Kelompok Ganjil
Kelompok Ganjil_P3A 1
DAFTAR ISI
Kelompok Ganjil_P3A 2
BAB 1
PENDAHULUAN
Kelompok Ganjil_P3A 3
dan perangkat kebijakan yang belum berfungsi secara efektif dalam upaya
menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengelolaan air.
Pengembangan pedesaan menjadi prioritas utama dalam pembangunan.
Untuk menurunkan kemiskinan di pedesaan menitikberatkan pada pertumbuhan
pertanian. Untuk mewujudkannya perlu perbaikan kinerja irigasi, pemeliharaan
jaringan irigasi dan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik. Dalam
pengelolaan jaringan irigasi, petani harus terhimpun dalam organisasi, sehingga
kebutuhan yang sama dan keinginan yang berbeda dapat ditangani. Kebutuhan
kerja sama yang sistematis merupakan hal yang fundamental dalam irigasi
karena ada saling ketergantungan antar pemakai jaringan yang sama.
Keadaan ini memerlukan organisasi dimana petani dapat menyampaikan
kebutuhannya dan melaksanakan kesepakatan bersama. Organisasi yang
dibentuk petani tersebut dinamakan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang
tahap demi tahap berkembang menjadi suatu unit yang secara organisasitoris,
teknis dan finansial mampu melaksanakan pemeliharaan jaringan irigasi serta
bangunan pelengkapnya.
Perkumpulan Petani Pemakai Air merupakan kelompok yang anggotanya
adalah petani yang memanfaatkan air sebagai sarana pengairan sawah mereka.
P3A dibentuk untuk memfasilitasi dan mengatur pembagian air yang didasarkan
pada luas areal sawah di daerah irigasi setempat.
1.2. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa Fungsi dari P3A?
2. Bagaimana upaya P3A untuk mengatasi masalah yang timbul dalam
anggota P3A?
Kelompok Ganjil_P3A 4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kelompok Ganjil_P3A 5
7. yang dihadapi anggotanya;
8. Keberadaan P3A dapat meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga
akan
9. meningkatkan kesejahteraan petani; dan
10. luran pelayanan air irigasi dapat terkumpul dan dapat digunakan seperti
11. yang direncanakan agar fasilitas irigasi terpelihara dengan baik.
Kelompok Ganjil_P3A 6
2.3. Masalah Yang Sering Terjadi Dalam P3A
Berdasarkan sumber jurnal yang kami kumpulkan ada berbagai macam
masalah yang sering terjadi dalam P3A, baik hubungan dengan lemabga
maupun hubungan antar anggota itu sendiri. Berikut adalah sebagian kecil
masalah itu, yaitu:
1. Jurnal SIKAP PETANI TERHADAP PERKUMPULAN PETANI
PEMAKAI AIR (P3A) (Studi Kasus: Desa Simanampang, Kecamatan
Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara) Oleh : Dessy Suminta Uli
Sitompul, Meneth Ginting, Emalisa.
a. Kualitas bendungan dan kualitas air yang kurang baik Kualitas
bendungan yang kurang baik diakibatkan kurangnya perhatian pihak
pemerintah (PU Pengairan) terhadap kerusakan bendungan. Kualitas
air yang kurang baik disebabkan oleh pencemaran dari limbah rumah
tangga, penggundulan hutan sehingga jumlah air semakin berkurang.
b. Konflik antara petani hulu dengan petani hilir Hal ini disebabkan tidak
adanya kesepakatan pendistribusian air pada saat musin hujan dan
musim kemarau. Pada saat musim hujan dapat menyebabkan sawah
petani di hilir dapat terendam air. Sedangkan pada saat musim
kemarau, petani hilir mengalami kekurangan air karena petani hulu
lebih banyak menggunakan air. Dan adanya sebagian petani yang
beranggapan bahwa pengaturan pembagian air yang selama ini
dilakukan kurang merata.
c. Sistem pembukuan Sebagian besar petani tidak mengetahui sistem
pembukuan dalam organisasi. Hal ini membuat petani anggota
kadang-kadang tidak melaksanakan atau menunda melaksanakan
proses administrasi dalam organisasi sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Sehingga pengurus mengalami kesulitan dalam menyusun
secara terperinci biaya yang masuk atau iuran petani anggota.
d. Kurangnya wawasan anggota dan pengurus tentang organisasi dan
pengembangan usaha tani Kesadaran pentingnya panca usaha tani
terutama kesadaran efisiensi penggunaan air irigasi masih kurang.
