Nefrologi (Ind) (3 Slides)
Nefrologi (Ind) (3 Slides)
Fisiologi Ginjal
M Aryadi Arsyad
Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui fungsi ginjal secara umum
2. Mengetahui bagian-bagian ginjal dan fungsinya
3. Mengetahui GFR dan faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pembentukan urine
4. Mengetahui peranan endokrin ginjal dalam
pengaturan cairan tubuh dan tekanan darah
5. Mengetahui peranan ginjal dalam pengaturan
pH tubuh
6. Mengerti proses miksi dan pengaturannya
Anatomi Ginjal
1
12/21/16
2
12/21/16
Histologi Ginjal
• Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada
manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta
nefron.
3
12/21/16
Histologi Ginjal
4
12/21/16
Histologi Nephron
• Glomerulus adalah suatu jaringan kapiler yang saling
beranastomosis yang berasal dari arteriole afferent
dan kemudian kapiler-kapiler tersebut bersatu menuju
arteriole efferent
• Kapsula Bowman merupakan kantung yg membungkus
glomerulus dan mentransfer filtrat dari glomerulus ke
tubulus proksimal
• Tubulus terbagi atas tubulus proksimalis, lengkung
Henle dan tubulus distalis.
• Tubulus proksimalis berfungsi mengadakan reabsorbsi
bahan-bahan ke dalam cairan tubuli
Histologi Nephron
• Lengkung Henle terdiri atas descending limb yaitu
bagian yang menurun menuju medulla dan ascending
limb yang menuju ke korteks ginjal.
• Tubulus distalis mulai dari bagian akhir segmen
tebal ascendens sampai sebelum masuk ke duktus
kolektivus.
• Tubulus/duktus kolektivus terbagi lagi atas duktus
kolektivus kortikalis, duktus kolektivus medullaris dan
duktus kolektivus papillaris, dari beberapa duktus
kolektivus papillaris yang bersatu membentuk
duktus bellini dan menuju ke arah calyces minor.
Histologi Ginjal
5
12/21/16
Glomerulus
• Cairan yang difiltrasi melewati membran
glomeruli, membran ini disebut juga barier
filtrasi. Membran ini mempunyai sifat spesifik
yaitu :
– Terdapat 3 lapisan ; endotel kapiler dengan
fenestra, membrana basalis yg mengandung
glycoprotein, dan lapisan epitel podosit
– Permeabilitasnya 100-500 kali lebih besar dari
membran kapiler lain.
6
12/21/16
Bowman’s
7
12/21/16
Podocytes
Tubulus Proksimal
• Berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari
dalam cairan tubuli. Jadi tubulus proksimalis
bertanggung jawab pada proses awal pembentukan
filtrat glomeruli.
• Filtrat dihasilkan dari H2O, Na+, Cl-, K+, HCO3-, glukosa,
asam amino, creatinine dan urea.
• Sekitar 65% Na dan H2O, 50% Cl, 90% bicarbonate
(HCO3-) dan hampir semua, ~100% glukosa dan asam
amino yang difiltrasi akan direabsorbsi kembali pada
bagian ini.
• Berfungsi sekresi, berupa eliminasi obat-obatan,
sampah metabolisme dan hidrogen.
8
12/21/16
Lengkung Henle
• Lengkung Henle mempuyai fungsi reabsorbsi
bahan-bahan dan cairan tubulus dan sekresi
bahan ke dalam tubulus.
• Misalnya pada nefron juxtamedullaris 25% H2O
dan Na+ direabsorbsi pada lengkung Henle,
sedangkan urea disekresi kedalamnya. Lengkung
Henle juga memegang peranan penting dalam
proses pemekatan dan pengenceran urine
Histologi Ginjal
Loop of Henle
9
12/21/16
Loop of Henle
• Bagian tipis dari ascending
loop of Henle impermeable
thd air, tapi permeable thd
solute terutama ion Na dan Cl.
Oleh karena itu, Na dan Cl
keluar, cairan di dlm tubulus
menjadi isotonic lalu jadi
hypotonic selama ion tetap
keluar.
• Urea yg diserap ke dalam
medullary interstium dari
tubulus kolektivus, berdifusi ke
ascending limb. Ini
m’sebabkan urea berada di
interstitium dari medulla dan
berfungsi utk mengentalkan
urin.
10
12/21/16
Loop of Henle
Tubulus Distalis
• Mulai dari bagian akhir segmen tebal ascendens
sampai ujung dari papilla. Pada setiap nefron,
segmen ascendens tebal ini akan mengadakan kontak
dengan glomerulus asalnya pada kutub vaskuler, dan
pada tempat ini terdapat struktur yang disebut
Juxtaglomerular Apparatus.
• Pada bagian ini juga terjadi sekresi H+ dan K+ ke dalam
tubulus
• Pada saat aldosterone dilepaskan ke ginjal, Na+ akan
direabsorb dan K+ disekresi. H2O akan ikut direabsorb
bersama Na+
11
12/21/16
Histologi Ginjal
12
12/21/16
Diuretics
Diuretics adalah substance yg membantu tubuh
menghilangkan garam dan air dari tubuh:
• Osmotic diuretics (mannitol, glukosa,urea)
• Loop diuretics (furosemide/lasix)
• Thiazide diuretics (hydroclorothiazide)
• K+ sparing diuretics (spironolactone, amiloride)
• Carbonic anhydrase inhibitors
(dichlorphenamide, methazolamide)
13
12/21/16
14
12/21/16
GFR
• Kf = Koefisien filtrasi
• Pg = Tekanan hidrostatik glomerulus
• Pb =Tekanan hidrostatik kapsula bowman
• Og = Tekanan onkotik glomerulus
• Ob = Tekanan onkotik kapsula bowman
Bowman’s
15
12/21/16
16
12/21/16
17
12/21/16
Asam-Basa
• Keseimbangan asam basa berarti
kemampuan pengaturan konsentrasi dari ion
H+ bebas di dalam cairan tubuh
• Asam adalah molekul yg di dalam solution
akan melepaskan kation H+ dan anion. Asam
kuat (HCl), asam lemah (H2CO3)
• Basa adalah molekul yg dapat mengikat ion
H+ dan menghilangkannya dari solution
pH Tubuh
• Normal pH darah arteri adalah 7,45
• Normal pH darah vena adalah 7,35
• Rata-rata pH darah 7,4
• Acidosis terjadi jika pH darah dibawah 7,35
• Alkalosis terjadi jika pH darah di atas 7,45
• pH darah kurang dari 6,8 dan lebih dari 8,0
selama bbrp detik dpt menyebabkan
kematian
18
12/21/16
Pengaturan pH tubuh
1.Sistem buffer
2. Mekanisme respirasi
3. Mekanisme Ginjal
Sistem Buffer
1. H2CO3:HCO3- yg dpt mengikat ataupun
menghasilkan ion H+. Buffer primer utk ECF.
2. Protein mengandung gugus asam dan basa.
Buffer primer utk ICF.
3. Hemoglobin membuffer H+ dari CO2 hasil
metabolisme sel.
4. Fosfat NaH2PO4 sedikit di ECF, banyak di ICF.
Buffer ini juga dibuang di urine dan
mengurangi keasaman urine.
19
12/21/16
Tingkatan Pengaturan pH
• Sistem buffer merupakan pertahanan
pertama dalam menetralkan pH darah. (detik)
• Mekanisme respirasi merupakan pertahanan
lapis kedua dlm menetralkan pH darah jika
sistem buffer tdk dpt meminimalkan
perubahan pH darah. (menit)
• Mekanisme kompensasi ginjal merupakan
pertahanan garis ketiga dalam menetralkan
pH darah. (jam atau hari)
Ion H+ Excretion
Ion H+ absorption
20
12/21/16
Micturition
• Adalah proses pengosongan kandung kemih
(urinary bladder) ketika penuh
– Pertama, bladder terisi secara progresif sampai
tegangan dinding bladder mencapai thresholdnya
(250-400ml)
– Ini menyebabkan munculnya reflex saraf yg disebut
micturition reflex yg akan mengosongkan bladder
atau, paling tidak menyebabkan rasa ingin buang air
kecil.
• Meskipun micturition reflex merupakan refleks
otonom oleh spinal cord, ini dpt dimodifikasi oleh
cerebral cortex
The sensory fibers : degree of stretch in the bladder wall, reflexes that cause bladder emptying.
The motoric fibers : innervate wall of the ballder and the detrusor muscle. Also Most important are
the skeletal motor fibers transmitted through the pudendal nerve to the external bladder
sphincter. These are somatic nerve fibers that innervate
and control the voluntary skeletal muscle of the sphincter
21
12/21/16
Komposisi Urin
• Volume urin terdiri atas 95% air dan 5%
solute. Solute terbesar adalah urea, creatinine
dan uric acid.
22
12/21/16
References
• Human physiology, Laura lee Sherwood, 7th
ed.
• Human anatomy and physiology, Elaine N
Marieb, 9th ed.
• Textbook of medical physiology, Arthur C.
Guyton, 11th ed.
• Review of medical physiology, Ganong, 23rd
ed.
23