Preseptor:
dr. M Ihsan Wahyudi, Sp. F
Disusun Oleh :
Gheny Qurrota ‘Ayunni 12100117081
Nadiya Afifah 12100117126
Definisi Abortus
1. Abortus Spontan
Abortus yang terjadi dengan sendirinya tanpa disengaja dan tanpa
menggunakan tindakan apa-apa sedangkan abortus provokatus adalah
abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun dengan
alat-alat.
2. Abortus provokatus yang terbagi dalam :
- Abortus provokatus terapeutikus
Abortus yang terjadi adalah karena tindakan kita sendiri, dengan
alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu
(berdasarkan indikasi medis).
- Abortus provokatus kriminalis
Abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak
legal atau tidak berdasarkan indikasi medis dan biasanya dilakukan
secara sembunyi-sembunyi oleh tenaga tradisional.
1. Kekerasan Mekanik lokal : dapat dilakukan dari luar maupun dari dalam.
Kekerasan dari luar dapat dilakukan sendiri oleh oleh si ibu atau oleh
orang lain, seperti melakukan gerakan fisik berlebihan, jatuh,
pemijatan/pengurutan perut bagian bawah, kekerasan lansung pada perut
atau uterus.
2. Kekerasan dapat pula dilakukan dari dalam dengan melakukan manipulasi
vagina dan uterus. Manipulasi vagina dan servik uterus, misalnya dengan
menyemprotkan air sabun/ atau air panas pada porsio aplikasi asam
arsenik. Manipulasi uterus dengan melakukan pemecahan selaput amnion
dengan penyuntikan ke dalam uterus.
Penyuntikan menggunakan Higgnson type syringe sedangkan cairannya
adalah air sabun, desinfektan atau air biasa/ air panas. Penyemptotan ini
dapat mengakibatkan emboli paru.
3. Obat/ zat tertentu
Racun umum digunakan dengan harapan agar janin mati tetapi si ibu
cukup kuat untuk bisa selamat, jamu perangsang kontraksi uterus dan
hormon wanita yang merangsang kontraksi uterus melalui hiperemi
mukosa uterus. Bahan-bahan yang biasa ada pada jamu peluntur seperti
naans muda, bubuk beras campur lada, dan logam beracun seperti logam
berat, laksans dan lain –lain dan bahan beracun seperti strichnin,
prostigmin, pilokarpin, dikumarol, kina dan lain-lain.
Komplikasi
a) Perdarahan akibat luka luar pada janin, atonia uteri, sisa jaringan
tertinggal, diatesa hemoragik dan lain-lain. Perdarahan dapat timbul sgera
pasca tindakan dapat pula timbul lama setelah tindakan.
b) Syok akibat reflek vasovagal atau nerogenik, komplikasi ini dapat
mengakibatkan kematian.
c) Emboli udara setelah penyemprotan air ke uterus, jumlah yang
menyebabkan kematian 70-100 ml
d) Inhibisi vagus
e) Keracunan obat/ zat abortivum termasuk karena anestesia. Antiseptik lokal
seperti KMnO4 pekat, AgNO3, K-klorat ioudium dan sublimat yang dapat
mengakibatkan cedera yang habat dan kematiaan .
f) Infeksi dan sepsis komplikasi ini tidak segera timbul pasca tindakan tetapi
memerlukan waktu.
Pasal 341 :
Seorang ibu yang karena takut ketahuan melahirkan anak, pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya,
diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
Pasal 342 :
Seorang ibu, yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan
ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama
kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuahan
anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain
yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan anak dengan
rencana.
1. Ibu kandung : hanya ibu kandung yang dapat dikenai hukuman karena
melakukan pembunuhan anak sendiri, sedangkan bagi orang yang turut
pembunuh dihukum karena pembunuhan atau pembunuhan berencana
2. Waktu : “ pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian” untuk
melihat/mengukur apakah kasih sayang dari ibu sudah timbul atau belum
3. Psikis : ibu membunuh anaknya karena dorongan oleh rasa ketakutan akan
diketahui orang telah melahirkan.
Sudah/belum bernapas?
Tanda-tanda kekerasan?
Penyebab kematian?
Letak diafragma
Makroskopik paru
Lahir hidup hasil konsepsi yang tanpa memandang masa kehamilan, setelah
dilahirkan spontan/tidak, masih/tidak lagi berhubungan dengan plasenta, dan
dapat bernapas/menunjukkan gejala hidup lain.
Lahir mati hasil konsepsi dengan masa kehamilan 28 minggu/lebih, lahir
spontan/tidak meninggal dunia. Tanda2 kematian ≠ ada pernapasan atau
tanda2 yang lain
Viabilitas
Cukup Bulan
Ciri-ciri eksternal : Daun telinga, Puting susu, areola, Kuku , Garis telapak
kaki, Rambut, Kulit, Pusat penulangan (distal femur).