Kelompok Ganjil_P3A 7
Petani juga sering menyalahkan pengurus, baik dalam hal pengaturan
pembagian air yang kurang merata maupun dalam pengelolaan iuran.
Sedangkan pengurus juga masih banyak yang kurang
mensosialisasikan diri dengan anggota sehingga kurang dalam berbagi
masalah yang dihadapi oleh anggota.
Kelompok Ganjil_P3A 8
2. Pembagian kewenangan daerah irigasi membuat kurangnya koordinasi
dan sosialisasi mempengaruhi pemberdayaan P3A
3. Sangsi terhadap pelanggaran belum ada
4. Dana OP belum mencukupi
5. Kurang koordinasinya LPI di berbagai tingkatan mengakibatkan :
1) Belum ada kesamaan pemahaman
2) Belum tersosialisasikannya peraturan tentang irigasi
3) Inventarisasi irigasi belum lengkap
6. Iuran petani/partisipasi masih rendah
Kelompok Ganjil_P3A 9
Kepada Pemerintah
a. Agar pemerintah membimbing pengurus melalui pelatihan tentang
bagaimana menjalankan organisasi yang baik serta memfasilitasinya
dalam pelatihan tersebut, dan lebih lagi mengaktifkan anggota dalam
mengikuti rapat dan gotong royong.
b. Agar pemerintah melalui lembaga yang berwenang seperti Dinas PU
Pengairan melakukan pengawasan saluran secara intensif dan
terprogram
Kepada Petani Anggota dan Pengurus
a. Hendaknya petani sebagai anggota P3A lebih meningkatkan
partisipasinya dalam mengikuti setiap kegiatan-kegiatan yang telah
ditentukan demi kemajuan organisasi P3A dan pengembangan usaha
tani petani,
b. Supaya petani menumbuhkan kesadaran pada diri petani itu sendiri
akan pentingnya kerjasama yang baik antara anggota dan pengurus
serta kesadaran dalam hal pembagian saluran air irigasi yang telah
dibuat,
c. Pengurus sebaiknya mengajukan proposal bantuan kepada Dinas PU
Pengairan untuk melakukan perbaikan jaringan irigasi,
d. Agar pengurus memberikan pengertian kepada masyarakat tentang
dampak-dampak dari penebangan hutan dan pembuangan limbah
rumah tangga yang sembarangan dilakukan,
e. Hendaknya pengurus dan anggota bermusyawarah untuk
mengaktifkan kembali uluulu untuk mengkoordinasi pembagian air
irigasi ke setiap lahan petani,
f. Pengurus meminta pengertian kepada petani yang berada di hulu
maupun di hilir untuk tetap melaksanakan kesepakatan mengenai
pendistribusian air.
Kelompok Ganjil_P3A 10
2. Jurnal: Kajian Proses Penguatan Pengelolaan Kelembagaan
Irigasi yang Berwawasan Lingkungan. Oleh: Rita T.Lopa dan
Farouk Maricar.
a. Sosialisasi ditingkatkan, dari kecamatan sampai tingkat desa
b. Sosialisasi masing-masing lintas sektor sesuai program, pemahaman,
dan fungsi
c. Penegasan aturan sesuai kewenangan dan sosialisasi aturan ditingkat
pengguna (petani)
d. Maksimalisasi tanggung jawab dan sistem pemeliharaan
e. Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, baik primer, sekunder,
maupun tersier.
f. Gerakan masal hemat air.
g. Pemberdayaan P3A secara berkesinambungan
h. Struktur organisasi perlu diselaraskan
i. Pengelolaan OP, sarana, prasarana, dan pemberdayaan P3A dikelola
oleh Kabupaten terdiri dari kelompokpemerhati, LSM, dan Komisi
Irigasi
j. Koordinasi di berbagai tingkatan
k. Adanya sistem informasi atau data base sarana prasarana irigasi.
Kelompok Ganjil_P3A 11
4. Jurnal: SIKAP DAN PERILAKU PETANI TERHADAP KINERJA
PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) CITRA MANDIRI DI
KELURAHAN TUALANG (Kasus : P3A Citra Mandiri Kelurahan Tualang,
Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai). Oleh: Fandy S.
Sembiring, Yusak Maryunianta, Sinar Indra Kusuma.
Diperlukan peran pemerintah untuk pengembangan sumber daya air
yang ada dalam pembangunan jaringan irigasi agar pembagian air dapat
merata dan dinikmati oleh semua masyarakat.
Kelompok Ganjil_P3A 12
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1.
3.2. Saran
Kelompok Ganjil_P3A 13
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok Ganjil_P3A 14