Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
lagi secara luas karena telah digantikan (meski tidak sepenuhnya) dengan metode-
merupakan sebuah teknik dasar yang sangat penting dalam banyak prosedur
analitik.
argentometri. Titrasi jenis ini melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida
(Cl-, I-, Br-) dengan ion perak Ag+. Terdapat beberapa metode yang bisa
digunakan dalam titrasi argentometri yaitu metode Mohr, metode Volhard, dan
metode Fajans. Pada umumnya metode tersebut digunakan untuk hal yang sama
yakni penentuan kadar halida dalam sampel dengan menggunakan larutan standar
perak nitrat. Namun terdapat perbedaan dalam penggunaan indikator dan prinsip
dari setiap metode yang ada dalam titrasi pengendapan. Selain itu, kita juga bisa
C. Tujuan
D. Manfaat
adalah:
jumlah zat kimia yang luas pemakaiannya. Pada dasarnya cara titrimetri ini terdiri
dari pengukuran volume larutan pereaksi yang dibutuhkan untuk bereaksi secara
stoikiometri dengan zat yang akan ditentukan. Larutan pereaksi ini biasanya
diketahui kepekatannya dengan pasti dan disebut pentiter atau larutan baku.
Sedangkan proses penambahan pentiter ke dalam larutan zat yang akan ditentukan
disebut titrasi. Dalam proses titrasi pengendapan, ada beberapa hal yang mesti
ditentukan harus bereaksi secara stoikiometri dengan zat pentiter, endapan yang
terbentuk harus cukup sukar larut, sehingga terjamin kesempurnaan reaksi sampai
99,9%, harus tersedia cara penentuan titik akhir yang sesuai (Rivai, 1995).
pada fenomena yang terlihat secara visual sebagai gelembung atau warna. Metode
listrik, larutan dengan elektroda yang sesuai (Lima dan Boaventura, 2015)
Titrasi argenometri dengan cara fajans adalah sama seperti pada cara
Mohr, hanya terdapat perbedaan pada jenis indikator yang digunakan. Indikator
yang digunakan dalam cara ini adalah indikator absorbsi seperti cosine atau
fluonescein menurut macam anion yang diendapkan oleh Ag+. Titrannya adalah
AgNO3 hingga suspensi violet menjadi merah. pH tergantung pada macam anion
dan indikator yang dipakai. Indikator absorbsi adalah zat yang dapat diserap oleh
diatur agar terjadi pada titik ekuivalen antara lain dengan memilih macam
indikator yang dipakai dan pH. Sebelum titik ekuivalen tercapai, ion Cl- berada
dalam lapisan primer dan setelah tercapai ekuivalen maka kelebihan sedikit
AgNO3 menyebabkan ion Cl- akan digantikan oleh Ag+ sehingga ion Cl- akan
dari larutan AgNO3, dimana akan terbentuk endapan merah bata dari klorida yang
titrasi AgNO3 dari larutan baku klorin 1000 ppm terhadap volume titrasi AgNo3
yang digunakan pada setiap sampel perlakuan. Dengan cara tersebut ditemukan
murni berbentuk kristal kubik berwarna putih. NaCl dapat diperoleh dari air laut,
batuan garam atau larutan garam alamiah. Umumnya NaCl mengandung pengotor
berupa magnesium sulfat, magnesium klorida, kalsium sulfat, kalsium klorida dan
baik menggunakan air maupun larutan garam jenuh. sedangkan pengotor yang
Kendari.
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah pipet volume, erlenmeyer,
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah AgNO3 0,1 N, NH4CNS