Anda di halaman 1dari 18

BED SITE Preseptor :

dr. Lina Budiyanti SpKJ


TEACHING (K)

Presentan :
GANGGUAN AFEK Nadiya Afifah
Putri Mar’atu Sholiha
BIPOLAR EPISODE
KINI MANIK
DENGAN GEJALA
PSIKOTIK
IDENTITAS

– Nama lengkap : Rifa Anggraeni


– Jenis kelamin : Perempuan
– Umur : 17 tahun
– Status marital : Belum menikah
– Alamat : Kadungora, Garut
– Pendidikan : SD
– Pekerjaan : Tidak bekerja
– Agama : Islam
– Suku bangsa : Sunda
– Tgl pemeriksaan : 4 Januari 2018
Keluhan Utama

– Pasien mengatakan pada 15 Desember datang kerumah


sakit dibawa oleh keluarganya untuk kontrol.
Riwayat Penyakit Sekarang

– Pasien mengatakan pada 15 Desember datang kerumah sakit dibawa oleh


keluarganya untuk kontrol.
– Pasien mengatakan bahwa dirumah sakit bukan untuk mencari musuh tetapi
untuk mencari teman.
– Pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah merasa sedih dan gundah.
– Saat ini pasien tampak aktif, terlihat senang sekali, percaya diri, dan kadang
menyanyi, masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal,
tidurnya baik jam tidurnya pukul 6/7, nafsu makannya baik, iteraksi sosial
dengan perawat dan teman-teman sesama pasiennya baik..
– Pasien sudah dirawat selama hampir 3 minggu dan diberikan obat rutin dan
telah mengalami perbaikan.
– Pasien mengatakan bahwa sekarang merasa sudah sehat dan sudah akan
pulang.
– Pasien mengatakan dapat melihat hantu sejak usia 12 tahun.
– Pasien mengatakan kondisinya memburuk terutama saat usia 13-14 tahun.
– Pasien mengatakan suka melihat hantu di ruangan Nuri (saat awal dirawat di RSJ).
– Pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara laki-laki dan perempuan di
telinga kanan dan kirinya yang menyuruh pasien untuk sholat.
– Pasien mengatakan jika pasien melakukan sholat, orang-orang lain sering
mentertawakannya.
– Pasien sudah menyadari bahwa halusinasi penglihatan dan pendengarannya hanya
dalam pikirannya saja.
– Pasien mengatakan bahwa duu pernah merasa pikirannya ada yang menarik keluar
dan ada yang akan mencelakainya.
– Pasien mengatakan bahwa keluarga pasien merasa sirik kepadanya sehingga pasien
disunut oleh rokok dibagian pipi oleh adik neneknya (tahun 2017 ketika baru pulang
dari RSJ) kemudian pasien diancam jika pasien merupakan anaknya maka akan
dipasung.
– Pasien mengatakan merasa sakit hati oleh keluarga dan teman-teman di
lingkungannya karena perkataan dan perbuatan yang tidak mengenakan.
– Pasien mengatakan pernah punya kebiasaan memukuli bantal jika merasa
marah.
– Pasien mengelak ada kekuatan atau orang yang memata-matai, seolah-olah
membicarakan dirinya dibelakang, ada pikiran lain yang memasuki kepalanya,
mengandalikan dirinya, dan membaca pikirannya.
– Pasien tidak pernah mencium bau yang aneh, mencium sesuatu dan
pengecapan yang aneh, seperti ada yang mencolek atau meraba yang tidak
dapat dirasakan oleh orang lain.
Riwayat Penyakit Dahulu

– Sebelumnya pasien pernah dirawat di RSJ sebanyak 1 kali


selama 1 bulan karena keluhan yang sama.
– Saat ini merupakan kali ke 2 pasien dirawat di RSJ.
Riwayat Hidup Penderita

– Pasien menyelesaikan pendidikan SD namun tidak


melanjutkan ke SMP karena pasien memilih untuk
kerja demi membatu ibunya yang sedang sakit.
– Pasien mengatakan jika hubungan dengan teman-
temannya masih baik dan masih sering bercerita.
– Pasien mengatakan waktu kecil sering belajar mengaji
ketika berusia 5 tahun.
– Pasien mengatakan bahwa pernah berprestasi dan
menjadi juara ke 3 di bidang sepak bola.
Riwayat Keluarga

– Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara.


– Adiknya sekarang kelas 4 SD. Pasien mengaku dekat dengan
adiknya, sering bercanda dan bermain.
– Pasien tinggal dirumah bersama kedua orangtuanya dan
adiknya.
– Pasien merasa sangat dekat dengan ibunya dan suka
bercerita.
– Di keluarganya ada riwayat memiliki keluhan yang sama
dengan pasien yaitu om-nya.
Pemeriksaan Fisik

– Keadaan Umum: Baik


– Kesadaran: Compos mentis
– Tanda Vital:
T : Tidak diperiksa N : Tidak diperiksa
R : Tidak diperiksa S : Tidak diperiksa
– Status Interna: Tidak diperiksa
Status Psikiatrikus

Roman muka: Senang

Kesadaran: Compos mentis

Kontak/rapport: (+) Adekuat, Appropiate

Orientasi: Time = baik

Tempat = baik

Orang = baik
- Perhatian : selektif
- Persepsi : Ilusi : (-)
Halusinasi : visual, auditorik
– Pikiran:
– Bentuk pikiran : nonrealistik
– Jalan pikiran : asosiasi longgar, sirkumtansial
– Isi pikiran : waham (+)
– Emosi: Mood : Senang
Afek : Luas
- Wawasan terhadap penyakit : Grade II

- Tingkah laku : Hiperaktif

- Bicara : Volume keras, kecepatan logore, artikulasi jelas

– Dekorum:

Sopan santun: baik

Cara berpakaian: cukup

Kebersihan: cukup
Psikodinamika

Pasien merupakan seorang perempuan berusia 17 tahun.


Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien tinggal
dengan kedua orangtuanya.
Gejala pertama kali muncul ketika pasien berusia 12 tahun
dan semakin memburuk sampai usia 14 tahun. Pasien memiliki
riwayat dirawat di RSJ sebelumnya, dan kemudian kambuh
kembali dan dirawat inap lagi sejak 3 minggu yang lalu.
Semua hal ini dapat terjadi karena adanya faktor genetik dan
faktor dari lingkungan yang memperburuk kondisi pasien.
DIAGNOSIS MULTIAXIAL

– Axis I : F31.2 Gangguan afektif bipolar episode kini


manik dengan gejala psikotik (dalam perbaikan)
– DD/ : F25.0 Gangguan Skizoafektif
– Axis II : R 46.8 diagnosis aksis II tertunda
– Axis III : Tidak ada kelainan
– Axis IV :
– Masalah dengan pendidikan
– Masalah psikososial dan lingkungan lain
– Axis V : GAF scale saat pemeriksaan (60-51)
– Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
Rencana Terapi

– Psikofarmaka:
– Antipsikotik  Seroquel 200 mg dosis 2x1 ½
– Antiepilepsi  Depakote 500 mg 1x1
– Antipsikotik  Luften 25 mg
– Psikoterapi
– Psikoterapi suportif : dorongan, semangat dan motivasi
– Psikoterapi keluarga : keluarganya dapat membantu
mempercepat proses penyembuhan penderita.
PROGNOSIS

– Quo ad vitam : ad bonam


– Quo ad functionam : dubia ad malam
– Quo ad sanationam : dubia ad malam
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai