Anda di halaman 1dari 23

III.

METODELOGI PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Tempat Penelitian

Pengambilan data penelitian dilakukan di Laboratorium Termodinamika

Teknik Mesin Universitas Lampung dan Jln. Pulau Damar Gg. Delima 2

Sukarame. Selanjutnya, proses fabrikasi dilakukan di Laboratorium

Termodinamika, bengkel Politeknik, bengkel bubut dan las Rajawali

Kaliawi.

2. Waktu Penelitian

Perancangan, pembuatan alat, dan pengambilan data dilaksanakan pada

bulan Juni hingga Oktober 2012, dengan jadwal pelaksanaan tersusun

dalam tabel 3 berikut ini:


28

Tabel 4. Jadwal Kegiatan Penelitian

Juni Juli Agustus September Oktober


No Nama Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
a. StudiLiteratur
b.Perancangan
Pembelian Alat
2 Pembuatan
Perakitan dan
3
Instalasi
4 Eksperimen
5 Analisis data
Pembuatan
6
laporan

B. Alat dan Bahan

1. Bahan

Bahan baku yang akan digunakan untuk proses penyulingan limbah kulit

kayu manis adalah ;

a. Air yang diambil langsung dari sumber air digunakan sebagai fluida

pendingin dan pemanas. Air dingin akan mengalir dalam tangki

kondensor dan air yang dipanaskan dalam tangki suling digunakan

sebagai fluida panas untuk menguapkan bahan baku yang akan dialirkan

ke koil tube kondensor.

b. Daun,

c. Serbuk hasil penebangan pohon kayu manis dan,

d. Kikisan kulit kayu manis.


29

Di bawah ini merupakan gambar bahan baku yang akan digunakan dalam

proses penyulingan.

a. Air b. Daun

c. Serbuk d. Kikisan

Gambar 17. Bahan baku penyulingan

Semua bahan baku yang terlihat pada gambar di atas, akan dikeringkan

menggunakan sinar matahari dengan kombinasi angin untuk mengurangi

kadar air hingga 14% - 15% (Rusli,2010).

2. Alat

Adapun alat pendukung yang digunakan dalam proses penyulingan adalah

sebagai brikut:

a. Digital thermometer

Digital thermometer ini digunakan untuk mengukur suhu pada proses

penyulingan dan output proses kondensasi. Alat ini dipilih karena

paling fleksibel untuk segala keperluan.


30

Gambar 18. Thermocouple

b. Kompor gas

Kompor Gas ini digunakan untuk mentranmisikan panas dari gas untuk

menghasilkan api, kemudian api di transfer ke tangki suling.

Gambar 19. Kompor gas

c. Tabung gas

Tabung gas ini digunakan untuk menyimpan gas yang akan di transfer

ke kompor sehingga mengahasikan api.

Gambar 20. Tabung gas

d. Pipa tembaga

Pipa tembaga ini akan dibentuk spiral dengan panjang 7 meter, yang

akan digunakan untuk proses kondensasi.


31

Gambar 21. Pipa tembaga

e. Alat pemisah air-minyak sederhana (separator)

Separator adalah alat pemisah air-minyak hasil proses penyulingan.

Alat tersebut hanya menggunakan botol plastik, namun dapat berfungsi

dengan baik. Alat ini ditempatkan disaluran keluar tube kondensor

(Ruhayat,2009).

Gambar 22. Separator

f. Stopwatch

Stopwatch adalah alat pengukur waktu untuk melihat berapa lama

waktu yang diperlukan selama proses kondensasi dan mengukur

resident time yang dibutuhkan sesuai dengan variable terikat.

Gambar 23. Stopwatch


32

g. Presure gauge

Presure gauge digunakan untuk mengukur tekanan. Alat ini akan

diletakkan di atas tutup tangki suling untuk mengatur tekanan terhadap

temperatur uap yang masuk. Tipe Presure gauge seperti gambar di

bawah, dipilih karena mampu mengukur tekanan pada suhu panas.

Gambar 24. Presure guage

h. Tabung pemisah minyak, berfungsi untuk memisahkan minyak dan air

yang telah dipisahkan terlebih dahulu oleh separator.

Gambar 25. Tabung pemisah minyak


33

i. Timbangan digital

Timbangan ini digunakan untuk mengetahui berat minyak hasil proses

penyulingan.

Gambar 26. Timbangan digital

C. Metode

Dalam penelitian ini akan dirancang perangkat alat destilasi, yaitu tube

kondensor. Tube kondensor dirancang untuk mendapatkan panjang tube yang

sesuai untuk memperoleh hasil peroses kondensasi yang optimal yakni berada

dalam kisaran 25oC - 35oC. Karena, pada kondisi tersebut kondensasi

dianggap sempurna. Perangkat destilasi lainnya seperti tangki suling (tangki

pengekstrak) dan penutup tangki hanya dilakukan modifikasi ulang.

Sedangkan tangki kondensor dibuat menyesuaikan ukuran koil tube kondensor

yang telah dibentuk spiral. Untuk alat penampung dan pemisah minyak tidak

dibuat ataupun dirancang, tetapi memanfaatkan botol dan tabung yang sudah

ada dengan membeli di toko kimia yang banyak dipasaran.


34

1. Perancangan Tube Kondensor

Metode yang digunakan dalam perancangan tube kondensor adalah dengan

pendekatan heat exchanger untuk menghitung panjang dan luas

permukaan perpindahan panas guna mengkondisikan output temperatur

tube kondensor berada pada kisaran 250C - 350C. Persamaan berikut

menjelaskan langkah-langkah menentukan panjang koil tube kondensor

sesuai dengan yang diuraikan pada tinjauan pustaka dan rujukan refrensi

Incroperra, Osizik, 1996 dan Media Mesin, 2008:

Persaman (1) dan (2) untuk menentukan besarnya energi yang diperlukan

sesuai dengan hukum kesetimbangan panas dan laju perpindahan saat

proses pemanasan dan pendinginan.

qc = qh … (1)

ṁ c Cpc,f (Tc,o - Tc,i ) = ṁ h Cph,g (Th,i - Th,o ) … (2)

Persamaan (3) untuk menentukan laju perpindahan panas dengan metode

LMTD (long mean temperatur diference).

q = U x A x ∆TLMTD … (3)

Untuk menentukan beda temperatur rata-rata yaitu, menggunakan

persamaan di bawah ini:

TLMTD 
T1  T2  … (4)
T1
ln
T2

Persamaan (5) yang digunakan adalah seperti berikut, karena fluida yang

digunakan pada penelitian ini adalah air panas dan dingin. Transfer energi
35

yang diterima fluida panas dan dingin berbeda, sehingga persamaan untuk

perpindahan panas maksimum diperoleh seperti persamaan (5).

Ch <Cc ; qmax = Cc (Th,i - Tc,i ) … (5)

Cmin = Ch

Cmax = Cc

Th ,i  Th ,o 

Th ,i  Tc ,i 

.
C h C min mh C ph, g
  .
Cc C max m C
c pc, f

Persamaan (6) dan (7) untuk menentukan laju aliran perpindahan panas

dan laju aliran pendinginan.

. qh
mh  … (6)
C p ,h Th,i  Th,o 

. qc
mc  … (7)
C p ,c Tc ,o  Tc ,i 

Persamaan (8) dan (9) untuk menentukan bilangan reynold dan

mengetahui jenis aliran fluida.


.
4 mc
Re  … (8)
xDx

Nu =0,023 Re 4⁄5 Pr n , Nu =0,023 Re 4⁄5 Pr n … (9)

dimana,

n = 0.3 untuk proses pendinginan (cooling).

n = 0.4 untuk proses pemanasan (heating).


36

Persamaan (10) untuk menentukan koefisien perpindahan panas

menyeluruh pada bagian pemanasan dan pendinginan.

1
U= … (10)
1  1
hc hh

Persamaan (11) untuk menentukan panjng koli tube kondensor (pipe tube)

kondensor untuk proses kondensasi.

q
L … (11)
UxxDxTLMTD

Berikut ini adalah uraian perhitungan panjang tube kondensor dengan

menerapkan persamaan yng sesuai dengan langkah-langkah di atas:

Diketahui (kondisi pendinginan);

Tc 
Tc ,i  Tc ,o

27 110 C  68,5  273  341,5K
0
(Tabel B-2, Osizik).
2 2
Cpc,f = 4,1889 x 103 J⁄Kg.K
μc = 410,7 x N. s⁄m2
kc = 0,6624 W⁄m.K
Prc,f = 2,597
qc  q h

ṁ c Cpc,f (Tc,o - Tc,i ) = ṁ h Cph,g (Th,i - Th,o )


Cmin = Ch
Cmax = Cc
T  Th ,o 
150  30  0,975
 h ,i

Th ,i  Tc ,i  150  27 
Tc,o  Tc,i  110  27 83
.
Ch Cmin mh C ph, g
  .     0,6917
Cc Cmax m C
c pc, f
Th ,i  Th ,o  150  30 120

Ch <Cc ; qmax = Cc (Th,i - Tc,i )=120 W⁄K (150-27)K =14760 W

q = ε x qmax = 0,975 x 14760 W=14391 W ; qc  qh  q


37

. qc 14391 J
mc   s  0,04139 Kg
C p ,c Tc ,o  Tc ,i  4,1889x10 3 J 110  27  s
Kg.K

4 x0,04139 Kg
.
4 mc s
Re    20207,245
xDx 410,7 x10 6 N .s 2 x6,35 x10 3 m.
m
4
N u  0,023xRe 5 xPr  0,023x 20207,2450.8 x 2,597 0.3  85,2069
0.3

W
N u xk 85,2069 x0,6624 m.K
hc    8888 ,354 W 2
D 6,35 x10 3 m m .K

Diketahui (kondisi pemanasan);

Th 
Th,i  Th,o

150 30 C  90  273  363K (Tabel B-2, Osizik).
0

2 2
Cph,g = 4,2066 x J⁄Kg.K

μh = 313,2 x 10-6 N. s⁄m2


kh = 0,6758 W⁄m.K
Prh,g = 1,954

. qh 14391 J
mh   s  0,0285 Kg
C p ,h Th ,i  Th,o  4,2066 x10 3 J
150  30 s
Kg.K

4 x0,0285 Kg
.
4 mh s
Re    18245,656
xDx 313,2 x106 N .s 2 x6,35 x103 m.
m
4
N u  0,023xRe 5 xPr  0,023x18245,656 0.8 x1,954 0.4  77,094
0.4

W
N u xk 77,094 x0,6758 m.K
hh    8204,744 W 2
D 6,35 x10 3 m m .K

Sehingga diperoleh koefisien perpindahan panas menyeluruh seperti yang

diuraikan dibawah ini;

1
U
1  1
hc hh
38

1

1  1
8888,354W 8204,744W
m 2 .K m 2 .K
= 4266,439W
m 2 .K

Jika, (D = diameter tube 1 inch  6,35x10 3 m)


4
T1  T2  (150 0 C  110 0 C )  (30 0 C  27 0 C ) 40  3
TLMTD     14,284
T1 (150 0 C  110 0 C )1 40
ln ln ln
T2 (30 0 C  27 0 C ) 3

Panjang tube kondensor (tube) kondensor yang diperoleh dengan mengacu

pada persamaan (11) adalah;


q 14391 J
L  s  11,83m
UxxDxTLMTD 4266,439 W xx6,35x10 3 mx14,284
m 2 .K
Dari hasil perhitungan, panjang tube kondensor yang diperoleh adalah

11,83 m, namun dalam proses pembuatan panjang tube kondensor

digunakan hanya 7 meter. Pertimbangan pemakaian panjang pipa hanya 7

meter adalah kapasitas tangki dan parameter yang diumpankan yang

diterapkan pada proses penyulingan. Apabila koil tube kondensor terlalu

panjang, uap yang terkondensasi sedikit, sehingga waktu yang dibutuhkan

cairan mengalir keluar ke separator menjadi lebih lama, dan kemungkinan

tertinggalnya cairan di dalam tube kondensor semakin besar (Rusli, 2010).

Sehingga dengan mengacu pustaka yang diperoleh sebelumnya, panjang

tube kondensor 7 meter dianggap cukup untuk melakukan proses

kondensasi dengan optimal yakni; berada dalam kisaran 25oC - 35oC.

Setelah panjang tube kondensor yang diinginkan telah diketahui, maka

dilakukan pembentukan tube kondensor menjadi bentuk spiral. Pembuatan


39

tube kondensor spiral dilakukan di bengkel politeknik negri lampung,

berikut adalah gambar 27 yang merupakan rancangan tube kondensor yang

akan dibentuk spiral:

Gambar 27. Skema koil tube kondensor

2. Contoh Perhitungan Persentase Rendemen Minyak Atsiri

Massa Minyak (gr)


Rendemen Minyak (%) = x 100%
Massa Bahan Baku (gr)
(SNI 06-3735-1995)
Contoh Perhitungan:

Diketahui: Massa bahan baku daun = 750 gram

Massa minyak daun kayu manis = 12,29 gram

Ditanya: Persentase Rendemen Minyak = ….. ?

