Anda di halaman 1dari 3

Hidrolisis Karbohidrat

Karbohidrat yang utama adalah gula, selulosa, dan pati (polisakarida). Senyawa-senyawa yang hanya
bias dihidrolisis dalam skala industry adalah pentose, dimana dihasilkan furfural dan pati dimana akan
dihasilkan glukosa.

Furfural. Produksi komersial dari Furfural bergantung kepada konversi pentosan dari oats atau sereal.
Contohnya aalah xylose. Biasanya Oat hulls, yang memiliki kandungan pentosan yang cukup banyak dan
merupakan produk dari reaksi samping pembuatan sereal digunakan. Kebutuhan penggunaan furfural
meningkat karena digunakan pada proses ekstraksi butadiene dari operasi dehidrogenasi petroleum dan
pada produksi hexamethylenediamine pada manufaktur nylon.

Proses produksi: Bahan mentah akan dimasukan ke rotating digester bersamaan dengan larutan 5-10%
H2SO4 dan dimasak dibawah tekanan 50-100 lb steam selama 2 jam. Furfural yang terbentuk akan
terbawa oleh steam saat tekanan digester dikeluarkan dan didistilasi kemudian akan dipurfikasi oleh
distilasi friksional. Methanol merupakan produk samping dari produksi furfural dan akan dijual. Asetic
acid yang dihasilkan dalam jumlah sedikit tidak dapat direcovery. Residu yang dihasilkan dari proses ini
dapat dibakar atau juga data dijual sebagai conditioner dari fertilizer. Dalam produksi 100 lb furfural
diperlukan penggunaan 1.5 lb H2SO4.

Ekonomi. Menurut Duffey dan Wells, bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan furfural seperti:
corncobs, sugarcane bagasse, limbah papermill, oat hulls, dan cottonseeds hulls sangatlah berlimpah;
oleh karena itu manufaktur haruslah kompetitif dalam penanganan dan pemrosesan bahan mentah ini.
Biaya terbesar dalam proses produksi furfural adalah biaya untuk bahan mentah dan juga dalam
investasi peralatan yang besar. Dimana total dari biaya bahan mentah mencangkup 6 hal, yaitu: biaya
produksi, biaya pengumpulan, transportasi, penyimpanan (tahunan), persiapan, dan pembuangan
product samping. Sementara itu dalam biaya investasi peralatan yang cukup tinggi, maka digunakan
peralatan yang dapat digunakan untuk jumlah besar dan juga dalam proses kontinyu.

Hidrolisis Pati menjadi Sirup dan Dextrose

Hidrolisis pati menggunakan katalis asa merupakan proses lama yang digunakan oleh Kirchoff pada
1811. Di USA, jagung merupakan sumber pati yang termurah. Keberadaan air dalam reaksi katalitik akan
menyebabkan masuknya elemen air kedalam celah pada ikatan glucosidic pada dextrose. Reaksi ini akan
dipercepat oleh kenaikan temperature dan kadar asam yang semakin tinggi (pH rendah). Reaksi juga
dapat dipercepat dengan menurunkan konsentrasi karbohidrat pd system. Terkadang, pada kenaikan
temperature dan penurunan pH mengakibatkan perubahan warna furfural oleh reaksi Maillard
browning reaction. Oleh karena itu, untuk menurunkan impurities ini, diperlukan temperature dan kadar
asam yang dapat tetap menghidrolisis dan tidak menghasilkan produk dari reaksi samping.

Di USA, hasil hidrolisis pati terbagi menjadi 2 kelas; sirup, dimana sebagian hidrolisat tidak terkristalisasi
dan sugar, dimana seluruh hidralisatnya akan terekristalisasi

Manufacture. Sirup biasanya dihidrolisis pada 40% konsentrasi starch dengan menggunakan HCl 0.016
pada suhu 140-150 C. waktu yang diperlukan untuk hidrolisis yaitu 20-25 menit. Sugar dihirolisis pada
20% konsentrasi dry starch dengan 0.03 normalitas HCl. Pada suhu 150 C dan waktu hidrolisis 40-45
ment. Banyaknya hidrolisis diukur dengan mengukur jumlah reducing sugar. Hal ini biasanya diperoleh
dengan teknik Lane and Eynon dengan larutan Fehling. Hasil yang terukur menunjukkan jumlah dextrose
dan ditunjukan dalam persentasi dari total dry substance pada system. Nilai ini juga disebut Dextrose
Equivalent.

Pada suatu refinery tertentu, corn sirup sebanyak 3400 galon 24 Be suspensi corn dan 50 lb 20 Be
muriatic acid komersial. Waktu total konversi adalah 28-30 menit, namun pada tekanan 30 psi,
membutuhkan waktu 6-8 menit. Produk yang dihasilkan adalah larutan yang terhidrolisis sebagian yang
mengandung dextrose, maltose, dan sakarida tinggi dan merupakan sirup yang dipasarkan. Kandungan
dextrose, maltose dan sakarida yang berbeda-beda dapat menyebabkan perbedaan waktu pemasakan,
konsentrasi starch dan juga kadar asam yang digunakan.

Sebelum WW 2, terdapat dual hidrolisis sirup yang berkembang. Tahap pertama mirip seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Setelah netralisasi asam, filtrasi, dan

Dan konsentrasi parsial dari sirup, ditambahkan enzim saccharifying. Setelah 48 jam, kadar dextrose dan
maltose akan meningkat, dan akan terjadi penurunan kandungan sakarida tinggi. Produk akhir yang
dihasilkan akan lebih manis dan tidak melebihi viskositas dari konversi sirup dari asam secara langsung.

Pada pembutan corn sugar, 3200 gal 10 Be starch suspension akan terkonversi dengan 90 lb muriatic acd
pada tekanan 45 psi dengan wakti konversi 40 menit. Pada kasus konversi asam dalam sirup dan sugar
terdapat variasi waktu, temperature, dan asam dari tiap unit bergantung pada peralatan yang
digunakan, jenis dan karakteristik dari raw material yang digunakan dan produk akhir yang diinginkan.

Corn sugar memiliki nilai DE 82 atau lebih. Jika tidak dibutuhkan cristal dextrose, sugar liquor akan di-
refine, dikonsentrasi, dan pada suatu kondisi akan dibentuk menjadi solid cake. Crude sugar tidak
digunakan langsung dalam proses produksi makanan namun digunakan pada substrat fermentasi
sebagai dasar dari manufaktur warna caramel, dan pada finishing leather dalam manufaktur raon viskus.
Jika diminta cristaline dextrose, corn sugar liquor terkristalisasi karena pendinginan dalam waktu yang
lama 100 hr dan Kristal dextrose tersentrigfugasi dari magma. Dalm kondisi kristalisasi dextrose, pure
dextrose akan terkristalisasi sebagai monohidrat. Kristal ini dapat dilelehkan pada temperature yang
tinggi dengan kondisi supersaturated dan akan terjaga dengan evaporasi kontinyu. Produk apapun yang
akan dihasilkan baik corn sugar atau corn syrup, starch akan terhidrolisis menjadi derajat yang dikontrol
oleh DE.

Continuous Starch Hidrolisis

Starch converter tersusun dari8 in coil yang panjangnya 677 ft dan akan diumpan dengan tekanan tinggi
dari continuous starch make up tank untuk control densitas (Baume), levelm dan keasaman secara
otomatis. Control level mengatur pada penambahan 20 Be starch suspension, Baume controller
beroprerasi pada water valve, dan instrument konduktivitas mengontrol penambahan asam. Pada
bagian atas converter coil memiliki entry chamber untuk memisahkan zat yang tidak dapat
terkondensasi dan feed akan dipanaskan dgn steam langsung melalui jet heater.

Suhu dari pasta pati akan terukur pada outlet entry chamber dan temperature ini akan mengontrol
penambahan steam. Karena coil beroperasi dibawah suatu tekanan, control valve akan beroperasi pada
entry chamber. Ketika levelnya meningkat, valve akan terbuka akan mengirimkan liquor lebih ke dalam
proses. Setelah hidrolizate ditarik keluar dari converter, vapor dan liquid dipisahkan dan liquid akan di
refining, dipekatkan, dikristalisasi, dipisahkan dan dikeringkan.
Keuntungan utama dalam proses hidrolisis kontinu yaitu kemampuan dalam menjaga laju produksi
material dan control kualitas yang sejenis.

Kondisi operasi : jumlah koil yang digunakan disesuaikan dengan tujuan produk. Dengan memvariasikan
konsentrasi asam, waktu tahan, dan temperature yang digunakan, nilai DE diperoleh pada hydrolyzed
product.pada nilai De yang rendah, produk akan terlihat seperti pasta konsistensinya karena kandungan
starch yang belum terhidrolisis sempurna. Ketika nilai DE meningkat, produk akan menjadi lebih berair
dan viskositasnya akan menurun apabila DE meningkat.

Anda mungkin juga menyukai