Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH KONSERVASI

BAB I

PENDAHULUAN

Sejalan dengan terjadinya kerusakan lingkungan maka orang berpikir dan berusaha bagaimana
mencegah dan menanggulanginya. Bahkan orang berupaya untuk dapat tetap mempertahankan
kualitas lingkungan agar kesejahteraannya dapat tetap terjamin dengan mendalami IPTEK yang terus
meningkat seiring dengan berjalannya kebutuhan manusia.

Lingkungan sebagai suatu biosphere sangat menentukan eksistensi makhluk hidup yang berada di
dalamnya. Makhluk hidup yang beranekaragam , termasuk manusia, mempunyai tingkat adaptasi
terhadap perubahan lingkungan yang berbeda-beda, sebab setiap makhluk hidup mempunyai tingkat
kerentanan dan kemampuan yang tidak sama dalam merespons perubahan di lingkungannya.
Diantaranya makhluk hidup yang lain, manusia yang paling cepat menyikapi perubahan yang terjadi
dilingkungannya. Menurut Jacob (1999) sudah galib kiranya bahwa manusia tahu lebih banyak
tentang sesuatu yang dekat dengannya, dalam waktu dan ruang dari pada yang jauh. Hal ini
termasuk pengetahuan tentang lingkungan. Oleh karenanya di dalam pengelolaan lingkungan di
perlukan pengembangan ethnical wisdom atau kearifan local dari penduduk setempat dalam
pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam yang ada di dalamnya.

Berdasarkan atas pengetahuan tersebut makakonservasi yang di lakukan penduduk setempat


terhadap lingkungan atau sumberdaya alam memiliki harapan yang besar untuk berhasil.
konservasi dalam praktinya banyak di kaitkan dengan upaya pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan. secara sederhana konservasi diberi pengertian tentang upaya pemanfaatan
lingkungan dan atau sumberdaya alam yang di lakukan saat ini,tetapi tetap mempertahankan
keberadaanya di waktu mendatang.keberadaan dalam hal ini tidak hanya dalam arti kualitas tetapi
juga dalam arti kuantitas. Oleh karenanya konservasi akan dapat menghasilkan kelestarian.adanya
kelestarian terhadap sumberdaya alam dan lingkungan akan menjamin terciptanya penmaatan yang
berlanjut sehingga pembangunan berkelanjutan atau sustainable development dapat terwujud.

Kelanjutan pembangunan sangat diharapkan dalam seluruh sector pembangunan. Sebab setiap
Sector mempunyai peranan dalam menentukan kesejahteraan pada khususnya dan seluruh
kehidupan umat manusia pada umumnya di waktu kini dan masa mendatang.

BAB II

PEMBAHASAN

Kata konservasi diambil dari istilah bahasa Inggris,yaitu conservation.arti conservation menurut
kamus Echols dan Shadily (1981) adalah pengawetan.sementara istilah konservasi dapat diartikan
dengan perlindungan alam yang berasal dari kata natural conservation.Dalam hal sumberdaya
energi,konservasi diartikan sebagai penyimpanan atau kekekalan energy (conservation of energy).
kata konservasi ini bila digunakan untuk kata kerja,yaitu conserve,tetapi bila untuk kata benda
berarti kekolotan atau konservatisme.Sedangkan untuk kata sifat,sering digunakan kata
konservatif atau conservative (bahasa Inggris).

Menurut Undang-Undang No.23 Tahun 1997,pengertian konservasi sumberdaya alam adalah


pengelolaan sumberdaya alam tak terbaharui untuk menjamin pemanfaatan secara bijaksana
dan sumberdaya alam terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaanya dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas nilai keanekaragamannya. Dalam undang-undang tersebut
pengertian konservasi terkait dengan sumberdaya alam yang terdapat dalam lingkungan hidup. Oleh
karenanya konservasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dalam pemakaiannya dengan
sumberdaya alam dan lingkungan. Hal ini secara jelas dapat dilihat dari defenisi lingkungan hidup
(Undang-Undang No.23 Tahun 1997 ), yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

Pengertian konservasi lingkungan di atas, dengan berdasarkan jurnal yang ada, dampak
lingkungan yang telah dibicarakan secara umum seperti gempa bumi, letusan gunung api, longsoran
lahan, banjir dan kekeringan karena akibat pergeseran iklim, ini dapat berlangsung dikarenakan
karena keterbatasan IPTEK yang dikuasai, kealpaan atau keterpaksaan karena tekanan kebutuhan
berkenaan dengan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Apapun faktornya, semuanya
terpulangkan kepada persoalan kebajikan pihak yang berwewenang dan bertanggung jawab atas
penggarisan kebijakan dan penentuan serta pengambilan keputusan. Mengapa kita sampai tertinggal
dalam IPTEK, khususnya dalam rekayasa ekologi, mengapa kita biarkan kealpaan menguasai alam
pikiran masyarakat , dan mengapa kita tidak berdaya melawan keterpaksaan adalah petanyaan-
pertanyaan mendasar yang patut kita tanyakan kepada diri kita sendiri.

