KOTA SURAKARTA
Oleh:
SKRIPSI
Surakarta
Pembimbing
ii
PENGESAHAN
Skripsi ini Telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Surakarta
Hari :
Tanggal :
Panitia Penguji:
Mengetahui
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
iii
MOTTO
(La Bruye)
(Hamka)
iv
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul “Evaluasi Kinerja Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota
Surakarta”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada
Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan baik secara
langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Sri Yuliani, M.Si, selaku Pembimbing yang dengan sabar
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Drs. H. Supriyadi, SN. SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin
mengadakan penelitian guna penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Sudarto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi yang telah
berkenan memberikan ijin mengadakan penelitian guna penyusunan skripsi
ini.
4. Bapak Drs. Yosca Herman Soedradjad, MM selaku Kepala Dinas
Perhubungan Kota Surakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan
penelitian.
5. Ibu Retno Suryawati M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan saran dan nasehat kepada penulis.
6. Bapak Didik Setyanto, ST, selaku Kasubag. Perencanaan Evaluasi dan
Pelaporan yang telah memberikan data-data dan informasi berkaitan dengan
skripsi ini; Bapak Agung Wijayanto, selaku Pengelola Kepegawaian; Bapak
Sri Baskoro, selaku Kabid Lalu Lintas yang memberikan data dan informasi
tentang kinerja bidang Lalu Lintas; Bapak Joko Pramono, selaku Kasi
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Bapak Ongko Prasetyo, selaku
vi
Kasi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban yang memberikan data dan
informasi kinerja pegawai di lapangan (jalan raya).
7. Teman dan Sahabat AN angkt’ 03, terima kasih untuk segenap rasa
persaudaraan, kekeluargaan yang tercipta selama ini (Peace Love Unity and
Respect) sebarkan Virus Kedamaian di muka Bumi ini.... Salam Brotherhood
8. Segenap civitas akademika dan semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendorong penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga dengan adanya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
ABSTRAK ..................................................................................................... xiii
ABSTRACT .................................................................................................. xiv
viii
5. Teknik Pengambilan Sampel ...................................... 26
6. Validitas Data ............................................................. 27
7. Teknis Analisis Data .................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Distribusi Pegawai Masing-Masing Bagian/Subbag/UPTD ... 43
Tabel 2 Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/Kepangkatan ........... 44
Tabel 3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................. 45
Tabel 4 Jumlah Tenaga Harian Lepas (THL) ...................................... 46
Tabel 5 Jumlah Pegawai Kontrak ........................................................ 47
Tabel 6 Kawasan Macet di Surakarta .................................................. 54
Tabel 7 Rekap Rambu Tahun 2008 …………………………………. 57
Tabel 8 Pemasangan CCTV ………………………………………… 60
Tabel 9 Tujuan dan Sasaran Dinas Perhubungan Kota Surakarta ....... 66
x
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan l Kerangka Berpikir .................................................................. 22
Bagan 2 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Surakarta …… 36
Bagan 3 Mekanisme Pertanggungjawaban Dinas Perhubungan ……... 83
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
ABSTRAK
xiii
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
organisasi publik. Tata pemerintahan yang baik pada sektor publik belum
tentu menjamin kinerja pemerintah juga akan baik pada suatu negara. Hal
barang atau jasa, agar lebih profesional dan berkualitas kepada setiap anggota
wujud dari good governance (tata pemerintahan yang baik), terutama dalam
pelayanan publik.
kinerja dari organisasi publik dapat dilihat dari kinerja organisasi tersebut
xv
kekurangan, dapat diperbaiki dan dapat memberikan dorongan atau
Bagus atau tidaknya suatu kinerja dari organisasi publik dapat diketahui
dengan melakukan suatu pengukuran. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang
organisasi, budaya yang ada dalam organisasi, sarana dan prasarana, penilaian
kinerja dan umpan balik. Pengukuran atau kinerja pada suatu organisasi yang
memiliki output dalam bentuk barang, dapat dilihat dari kuantitasnya yaitu
jumlah barang yang dihasilkan atau seberapa lama barang tersebut dapat
jasa dapat dilihat dari kepuasan pelanggan atau kualitas pelayanan yang
tersebut.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
yang diberikan kepadanya (A.P Mangkunegara, 2001 : 67). Selain itu, kinerja
juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai
xvi
peranan yang sangat penting dan strategis dalam ikut mendorong dan
ekonomi daerah, dan salah satu potensi pendapatan daerah. Salah satu bidang
dan industri. Dengan adanya perkembangan kota yang cukup pesat, maka juga
yang memiliki tugas mengatur lalu lintas agar arus lalu lintas dapat berjalan
dengan lancar.
Kemacetan ini terjadi dari pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB
xvii
pukul 12.00 – 21.00 WIB. Selain itu, kemacetan juga terjadi di Simpang
Nonongan dan Jalan Slamet Riyadi, daerah Ngemplak dan dibeberapa daerah
dapat dipahami jika sering terjadi kemacetan lalu lintas. Hal ini dikarenakan
Kota Surakarta.
