Migrasi atau yang lebih dikenal dengan ruaya merupakan suatu proses
perpindahan ikan dari suatu tempat ke tempat lain yang memungkinkan ikan untuk
hidup, tumbuh, ataupun berkembangbiak. Ruaya ataupun migrasi ini biasanya
dipengaruhi oleh faktor internal yaitu genetik atau insting, makanan, dan reproduksi
serta faktor eksternalnya adalah temperature, salinitas dan predator. Lucas & Baras
(2001) dalam jurnal Fahmi (2010) menyebutkan secara umum migrasi merupakan
pergerakan suatu spesies pada stadia tertentu dalam jumlah banyak ke suatu wilayah.
Ikan yang berangkat dan menuju suatu lokasi yang sama ataupun hampir sama dengan
tempat lahirnya. Migrasi menuju tempat reproduksi umumnya dilakukan setiap tahun
atau setiap musim pemijahan sedangkan migrasi yang dilakukan ikan yang masih
kecil (juvenil) untuk mencari makanan dapat dilakukan berulangkali.
Faktor Internal
PREDASI
Predasi mutlak ada dalam kehidupan ini. Predator tidak dapat bertahan hidup tanpa
adanya mangsa. Dengan demikian, predator juga berfungsi untuk mengendalikan
populasi mangsa, karena seandainya predator tidak ada dalam suatu ekosistem, maka
populasi mangsa akan meledak.
Definisi luas predasi sebagai konsumsi satu organisme hidup (mangsa) oleh yang lain
(predator) tidak termasuk pemulung dan pengurai. Namun demikian, hasil definisi ini
dalam klasifikasi berbagai organisme seperti predator. Klasifikasi sederhana predator
akan menjadi kategori organisme heterotrofik disajikan sebelumnya, yang didasarkan
pada penggunaan jaringan tumbuhan dan hewan sebagai sumber makanannya:
http://kliksma.com/2015/01/pengertian-predasi-dan-contoh-predasi-dalam-
ekosistem.html
Arfiati, Diana 2015, PENGELOLAHAN SUMBERDAYA IKAN DI PERAIRAN UMUM , Malang:
Gunung Samudera
Jurnal Phenotypic plasticity kunci sukses adaptasi ikan migrasi : studi kasus ikan
Sidat (Anguilla sp.) oleh Melta Rini Fahmi