Anda di halaman 1dari 3

Inilah Biaya Yang Dipatok Fakultas

Kedokteran Swasta di Jatim


Rabu, 4 Juni 2014 10:09 WIB

surya/adrianus adi
Ratusan mahasiswa kedokteran menggelar aksi depan Balai Kota Malang, Sabtu
(31/05/2014). Mereka menuntut penyediaan ruang bebas asap rokok di tempat umum, seperti
taman, terminal dan stasiun.

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - “Soal kualitas, kami tidak kalah dengan PTN. Kami


rekrut dosen-dosen terbaik dan sediakan fasilitas pendidikan yang memadahi,” tegas Chasan
Azari, Kepala Bagian Kemahasiswaan Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya, Senin
(2/6/2014).

Di UHT, biaya pendidikan dokter terdiri dari sumbangan pembangunan (uang pangkal) dan
biaya pendididkan (per semester).

Besaran uang gedung paling murah Rp 225 juta untuk pendaftar gelombang pertama.

Masa pendaftaran ini sudah ditutup 19 Maret lalu. Pendafataran gelombang kedua dengan
besaran sumbangan pendidikan Rp 250 juta juga ditutup hari ini, 4 Juni.

Selanjutnya pendaftaran gelombang ketiga akan dibuka hingga 6 Agustus, dengan uang
sumbangan Rp 275 juta.

“Tahun ini lebih murah. Tahun lalu, ada yang memberikan sumbangan Rp 400 juta - Rp 500
juta. Tetapi, rektor menolak karena kepentingan kampus ini bukan bisnis semata,” ujar Harry.

Untuk biaya pendidikan per-semester, UHT memberlakukan angka seragam, Rp 27,7


juta/tahun.

Dari biaya pendidikan yang mencapai Rp 27,7 juta, rinciannya sebanyak Rp 18 juta
merupakan SPP per tahun, Rp 7 juta untuk praktikum per tahun, Rp 1 juta untuk
kemahasiswaan yang hanya dibayar sekali, Rp 1,5 juta untuk biaya UAS per tahun, serta Rp
200.000 untuk biaya HER per tahun.

Untuk Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), biayanya lebih murah.

Di FKG, sumbangan pendidikan (uang pangkal) ditetapkan Rp 125 juta untuk gelombang
pertama.

Lalu gelombang kedua Rp 150 juta, dan gelombang ketiga Rp 175 juta.

SPP per tahun dipatok seragam Rp 12 juta, praktikum pertahun senilai Rp 7 juta, biaya
kemahasiswaan Rp 1 juta, biaya UAS per tahun senilai Rp 1,5 juta, dan HER per tahun Rp
200 ribu.

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menetapkan biaya peningkatan potensi


akademik (BPPA) untuk fakultas kedokteran senilai Rp 10 juta.

Lalu uang kuliah dasar (UKD) dan uang sistem kredit semester (USKS) perbulan, sebesar
masing-masing Rp 600.000 dan Rp 1,5 juta.

Sedangkan sumbangan pendidikan, besarannya bervariasi, yang diasarkan hasil wawancara


dengan calon mahasiswa.

“Tetapi yang hasil wawancara gelombang satu kemarin, ditetapkan Rp 300 juta. Sama
semuanya, rata,” kata Lud Oszias, Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa baru 2014/2015
UWKS, Selasa (3/6/2014).

Sumarjo, Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan UWKS, menambahkan, kuota


penerimaan maba yang tersedia di FK UWKS sebanyak 160 kursi.

Walau begitu, jumlah peminat sudah jauh lebih banyak meski pendaftaran masih akan
berlangsung sampai tiga gelombang, yang akan berakhir pada pertengahan Agustus ini.

Lud menambahkan biaya pendidikan di FK UWKS masih terbilang kompetitif.

Untuk uang sumbangan pendidikan Rp 300 juta misalnya, juga bisa dibayar secara
mengangsur.

Pembayaran pertama dipatok Rp 200 juta. Pembayaran kedua sebesar Rp 25 juta, sementara
sisanya bisa dibayar sebanyak enam kali.

Di Universitas Muhammadiyah Malang, berlaku biaya Dana Pengembangan Pendidikan


(DPP) sebesar Rp 130 juta pendaftar untuk gelombang pertama.

Gelombang kedua biayanya meningkat Rp 5 juta, menjadi Rp 135 juta. Sedang biaya SPP per
semester dipatok Rp 15 juta.

Lalu di Unisma, biaya yang dipatok untuk menjadi mahasiswa Pendidikan Dokter yang
paling murah sebesar Rp 125 juta. Ini untuk pendaftar gelombang pertama.

Tiap gelombang meningkat Rp 25 juta, sehingga pendaftar gelombang keempat mencapai Rp


200 juta.

Ditambah lagi biaya Pesantren sebesar Rp 18 juta dan sumbangan sukarela IOM dimulai Rp
15 juta.
Kendati uang masuk lebih mahal ketimbang UMM, Unisma menerapkan biaya SPP per
semester Rp 12 juta (ben/idl/dri)

Editor: Yoni Iskandar


Sumber: Surya

Anda mungkin juga menyukai