belum tentu dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang ada. Hal ini
dikarenakan ruas jalan badan jalan sudah tidak dapat menampung dengan
hari raya Idul Fitri dengan mendirikan Rest Area. Pelayanan, pengendalian
dan pengaturan lalu lintas pada Natal, Tahun Baru serta event-event Budaya
lalu lintas serta evakuasi korban banjir serta kegiatan lain pasca banjir. Dinas
xviii
titik dengan memberikan bantuan setiap kawasan berupa rambu permanen
dari kelancaran arus lalu lintas yang ada di wilayah kerjanya. Saat ini, Kota
Hal ini sesuai dengan salah satu sasaran dari Dinas Perhubungan, yaitu
telah memperoleh piala WTN (Wahana Tata Nugraha) sebanyak 5 kali secara
berturut-turut (tahun 2002-2006) kategori kota besar dalam lomba tertib lalu
menggunakan beberapa titik sensor jarak jauh yang disebut Automatic Traffic
Gladag dan sepanjang jalan Slamet Riyadi. Hal tersebut merupakan prestasi
kerja yang baik dari Dinas Perhubungan karena telah berhasil menciptakan
memiliki visi dan misi yaitu pelayanan kepada masyarakat umum. Dinas
xix
sistem lalu lintas di Surakarta sehingga dituntut untuk mempersiapkan diri dan
organisasi swasta. Oleh karena itu, untuk memberikan pelayanan yang sesuai
pengembangan kinerja sehingga kinerja organisasi dapat optimal. Hal ini perlu
Berdasarkan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan visi, misi, dan
akuntabilitas dalam menilai kinerja. Salah satu yang dapat dijadikan indikator
dalam menilai kinerja dari suatu organisasi publik adalah hasil (outcomes).
Hal ini dikarenakan Dinas Perhubungan Kota Surakarta merupakan salah satu
bidang lalu lintas angkutan jalan, angkutan rel, angkutan sungai, dan
bidang lalu lintas. Adapun salah satu misi tersebut adalah menyelenggarakan
xx
Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang optimal dalam
secara berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas daya jangkau
tidak cukup hanya melihat dari segi hasilnya. Oleh karena itu, penelitian ini
kinerja Dinas Perhubungan Bidang Lalu Lintas Kota Surakarta seiring dengan
maksimal.
xxi
B. Perumusan Masalah
Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
xxii
b. Penulis dapat menyalurkan ilmu yang telah diperoleh dari perguruan
1. Tinjauan Pustaka
a. Kinerja
Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu
xxiii
dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut (Harbani Pasolong,
2007 : 175).
baik dan memiliki prestasi atau hasil kerja yang baik tentu baik pula
adalah :
adalah:
xxiv
melalui usaha-usaha yang sistemik dan meningkatkan
kemampuan organisasi secara terus menerus untuk mencapai
kebutuhannya secara efektif”.
xxv
Berdasarkan pada tingkat kepentingannya, maka penilaian
Penilaian prestasi kerja diharapkan akan dapat diperoleh informasi mengenai mengapa
seseorang pegawai memiliki perbedaan dalam hal kemampuan walaupun memiliki
fasilitas kerja dan gaji yang sama.
3) Menetapkan kebijakan strategis.
Hasil akhir dari penilaian prestasi kerja adalah membantu manajemen untuk merumuskan
kebijakan-kebijakan dalam rangka peningkatan kinerja karyawan secara khusus dan
organisasi pada umumnya.
Apabila penilaian kinerja dapat dilakukan secara baik dan objektif, maka akan dapat
diperoleh manfaat-manfaat yang dapat dirasakan. Adapun manfaat dari penilaian kinerja
adalah (Sri Budi Cantika Yuli, 2005: 91):
prestasi kerja pegawai di waktu yang lalu dan prediksi prestasi kerja di
xxvi
3) Process improvement adalah desain ulang berkelanjutan untuk
menyempurnakan proses pelayanan kepada masyarakat, konsep
PDCA (Plan - Do Practice - Do Work - Chek - Action) dapat
diterapkan dalam perbaikan proses pelayanan masyarakat
berkelanjutan ini;
4) Assessment, measurement and feedback adalah penilaian dan
pengukuran kinerja yang telah dicapai oleh pegawai atas pelayanan
yang telah diberikan kepada masyarakat. Penilaian ini menjadi
dasar informasi balik kepada pegawai tentang proses pelayanan apa
yang perlu diperbaiki, kapan harus diperbaiki dan dimana harus
diperbaiki (Gary Dessler, 2000 : 353-354).
b. Indikator Kinerja
xxvii
yang ditimbulkan baik positif maupun negatif pada setiap tingkatan
(impacts).
1) Produktivitas
2) Kualitas layanan
xxviii
pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi publik
3) Responsivitas
xxix
organisasi publik dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutama
4) Responsibilitas
5) Akuntabilitas
xxx
organisasi publik atau pemerintah, seperti pencapaian target.
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Suatu kegiatan itu
1) Efisiensi
xxxi
2) Efektivitas
pembangunan.
3) Keadilan
ini.
4) Daya Tanggap
xxxii
diukur dari output oriented measures throughtput, efficiency, dan
effectiveness. Jadi kinerja suatu organisasi dapat diukur dari hasil yang
tersebut.
cukup efektif atau belum sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi
2. Kerangka Pemikiran
xxxiii
kepada masyarakat guna mencapai tujuan dan misi secara optimal sebagai
melayani masyarakat.
karena dapat membantu kelancaran arus lalu lintas dan mobilitas penduduk
kereta api antara lintas utara dengan lintas selatan sehingga berakibat pada
sehingga apakah program kerja tersebut masih perlu diperbaiki lagi atau
xxxiv
Bagan 1
Kerangka Berpikir
F. Metode Penelitian
yang sangat penting dalam penelitian ilmiah, karena mutu, nilai validitas dari
xxxv
Metode penelitian menurut Sugiyono pada dasarnya merupakan cara
kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.
dengan pedoman penelitian yang berlaku untuk sebuah karya tulis. Mengingat
1. Jenis Penelitian
informasi kualitatif dengan deskripsi teliti dan penuh nuansa, data yang
dalam bentuk angka (H.B. Sutopo, 2002: 35). Berbagai tabel juga
xxxvi
disajikan, tetapi hanya bersifat deskriptif untuk mendukung uraian
Kota Surakarta.
2. Lokasi Penelitian
kinerja Dinas Perhubungan akan menjadi lebih baik lagi. Hal ini
juga menjadi sorotan, karena masih ada sarana dan prasarana yang belum
terpelihara dengan baik atau bahkan ada rambu lalu lintas yang hilang.
3. Sumber Data
beragam gambar, rekaman, dokumen dan arsip. Dalam penelitian ini tidak
xxxvii
seluruh sumber data digunakan, tetapi ditetapkan beberapa sesuai dengan
a. Informan
Kota Surakarta.
a. Wawancara
xxxviii
Surakarta; (2) Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas; (3)
Kepala Seksi Bimbingan, Keselamatan dan Ketertiban; dan (4)
Pegawai yang bertugas di bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota
Surakarta.
b. Studi Kepustakaan
secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Adapun
xxxix
kualitatif, maka dalam prosedur sampling yang terpenting adalah
fokus penelitian. Oleh karena itu, dalam memilih sampel untuk penelitian
Kota Surakarta.
6. Validitas Data
karena itu, setiap peneliti harus dapat memilih dan menentukan cara-cara
tersebut tidak hanya tergantung dari ketepatan memilih sumber data dan
xl
2002: 78) menyatakan bahwa ada empat macam teknik trianggulasi, yaitu
mengumpulkan data yang sama sehingga akan saling mengontrol dari data
biasanya disusun dalam teks yang diperluas (H.B. Sutopo, 2002: 96).
xli
data. Dalam hal ini terdapat tiga komponen analisis yaitu reduksi data,
pengumpulan data sebagai proses siklus. Dalam model ini peneliti tetap
2002: 96).
lebih jelasnya, proses analisis data dengan model interaktif ini dapat
Gambar 1
Model Analisis Interaktif
xlii
Pengumpulan data
Penarikan simpulan/
verifikasi
xliii
BAB II
Organisasi LLAJR sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda, waktu itu
waktu itu yang boleh dikatakan belum serumit sekarang ini. Pada jaman
terselenggaranya Undang-Undang Lalu Lintas Jalan Raya yang pada waktu itu
Mulai tahun 1950 bidang pekerjaan dan organisasi LLAJR dibentuk dan
Lintas Jalan dan Sungai dan sekarang bernama Direktorat Perhubungan Darat.
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, juga secara operasional di bawah
xliv
Pada era Orde Baru telah dikeluarkan Undang-Undang No. 14 Tahun
Tengah Nomor 6 Tahun 1986 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Cabang Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Daerah Tingkat
didalamnya mengganti Dinas LLAJR menjadi Dinas LLAJ yang sekarang ini
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Surakarta.
1. VISI
xlv
kemana organisasi akan diarahkan. Sehingga visi harus dapat membantu
Visi harus dirumuskan atas dasar penanaman yang akurat atas dinamika
kehidupan, citra dan peran organisasi serta kepekaan pada situasi yang
ada.
berikut:
VISI
Surakarta.
xlvi
2. MISI
pencapaian visi.
Adapun misi dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Surakarta
adalah
dan jasa.
agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berOutcome baik sesuai Visi
xlvii
Tugas dan Fungsi
2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
9. Penyelenggaraan sosialisasi;
xlviii
Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Surakarta
dibantu Kepala Sub Bagian untuk jelasnya dapat dilihat dalam bagan di bawah
ini:
Bagan 2
Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Surakarta
Kepala
Kelompok Sekretariat
Jabatan
Fungsional
UPTD
Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota Surakarta
xlix
Adapun perincian tugas dari masing-masing unit organisasi Dinas
membawahkan :
a. Sekretariat;
c. Bidang Angkutan;
pelaporan.
l
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
li
administrasi dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian,
pemeliharaan rambu, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas serta
lii
b. Seksi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban mempunyai tugas
masyarakat di bidang lalu lintas jalan, sungai dan rel serta pemberian
mempunyai fungsi:
liii
angkutan orang, ijin trayek, ijin operasi dan ijin insidentil serta
penyelenggaraannya.
mempunyai fungsi :
liv
Bidang Teknis Sarana dan Prasarana dibagi menjadi 2 seksi yang masing-
pengawasan bengkel.
UPTD.
keahliannya.
lv
Keadaan Pegawai
(Kabag) dan Kepala Sub Bagian (Kasubbag), dan Kepala Seksi (Kasi),
Kepala UPTD, serta staf. Berikut ini adalah gambaran distribusi pegawai
masing-masing Bagian/Subbag/UPTD.
Tabel 1
Distribusi Pegawai Masing-Masing Bagian/Subbag/UPTD
No Jabatan Kepala Kasubbag/ Staf Jumlah
Kasi PNS CPNS PNS+CPNS
1 Kepala Dinas 1 - - - 1
2 Sekretariat 1 3 7 - 11
3 Bidang Lalu Lintas 1 2 19 - 22
4 Bidang Angkutan 1 2 25 - 28
5 Bidang Teknis Sarana 1 2 14 - 17
dan Prasarana
UPTD 2 2 125 - 129
Jumlah 7 11 190 - 208
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota Surakarta
lvi
Berdasarkan tabel di atas jumlah pejawabat struktural Dinas
Tabel 2
Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/Kepangkatan
No Golongan/Ruang Pria Wanita Jumlah
1 Gol. IV b 1 1 2
2 Gol. IV a 2 - 2
3 Gol. III d 6 1 7
4 Gol. III c 8 1 9
5 Gol. III b 55 11 66
6 Gol. III a 19 - 19
7 Gol. II d 4 - 4
8 Gol. II c 2 - 2
9 Gol. II b 5 - 5
10 Gol. II a 67 1 68
11 Gol. I d 1 - 1
12 Gol. I c 14 - 14
13 Gol.Ia 9 - 9
Jumlah 193 15 208
lvii
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota
Suarakarta
rendah yakni SD sampai dengan tingkat pendidikan paling tinggi yakni S2.
Tabel 3
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Pria Wanita Jumlah
1 S2 8 1 9
2 S1 36 6 42
3 D4 5 - 5
4 Sarjana Muda 2 1 3
5 D3 1 - 1
6 D2 1 - 1
7 SLTA 103 8 111
8 SLTP 17 - 17
9 SD 11 1 12
Jumlah 184 17 201
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota
Surakarta
lviii
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pendidikan rata-rata
pegawai Dinas Perhubungan Kota Surakarta adalah SLTA dan S1, dengan
orang.
Harian Lepas (THL) yang tersebar di Subbag dan UPTD. Tabel berikut ini
Tabel 4
Jumlah Tenaga Harian Lepas (THL)
No SK SK SK Kadin Jumlah
Subbag Walikota
1 Subbag Lalu Lintas 3 1 4
2 Subbag Teknik Sarana 3 4 7
3 Subbag Angkutan 21 10 31
4 UPTD Terminal 50 30 80
5 UPTD Perparkiran 7 1 8
Jumlah 84 46 130
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota Surakarta
lix
Jumlah Pegawai Kontrak
sebagai PNS dan THL yakni sebagai pegawai kontrak. Tabel berikut
Tabel 5
Jumlah Pegawai Kontrak
No Subbag Kontrak
1 Subbag Lalu Lintas 13
2 Subbag Teknik Sarana -
3 Subbag Angkutan 16
4 UPTD Terminal 6
5 UPTD Perparkiran 62
Jumlah 97
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota
Surakarta
97 orang. Hanya Subbag Teknik Sarana dan Prasarana yang tidak memiliki
pegawai kontrak.
Umum
lx
Seluruh pegawai Dinas Perhubungan Kota Surakarta, kecuali bagian
kerja mulai pukul 07.15 sampai dengan 15.30 serta hari Sabtu Minggu
libur.
libur 1 hari.
Petugas CC room
lxi
Mulai pukul 22.00 lampu traffic lights dihidupkan kuning sebagai
Petugas TPR per pos terdiri dari 4 orang pegawai dan bekerja mulai
pukul 06.00 – 17.00 WIB. Petugas TPR memiliki 6 hari kerja dan libur
lxii
BAB III
organisasi. Dalam hal ini akan disajikan mengenai hasil penelitian tentang
akuntabilitas, yang juga akan dijelaskan pula mengenai faktor pendukung dan
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui
lxiii
berkenaan dengan pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan
berikut:
adalah kegiatan yang dilakukan selama satu tahun, yaitu dimulai pada bulan
lxiv
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Bapak Didik Setyanto, selaku
suatu organisasi, dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan Kota Surakarta
apakah kinerjanya baik atau buruk. Akuntabilitas organisasi dapat diukur dari
anggaran, dan peningkatan sumber daya manusia. Apabila tujuan yang telah
1. Efektivitas organisasi
dilihat dari arus lalu lintas di jalan-jalan di di Kota Surakarta. Saat ini,
lxv
padat, yang tentunya juga mempengaruhi kepadatan arus lalu lintas
menjadi terganggu.
lalu lintas angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib,
Surakarta. Hal ini dapat terlihat dari semakin padatnya lalu lintas di
lxvi
mengalami kemacetan dan kawasan yang macet tersebut merupakan
Tabel 6
Kawasan Macet di Surakarta
No. Kawasan Macet Jam Sibuk
1. Kawasan Pasar Klewer 10.00 – 17.00 WIB
lxvii
Selain pada kawasan tersebut di atas, terdapat beberapa lokasi di
sekitar jam 06.00 hingga menjelang jam 07.00 WIB, sehingga sering
terjadi kemacetan.
Daerah lain yang juga terjadi kepadatan lalu lintas adalah daerah
lxviii
Pengendalian lalu lintas merupakan cara yang praktis dan mudah
pemeliharaan.
tindakan, yaitu:
lxix
Area Traffic Control System). Hal ini dimaksudkan untuk mengatur
Tabel 7
No Jalan Rambu
Perintah Larangan Perintah Petunjuk
1 Jl. Slamet Riyadi 25 40 31 35
2 Jl. Sudirman 0 5 2 2
3 Jl. Urip Sumoharjo 6 12 10 8
4 Jl. Kol. Sutarto 2 4 15 4
5 Jl. Ir Sutami 5 6 4 4
6 Jl. Kenanga 0 0 0 0
7 Jl. Melati 0 0 0 0
8 Jl. A Yani 20 32 32 12
9 Jl. Terntara Pelajar 6 4 4 2
10 Jl Ki Hajar Dewantara 4 4 2 0
11 Jl. Gatot Subroto 1 3 0 3
12 Jl. Jamsaren 0 1 0 1
13 Jl. Veteran Barat 0 0 0 0
14 Jl. Haryo Panular 0 0 0 0
15 Jl. Setyaki 0 1 0 1
16 Jl. Adi Sucipto 14 20 8 7
17 Jl. Suprapto 5 3 3 0
18 Jl. Adi Sumarmo (1) 0 0 0 0
19 Jl. Ki Mangun Sarkaoro 2 3 1 1
20 Jl. Sumpah Pemuda 8 2 2 4
21 Jl. Mayor Ahmadi 0 1 0 2
22 Jl. Ring Road 4 3 3 2
23 Jl .Kutai Raya 0 0 0 0
24 Jl Tulang Bawang 0 0 0 0
lxx
25 Jl. Ir Juanda 14 11 2 6
26 Jl. Kapt Mulyadi 18 10 0 5
27 Jl. Mayor Kusmanto 0 3 0 1
28 Jl Kahar Muzakir (1) 0 2 0 1
29 Jl Brigjen Sudiarto 14 7 2 3
30 Jl. Wahid Hasyim 2 1 1 0
31 Jl. Yos Sudarso (1) 12 7 8 1
32 Jl. Dewi Sartika 0 0 1 0
33 Jl. Veteran 14 12 - 4
34 Jl. Bayangkara 11 5 2 2
35 Jl. Dr Rajiman (1) 1 4 3 0
36 Jl Joko Tingkir 0 2 0 0
37 Jl Kol Sugiyono 1 5 2 4
38 Jl Monginsidi 2 5 2 4
39 Jl. Gajahmada 2 3 4 2
40 Jl. Honggowongso 3 10 2 3
41 Jl Muh Yamin 1 1 1 0
42 Jl Yos Sudarso (2) 0 14 8 0
43 Jl. Pakubuwono 0 4 0 0
44 Jl. Aln-Alun Utara 0 9 1 4
45 Jl. Kyai Gede 0 1 0 2
46 Jl. Supit Urang 0 9 2 2
47 Jl Rajiman (2) 0 16 5 4
48 Jl Kebangkitan Nasional 3 0 3 0
49 Jl. Musum 2 2 0 0
50 Jl Samanhudi 0 1 0 0
51 Jl Agus Salim 0 8 0 1
52 Jl Perintis Kemerdekaan 0 1 0 1
53 Jl Hasanudin 1 3 0 0
54 Jl. Hasyim Ashari 0 4 0 0
55 Jl. Utara Masjid Agung 0 5 1 0
56 Jl. Samping BCA Gladak 0 0 0 0
57 Jl. Dr Wahidin 2 2 0 2
58 Jl Dr Moewardi 2 7 0 2
59 Jl. Menteri Supeno 0 4 0 1
60 Jl. MH Tamrin 0 1 0 0
61 Jl. KS Tubun 0 0 0 7
62 Jl Krakatau 0 0 0 0
63 Jl. Sam Ratulangi 0 0 0 0
64 Jl. MT Haryono 3 8 0 5
65 Jl Setya Budi 1 3 0 1
66 Jl Tagore 0 3 0 1
67 Jl Kapten Tendean 0 8 0 3
68 Jl Singosari 1 0 0 1
69 Jl Popda 1 0 0 0
70 Jl Hasanudin 0 5 1 2
71 Jl Depok 0 1 1 0
72 Jl RM Said 3 7 0 5
lxxi
73 Jl Ciptomangunkusumo 2 5 2 1
74 Jl Dr Sutomo 0 1 1 1
75 Jl Kalitan 0 2 0 1
76 Jl Yosodipuro 6 12 4 6
77 Jl Imam Bonjol 0 2 0 1
78 Jl Ronggowarsito 0 5 1 5
79 Jl Wora Wari 0 1 0 1
80 Jl Dr Supomo 0 1 0 0
81 Jl Kartini 0 2 0 1
82 Jl Diponegoro 0 2 0 0
83 Jl Teuku Umar 0 3 0 1
84 Jl Ahmad Dahlan 0 3 0 0
85 Jl Sutan Syahrir 0 8 1 7
86 Jl Saharjo 0 6 4 0
87 Jl Arifin (1) 1 8 6 4
88 Jl Sugiyopranoto 0 3 0 3
89 Jl Kusumoyudan 0 5 3 2
90 Jl Lumban Tobing 0 2 0 0
91 Jl Suryopranoto 0 2 1 1
92 Jl Arifin (2) 0 0 0 0
93 Jl Abdul Muis 0 0 0 0
94 Jl Kawasan Monumen Banjarsari 0 5 0 0
95 Jl S Parman (1) 8 15 3 4
96 Jl Abdul Rahman 0 2 0 1
97 Jl R Saleh 0 4 3 0
98 Jl S Parman (2) 0 0 0 0
99 Jl Panjaitan 2 6 5 2
100 Jl Letjen Sutoyo 0 3 3 4
102 Jl Jaya Wijaya (1) 0 2 1 0
103 Jl Tangkuban Perahu 0 0 0 1
104 Jl Brigjen Katamso 1 2 3 1
105 Jl RE Martadinata 0 6 0 1
106 Jl Gotong royong 0 2 0 0
107 Jl Cikroaminoto 2 7 0 2
108 Jl Suryo 2 5 0 2
109 Jl Prof. Yohanes 0 1 0 0
110 Jl Cut Nyak Dien 0 1 0 0
111 Jl Mayor Sunaryo 0 1 0 0
112 Jl Demangan 0 2 0 0
113 Jl Sambas 1 2 0 0
114 Jl Untung Suropati 0 4 0 0
115 Jl Sampangan 0 1 0 0
116 Jl Kyai Mojo 3 6 1 2
117 Jl Kahar Muzakir (2) 0 0 0 2
118 Jl Serang 2 4 0 0
119 Jl Kapten Patimura 0 1 0 0
120 Jl Pangeran Wijil 0 1 0 0
121 Jl Kalilarangan (Selatan Rajiman- 0 2 0 0
lxxii
Coyudan)
122 Jl Gajah Suranto 0 2 0 0
123 Jl Reksosinten 0 1 0 0
124 Jl AM Sangaji 0 1 0 0
125 Jl Gajahan 0 0 0 0
126 Jl Yudistira 0 1 0 0
127 Jl Sadewo 0 1 0 0
128 Jl Joko Tingkir 0 2 0 0
129 Jl Transito 1 1 1 0
130 Jl Prof Dr Soeharso 9 4 0 1
131 Jl Basuki Rahmad 0 2 0 0
132 Jl Kahuripan Utama 0 0 0 0
133 Jl Adi Sumarmo (2) 0 1 0 0
134 Jl Mr. Sartono 6 6 0 0
135 Jl Walanda Maramis 0 0 0 0
136 Jl Kerinci 0 0 0 0
137 Jl Samping / Belakang Bonoloyo 0 0 0 0
138 Jl Jayawijaya (2) 0 1 0 0
139 Jl Sumpah Pemuda Nayu 0 0 0 0
(Utara SMP 18)
140 Jl Dukuhan Ayu (Selatan SMP 1) 0 0 0
262 5400 211 226
1239
Sumber : Bagian Lalu Lintas Dishub Surakarta
terdiri dari 7 (tujuh) buah CCTV Doom (3600) dan CCTV Fixed
bawah ini.
Tabel 8
Pemasangan CCTV
lxxiii
1 1 Kleco (dari arah Barat Jl. Slamet Riyadi Fixed
lxxiv
kemacetan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi dan memantau
2) Larangan parkir
arus lalu lintas menuju suatu kawasan tertentu. Hal tersebut sesuai
lxxv
3) Andalalin (Analisis Dampak Lalu Lintas)
juga karena adanya peningkatan volume lalu lintas dan pejalan kaki
serta kebutuhan akan ruang parkir. Oleh karena itu, untuk dapat
menyatakan bahwa :
lxxvi
mengindahkan Andalalin sebagaimana yang disaran oleh pihak
Jalan Slamet Riyadi pada jam-jam sibuk (pagi, siang, dan sore
hari), karena taxi parkir di ruang manfaat jalan. Selain itu juga
lintas ini, selain memasang lampu rambu lalu lintas juga memasang
tanda rambu-rambu lalu lintas. Pemasangan tanda rambu lalu lintas ini
standar.
lxxvii
Sebagaimana pendapat dari Bapak Sri Baskoro selaku Kabid
sebagai berikut:
lintas”.
lxxviii
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dinas
dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang
tantangan dan perkembangan yang semakin sulit dan kompleks ialah harus
pernyataan Visi dan Misi. Hal ini dimaksudkan agar semakin jelas arah dan
Surakarta.
lxxix
”Ya, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi kita
berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh organisasi. Visi dan
misi ini dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menjalankan program-
program organisasi sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi dapat
tercapai
dalam menjalankan kegiatan organisasi berdasarkan pada visi dan misi yang
dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta berdasarkan pada visi dan
misi organisasi. Adapun Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Surakarta
Visi : Terwujudnya Lalu Lintas Angkutan Jalan yang Selamat, aman, cepat,
Misi :
dan jasa.
lxxx
3. Menyelenggarakan manajemen dan rekayasa Lalu Lintas serta
Tabel 9
Tujuan dan Sasaran Dinas Perhubungan Kota Surakarta
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
TUJUAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
1. Lancarnya lalu 1. Terwujudnya 1. Tercapainya 1. Mengembangkan a. Program
lintas sistem managemen kelancaran Lalu sistem Peningkatan
2. Tersedianya alat transportasi Lalu Lintas transportasi Pelayanan
angkutan sesuai Lintas yang baik 2. Terpenuhinya perkotaan Sarana dan
kebutuhan 2. Adanya alat kebutuhan alat 2. Meningkatkan Prasarana
pemerataan transportasi yang angkut kualitas Aparatur
distribusi orang, efektif dan efisien 3. Meningkatnya pelayanan b. Program
barang dan jasa. 3. Tercapainya sarana keakurasian transportasi Pembangunan
3. Meningkatnya angkutan jalan hasil uji 3. Pengembangan Prasarana dan
kesadaran wajib yang memenuhi 4. Menurunnya sumber daya Fasilitas
uji untuk persayaratan teknis jumlah manusia dan Perhubungan
melaksanakan laik jalan pelanggaran lalu teknologi c. Program
uji kendaraan 4. Meningkatnya lintas Rehabilitasi &
4. Terwujudnya ketaatan pengguna Pemeliharaan
kawasan tertib jalan terhadap Prasarana &
lalu lintas peraturan Fasilitas LLAJ
perundang- d. Program
undangan peningkatan
pelayanan
angkutan
e. Program
pengendalian
pengamanan
lalu lintas.
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surakarta
lxxxi
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa berdasarkan visi dan
menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Dalam
dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen
lxxxii
ini dapat berupa dana, SDM, informasi, kebijaksanaan/Peraturan Perundang-
dicapai dan suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan non fisik.
a) Pengadaan 2 (dua) unit motor dinas, 1 (satu) unit dump truck. Adapun
Masukan (input) hal ini karena adanya jumlah dana. Sedangkan untuk
lxxxiii
Keluaran (output) adalah tersedianya mobil dinas operasional. Dengan
Raya
pengawalan lalu lintas. Adapun indikator Masukan (input) hal ini karena
lxxxiv
pengendalian, penertiban dan kelancaran serta pengawasan lalu lintas)
jalan dapat lebih tertib dan merasa lebih nyaman dan aman, dan Dampak
institusi
mempunyai Manfaat (benefit) yaitu manajemen lalu lintas lebih tertata dan
lxxxv
terpeliharanya/tersedianya sarana lalu lintas berupa APILL (Alat Pemberi
(output) adalah (lomba tertib lalu lintas angkutan) ketertiban yang lebih
terkendali baik dari segi pengguna jalan dan administrasi. Dengan adanya
ketertiban lalu lintas lebih baik dan terkendali, dan Dampak (impact) yaitu
Traffic Control System). Adapun indikator Masukan (input) hal ini karena
lxxxvi
APILL ATCS. Dengan adanya Masukan (input) dan Keluaran (output),
pengguna jalan, dan Dampak (impact) yaitu pengguna jalan lebih tertib
lxxxvii
pengguna jalan dalam berlalu lintas, dan Dampak (impact) yaitu
(satu) unit dump truck dan Hasil (outcome) adalah adanya realisasi
lxxxviii
terealisasinya peningkatan keterampilan pegawai secara teknis sebanyak
100 orang.
Raya
sarana lalu lintas dan alat komunikasi. Adapun Hasil (outcome) adalah
alat komunikasi.
lxxxix
Lomba tertib lalu lintas angkutan kota. Indikator Masukan (input) adalah
angkutan kota.
jalan seluas 4670 m2. Sedangkan Hasil (outcome) adalah marka jalan yang
2. Akuntabilitas organisasi
xc
Tujuan pemerintah, dalam hal ini pemerintah kota Surakarta adalah
tersebut tidak dapat diukur dengan rasio-rasio yang biasa didapatkan dari
daya yang digunakan. Hal ini disebabkan karena dalam kinerja pemerintah
xci
1.1 Program Peningkatan Sarana&Prasarana Aparatur Rp 792.763.000
Lalulintas Rp 4.832.102.500
JUMLAH Rp 7.956.625.842
2.1 Pendapatan
2.5 Belanja
(Rp 718.868.048)
Tahun 2007
xcii
Rp 6.755.107.690 terdapat kenaikan sebesar 2.70% atau
Rp 177.662.660.
7.504.800.000.
dapat diketahui bahwa program kerja yang dilakukan telah sesuai dengan
target yang ditetapkan. Hal ini berarti bahwa berdasarkan program kerja yang
telah ditetapkan dapat diketahui hasil kerja dari Dinas Perhubungan Kota
sebagai berikut:
Pemerintah). Hal ini kita lakukan untuk mengetahui program kerja yang
xciii
2008. Dengan adanya hasil kerja tersebut kemudian dapat dilakukan
Hal diatas sesuai dengan pendapat dari Bapak Didik Setyanto, selaku
berikut:
ini berdasarkan pada visi, misi dan tujuan dinas. Berdasarkan pada ketiga
hal tersebut kemudian jabarkan dalam bentuk sasaran yang ingin dicapai
pada visi, misi, dan tujuan dinas. Penilaian kinerja organisasi dilakukan untuk
mengetahui hasil dari program kerja yang telah ditetapkan, apakah program
kerja yang ditetapkan tersebut berhasil atau tidak dalam pelaksanaannya. Oleh
xciv
Setiap organisasi dalam menjalankan program kerjanya tidak selalu
berhasil. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi kinerja organisasi untuk
mengetahui apakah program kerja yang sudah ada akan terus dilanjutkan atau
diganti dengan program kerja yang lain. Untuk itu, dapat dikatakan
berikut:
dilakukan untuk mengetahui program kerja yang telah dilakukan apakah akan
xcv
dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan
kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan
ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan
Accountability acts as a quality control device for the public service and so
the public as citizens and consumers in the public realm can expect to receive
xcvi
birokrasi, terutama sebagai sumber utama pelaksanaan pemerintah.
lalu lintas angkutan jalan, angkutan rel, angkutan sungai, dan penyeberangan
rekayasa lalu lintas serta bimbingan keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
Agar dapat bermanfaat bagi para pemakai baik pihak internal maupun
dan kesadaran bahwa laporan akan dapat bermanfaat bagi tumbuh dan
xcvii
berkembangnya praktik-praktik akuntabilitas kinerja di lingkungan instansi
juga menjadi bahan evaluasi untuk menilai kinerja instansi pemerintah, maka
LAKIP harus dibuat secara tertulis dan disampaikan secara periodik. LAKIP
anggaran berakhir.
yang dibuat oleh Dinas Perhubungan sebagai satuan kerja atau unit kerja
xcviii
pertanggungjawaban kegiatan Dinas Perhubungan Kota Surakarta dapat dilihat
Bagan 3
Mekanisme Pertanggungjawaban Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan Kota Surakarta merupakan hasil kinerja Dinas selama satu
tahun, yaitu pada tahun 2008. Dengan adanya hasil tersebut maka dapat
dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan yang telah
xcix
demikian, dapat dikatakan secara umum walau sudah banyak peningkatan
tersebut. Hambatan atau kendala merupakan hal biasa yang ditemui dalam
setiap melakukan sesuatu termasuk dalam hal ini adalah hambatan kinerja
Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Bapak Ongko Prasetyo sebagai
berikut:
kendala yang kita temui. Hambatan yang biasanya terjadi ya, sumber
daya manusia termasuk salah satu. Kita harus mengakui itu, karena
c
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas juga menjadi
yang dilakukan oleh Dinas belum berhasil. Selain itu, juga seringnya
rambu-rambu lalu lintas yang sudah dipasang hilang. Hal ini juga
dihadapi oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta adalah masalah sumber daya
berlalu lintas, dan sering hilangnya sarana dan prasarana lalu lintas, dalam hal
tersebut. Termasuk dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan Kota Surakarta
ci
Sebagaimana pernyataan dari Bapak Ongko Prasetyo, selaku Kepala
sarana dan prasarana yang sudah ada saat ini. Usaha-usaha yang kita
lakukan ini merupakan usaha yang sering dilakukan oleh Dinas untuk
cii
Kota Surakarta adalah suatu Kota yang juga mempunyai permasalahan
khususnya bidang lalu lintas dan angkutan jalan, maka Pemerintah Kota
wilayah Surakarta yang memadai, efisien, cepat, aman, dan nyaman serta
terjangkau oleh daya beli masyarakat sehingga akan memberikan manfaat bagi
semua pihak.
Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang optimal dalam
berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas daya jangkau dan
efektif. Namun demikian, tetap ada faktor yang menjadi penghambat dalam
ciii
1. Sumber Daya Manusia yang belum memenuhi profesionalisme kualifikasi
diklat
suatu manifestasi positif antar berbagai unit atau bidang yang ada dalam
penyelia.
civ
2. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas
tersebut sering hilang karena diambil atau memang sengaja dicopot oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini juga bisa disebabkan
4. Keterbatasan anggaran
cv
pengembangan program atau kegiatan maupun melengkapi sarana dan
dapat meningkat.
Untuk dapat mencapai kinerja yang lebih efektif dan lebih produktif,
Hal ini dikarenakan dengan ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh
efektif dan produktif. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja Dinas
cvi
melalui pendidikan ataupun seminar; dan (c) Mengadakan kerjasama
kelalulintasan.
Terminal; (j) Diklat APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas); (k) Diklat
Kalibrasi Alat Uji PKB; (l) Diklat Angkutan Umum; (m) Diklat
ini dilaksanakan 2 kali dalam sebulan. Dimana PPKP ini berguna untuk
cvii
meningkatkan kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Selain itu juga untuk menjalin keakraban antara pegawai satu
transportasi. Oleh karena itu, dalam penetapan suatu aturan tidak tertutup
berikut:
Negeri Surakarta.
cviii
c) Penegakan hukum penggunaan helm keselamatan dan kampanye yang
Kota.
pelayanan yang terjadi pada setiap ruas jalan, persimpangan dan jaringan
jalan. Hal ini dilakukan untuk mengatur ketertiban lalu lintas supaya tidak
serta membutuhkan biaya yang relatif lebih murah. Dalam hal-hal tertentu
cix
adalah pemasangan lampu lalu lintas, larangan parkir maupun
kemacetan dan ketertiban dalam berlalu lintas. Sarana dan prasarana lalu
lintas yang sudah ada sekarang ini benar-benar dijaga dan dipelihara
dengan baik. Hal ini dikarenakan rambu yang dipasang sering hilang.
ada saat ini. Optimalisasi terhadap sarana dan prasarana lalu lintas
lalu lintas sehingga terhadap peralatan yang sudah ada saat ini digunakan
sudah ada. Optimalisasi sarana dan prasarana ini tidak lepas dari
keterbatasan anggaran yang ada sehingga sarana dan prasarana yang sudah
cx
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
jam tertentu. Oleh karena itu, untuk mempelancar arus lalu lintas Dinas
cxi
analisis dampak lingkungan (andalalin) perlu dilakukan mengingat
rambu lalu lintas dan memasang tanda rambu-rambu lalu lintas. Selain
itu, penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas juga dikarenakan saat ini
b. Akuntabilitas organisasi
cxii
berdasarkan alokasi dana yang diberikan oleh pemerintah Kota
Surakarta
sudah cukup baik. Namun demikian, tetap ada faktor yang menjadi
cxiii
b. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Meskipun
lintas yang hilang karena diambil atau memang sengaja dicopot oleh
cxiv
untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia baik melalui pendidikan
Negeri Surakarta.
kemacetan yang biasa terjadi pada jam-jam sibuk. Selain itu, Dinas
cxv
lintas sehingga terhadap peralatan yang sudah ada saat ini digunakan
B. Saran
berikut:
pengawasan terhadap sarana dan prasarana lalu lintas sehingga sarana dan
prasarana yang sudah ada dapat terpelihara dengan baik dan terhadap
rambu-rambu lalu lintas yang sudah terpasang tidak akan sering hilang.
kepolisian sehingga ada kerjasama yang baik dengan instansi lain dalam
cxvi
DAFTAR PUSTAKA
Chaizi Nasucha, 2004, Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktek, Jakarta,
Grasindo.
Sri Budi Cantika Yuli, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Malang, UMM
Press.
cxvii
Suyadi Prawirosentono, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia: Kebijakan
Kinerja Karyawan. 1999. Yogyakarta : BPFE.
cxviii