Jawab:

berat minyak daun manis


Rendemen = x 100%
berat daun manis

12,29 gram
= x 100%
750 gram

= 1,6387%

3. Pembuatan Kondensor

Perangkat kondensor terdiri dari tangki kondensor dan tube kondensor.

Langkah awal dalam pembuatan kondensor adalah pembuatan tube


40

kondensor menjadi benruk spiral dengan ukuran panjang sesuai dengan

pertimbangan hasil perhitungan yang diperoleh yaitu, 7 meter. Tube ini

dibuat dari bahan tembaga dengan ukuran diameter 1 inch, kemudian


4

dibentuk spiral. Langkah berikutnya adalah membuat tangki kondensor

dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 25 cm, tangki ini dibuat dari

bahan stainless steel. Setelah pembentukan tube kondensor, dan

pembuatan tangki selesai, dilanjutkan dengan pemasangan tube kondensor

ke dalam tangki kondensor untuk disatukan.

4. Modifikasi Tangki Pengekstrak

Perangkat tangki pengekstrak terdiri dari tangki suling dan penutup tangki.

Tangki suling digunakan sebagai tempat berlangsungnya proses

penyulingan dimana, air dan bahan baku mengadakan kontak langsung

saat air berubah menjadi uap. Tangki ini terbuat dari bahan alumunium

dengan ukuran diameter 32 cm dan tinggi 18 cm. Pada 4 cm dari dasar

tangki diberi penyekat untuk pembatas antara air dan bahan baku,

sedangkan 3 cm dari dasar tangki dibuatkan lubang kontrol untuk proses

pengisian air, kemudian disalurkan ke recervoir jika air dalam tangki habis

saat proses penyulingan berlangsung.

Selanjutnya adalah modifikasi penutup tangki, penutup ini digunakan

sebagai perapat agar uap proses penyulingan tidak lolos keluar dan

terbuang, sehingga bagian kerah penutup diberi seal. Pada bagian atas

tutup, dibuatkan 2 lubang untuk di koneksikan dengan katup kontrol dan 1

lubang untuk dikoneksikan dengan pressure guage. Kedua katup tersebut


41

difungsikan untuk menyalurkan uap ke tube kondensor, kontrol tekanan,

dan temperatur. Gambar 28 di bawah ini, adalah uraian proses pembuatan

kondensor dan modifikasi tangki pengekstrak.

a b

c d

e f

Keterangan:
a. Finishing pembuatan tangki kondensor.
b. Hasil pengerolan tube kondensor.
c. Connecting tube ke tangki kondensor.
d. Connecting katup ke tube kondensor.
e. Finishing connected katup dan pressure guage pada tutup tangki.
f. Hasil pembuatan lubang pengisian air.
Neni Susanti_Teknik Mesin Unila

Gambar 28. Pembuatan kondensor dan design ulang tangki suling

5. Instalasi dan kalibrasi alat

a. Instalasi

Proses instalsi alat adalah sebagai berikut:

1. Memasang connecting katup kontrol keluaran uap ke tube

kondensor,
42

2. Memasang connecting tube keluaran proses kondensasi ke

separator, dan

3. Memasang connecting tangki suling ke reservoir.

Berikut adalah proses instalasi alat destilasi, sebelum dilanjutkan proses

kalibrasi dan pengujian.

c
43

Lanjutan proses instalasi alat destilasi.

d reservoir

Katel
suling
kondensor
kompor
gas
separator

Keterangan:
a. Pemasangan katup dengan selang penghubung ke tube kondensor.
b. Pemasangan selang penghubung tangki suling ke reservoir.
c. Pemasangan tutup tangki
d. Finishing proses instalasi
Neni Susanti_Teknik Mesin Unila

Gambar 29. Proses instalasi

b. Kalibrasi alat ukur

Proses kalibrasi dilakukan setelah instalasi alat terpasang dengan baik.

