan untuk membantu pencernaan. Tak hanya sebatas flu dan batuk, peppermint oil juga
digunakan untuk mengatasi sakit kepala, mual mual, kram dan sakit di sendi.

Harum dan rasa semriwing membuat peppermint oil diduga memiliki khasiat kesehatan.
Kandungan terbesar minyak peppermint adalah menthol dan menthone. Menurut University
of Michigan Health System, tanaman peppermint merupakan carminative herb. Carminative
herb merupakan herba herba yang memiliki kemampuan untuk mencegah dan mengeluarkan
gas yang berlebihan di dalam tubuh.

Karena kandungan menthol dan menthone, kegunaan utama peppermint adalah sebagai
pelancar, terutama yang berkaitan dengan pencernaan seperti gangguan pencernaan akut.
Peppermint oil membantu merelaksasi otot otot pencernaan pada saat kram perut atau pada
gangguan pencernaan yang sudah akut. Walaupun utamanya peppermint terkenal sebagai
pereda masalah pencernaan, bukan berarti peppermint tidak bisa digunakan untuk masalah
kesehatan lainnya. Ternyata peppermint pun dapat digunakan untuk kesehatan gigi dan gusi
sebagai pencegah infeksi penyebab bau mulut, mengobati infeksi akut oleh khamir Candida,
mengobati sembelit, mengatasi mau mulut, batuk, flu, muntah muntah pada ibu hamil, sakit
kepala dan penenang.

Sejauh ini konsumsi peppermint oil tidak membahayakan, namun peppermint oil tidak boleh
dikonsumsi dalam keadaan tanpa campuran. Jamu Madu Habbats Arofah merupakan produk
yang mengandung minyak peppermint yang dicampur dengan sari kurma, minyak zaitun,
madu, minyak habbatus sauda dan sari jahe. Campuran peppermint oil dan bahan lainnya
dalam produk ini membuat Jamu Madu Habbats Arofah memiliki rasa yang unik, namun
penuh manfaat.

1. CaCO3

Kalsium karbonat adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca C O 3. Ini adalah zat yang
umum ditemukan di batuan di semua bagian dunia, dan merupakan komponen utama dari
cangkang organisme laut , siput , mutiara , dan kulit telur . Kalsium karbonat adalah bahan
aktif dalam kapur pertanian , dan biasanya merupakan penyebab utama air keras . Hal ini
biasanya digunakan medicinally sebagai kalsium suplemen atau sebagai antasida , namun
konsumsi yang berlebihan dapat membahayakan

1. Gula

Adanya gula akan menurunkan aktivitas air dalam bahan pangan karena gula bersifat
higroskopis. Menurut Winarno (1997), selama pemanasan sebagian sukrosa akan terurai
menjadi gula invert (glukosa dan fruktosa). Gula berperan dalam proses dehidrasi yang
membuat ikatan hidrogen pada pektin menjadi lebih kuat dan membentuk jaringan
polisakarida, yaitu kompleks dimana air terperangkap dalam jaringan tersebut. Kekurangan
gula akan membentuk gel yang kurang kuat pada semua tingkat keasaman sehingga
membutuhkan lebih banyak asam untuk menguatkan strukturnya. Gula tidak ditambahkan di
awal karena adanya pemanasan akan menyebabkan terjadinya browning karena waktu
pemasakan terlalu lama. Gula yang digunakan adalah sukrosa. Sukrosa akan memberikan
rasa manis dan juga berfungsi sebagai pengawet karena dalam konsentrasi tinggi dapat
menghambat pertumbuhan mikroba.

1. Alat dan Bahan

Alat:

No. Nama alat Gambar Jumlah


1 Gelas ukur 1 buah
2 Kompor 1 buah
3 Gelas beker 1 buah
4 Wadah tube 1 buah
5 Sendok 1 buah
6 Pengaduk 1 buah
7 Telenan 1 buah
8 Kantung plastik 6 buah
9 Gunting 1 buah
10 Timbangan 1 buah
11 Mortar dan alu 1 buah

Bahan

No. Nama bahan Jumlah


1 Sabun obat 7,5 gram
2 Gula 10 gram
3 CaCO3 25 gram
4 Gliserin 10 ml
5 Minyak peppermint secukupnya
6 Air 10 ml

1. Cara Kerja
1. Menimbang sabun obat sebanyak 7,5 gram dan memotongnya kecil-kecil

1. Memanaskan air sekitar 10 ml

1. Menambahkan potongan sabun obat ke dalamnya dan membiarkan sampai meleleh

1. Memasukkan gula 10 gram

1. Memasukkan CaCO3 ke dalam gliserin dan mengaduknya

1. Menuangkan larutan gula + sabun obat ke campuran CaCO3 dan gliserin

1. Mengaduknya

1. Menambahkan minyak pepermin

1. Mengaduk terus sampai menjadi pasta

1. Masukkan ke wadah tube

1. Data Pengamatan

NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1. Memotong sabun obat kecil-kecil Sabun obat berwarna hijau agak
transparan, padat, dan lembek

Massa 7,5 gram


2. Memanaskan air sebanyak 10 ml
3. Memasukkan potongan sabun obat ke Sabun mulai meleleh dan bercampur
dalam air dan melelehkan dengan air menjadi koloid yang berwarna
hijau dan berbusa di bagian atasnya
4. Menambahkan gula 10 gram Busa menjadi hilang dan warna larutan
menjadi kuning
5. Memasukkan CaCO3 ke dalam gliserin CaCO3 berwarna putih dan berupa serbuk
10 ml halus, bercampur dengan gliserin menjadi
kental dengan penambahan CaCO3 terus
pada gliserin maka menjadi gumpalan
yang tidak rata
6. Menuang larutan sabun obat je dalam Membentuk pasta yang berwarna putih
campuran gliserin dan CaCO3
menambahkan minyak peppermint
Mengaduk
7. Memasukkan pasta dalam tube Caranya: memasukkan pasta dalam
plastik, melubangi pucuk plastik,
memasukkan ke dalam tube pasta gigi

Menutup tube

VII.Hasil Pembahasan dan Foto Produk

Foto produk :

Pada percobaan ini bertujuan untuk membuat pasta gigi dengan bahan sabun obat dan bahan
tambahan lainnya. pasta gigi merupakan suatu obat gosok gigi yang fungsinya untuk
membersihkan gigi dari kotoran, sisa makanan dan juga plak-plak yang menempel pada gigi.

Fungsi dan kegunaan dari pasta gigi bermacam-macam yaitu seperti berikut:

1. Pasta gigi adalah bahan bantu yang dipakai untuk membersihkan permukaan gigi, sehingga
kemungkinan terjadinya karies gigi dan penyakit gusi bisa ditekan/dikurangi.
2. Pasta gigi digunakan dengan sikat gigi dan memberikan kesegaran nafas, kebersihan gigi
dan mulut, di samping untuk fungsi kosmetik.
3. Fungsi pasta adalah melepaskan materia alba, plak, sisa makanan, stain, tanpa merusak gigi
dan mukosa mulut
4. Pasta terdiri dari campuran bahan; penggosok, pembersih, dan campuran semi padat.
5. Pasta gigi tersedia dalam bentuk pasta, bubuk, dan gel, tetapi yang paling dominan adalah
bentuk pasta.
6. Pasta gigi tidak bisa dan bukan obat untuk menghilangkan sakit gigi maupun menambal
gigi.

Pada percobaan ini, bahan yang digunakan dalam membuat pasta gigi antara lain adalah
sabun obat, gula, CaCO3, gliserin dan minyak peppermint.

Percobaan ini mula-mula diawali dengan memanaskan air sekitar 10 ml dalam gelas beker,
air yang digunakan sangat sedikit karena air ini hanya digunakan untuk melarutkan sabun
saja. Kemudian sabun obat yang berwarna hijau sebanyak 7,5 gram dipotong kecil-kecil
kemudian dimasukkan ke dalam air yang sudah mendidih ini. Ditunggu sampai sabun obat
meleleh sehingga menjadi suatu koloid berwarna hijau dan ada busa di atas. Kemudian
setelah mengaduk larutana sabun ini, kemudian menambahkan gula pasir sebanyak 10 gram.
Ketika gula ditambahkan, maka busa pada larutan sabun menjadi hilang dan warna larutan
yang semula hijau menjadi kuning karena tambahan dari gula pasir ini.

