BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bebek merupakan salah satu unggas bertelur, Secara keseluruhan tubuh
bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki leher yang relatif panjang, meski tidak
sepanjang angsa dan angsa berleher pendek. Bentuk tubuh bebek bervariasi dan
umumnya membulat. Paruhnya berbentuk lebar dan mengandung lamellae yang
berguna sebagai penyaring makanan. Pada spesies penangkap ikan, paruhnya
berbentuk lebih panjang dan lebih kuat. Kakinya yang bersisik kuat dan terbentuk
dengan baik, dan umumnya berada jauh di belakang tubuh, yang umum terdapat
pada burung akuatik. Sayapnya sangat kuat dan umumnya pendek. Penerbangan
bebek membutuhkan kepakan berkelanjutan sehingga membutuhkan otot sayap
yang kuat. Tiga spesies bebek steamer tidak dapat terbang. Bebek memakan
makanan yang bervariasi, seperti rumput, tanaman air, ikan, serangga, amfibi
kecil, cacing, dan moluska kecil. Bebek penyelam dan bebek laut mencari
makanan di kedalaman air. Untuk memudahkan mereka dalam menyelam, kedua
jenis bebek tersebut memiliki massa yang lebih besar sehingga mereka lebih sulit
untuk terbang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diambil
dalam proposal ini adalah :
1. Bagaimana cara perawatan bebek ?
2. Apa perbedaan bebek dengan unggas lainnya ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari proposal ini adalah untuk mengetahui cara
pembubidayaan unggas petelur (bebek) yang dapat menghasilkan sesuatu yang
kita capai.
 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Budidaya

Budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya hayati
yang dilakukan pada suatu area lahan untuk diambil manfaat dan hasil panennya.

2.2 Teknik Budidaya

1. Teknik budidaya adalah kandang-kandang harus dibersihkan setiap hari agar
unggas yang dipelihara tidak terkena penyakit.
a. Penyiapan sarana dan peralatan seperti ; tempat, makanan, tempat minum
b. Persyaratan temperature kandang
c. Kelembapan kandang
2. Pembibitan
Bibit yang dibeli adalah bibit yang berkualitas dan harus benar-benar
ternak unggul.
3. Pemeliharaan
a. Sanitasi dan tindakan preventif
b. Pengontrol penyakit, bebek diberikan vaksin agar terhindar dari penyakit
c. Pemberian pakan, pakan yang diberi pada bebek adalah sisa-sisa makanan
dan dedak makanan ternak bebek
4. Faktor kegagalan dan keberhasilan
Kegagalan yang diperoleh tidak banyak karena setiap telur yang dihasilkan
khusus untuk dipasarkan dan bukan untuk diperam. Keberhasilan yang diperoleh
apabila bebek memiliki perawatan yang baik dan sesuai dengan budidayanya
maka akan menghasilkan telur bebek yang berkualitas dan layak untuk dipasarkan
sehingga menjadi keuntungan tersendiri bagi peternak.
 BAB III
METODE PENELITIAN

Adapun metode penelitian yang kami lakukan adalah dengan cara

melakukan wawancara dengan Bapak peternak bebek tersebut. Tempat penelitian
dilakukan adalah di rumah Bapak peternak langsung dan lokasi penelitiannya di
kandang bebek pemilik Bapak peternak pada hari Senin, tanggal 18 September
2017 pukul 04:00 WIB.
 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Hasil Penelitian

Bapak peternak bebek tersebut memelihara bebek kampung atau bebek air,
bebek tersebut dibiarkan diluar kandang karena sudah besar. Bebek tersebut tidak
diberi suntikan vaksin tapi diberi minum vaksin. Vaksin yang diberi merupakan
vaksin kopi hitam, jumlah bebek betina ada 30 ekor dan bebek jantan ada 5 ekor.
Bebek tersebut dilakukan dengan perkawinan silang. Telur yang dihasilkan pada
bebek tersebut sangat bagus dan dapat langsung dijual. Telur yang dihasilkan
bebek sejumlah 7 butir, 10 butir dan 15 butir setiap harinya.

4.2 Hipotesis
Harga telur bebek yang dipasarkan tidak terlalu mahal dan mudah
dijangkau masyarakat untuk dibeli, harga telur bebek yang dipasarkan rata-rata
hanya Rp. 3000 perbutir.
 BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Bebek yang dipelihara adalah bebek kampung atau bebek air, bebek
tersebut bertelur setiap hari, telur yang dihasilkan mencapai 7, 10 dan 15 butir per
hari. Bebek tersebut tidak pernah kena penyakit dan sangat terjaga pemeliharaan
dan mampu menghasilkan kualitas bebek yang bagus.