Kealpaan dapat merupakan hasil pelecehan IPTEK sebaliknya, pendewaan IPTEK secara
membuta. Kita telah menjadi saksi kontradiksi perbuatan teknologi atas umat manusia. Teknologi
telah membunuh berjuta-juta maniusia. Mendatangkan kesusahan kepada masyarakat secara
keseluruhan, dan menyebabkan kemiskinan pada masa perang. Akan tetapi orang juga menikmati
kehidupan beradap dan kesejahteraan dengan teknologi pada masa damai. Kata ini menunjukan
bahwa peran yang harus dijalankan oleh teknologi ditentukan oleh orang sendiri yang mempunyai
kekuasaan dan kesempatan memerintah teknologi tertentu untuk menghadapi suasana khusus atau
menangani keadaan khusus. Teknologi bukankah sesuatu yang netral. Teknologi diciptakan dan
dikembangkan sebagai faktor perantara kepentingan dan keinginan masyarakat dengan sumber daya
dan lingkungan.

Dampak terjadi karena penggunaan sumber daya yang salah atau oleh limbah dan sisa proses
yang berlangsung dalam kehidupan manusia. Pengguanan sumber daya yang salah menimbulkan
erosi,sedimentasi yang merusak,penggaraman tanah dan air. Penggersangan lahan
(desertification),banjir,dan sebagainya. Limbah dan sisa proses menimbulkan pengotoran
(contamination) dan pencemaran (polution) atas udara,tanah dan air. Dampak menyebar dan meluas
cepat lewat udara (angin) dan air (aliran). Penyebaran dan perluasan dampak lewat tanah langsung
berjalan sangat lambat. Akan tetapi tanah dapat bertindak sebagai penyimpan zat atau bahan
pencemar atau pengotor selama waktu lama dan dengan demikian menjadi sumber dampak yang
nantinya akan tersebar lewat udara dan air.
Disamping dampak yang bersifat kebendaan(material),adapula dampak yang bersifat niskala
(immaterial) yang tidak kalah berbahaya. Dampak niskala terjadi oleh peresapan gagasan. Pandangan
hidup atau ajaran kedalam alam fikiran orang dan kemudian menyebar dan meluas lewat proses
komunikasi.

Pencemaran dapat datang dari sumber pasti (point source polution),misalnya dari saluran
pembuangan limbah pabrik atau datang dari sumber baur (nonpoint source polution), misalnya dari
aliran limpas (run off) lahan pertanian,pencemaran sumber pasti (PSP) secara nisbi lebih mudah
ditangani karena titik pelepasan bahan pencemar jelas dan susunan bahan pencemar terbatas
keanekaannya. Pencemaran sumber bau (PSB) lebih sulit ditangani karena titik pelepasannya dan
titik asalnya berada dimana-mana,dan susunan bahan pencemar sangat beraneka.

SOLUSI :

IPTEK Lingkungan

Pada dasarnya IPTEK lingkungan diciptakan dan dikembangkan untuk menghilangkan salah
guna sumber daya, dan menghilangkan sifat pengotor atau pencemaran limbah atau sisa proses.
Dalam perkembangan akhir-akhir ini teknologi menghilangkan sedikit pengotor atau pencemaran
disekaliguskan dengan pemanfaatan ulang (reuse) atau pendauran ulang (recycliag) limbah atau sisa
proses. Dengan demikian IPTEK lingkungan sekarang memadukan tujuan ekologi dengan tujuan
ekonomi dimaksudkan memberi perangsang (incentive) kepada upaya melindungi dan
menyelamatkan lingkungan. Pengolahan limbah atau sisa proses tidak lagi dianggap suatu
keterpaksaan yang memberarti permasalahan. Pemberatan juga berkurang karena tidak seluruh
kegiatan pengolahan limbah harus dikerjakan sendiri oleh perusahaan yang menghasilkan limbah. Di
amerika serikat sedang berkembang pabrik-pabrik yang khusus mengolah limbah.

