STATISTIK REKAYASA
RINGKASAN UKURAN
Oleh
b. Median
Median adalah bagaimana menentukan letak tengah data setelah disusun menurut
urutan nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Symbol untuk median
adalah Me. Dengan median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama
dengan Me, dan 50% dari bnayak data nilainya paling rendah sama dengan Me.
Variansi merupakan salah satu ukuran sebaran yang plaing sering digunakan dalam
berbagai analisis statistika.
c. Mode
Fungsi dari MODE adalahmengukur tendensi sentral, yang merupakan lokasi pusat
sekelompok angka dalam distribusi statistik. Rata-rata yang merupakan nilai rata-rata
aritmatika, dan dihitung dengan menambahkan sekelompok angka lalu membaginya dengan
hitungan angka tersebut.
d. Weighted Mean
Rata-rata tertimbang/terbobot (weighted average) adalah rata-rata yang dihitung
dengan memperhitungkan timbangan/bobot untuk setiap datanya. Setiap penimbang/bobot
tersebut merupakan pasangan setiap data.
Contoh :
Sebuah perguruan tinggi membuka penerimaan mahasiswa baru. Dalam rangka
penerimaan, perguruan tinggi tersebut melaksanakan ujian masuk untuk calon mahasiswa
baru. Calon mahasiswa baru diwajibkan mengkuti tes kemampuan 3 mata pelajaran, yaitu
matematika, bahasa inggris dan pengetahuan umum.
Untuk memberikan penilaian yang lebih baik, perguruan tinggi tersebut membobot
setiap mata pelajaran yang diujiankan. Matematika diberi bobot 50, bahasa Inggris 30 dan
pengetahuan umum 20.
Setelah ujian dilaksanakan, seorang calon mahasiswa baru mendapatkan nilai
sebagai berikut. Matematika 65, bahasa inggris 70 dan pengetahuan umum 80. Berapakah
nilai rata-rata calon mahasiswa tersebut?
Dalam dunia pendidikan, salah satu standard score yang sering digunakan adalah eleven
points scale ( skala sebelas nilai) atau dikenal pula dengan nama standard of eleven (nilai
standard sebelas) yang lazim disingkat dengan stanel.
Pengubahan dari raw score menjadi stanel itu dilakukan dengan jalan
menghitung: P1- P3- P8- P21- P39- P61- P79- P92- P97- dan P99.
Jika data yang kita hadapi berbentuk kurva normal (ingat: norma atau standar
selalu didasarkan pada kurva normal itu), maka dengan 10 titik persentil tersebut diatas
akan diperoleh nilai-nilai standar sebanyak 11 buah, yaitu nilai-nilai 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, dan 10.
b. Persentil dapat digunakan untuk menentukan kedudukan seorang anak didik, yaitu: pada
persentil keberapakah anak didik itu memperoleh kedudukan ditengah-tengah
kelompoknya.
c. Persentil juga dapat digunakan sebagai alat untuk menetapkan nilai batas lulus pada tes
atau seleksi.
Misalkan sejumlah 80 orang individu seperti yang tertera pada tabel 3.16. itu hanya akan
diluluskan 4 orang saja (=4/ 80 X 100%= 5%) dan yang tidak akan diluluskan adalah 76
orang (= 76X80 X 100%=95%), hal ini berarti bahwa P95 adalah batas nilai kelulusan.
Mereka yang nilai-nilainya berada pada P95 kebawah, dinyatakan tidak lulus, sedangkan
diatas P95 dinyatakan lulus. Dalam perhitungan diatas telah kita peroleh P95= 68,50;
berarti yang dapat diluluskan adalah mereka yang nilainya diatas 68,50 yaitu nilai 69 ke
atas.
b. Quartiles
Istilah kuartil dalam kehidupan kita sehari-hari lebih dikenal dengan istilah kuartal.
Dalam dunia statistik, yang dimaksud dengan kuartil ialah titik atau skor atau nilai
yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam empat bagian yang sama besar, yaitu
masing masing sebesar ¼ N. jadi disini akan kita jumpai tiga buah kuartil, yaitu kuartil
pertama (Q1), kuartil kedua (Q2), dan kuartil ketiga (Q3). Ketiga kuartil inilah yang membagi
seluruh distribusi frekuensi dari data yang kita selidiki menjadi empat bagian yang sama
besar, masing-masing sebesar ¼ N, seperti terlihat dibawah ini
Jalan pikiran serta metode yang digunakan adalah sebagaimana yang telah kita
lakukan pada saat kita menghitung median. Hanya saja, kalau median membagi seluruh
distribusi data menjadi dua bagian yang sama besar, maka kuartil membagiseluruh distribusi
data menjadi empat bagian yang sama besar.
Jika kita perhatikan pada kurva tadi, maka dapat ditarik pengertian bahwa Q2 adalah sama
dengan Median(2/4 N=1/2 N).
Untuk mencari Q1,Q2 dan Q3 digunakan rumus sebagai berikut:
untuk data tunggal
Qn = 1 + ( n/4N-fkb)
fi
untuk data kelompok
Qn = 1 + (n/4N-fkb)x i
Fi
Qn = kuartil yang ke-n. karena titik kuartil ada tiga buah, maka n dapat diisi dengan bilangan:
1,2, dan 3.
1 = lower limit ( batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung Qn).
N= Number of cases.
Fkb= frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor atau interval yang mengandung Qn.
Fi= frekuensi aslinya (yaitu frekuensi dari skor atau interval yang mengandung Qn).
i= interval class atau kelas interval.
Catatan: - istilah skor berlaku untuk data tunggal.
- istilah interval berlaku untuk data kelompok.
Berikut ini akan dikemukakan masing-masing sebuah contoh perhitungan kuartil ke-1, ke-2,
dan ke-3 untuk data yang tunggal dan kelompok.
b. Interquartile Range
c. Variance
Varians adalah salah satu ukuran disperse atau ukuran variasi. Varians dapat
menggambarkan bagaimana berpencarnya suatu data kuantitatif. Varians diberi
symbol σ2
d. Standard Deviation
Standar deviasi merupakan ukuran penyebaran yang paling banyak digunakan.
Semua gugus data dipertimbangkan sehingga lebih stabil dibandingkan dengan
ukurna lainya. Namun, apabila dalam gugus data tersebut terdapat nilai ekstrim,
standar deviasi tidak sensitive lagi, sama halnya seperti mean.
e. Coefficient Of Variation
Koefisien variasi adalah suatu perbandingan antara simpangan baku dengan nilai
rata-rata dan dinyatakan dengan persentase.
Koefisien variasi merupakan suatu ukuran variansi yang dapat digunakan untuk
membandingkan suatu data yang mempunyai satuan yang berbeda. Kalau kita
membandingkan berbagai variansi atau dua variable yang mempunyai satuan yang
berbeda maka tidak dapt dilakukan dengan menghitung ukura penyebaran yang
sifatnya absolute.
085263103026