Anda di halaman 1dari 23

12/21/16

Fisiologi Ginjal

M Aryadi Arsyad

Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui fungsi ginjal secara umum
2. Mengetahui bagian-bagian ginjal dan fungsinya
3. Mengetahui GFR dan faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pembentukan urine
4. Mengetahui peranan endokrin ginjal dalam
pengaturan cairan tubuh dan tekanan darah
5. Mengetahui peranan ginjal dalam pengaturan
pH tubuh
6. Mengerti proses miksi dan pengaturannya

Anatomi Ginjal

1
12/21/16

Homeostasis penting untuk keberlansungan hidup dari setiap sel, dan


setiap sel, melalui fungsi khususnya sebagai bagian dari fungsi tubuh,
berkontribusi dalam menjaga kondisi internal ini.

Unsur-unsur apa saja yang dijaga?


1. Konsentrasi nutrisi
2. Konsentrasi O2 & CO2
3. Konsentrasi sampah metabolisme
4. pH
5. Konsentrasi air, garam dan elektrolit
6. Volume & tekanan darah
7. Suhu

2
12/21/16

Fungsi Umum Ginjal


1. Mempertahankan volume, elektrolit dan osmolalitas
cairan tubuh
2. Mempertahankan tekanan darah
3. Mengatur keseimbangan asam basa
4. Ekskresi sampah metabolisme dan bahan kimia yang
telah didetoksifikasi
5. Fungsi endokrin dengan menghasilkan renin,
eritropoetin, dan prostaglandin
6. Mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D yang
aktif (calcitriol)
7. Sintesa ammonia dari asam amino
8. Melepaskan glukosa ke dalam sirkulasi selama
starvasi yang kronis (glukoneogenesis)

Histologi Ginjal
• Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada
manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta
nefron.

• Setiap nefron terdiri atas glomerulus (dengan


kapsula bowmannya) dan tubulus.

• Tubulus terdiri dari 3 bagian yaitu tubulus


proksimalis, lengkungan Henle (Loop of Henle)
dan tubulus distalis. Beberapa tubulus distalis
akan bersatu membentuk duktus kolektivus.

3
12/21/16

Histologi Ginjal

• Glomerulus, tubulus proksimalis dan


distalis terletak pada korteks ginjal
sedang lengkung Henle dan duktus
kolektivus umumnya pada medulla ginjal.

• Nefron dapat dibedakan menjadi 2


jenis yaitu nefron kortikalis dan nefron
juxtamedullari

4
12/21/16

Histologi Nephron
• Glomerulus adalah suatu jaringan kapiler yang saling
beranastomosis yang berasal dari arteriole afferent
dan kemudian kapiler-kapiler tersebut bersatu menuju
arteriole efferent
• Kapsula Bowman merupakan kantung yg membungkus
glomerulus dan mentransfer filtrat dari glomerulus ke
tubulus proksimal
• Tubulus terbagi atas tubulus proksimalis, lengkung
Henle dan tubulus distalis.
• Tubulus proksimalis berfungsi mengadakan reabsorbsi
bahan-bahan ke dalam cairan tubuli

Histologi Nephron
• Lengkung Henle terdiri atas descending limb yaitu
bagian yang menurun menuju medulla dan ascending
limb yang menuju ke korteks ginjal.
• Tubulus distalis mulai dari bagian akhir segmen
tebal ascendens sampai sebelum masuk ke duktus
kolektivus.
• Tubulus/duktus kolektivus terbagi lagi atas duktus
kolektivus kortikalis, duktus kolektivus medullaris dan
duktus kolektivus papillaris, dari beberapa duktus
kolektivus papillaris yang bersatu membentuk
duktus bellini dan menuju ke arah calyces minor.

Histologi Ginjal

5
12/21/16

FISIOLOGI KERJA NEPHRON

Glomerulus
• Cairan yang difiltrasi melewati membran
glomeruli, membran ini disebut juga barier
filtrasi. Membran ini mempunyai sifat spesifik
yaitu :
– Terdapat 3 lapisan ; endotel kapiler dengan
fenestra, membrana basalis yg mengandung
glycoprotein, dan lapisan epitel podosit
– Permeabilitasnya 100-500 kali lebih besar dari
membran kapiler lain.