Pabrik-pabrik yang maju perkembangannya adalah yang mengolah limbah organic menjadi kompas
menggunakan teknologi tinggi. Ada yang milik pemerintah daerah, swasta, dan patungan antara
pemerintah daerah dan swasta. Kompas begitu laku di amerika serikat sehinggan perusahaan swasta
yang berani menanam modal sebesar USS 9,4 juta mencakup biaya konstruksi. Penelitian dan
konstruksi (A non.b 1993).

Pasokan kompos potensial dari limbah kota (sewage sladge). Limbah hortikultur dan limbah
pertanian ialah 53 juta ton setahun. Sumber kompas potensial terbesar ialah limbah kota dengan
pasokan terbesar dengan 34 juta setahun (B uhr.dkk.1993). pengompasan limbah di AS mempunyai
prospek yang sangat baik, yang tidak saja berguna menyehatkan lingkungan. Akan tetapi juga
bermanfaat mengembangkan dan menjaga selimiut hijau bumi.

Program – Program Konservasi

a ) Program Konservasi Di Dalam Kawasan

Tujuanya utamanya adalah menciptakan suatu system pengelolahan kawasan konservasi yang lebih
evesien dan efektif sehingga dapat dirasakan manfaat adanya kawasan konservasi ini oleh
masyarakat luas baik langsung atau tdak langsung dan pada akhirnya diharapkan kesadaran ekologis
masyarakat dapat ditingkatkan sehingga kehadiran kawasan konservasi dirasakan benar - benar
merupakan suatu kebetulan yang luas ada di dalam lingkungan .

b ) Program Konservasi Di Luar Kawasan

Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk tetap menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati.

c ) Program Pengembangan Wisata Alam

Penyelenggaraan Program ini dilaksanakan dengan cara pengembangan Wisata dalam kawasan / di
luar kawasan konservasi bagi kepentingan rekreasi dan pariwisata secara alami dalam rangka
pendidikan dan mengikutsertakan masyarakat atas kegiatan konservasi .

d ) Program Pembinaan Cinta Alam

Pokok Kegiatan yang dilaksanakan ialah peningkatan kesadaran masyarakat atas pentingnya upaya
konservasi sumberdaya alam .

e ) Program Monitoring Dampak Lingkungan

Penyelenggaran Program ini adalah dalam bentuk pengawasan pembinaan dan bimbingan /
pengendalian di bidang lingkungan hidup khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan
sumberdaya alam , baik yang berada di dalam kawasan konservasi maupun di luar kawasan
konservasi termasuk pemanfaatan setiap jenis sumberdaya alam .

f ) Program Pembinaan Dan Pengembangan Unsur Penunjang

Dalam Pelaksanaannya diperlukan suatu sarana penunjang yang seimbang dan memadai , baik yang
meliputi dukungan kesempurnaan peraturan perundangan ,maupun organisasi dan manajemennya
yang disertai dengan pengembangan personil , kelengkapan sarana dan fasilitas kerja .

BAB II

PENUTUP

Dalam konservasi secara jelas dikemukakan bahwa pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan
harus dilaksanakan secara bertanggung jawab . Sebab lingkungan dengan segala komponen yang kita
manfaatkan pada hakekatnya adalah milik anak cucu kita.

Seperti telah dikemukakan dalam pengertian konservasi dimuka bahwa ada perbedaan yang esensial
untuk lingkungan fisik dan biotik. Komponen fisik ditekankan pada penghematan dan upaya mencari
sumberdaya alam terbaharui. Sementara untuk komponen biotic atau living resources dilaksanakan
konservasi dengan tujuan :

a. Selalu menjaga proses ekologis yang utama atau mendasar dan menjaga sistem penyangga
kehidupan.

b. Melindungi dan mempertahankan keanekaragaman benetik


c. Menjamin pemanfaatan yang lestari dari spesies maupun ekosistemnya .

Apabila living resources dalam ekosistem ini dapat dijaga kelestarianya ,

Maka pemanfaatan sumberdaya alam mineral , baik yang dapat diperbaharui maupun tidak , dapat
pula dijamin keutuhannya .

SUMBER :

1. http://www.pdf.kq5.org/BERBAGAI-INOVASI-IPTEK-BIDANG-KONSERVASI-LINGKUNGAN1.html#

2. Soekidjo N. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jaklarta. Rineka Citra.

3. Slamet, Julisuemirat, Kesehatan Lingkungan. Jogjakarta. Gajah Mada University Prees, 2002

Anda mungkin juga menyukai