Kalibrasi dilakukan menggunakan thermocouple untuk mengukur suhu

pada katup pengontrol tekanan dan temperatur serta katup keluaran

proses kondensasi. Step awal, pengukuran suhu pada katup kontrol

temperatur hingga tekanan sesuai dengan parameter yang diinginkan.

Berikutnya, mengukur temperatur keluaran proses kondensasi pada tube

kondensor. Suhu keluaran proses kondensasi menuju separator

dipertahankan pada kisaran 25oC - 35oC karena pada suhu tersebut,

pengaturan jumlah aliran air pendingin di dalam kondensor harus

diperhatikan dan dipertahankan. (Guenther,1987 & Rusli 2010)


44

6. Eksperimen dan Pengambilan Data

Tahap eksperimen dan pengambilan data dijelaskan sebagai berikut:

a. Memasukkan air kedalam tangki suling, tangki kondensor dan tangki

reservoir,

b. Memasukkan bahan baku kedalam tangki suling dan meletakkannya di

atas sarangan, selanjutnya tutup tangki serapat mungkin sehingga tidak

ada uap panas yang terbuang keluar,

c. Meletakkan tangki suling di atas kompor gas yang telah terhubung

dengan tabung gas,

d. Menghidupkan kompor gas dan stopwatch,

e. Mengatur katup kontrol temperatur dan mengukur suhu setelah tekanan

yang divariasikan stabil,

f. Mengukur cairan air-minyak hasil proses kondensasi menggunakan

thermocouple setiap 30 menit yang telah tertampung di separator,

g. Cairan air-minyak yang tertampung pada separator, dipisahkan

meggunakan tabung pemisah minyak-air, kemudian dilanjutkan dengan

penimbangan, pencatatan massa dan perhitungan, untuk melihat

persentase rendemen minyak hasil proses penyulingan.


45

Berikut adalah uraian proses eksperimen dan pengambilan data:

Daun Serbuk Kikisan

Penjemuran bahan baku

Pengisian Air Pengisian Bahan Baku

b a

Keterangan: a. Skematik proses penyulingan


b. Skematik saat proses penyulingan akan finish

Gambar 30. Proses destilasi


46

D. Rangkaian Alat Uji

Prototype rangkaian destilasi yang digunakan untuk proses penyulingan

limbah kulit katu manis dipaparkan seperti berikut:

d
f
c
e
i b

a
g

Gambar 31. Rangkaian Alat destilasi


Keterangan gambar:

a. Kompor gas

b. Tangki suling (tangki ekstraksi)

c. Katup kontrol tekanan dan temperatur

d. Presure guage

e. Reservoir

f. Katup saluran menuju kondensor

g. Tangki Kondensor

h. Separator

i. Tangki pengisi air ke kondensor

j. Tangki penampung.
47

E. Diagram Penelitian

Diagram berikut menunjukkan uraian proses penelitian penyulingan limbah

kayu manis:

Mulai

Studi literatur
Perancangan kondensor a. Text book
b. Journal

Tidak

Apakah
rancangan
sudah OK?

Ya

a. Pembuatan tangki kondensor


dan tube kondensor
b. Modifikasi tangki suling dan
penutup tangki

Meng-install tangki suling, reservoir


dan kondensor

Tidak

Apakah
instalasi sudah
OK?

Ya

A
48

Persiapan alat pendukung


Destilation system

Kalibrasi Alat:
a. Tekanan dan temperatur proses ekstraksi
b. Temperatur keluar tube kondensor

Penyulingan Penyulingan Penyulingan


daun serbuk kikisan

Pencatatan data:
a. Temperatur proses ekstraksi
b. Temperatur keluaran tube kondensor
c. Volume minyak+air

Memisahkan minyak hasil penyulingan (daun, serbuk,


dan kikisan)

Menimbangan dan
Mencatatan data:
Massa minyak dari (daun,
kikisan dan serbuk)

Perhitungan persentase rendemen minyak


atsiri (daun, serbuk dan kikisan)

B
49

Grafik (daun, kikisan, dan serbuk):

1. Tekanan % rendemen
2. Resident time %
rendemen
3. Massa % rendemen

Analisa:
1. Tekanan % rendemen
2. Resident time % rendemen
3. Massa % rendemen

Simpulan dan saran

Selesai

Gambar 32. Diagram alir penelitian

Anda mungkin juga menyukai