Di samping itu, saat melakukan pemanasan pada sabun obat, CaCO3 dimasukkan sedikit
demi sedikit ke dalam gliserin 10 ml, kemudian mengaduknya. Di sini perbandingan gliserin
dan CaCO3 sangatlah jauh sehingga CaCO3 tidak akan larut dalam gliserin. Kemudian,
setelah itu, campuran CaCO3 ini kemudian dimasukkan ke dalam larutan sabun dan gula
kemudian diaduk terus hingga membentuk pasta yang tidak padat juga tidak encer. Setelah itu
memasukkan pasta ke dalam tube dengan menggunakan plastik yang dipotong ujungnya.

Pada percobaan ini, fungsi zat adalah:


1. Air : untuk melarutkan bahan
2. Sabun obat: sebagai bahan utama di mana nantinya akan menjadi bahan yang
menimbulkan busa sehingga dapat mengangkat kotoran
3. Gliserin : sebagai pelembab
4. CaCO3 : memberikan unsur kalsium pada pasta sehingga dapat menguatkan gigi
5. Minyak peppermint: sebagai pemberi aroma segar dan menghilangkan rasa eneg
6. Gula: memberikan rasa manis

Bahan-bahan yang terkandung dalam pasta gigi adalah berikut:

1. Bahan polishing ( penggosok), merupakan salah satu bahan terpenting untuk


menghilangkan partikel-partikel sisa makanan yang menempel pada gigi. Bahan yang sering
digunakan diantaranya Aluminium fosfat.

2. Bahan foaming ( pembusa ), berfungsi untuk membantu aksi bahan polishig dengan
membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal pada gigi dan juga berfungsi
mengemulsikan lendir dimulut. Bahan pembusa yang digunakan SLS ( sodium lauryl
sulfonate ) dengan nama dagang texapon, emal dll.

3. Bahan moistener ( pelembab ), berfungsi untuk mencegah pengeringan dan pengerasan


pada pasta gigi. Bahan yang sering digunakan diantaranya Gliserin , Propylene glikol dll.

4. Bahan pengikat, berfungsi untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pada pasta gigi.
Bahan yang digunakan diantaranya sodium alginat.

5. Bahan pemanis, berfungsi untuk menberikan rasa manis pada pasta gigi. Bahan yang
digunakan diantaranya sakarin.

6. Bahan pemberi rasa, berfungsi untuk memberikan aroma dan rasa pada pasta dan
menghindari rasa eneg atau mual. Disamping itu juga untuk menambah kesegaran pasta gigi.
Bahan yang digunakan minyak peppermint.

7. Bahan pengawet, berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta gigi.
Bahan ini haruslah tidak bersifat toksik. Bahan pengawet yang digunakan sodium benzoat.

8. Bahan flouride, merupakan salah satu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan
kesehatan gigi, melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses pambusukan serta
pemicu mineralisasi. flournya memberikan efek deterjen dan unsur kimianya mengeraskan
lapisan email gigi. Flouride yang banyak digunakan adalah salah satunya sodium flouride (
NaF ). Pemberian flouride untuk pasta gigi dianjurkan 0,05% – 0,08%, karena kelebihan
pemberian flouride akan mengakibatkan merusak kesehatan. Penulis menganjurkan dalam
pembuatan pasta gigi tanpa flouride sih tak apa-apa.

