Anda di halaman 1dari 6

Definisi 1977

“Teknologi pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi


meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, merancang, melaksanakan, menilai dan
mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada
manusia.

Definisi tahun 1977, AECT berusaha mengidentifikasi sebagai suatu


teori, bidang dan profesi. Definisi sebelumnya, kecuali pada tahun
1963, tidak menekankan teknologi pendidikan sebagai suatu teori.

Definisi 1994
Definisi teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek
dalam disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan
penilaian proses dan sumber untuk belajar.

Meski dirumuskan dalam kalimat yang lebih sederhana, definisi ini


sesungguhnya mengandung makna yang dalam. Definisi ini
berupaya semakin memperkokoh teknologi pembelajaran sebagai
suatu bidang dan profesi, yang tentunya perlu didukung oleh
landasan teori dan praktek yang kokoh. Definisi ini juga berusaha
menyempurnakan wilayah atau kawasan bidang kegiatan dari
teknologi pembelajaran. Di samping itu, definisi ini berusaha
menekankan pentingnya proses dan produk.

Jika kita amati isi kandungan definisi-definisi teknologi


pembelajaran di atas, tampaknya dari waktu ke waktu teknologi
pemebelajaran mengalami proses “metamorfosa” menuju
penyempurnaan. Yang semula hanya dipandang sebagai alat ke
sistem yang lebih luas, dari hanya berorientasi pada praktek
menuju ke teori dan praktek, dari produk menuju ke proses dan
produk, dan akhirnya melalui perjalanan evolusionernya saat ini
teknologi pembelajaran telah menjadi sebuah bidang dan profesi.

Menurut definisi tahun 1994, komponen Teknologi Pembelajaran,


meliputi:

1) Teori dan praktek

Teori terdiri dari konsep, bangunan (konstruk), prinsip dan proposisi


yang memberi sumbangan terhadap khasanah pengetahuan.
Sedangkan praktek merupakan penerapan pengetahuan tersebut
dalam memecahkan permasalahan.

Praktek juga dapat memberi konstribusi kepada pengetahuan


melalui informasi yang didapat dari pengalaman.
Dalam Teknologi pembelajaran, baik teori maupun prakek
menggunakan model prosedural dan model konseptual. Model
prosedural menguraikan cara pelaksanaan tugas dan membantu
menghubungkan teori dan praktek, sedangkan model konseptual
memvisualisasikan teori dan prtaktek.

2) Disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan


penilaian

Kawasan disain merupakan sumbangan teoritik terbesar dari


teknologi pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas.
Demikian pula kawasan pengembangan telah menjadi matang dan
memberikan sumbangan terbesar untuk praktek. Sebaliknya,
kawasan pemanfaatan secara teoritis maupun praktis masih belum
berkembang dengan baik. Meskipun berbagai usaha telah dilakukan
dalam bidang pemanfaatan media keadaanya masih tetap saja
kurang mendapatkan perhatian. Sedangkan kawasan pengelolaan
selalu ada dalam bidang karena sumber untuk menunjang
berlangsungnya tiap fungsi harus diorganisasikan dan diawasi
(dikelola). Kawasan penilaian masih menggantungkan diri pada
penelitian dari bidang lain. Sumbangan utama bidang studi ini
adalah evaluasi formatif.

3) Proses dan sumber

Proses adalah serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan


pada suatu hasil tertentu. Pengertian proses mencakup tata urutan
yang terdiri dari masukan, kegiatan dan keluaran.

Sedangkan sumber ialah asal yang mendukung terjadinya belajar,


termasuk sistim pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan.
Sumber belajar tidak terbatas hanya bahan dan alat yang
digunakan dalam proses pembelajaran, namun juga mencakup
tenaga, biaya dan fasilitas. Sumber belajar mencakup apa saja yang
dapat digunakan untuk membantu setiap orang untuk belajar yang
menampilkan kompetensinya.

4) Untuk keperluan belajar

Tujuan teknologi pembelajaran adalah untuk memacu


(merangsang) dan memicu (menumbuhkan) belajar. Dalam definisi
disebutkan bahwa belajar menyangkut adanya perubahan yang
relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena
pengalaman (Mayer, 1982:1040). Berlo (1960) menunjukkan bahwa
unsur-unsur pada proses belajar dengan proses komunikasi sejalan.
Pada komunikasi, pesan diolah dan disalurkan yang kemudian
diterima dan diberi makna serta disalurkan kembali sebagai umpan
balik (feed back) kepada pengirim pesan. Sedangkan pada proses
belajar, orang menanggapi, manafsirkan dan merespon terhadap
rangsangan dan mengambil pelajaran dari akibat tanggapan
tersebut.

Perbedaan defenisi teknologi pembelajaran tahun 1977 dan


1994

Beberapa perbedaan antara defenisi tahun 1977 dengan defenisi


1994 antara lain:

a) Perubahan istilah teknologi pendidkan menjadi teknologi


pembelajaran

b) Penekanan orientasi pada defenisi tahun 1977 pada praktik,


sedangkan orientasi pada defenisi tahun 1994 meliputi dua bidang
yaitu teori dan praktik.

c) Pada defenisi tahun 1977 kawasan kerja bidang teknologi


pembelajaran meliputi menganalisis, merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengelola. Sedangkan dalam defenisi tahun
1994 meliputi lima kawasan antara lain perancangan,
pengembangan, penggunaan, pengelolaan, dan pengevaluasian.

Definisi 2004
definisi menurut AECT 2004 ( AECT Definition and Terminologi
Committee) definisi terknologi pendidikan terbaru adalah Educational
technology is the study and ethical practice of facilitating learning and
improving performance by creating, using, and managing appropriate
technological processes and resources. Yang dalam bahasa kita
(Indonesia) artinya sebagai berikut Teknologi Pembelajaran adalah
studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan
meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan
pengaturan proses dan sumber daya teknologi
Definisi ini mengandung beberapa elemen kunci,yaitu :

 Studi. Pemahaman teoritis, sebagaimana dalam praktek teknologi

pendidikan memerlukan konstruksi dan perbaikan pengetahuan yang

berkelanjutan melalui penelitian dan refleksi praktek, yang tercakup

dalam istilah studi.

 Etika Praktek. Mengacu kepada standard etika praktis sebagaimana

didefinisikan oleh Komite Etika AECT mengenai apa yang harus

dilakukan oleh praktisi Teknologi Pendidikan.

 Fasilitasi. Pergeseran paradigma kearah kepemilikan dan tanggung

jawab pembelajar yang lebih besar telah merubah peran teknologi

dari pengontrol menjadi pem-fasilitasi.


 Pembelajaran. Pengertian pembelajaran saat ini sudah berubah dari

beberapa puluh tahun yang lalu. Pembelajaran selain berkenaan

dengan ingatan juga berkenaan dengan pemahaman.

 Peningkatan. Peningkatan berkenaan dengan perbaikan produk, yang

menyebabkan pembelajaran lebih efektif, perubahan dalam

kapabilitas, yang membawa dampak pada aplikasi dunia nyata.

 Kinerja. Kinerja berkenaan dengan kesanggupan pembelajar untuk

menggunakan dan mengaplikasikan kemampuan yang baru

didapatkannya.

Perbedaan Teknologi Pendidikan Tahun 1994 dan 2004


NO 1994 2004
1 Menekankan pada teori dan praktek Menekankan pada
Studi dan etika
praktek
2 Pokok kegiatan adalah desain, Penciptaan,
pengembangan, pemanfaatan, pengaturan, dan
pengelolaan,dan penilaian penggunaan
3 Tujuan untuk keperluan belajar Tujuan memfasilitasi
pembelajaran
4 Utilisasi proses & sumber belajar Utilisasi proses &
sumber daya
teknologi

Anda mungkin juga menyukai

  • Ilmu
    Ilmu
    Dokumen7 halaman
    Ilmu
    Mtamim Hidayatullah
    Belum ada peringkat
  • Melukisbangundatar
    Melukisbangundatar
    Dokumen11 halaman
    Melukisbangundatar
    Mtamim Hidayatullah
    Belum ada peringkat
  • Accelerated
    Accelerated
    Dokumen9 halaman
    Accelerated
    Mtamim Hidayatullah
    Belum ada peringkat
  • Bloom
    Bloom
    Dokumen5 halaman
    Bloom
    Mtamim Hidayatullah
    Belum ada peringkat