6
12/21/16

Bowman’s

Glomerulus & Filtrasi

• Molecule diameter > 4.4nm (molecular mass >80 000


Da, e.g., globulin) tdk dapat lewat.
• Hanya molecule dgn diameter 1.8 nm - 4.4nm yg
dapat melewati filter.
• Molecules dgn diameter <1.8 nm (molecular mass <
10 000 Da) bebas melewati filter,
• Partikel bermuatan negatif (e.g., albumin: r = 3.4 nm)
kurang permeabel drpd partikel netral dgn diameter
yg sama sebab dinding glomerulus akan menolak
partikel bermuatan negatif.

7
12/21/16

Podocytes

Tubulus Proksimal
• Berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari
dalam cairan tubuli. Jadi tubulus proksimalis
bertanggung jawab pada proses awal pembentukan
filtrat glomeruli.
• Filtrat dihasilkan dari H2O, Na+, Cl-, K+, HCO3-, glukosa,
asam amino, creatinine dan urea.
• Sekitar 65% Na dan H2O, 50% Cl, 90% bicarbonate
(HCO3-) dan hampir semua, ~100% glukosa dan asam
amino yang difiltrasi akan direabsorbsi kembali pada
bagian ini.
• Berfungsi sekresi, berupa eliminasi obat-obatan,
sampah metabolisme dan hidrogen.

Proximal Convoluted Tubules

8
12/21/16

Lengkung Henle
• Lengkung Henle mempuyai fungsi reabsorbsi
bahan-bahan dan cairan tubulus dan sekresi
bahan ke dalam tubulus.
• Misalnya pada nefron juxtamedullaris 25% H2O
dan Na+ direabsorbsi pada lengkung Henle,
sedangkan urea disekresi kedalamnya. Lengkung
Henle juga memegang peranan penting dalam
proses pemekatan dan pengenceran urine

Histologi Ginjal

Loop of Henle

• Bagian descending loop


of Henle relative tidak
permeabel thd solute
tapi permeable thd air
shg air keluar secara
osmosis, dan cairan di
dlm tubulus jadi
hypertonic .

9
12/21/16

Loop of Henle (counter current)

Loop of Henle
• Bagian tipis dari ascending
loop of Henle impermeable
thd air, tapi permeable thd
solute terutama ion Na dan Cl.
Oleh karena itu, Na dan Cl
keluar, cairan di dlm tubulus
menjadi isotonic lalu jadi
hypotonic selama ion tetap
keluar.
• Urea yg diserap ke dalam
medullary interstium dari
tubulus kolektivus, berdifusi ke
ascending limb. Ini
m’sebabkan urea berada di
interstitium dari medulla dan
berfungsi utk mengentalkan
urin.

Loop of Henle (counter current)

10
12/21/16

Loop of Henle

• Bagian tebal dari


ascending loop of Henle
dan awal tubulus distal,
impermeable thd air.
Akan tetapi ion Na+ dan
Cl- ditransport secara
aktif keluar tubulus,
menjadikan cairan
tubulus sangat
hypotonic.

Loop of Henle (counter current)

Tubulus Distalis
• Mulai dari bagian akhir segmen tebal ascendens
sampai ujung dari papilla. Pada setiap nefron,
segmen ascendens tebal ini akan mengadakan kontak
dengan glomerulus asalnya pada kutub vaskuler, dan
pada tempat ini terdapat struktur yang disebut
Juxtaglomerular Apparatus.
• Pada bagian ini juga terjadi sekresi H+ dan K+ ke dalam
tubulus
• Pada saat aldosterone dilepaskan ke ginjal, Na+ akan
direabsorb dan K+ disekresi. H2O akan ikut direabsorb
bersama Na+

11
12/21/16

Histologi Ginjal

Distal Tubule & Collecting Duct

• Konsentrasi akhir dari urin bergantung pada banyaknya


antidiuretic hormone (ADH) yang disekresikan oleh
pituitary posterior.
• Jika ada ADH, tubulus distal dan tubulus kolektivus
menjadi permeabel thd air. Sebaliknya tanpa ADH,
mereka jadi tdk permeabel thd air dan urin menjadi
hypotonic.
• Pada bagian ini, terjadi reabsorbsi terakhir utk H2O, NaCl
dan urea
• Di dalam hypothalamus tdpt Osmoreceptors, yg sangat
sensitif thd perubahan tekanan osmotik dari darah dan
menyebabkan pelepasan ADH dari ptiutary.

12
12/21/16

Diuretics
Diuretics adalah substance yg membantu tubuh
menghilangkan garam dan air dari tubuh:
• Osmotic diuretics (mannitol, glukosa,urea)
• Loop diuretics (furosemide/lasix)
• Thiazide diuretics (hydroclorothiazide)
• K+ sparing diuretics (spironolactone, amiloride)
• Carbonic anhydrase inhibitors
(dichlorphenamide, methazolamide)

13
12/21/16

URINE FORMATION &


GLOMERULUS FILTRATION RATE

Kecepatan Filtrasi Glomerulus (GFR)


• menetukan jumlah filtrat yang terbentuk pada
kedua ginjal setiap menitnya.
• Sekitar 20% dari CO (1100ml/mnt) menuju ginjal.
• Pada orang normal jumlahnya sekitar 125
ml/menit atau 180 liter perhari. Seluruh
plasma darah difilter sekitar 60x/hari.
• Lebih dari 99% filtrat ini akan direabsorbsi
kembali pada tubulus dan sisanya
dibuang/dikeluarkan sebagai urine.

Kecepatan Filtrasi Glomerulus (GFR)


• Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
GFR yaitu tekanan filtrasi efektif dan
permeabilitas membran glomerulus.

• Tekanan filtrasi adalah keseimbangan tekanan


pada kapiler glomerulus dan kapsula Bowman
yang menyebabkan terjadinya filtrasi dari
kapiler glomerulus ke dalam kapsula
bowman

14
12/21/16

GFR

GFR = Kf ((Pg-Pb) - (Og-Ob))

• Kf = Koefisien filtrasi
• Pg = Tekanan hidrostatik glomerulus
• Pb =Tekanan hidrostatik kapsula bowman
• Og = Tekanan onkotik glomerulus
• Ob = Tekanan onkotik kapsula bowman

Faktor lain thd GFR


Beberapa faktor lain yg berpengaruh thd GFR
adalah:
• Diameter arteriole afferent dan efferent
• Saraf simpatis
• Hormone spt epinephrine, norepinephrine,
endothelin dan angiotensin II menyebabkan
konstriksi pembuluh darah
• NO, prostaglandin dan bradykinin menyebabkan
relaksasi pblh darah
• Penyakit: batu ureter, pyelonephritis, DM

Bowman’s

15
12/21/16

Kidney & It’s function

JUXTA GLOMERULAR APPARATUS


( SEL JGA )
• Terletak di kutub vaskuler di daerah tubulus
distalis
• Terdiri dari 3 macam sel yaitu : macula densa, sel
granuler, dan sel agranuler
• Berperan sebagai tubular feedback pada sistem
renin angiotensin sistem
• Sel granuler sbg intrarenal baroreseptor,
menghasilkan renin
• Macula densa sbg Na+ detector, jika Na+ menurun
di distal tubulus, stimulus dikirim ke sel granuler
utk melepaskan renin

Juxta Glomerular Apparatus (JGA)

16
12/21/16

Pengaturan Mineral oleh RA Sistem


1. Jika kadar Na menurun dalam tubulus, akan dihasilkan renin
dan selanjutnya mengaktifkan angiotensinogen menjadi
angiotensin I, di paru-paru angiotensin I diubah menjadi
angiotensin II
akan meningkatkan pelepasan aldosteron sehingga terjadi
peningkatan reabsorbsi Natrium pada tubulus.
2. Menurunnya tekanan darah atau berkurangnya volume cairan
tubuh menyebabkan pelepasan renin karena berkurangnya
filtrasi glomerulus. Angiotensin II yang terbentuk disamping
adalah vasokonstriktor yang kuat sehingga dapat
meningkatkan tekanan darah juga akan merangsang ADH
sehingga terjadi retensi Na dan air yang selanjutnya dapat
menaikkan tekanan darah.
3. Mengatur GFR

Endokrin & Ginjal

• ADH (anti diuretik hormone) = vasopressin


• Renin-Angiotensin sistem
• Aldosterone
• ANP (atrial natriuretic peptide) dilepaskan
saat tekanan intraatrial meningkat, e.g. heart
failure atau fluid overload. Berfungsi
meningkatkan pembuangan Na, Cl dan air dgn
meningkatkan GFR

17
12/21/16

Asam-Basa
• Keseimbangan asam basa berarti
kemampuan pengaturan konsentrasi dari ion
H+ bebas di dalam cairan tubuh
• Asam adalah molekul yg di dalam solution
akan melepaskan kation H+ dan anion. Asam
kuat (HCl), asam lemah (H2CO3)
• Basa adalah molekul yg dapat mengikat ion
H+ dan menghilangkannya dari solution

pH Tubuh
• Normal pH darah arteri adalah 7,45
• Normal pH darah vena adalah 7,35
• Rata-rata pH darah 7,4
• Acidosis terjadi jika pH darah dibawah 7,35
• Alkalosis terjadi jika pH darah di atas 7,45
• pH darah kurang dari 6,8 dan lebih dari 8,0
selama bbrp detik dpt menyebabkan
kematian

18
12/21/16

Pengaturan pH tubuh

1.Sistem buffer
2. Mekanisme respirasi
3. Mekanisme Ginjal

Sistem Buffer
1. H2CO3:HCO3- yg dpt mengikat ataupun
menghasilkan ion H+. Buffer primer utk ECF.
2. Protein mengandung gugus asam dan basa.
Buffer primer utk ICF.
3. Hemoglobin membuffer H+ dari CO2 hasil
metabolisme sel.
4. Fosfat NaH2PO4 sedikit di ECF, banyak di ICF.
Buffer ini juga dibuang di urine dan
mengurangi keasaman urine.

19
12/21/16

Tingkatan Pengaturan pH
• Sistem buffer merupakan pertahanan
pertama dalam menetralkan pH darah. (detik)
• Mekanisme respirasi merupakan pertahanan
lapis kedua dlm menetralkan pH darah jika
sistem buffer tdk dpt meminimalkan
perubahan pH darah. (menit)
• Mekanisme kompensasi ginjal merupakan
pertahanan garis ketiga dalam menetralkan
pH darah. (jam atau hari)

Ion H+ Excretion

Ion H+ absorption

20
12/21/16

Micturition
• Adalah proses pengosongan kandung kemih
(urinary bladder) ketika penuh
– Pertama, bladder terisi secara progresif sampai
tegangan dinding bladder mencapai thresholdnya
(250-400ml)
– Ini menyebabkan munculnya reflex saraf yg disebut
micturition reflex yg akan mengosongkan bladder
atau, paling tidak menyebabkan rasa ingin buang air
kecil.
• Meskipun micturition reflex merupakan refleks
otonom oleh spinal cord, ini dpt dimodifikasi oleh
cerebral cortex

Blood vessels and have little to do with bladder contraction.


Some sensory nerve fibers also pass by way of
the sympathetic nerves and may be important in the
sensation of fullness and, in some instances, pain.

The sensory fibers : degree of stretch in the bladder wall, reflexes that cause bladder emptying.

The motoric fibers : innervate wall of the ballder and the detrusor muscle. Also Most important are
the skeletal motor fibers transmitted through the pudendal nerve to the external bladder
sphincter. These are somatic nerve fibers that innervate
and control the voluntary skeletal muscle of the sphincter

21
12/21/16

Komposisi Urin
• Volume urin terdiri atas 95% air dan 5%
solute. Solute terbesar adalah urea, creatinine
dan uric acid.

22
12/21/16

References
• Human physiology, Laura lee Sherwood, 7th
ed.
• Human anatomy and physiology, Elaine N
Marieb, 9th ed.
• Textbook of medical physiology, Arthur C.
Guyton, 11th ed.
• Review of medical physiology, Ganong, 23rd
ed.

23

Anda mungkin juga menyukai