Ciri-ciri pasta gigi yang baik:

1. Mengandung banyak fluoride, kecuali untuk anak batita, banyak fluoride justru tidak
baik
2. Tidakn banyak berbusa
3. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing,
substansi makanan, plak dan membersihkan gigi
4. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan
meninggalkan mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya

1. Pertanyaan
2. Komposisi gliserin dalam pasta gigi seharusnya adalah 15-20 % dari massa pasta gigi
3. Agar adik (anak-anak) mau menggosok gigi adalah

1. Libatkan anak saat membeli sikat dan pasta gigi kesukaannya.


Sesuaikan ukuran sikat dengan ukuran rongga mulut anak.

2. Carilah pasta gigi yang aman buat anak. Banyak pasta gigi dengan
rasa buah-buahan, yang mengandung bahan yang aman jika tertelan si kecil.

3. Agar anak bisa melihat dirinya saat menggosok gigi, pasang cermin di
kamar mandi.

4. Siapkan segelas air hangat untuk berkumur-kumur. Ada beberapa anak


yang cepat merasa ngilu dengan air dingin.

1. Desain leaflet

terlampir

1. Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan usaha:

1. Tempe Kedelai

 CaCO3 Rp 500,00
 Air Rp 500,00
 Gliserin Rp 500,00
 Minyak peppermint Rp 500,00
 Sabun obat Rp 500,00
 Gula Rp 500,00
 Plastik Rp 1.000,00
 Listrik Rp 1.000,00
 Leaflet dan label 10 Rp 2.500,00
 Penyusutan Rp 500,00

 Bea produksi Rp 8.000,00

Dari produk menjadi 2 tube, jadi harga tiap tube adalah

Rp 8.000,00 / 2 = Rp 4.000,00

Mengambil laba Rp 500,00 sehingga harga jual tiap bungkus adalah Rp4.500,00

Jadi harga jual 2 bungkus adalah 2 X Rp 4.500,00 = Rp 9.000,00


Maka laba dari 2 tube pasta gigi

Rp 9.000,00 – Rp 8.000,00 = Rp 1.000,00

% laba = (Rp1.000,00 / Rp 8.000,00) X 100% = 12,5%

1. Desain Leaflet

Terlampir

1. Kesimpulan
1. Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi,
biasanya dengan sikat gigi
2. Pada percobaan ini pasta gigi dibuat dengan bahan sebagai berikut:
1. Sabun obat
2. Gliserin
3. CaCO3
4. Minyak peppermint
5. Gula pasir
6. Metode umum membuat pasta gigi

Agen pengikat didispersikan ke dalam moistener.

Deterjen dimasukkan ke dalamnya secara perlahan-lahan untuk menghindari kesulitan akibat


berlimpahnya busa

Air dan pengawet dimasukkan ke dalam campuran.

Pemanis dan agen polishing dicampurkan ke dalamnya dan diaduk dengan segera sampai
pasta menjadi lembut.

Flavour dimasukkan ke dalamnya.

1. Pasta gigi yang baik adalah


1. Mengandung banyak fluoride, kecuali untuk anak batita, banyak fluoride
justru tidak baik
2. Tidakn banyak berbusa
3. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel
asing, substansi makanan, plak dan membersihkan gigi
4. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan
meninggalkan mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya
5. Fungsi bahan-bahan:
1. Air : untuk melarutkan bahan
2. Sabun obat: sebagai bahan utama di mana nantinya akan menjadi
bahan yang menimbulkan busa sehingga dapat mengangkat kotoran
3. Gliserin : sebagai pelembab
4. CaCO3 : memberikan unsur kalsium pada pasta sehingga dapat
menguatkan gigi
5. Minyak peppermint: sebagai pemberi aroma segar dan menghilangkan
rasa eneg
6. Gula: memberikan rasa manis

XII.Daftar Pustaka

CuIlison, E.A. 1978. Feeds and Feeding. Prentice Hall of India Private Limited. New Dehli.

Duyvestijin. 1973. Kimia Sederhana. Bandung : Bina Cipta.

Kus, Sri Martini, Dra dan Sri Retno Dwi A. 2011. Petunjuk Praktikum Prakarya Kimia.
Surakarta : UNS Press

Linder, Maria C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta : UI Press.

Winarno, F.G.1984. “Kimia Pangan dan Gizi”. Gramedia; Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai