Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan kesehatan
sebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi,
kedokteran gigi dan lain-lain.Pendidikan keperawatan merupakan pendidikan
profesi dimana polanya harus dikembangkan sesuai dengan kaidah ilmu dan
profesi yang dilandaskan oleh akademik dan keprofesian.
Hal ini sesuai denagan kurikulum pendidikan keperawatan. Pendidikan
keperawatan berkembang seiring dengan pendidikan kedokteran mengingat ilmu
dasar yang dipelajari di pendidikan keperawatan bagian ilmu dasar kedokteran,
orientasi pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatan kualitas
tenaga perawat yang profeional melalui jenjang pendidikan, oleh karna itu maka
pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik dan profesi.
1. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan pendidikan keperawatan secara historical ?
2. Bagaimana perkembangan pendidikan keperawatan secara konseptual
3. Apa hakekat pendidikan tinggi keperawatan ?
4. Bagaimana pendirian fakultas iilmu keperawatan ?
5. Bagaimana perkembangan kurikulum keperawatan ?
6. Bagaimana pengembangan kelompok ilmu keperawatan ?
7. Apa peran pendidikan tinggi keperawatan ?
1. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang
perkembangan pendidikan keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan pendidikan keperawatan diindonesia


Perkembangan pendidikan keperawatan diindonesia telah diawali dengan
adanya keinginan dan kegiatan yang bersifat tidak terkoordinasi dalam upaya
mewujudkan wadah pendidikan keperawatan sebagai akademi atau institusi
pendidikan, dan selanjutnya dikenal dengan nama akademi keperawatan,
kemudian pada awal pertumbuhan akademi belum terdapat perkumpulan yang
mewadahi para perawat diindonesia secara nasional, namun lambat laun terdapat
kelompok-kelompik perawat yang berupaya agar pelaksanaan perawatan
diindonesia dilaksanakan dengan baik dan akhirnya berkembang dengan pola
pendidikan yang tidak jelas tanpa koordinasi yang terarah.
Sejak januari 1983 pada lokakarya nasional tentang keperawatan yang
melibatkan komponen keperawatan dengan dimulainya kelompok kerja
keperawatan konsorsium ilmu kesehatan dinyatakan keperawatan adalah suatu
profesi dengan segala arti dan maknanya, dan saat itu langkah nyata dalam
mengupayakan keperawatan sebagi suatu profesi dilakukan secara terencana yang
diawali dengan langkah pengembangan yang khususnya diarahkan pada
pengembangan pendidikan keperawatan pada jenjang pendidikan tinggi, orientasi
pelayanan khususnya dalam asuhan keperawatan dilaksanakan secara professional
serta upaya pembinaan rangkaian upaya perbaikan dunia keperawatan.
Perkembangan keperawatan sebagai profesi khususnya dinegara Indonesia
dapat ditinjau secara historikal dan secara konseptual. Secara historikal sesuai
dengan perubahan waktu perkembangan yang dimulai tahun 1945 – 1962, periode
tahun 1963 – 1983, tahun 1984 – sekarang, sedangkan perubahan secara
konseptual dititikberakan pada perkembangan keperawatan ditinjau dari konsep-
konsep yang mendasari keperawatan sebagai profesi. (Suhardiningsih, Sri AV,
2000)
B. SEJARAH PENDIDIKAN KEPERAWATAN
1. Zaman purbakala ( Primitif Culture )
Manusia percaya bahwa apa yg ada di bumi, mempunyai kekuatan
spritual/mistik yg mempengaruhi kehidupan manusia (animisme).Sakit di
sebabkan oleh: kekuatan alam/kekuatan gaib (batu-batu besar, gunung tinggi &
pohon-2 besar) masyarakat percaya pd dukun.Zaman mesir masyarakat percaya
dewa ibis mampu menyembuhkan penyakit.Di Cina syetan sebagai penyebab
penyakit Akibatnya perawat tidak di perkenankan untuk merawat.
2. Pertengahan abad VI masehi
Keperawatan berkembang di benua asia tepatnya asia barat daya yaitu
timur tengah seiring dg perkembangan agamaIslam.Abad VII jazirah Arab
berkembang pesat ilmu pengetahuan spt ilmu pasti,ilmu kimia, hygiene dan obat-
obatan.Keperawatan mengalami kemajuan dg prinsip dasar kesehatan pentingnya
kebersihan diri (personal hygiene), kebersihan makanan, air
& lingkungan.Tokoh yg terkenal dari dunia arab pada masa itu adalah Rafidah
3. Permulaan abad XVI
Orientasi masyarakat dari agama kekuasaan yaitu perang.Rumah ibadah
byk yg tutup yg biasanya di gunakan untuk merawat orang sakit.Perawat di gaji
rendah dg jam kerja yg lama pd kondisi kerja yg buruk.Sisi positif dari perang
u/perkembangan keprwtan korban byk membutuhkan tenaga sukarela sbg prwt
(orde-2 agama, istri yg mengikuti suami perang & tentara-2 yg merangkap sbg
prwat) konsep P3K.R.S yg berperan besar thp perkembangan keperawatan pd
masa kini (zaman pertengahan) yaitu hotel Dieu di Lion awalnya prwt mantan wts
yg bertobat,tdk lama kemudian menggunakan perawat yg terdidik dari r.s tsb
Hotel Dieu di Paris orde agama,stlh revolusi orde agama di hps di ganti
orang-2 bebas yg tdk terikat agama,plpr prwt terkenal r.s ini yaitu
Genevieve Bouquet.St. Thomas Hospital, di dirikan th 1123 M Florence
Nigtingale memperbaharui keperawatan
4. Pertengahan abad XVIII – XIX
Keperawatan mulai di percaya orang yaitu Florence Nigthingal N lahir th
1820 dari keluarga kaya, terhormat, tumbuh & berkembang di Inggris, di terima
mengikuti kursus pendidikan perawat usia 31 th.
Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Historikal
1. Periode 1945 – 1962
Diawali tahun 1945 – 1950 merupakan periode awal kemerdekaan yang
merupakan transisi pemerintahan Negara Indonesia, dengan masa tersebut belum
ada tanda-tanda perkembangan oleh karena sektor ketatanegaraan yang perlu
ditata, penggunaan tenaga keperawatan masih menggunakan sistem pendidikan
yang telah ada yakni perawat lulusan pendidikan belanda (mulo + 3 tahun
pendidikan), untuk ijazah A (perawat umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa,
ada juga pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4 tahun pendidikan) yang
lulusannya disebut mantri juru rawat.
Tahun 1953 baru dibuka sekolah pengatur rawat dengan tujuan
menghasilkan tenaga perawat yang lebih berkualitas, tahun 1955 dibuka Sekolah
Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan dasar SR ditambah pendidikan satu
tahun dan sekolah pengamat kesehatan sebagai pengembangan SDK ditambah
pendidikan satu tahun. Tantangan pendidikan dan pengembangan keperawatan
masih belum berubah, tahun 1962 telah dibuka akademi keperawatan dengan
pendidikan dasar umum SMA yang bertempat di Jakarta di RS Cipto
Mangunkusumo yang sekarang dikenal dengan nama Akademi Keperawatan
Kepkes di Jalan Kimia No 17 Jakarta Pusat, walaupun sudah ada pendidikan
tinggi namun pola pengembangan pendidikankeperawatan belum tampak.
2. Periode 1963 – 1983
Periode ini msih belum banyak perkembangan dalam bidang keperawatan
walaupun sudah banyak perubahan pada pendidikan tingi, pada tahun 1972
tepatnya tanggal 17 April lahirlah organisasi profesi dengan nama Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta, dengan berdirinya organisasi
profesi merupakan satu langkah maju oleh karena ada arah kemajuan dalam
bidang keperawatan dan peran organisasi profesi disini dapat membantu dalam
pembenahan pendidikan keperawatan, akhirnya mulai tahun 1983 organisasi
profesi ini terlibat penuh dalam pembenahan keperawatan melalaui kerja sama
dengan CHS, Depkes dan organisasi lainnya dan pada waktu itu telah
dilaksanakan lokakarya keperawatan dan disepakati bersama bahwa keperawatan
sebagai profesi.
3. Periode 1984 – sekarang
Mulai tahun 1985 tealh dibukanya pendidikan SI keperawatan dengan
nama Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia di Jakarta, sebagai institusi yang menghasilkan tenaga keperawatan
tingkat sarjana dengan membentuk kurikulum pendidikan tenaga keperawatan
jenjang Strata satu tahun 1992, keberadaan tenaga keperawatan diakui sebagai
profesi dalam UU No.23 tentang kesehatan tahun 1992 dan PP No 32 tahun 1996
sebagai penjabaran UU No 23. Tahun 1996 dibuka PSIK di Universitas Padjajaran
Bandung, pada saat itu konsep model praktek keperawatan diindonesia secara
resmi diserahkan PPNI.
Tahun 1997 PSIK UI berubah statusnya menjadi fakultas ilmu
keperawatan dan terdapat evaluasi pengembangan kurikulum SI keperawatan dan
DIII keperawatan, guna meningkatkan kualitas lulusan, pada tahun 1998
kurikulum pendidikan Ners disyahkan dan digunakan.
Perkembangan pendidikan keperawatan undergraduate,Sebelum sekolah
perawat dikelola di perguruan tinggi → sekolah perawat bermacam-macam.
 1870: program pendidikan keperawatan (DI) dikelola RS. Linda Richard
lulusan perawat pertama
 1940-1950: sekolah perawat diploma dikelola oleh PT di universitas
 1952: buka program Baccalaureate (sarjana muda) → “assosiate degree
program” → diprakarsai DR. Mildred Montag (Amerika)
 1959: universitas Minneasota mendirikan program sarjana → untuk
mendapatkan RN
 1965: “ANA” mengkhususkan program sarjana sebagai perawat pelaksana
profesional → 4 tahun.Sejarah perkembangan pendidikan keperawatan di
Indonesia
 1913: program pendidikan perawat I di RS Semarang
 1914 : lulus 2 orang perawat pertama di Indonesia
 1930-1945 : persyaratan masuk pendidikan → lulus SR (6 tahun)
RS dan MISI → syarat masuk lulus MULO + 3 tahun pendidikan → lulus
“sertifikat Diploma”
 1940 : pendidikan keperawatan mengalami perubahan → pola
perawat jepang
 1945-1950 : masa peralihan: perang kemerdekaan → pendidikan perawat
tidak menentu
 1950 : SekolaH Guru Perawat di Bandung
 1952 : SPR I di RS Rantja Badak (RSHS) Bandung
 1962 : Akper Depkes Jakarta
Akper Depkes Bandung
Akper St. Carolus Jakarta
 1975 : sejarah penting untuk pendidikan keperawatan →
“Pusdiknakes Depkes” menetapkan kebijaksanaan dengan
menyederhanakan kategori ketenagaan keperawatan dari 24 macam → 2
kategori:
1. Tingkat dasar: SPK
2. JPT: DIII/SI
 1984 : Diberlakukan kurikulum DIII Keperawatan
 1985 : PSIK I dubuka di UI
 1994 : PSIK FK di Unpad Bandung
 1995 : PSIK UI menjadi FIK
 1998 : PSIK FK UGM Yogyakarta
 1999 : PSIK FK Unair, USU, UNHAS, UNDIP, UNIBRAW
 1999 : STIK ST. Carolus Jakarta
Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Konseptual
Perkembangan keperawatan secara konseptual telah terjadi dari perubahan
pemahaman keperawatan sebagai vokasional atau tenaga terampil menjadi
keperawatan sebagai profesi dan dari pelayanan keperawatan bagian dari
pelayanan medis bergeser menjadi praktek keperawatan professional mandiri serta
perkembangan pendidikan keperawatan dari dasar menengah menjadi
perkembangan pendidikan tinggi keperawatan, perubahan pemahaman
keperawatan sebagai profesi didasarkan atas ciri profesi keperawatan diantaranya :
1. Mempunyai tubuh pengetahuan yang berbatas tegas ilmu keperawatan
yang terdapat dalam tubuh pengetahuan.
2. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi.
3. Memberi pelayanan kepada masyarakat.
4. Memiliki perhimpunan dalam bidang keprofesian.
5. Pemberlakuan kode etik keperawatan.
6. Bersifat altruistik (mengutamakan kepentingan masyarakat dari
kepentingan pribadi atau golongan).
7. Hakekat Pendidikan Tinggi Keperawatan
8. Pelaksanaan Tiga Fungsi Pokok Perguruan Tinggi
9. Fungsi pendidikan
Pendidikan tinggi keperawatan menyelenggarakan proses pembelajaran
melalui system belajar aktif dan mandiri. Pengalaman belajar dirancang untuk
mencapai kemampuan akademis atau professional dalam bidang keperawatan.
Selain itu dapat menjadi pusat pengembangan IPTEK keperawatan serta
masyarakat berpendidikan yang gemar belajar.
A. Fungsi penelitian
Pendidikan tinggi keperawatan dapat melakukan penelitian, pengumpulan
dan pengolahan informasi yang sesuai dengan keahlian di bidang keperawatan dan
dapat berperan sebagai pusat informasi ilmiah keperawatan maupun pusat sumber
daya keperawatan
B. Fungsi pengabdian masyarakat
Fungsi ini dapat dilakukan melalui penerapan berbagai IPTEK
keperawatan kepada tatanan nyata di masyarakat misalnya pelayanan
keperawatan.Pemberian edukasi keperawatan, konseling keperawatan.
Selain tiga fungsi utama tersebut di atas, pendidikan tinggi keperawatan
bertanggung jawab dalam mengembangkan budaya perilaku intelektual,
menciptakan suasana akademis yang kondusif, menanamkan rasa disiplin,
tanggung jawab, dan motivasi adanya hasil yang terbaik
C. Pendidikan Keperawatan Sebagai Pendidikan Profesi
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus dikembangkan
sesuai kaidah-kaidah ilmu dan profesi keperawatan yang harus memiliki landasan
akademik dan keprofesian yang mantap yang tercermin dalam isi dan proses
pembelajaran yang dikembangkan dalam lingkungan belajar yang memungkinkan
perubahan perilaku dari peserta didik. Kurikulum pendidikan keperawatan
berlandaskan kerangka konsep pendidikan antara lain:
1. Penguasaaan IPTEK keperawatan
2. Menyelesaikan masalah secara ilmiah
3. Sikap, tingkah lau, dan kemampuan professional, belajar sendiri secara
aktif dan mandiri
4. Belajar di masyarakat
5. Berlandaskan kerangka konsep diharapkan institusi pendidikan mampu:
6. Menumbuhkan/membina sikap dan tingkah laku professional
7. Memberi landasan ilmu pengetahuan yang kokoh, baik kelompok ilmu
dasar dan penunjang yang diperlukan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan profesional
8. Menumbuhkan / membina ketrampilan professional yang mencakup antara
lain intelektual, ketrampilan tehnikal, dan ketrampilan interpersonal yang
diperlukan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
9. Menumbuhkan/membina kode etik keperawatan yang kokoh dan mantap
 Pendirian Fakultas Iilmu Keperawatan
Pendirian Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) pada tahun 1985
merupakan momentum kebangkitan profesi keperawatan di Indonesia. Sebagai
embrio dari Fakultas Ilmu Keperawatan, institusi ini dipelopori oleh tokoh-tokoh
keperawatan di Indonesia antar lain, Achir Yani S, Hamid, DN. Sc.,mendiang
Dra. Christin S Ibrahim, MN, Phd., Tien Gartinah, MN, dan Dewi Irawaty, MA.,
dibantu beberapa pakar dari Konsorsium Ilmu Kesehatan dan sembilan pakar
Keperawatan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Tujuan pendiriannya adalah
menghasilkan sarjana keperawatan sebagai perawat profesional. Agar perawat
dapat bermitra dengan dokter dan perawat dapat bekerja secara ilmiah, tidak
hanya berdasarkan intruksi dokter, tegas Prof. Dr. Asri Rasyad, Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesi, tempat diselenggarakannya PSIK pertama di
Indonesia, ketika melantik lulusan PSIK angkatan pertama, 1988. Secara
konseptual pendirian Program Studi Ilmu keperawatan bertujuan menghasilkan
sarjana keperawatan sebagai perawat profesional memantapkan peran dan fungsi
perawat sebagai pendidik, pelaksana, pengelola, peneliti di bidang keperawatan
profesional yang dapat mengimbangi kemajuan dan ilmu pengetahuan terutama
iptek di bidang kedokteran.
Pendidikan program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) tidak dapat
dipisahkan dari peran Konsorsium Ilmu Kesehatan (CHS) di samping tokoh-tokoh
keperawatan diatas. Dalam hal ini peran Prof. Dr. Marifin Husein selaku Ketua
Konsorsium Ilmu Kesehatan.Meskipun beliau berprofesi sebagai dokter, beliau
sangat gigih membantu pendirian PSIK sebagai cikal bakal Fakultas Ilmu
Keperawatan (FIK-UI) yang merupakna institusi pendidikan tinggi keperawatan
profesional pertama di Indonesia, setingkat sajana.
Saat ini melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI
tahun 1995, PSIK-FKUI telah berubah status sebagai fakultas mandiri menjadi
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI). Melengkapi Fakultas
Ilmu Keperawatan – UI, pada Universitas Pajajaran Bandung di tahun 1994
didirikan pula Program Studi Ilmu Keperawatan dan telah berubah status menjadi
Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK-UNPAD).
1. Program Pendidikan Diii Keperawatan Sebagai Pendidikan
Profesionalisma Pemula
` Program pendidikan DIII Keperawatan yang menghasilkan perawat
generalis sebagai perawat professional pemula (Ahli Madya Keperawatan)
dikembangkan dengan landasan keilmuwan yang cukup dan landasan keprofesian
yang kokoh
Sebagai perawat professional pemula diharapkan memiliki tingkah laku dan
kemampuan professional serta akuntabel dalam melaksanakan asuhan / praktik
keperawatan dasar secara mandiri di bawah supervise. Disamping itu mereka
diharapkan mempunyai kemampuan mengelola praktik keperawatan professional
yang dilakukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan klien serta memiliki
kemampuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan yang maju secara tepat guna.
 Perkembangan Kurikulum Keperawatan
Kurikulum pendidikan keperawatan saat ini sedang mengalami proses
perkembangan, program pendidikan keperawatan sudah mulai ditingkatkan,
adanya pembinaan program pendidikan keperawatan dan masuknya program
pendidikan tinggi keperawatan pada komisi disiplin illmu kesehatan (CHS),
adanya penyusunan kurikulum nasional yang telah disyahkan oleh Dirjen Dikti
melalui keputusan nomor 239/U/1999 tanggal 4 oktober tentang berlakunya
kurikulum nasional tahun 1999 bagi institusi penyelenggaran pendidikan DIII
keperawatan.
Dalam perjalanannya kedudukan dan peran pendidikan tinggi keperawatan
sangat berperan dalam pengembangan pendidikantinggi.Untuk mencapai
kedudukan peran sebagaimana mestinya pendidkan keperawatan diarahkan pada
pendidikan sejagat, pembangunan bangsa, pembangunan sistem pendidikan tinggi
diindonesia dan profesionalisasi keperawatan di Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan yang ada kurikulum pendidikan
keperawatan di Indonesia harus dapat mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi keperawatan serta menerapkan kedalam inovasi pendidikan
keperawatan.
Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di
Indonesia mencakup:
1. Pendidikan Vokasional
pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk memiliki keahlian
ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.
2. Pendidikan Akademik
pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan
terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu
3. Pendidikan Profesi
pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar:
1. Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya mendapat
sebutan AhliMadya Keperawatan (AMD.Kep)
2. Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi), lulusannya
mendapat sebutan Ners (Nurse), sebutan gelarnya (Ns)
3. Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar
(M.Kep)
4. Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:
5. Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB)
6. Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat)
7. Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom)
8. Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak)
9. Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa)
10. Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep)
Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI, adalah sebagai
berikut:
1. Diploma tiga Keperawatan – Level KKNI 5
2. Ners (Sarjana+Ners) – Level KKNI 7
3. Magister keperawatan – Level KKNI 8
4. Ners Spesialis Keperawatan – Level KKNI 8
5. Doktor keperawatan – Level KKNI 9
Perkembangan pendidikan keperawatan sungguh sangat panjang dengan
berbagai dinamika perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi sejak tahun
1983 saat deklarasi dan kongres Nasional pendidikan keperawatan indonesia yang
dikawal oleh PPNI dan diikuti oleh seluruh komponen keperawatan indonesia,
serta dukungan penuh dari pemerintah kemendiknas dan kemkes saat itu serta
difasilitasi oleh Konsorsium Pendidikan Ilmu kesehatan saat itu, sepakat bahwa
pendidikan keperawatan Indonesia adalah pendidikan profesi dan oleh karena itu
harus berada pada pendidikan jenjang Tinggi.dan sejak itu pulalah mulai dikaji
dan dirangcang suatu bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama
yaitu di Universitas Indonesia yang program pertamannya dibuka tahun 1985.
Sejak 2008 PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama dengan
Kemendiknas melalui project Health Profession Educational Quality (HPEQ),
menperbaharui dan menyusun kembali Standar Kompetensi Perawat Indonesia,
Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan Indonesia, Standar Pendidikan Ners,
standar borang akreditasi pendidikan ners Indonesia. dan semua standar tersebut
mengacu pada Peraturan Presiden Nomor.8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan sat ini sudah diselesaikan menjadi
dokumen negara yang berkaitan dengan arah dan kebijakan tentang pendidikan
keperawatan Indonesia.
Standar-standar yang dimaksud diatas juga mengacu pada perkembangan
keilmuan keperawatan, perkembangan dunia kerja yang selalu berubah, dibawah
ini sekilas saya sampaikan beberapa hal yang tertulis dalam dokumen Naskah
Akademik Pendidikan Keperawatan, yang berkaitan dengan Jenis, jenjang, Gelar
akademik dan Level KKNI.
a) Factor Pengaruh Perkembangan Kurikulum Pendidikan Keperawatan
Factor dari luar Misalnya organisasi profesi keperawatan, kebijakan
pemerintah, factor-faktor social, pola kesehatan dan penyakit, perubahan
demografi dan ekonomi masyarakat.
b) Teori kurikulum
sangat berpengaruh pada pengembangan kurikulum keperawatan dengan
adanya pendekatan teori tentang model proses yang mengalahkan pada kriteria,
nilai, instruksional dari mata ajaran yang akan dipelajari.
c) Adanya teori belajar
sangat berpengaruh pada pengembangan kurikulum, seperti munculnya
teori yang lebih menekankan pada perubahan perilaku yang terjadi oleh karena
stimulus yang dikenal dengan nama stimulus – respon, adanya teori kognitif yang
menekankan pada keterampilan intelektual dan berfikir, perasaan dan
pengalaman, adanya teori social learning yang menekankan pada interaksi antara
individu dan lingkungan, adanya teori andragogy yang menekankan tentang
bagaimana mahasiswa belajar.
d) Strategi mengajar
Perubahan terhadap kurikulum dapat dipengaruhi oleh strategi mengajar,
dimana strategi mengajar merupakan metode yang bergerak dari ketergantungan
pada seorang guru ke pelajar, pola-pola yang ada dalam strategi akan
mempengaruhi perkembangan kurikulum.
e) Adanya teori keperawatan dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum
Hal ini karena dalam tubuh pengetahuan ilmu keperawatan akan
berkembang dimana keperawatan terlibat dalam penelitian sehingga muncul teori
yang dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum.
f) Proses keperawatan
Dalam memberikan asuhan keperawatan harus berdasarkan pendekatan
sistem, melalui proses keperawatan dan model pemberi asuhan keperawatan
tersebut yang dapat digali dari pengembangan kurikulum sehingga hal ini tampak
sekali bahwa proses keperawatan akan berpengaruh pada pengembangan
kurikulum.
g) Praktek keperawatan
Model praktek keperawatan secara professional akan menggugah untuk
mengembangkan kurikulum yang ada, adanya pengalaman yang nyata akan
merubah situasi yang ada sehingga model kurikulum dapat dipengaruhi
h) Personality
dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum hal ini tampak pada
system belajar sangat diperlukan untuk pertimbangan terhadap performen dan
pencapaian hasil. Perlunya karakteristik peserta didik akan memudahkan sebagai
pertimbangan dalam pengembangan kurikulum yang diseuaikan dari karakteristik
yang ada. (Bradshaw, 1987)
 Pengembangan Kelompok Ilmu Keperawatan
Pada pengembangan pendidikan keperawatan pola pembagian kelompok
ilmu keperawatan terdiri dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan
komunitas, lmu keperawatann klinik, ilmu penunjang degan penjabaran sebagai
berikut :
1. Kelompok ilmu keperawatan dasar
2. Konsep dasar keperawatan
3. Keperawatan professional
4. Komunikasi keperawatan
5. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan
6. Kebutuhan dasar manusia
7. Pendidikan keperawatan
8. Pengantar riset keperawatn
9. Dokumentasi keperawatan
Kelompok ilmu keperawatan klinik
1. Keperawatan anak
2. Keperawatan maternitas
3. Keperawatan medical bedah
4. Keperawatan jiwa
5. Keperawatan gawat darurat
6. Kelompok ilmu keperawataan komunitas
7. Keperawatan komunitas
8. Keperawatan keluarga
9. Keperawatan gerontik
10. Kelompok ilmu penunjang
11. Ilmu humaniora
12. Ilmu alam dasar
13. Ilmu perilaku
14. Ilmu social
15. Ilmu biomedik
16. Ilmu kesehatan masyarakat
17. Ilmu kedokteran klinik
Peran Pendidikan Tinggi Keperawatan
a) Membina sikap pandangan dan kemampuan professional
Diharapkan perawat mampu bersikap dan berpandangan professional,
berwawasan keperawatan yang luas, serta mempunyai pengetahuan ilmiah yang
memadai dan penguasaan ketrampilan professional yang baik dan benar. Sebagai
perawat professional akan diperoleh kepuasan kerja yang akan memacu
pencapaian kemampuan melalui penampilan kerja yang baik sehingga kepuasan
kerja perawat akan menghasilkan kepuasan pada pemakai jasa keperawatan
sehingga meningkatkan citra perawat dan pengakuan masyarakat tentang
keperawatan sebagai profesi.
b) Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan kesehatan
Pendidikan tinggi keperawatan menimbulkan perubahan yang berarti
terhadap cara perawat memandang asuhan keperawatan dan secara bertahap
keperawatan beralih dari yang semula berorientasi pada tugas menjadi berorientasi
pada tujuan yang berfokus pada asuhan keperawatan efektif dengan menggunakan
pendekatan holistic dan proses keperawatan
c) Menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan IPTEK
keperawtan melalui penelitian
Kerjasama yang terjalin dengan baik antara institusi pendidikan dan
pelayanan memungkinkan terjadinya transformasi IPTEK, termasuk
teridentifikasinya masalah kesehatan khususnya yang terkait dengan masalah
keperawatan untuk penelitian. Tujuan penelitian adalah:
1. Menghasilkan jawaban terhadap pertanyaan
2. Menghasilkan solusi masalah
3. Menemukan dan menafsirkan fakta baru
4. Menguji teori berdasarkan fakta baru
5. Merumuskan teori baru
6. Meningkatkan kehidupan keprofesian melalui organisasi profesi
Pendidikan tinggi keperawatan akan memfasilitasi perkembangan
kehidupan organisasi keperawatan untuk lebih professional. Dengan pendidikan
professional perawat sebagai anggota dari suatu organisasi profesi akan lebih
memahami dan menghayati peran, tanggung jawab, dan haknya sebagai anggota
profesi. Selain itu organisasi profesi akan lebih berperan dalam proses
pengembangan dan pembinaan ketrampilan professional dan menerapkan kode
etik profesi bagi tiap anggotanya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perkembangan pendidikan keperawatan diindonesia telah diawali dengan
adanya keinginan dan kegiatan yang bersifat tidak terkoordinasi dalam upaya
mewujudkan wadah pendidikan keperawatan sebagai akademi atau institusi
pendidikan, dan selanjutnya dikenal dengan nama akademi keperawatan,
kemudian pada awal pertumbuhan akademi belum terdapat perkumpulan yang
mewadahi para perawat diindonesia secara nasional, namun lambat laun terdapat
kelompok-kelompik perawat yang berupaya agar pelaksanaan perawatan
diindonesia dilaksanakan dengan baik dan akhirnya berkembang dengan pola
pendidikan yang tidak jelas tanpa koordinasi yang terarah.
Perkembangan keperawatan sebagai profesi khususnya di Negara
Indonesia dapat ditinjau secara historikal dan secara konseptual.
Dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi keperawatan sangat
berpengaruh kepada beberapa faktor penting.
Pada pengembangan pendidikan keperawatan pola pembagian kelompok
ilmu keperawatan terdiri dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan
komunitas, lmu keperawatann klinik, ilmu penunjang.
Saran
Bagi Mahasiswa
Untuk lebih memahami tentang perkembangan pendidikan keperawatan
serta untuk lebih menambah wawasan mahasiswa sehingga bermanfaat di masa
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai