Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIOMEDIK

SISTEM KERANGKA & OTOT MANUSIA

Oleh:
Kelompok 12

1. Ida Ayu Ambarawati (1702562012)


2. Yudhi Pratama (1702562024)
3. I Putu Mahendra (1702562036)
4. Ni Putu Suastikawati (1702562048)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Kerangka & Otot”
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama berbagai
pihak. Oleh sebab itu, selain rasa syukur, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang tulus kepada dosen, rekan-rekan mahasiswa, dan juga keluarga
kami.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa apa yang tersaji dalam makalah ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif agar makalah ini menjadi lebih
baik.

Denpasar, November 2017

Penulis,

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
a. Bagaimana struktur dan fungsi sistem tulang?
b. Bagaimana struktur dan fungsi sendi dan macam-macam pergerakan sendi?
c. Bagaimana struktur dan fungsi otot rangka?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Menjelaskan sistem kerangka dan otot manusia.
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan struktur dan fungsi sistem tulang
b. Menjelaskan struktur dan fungsi sendi dan macam-macam pergerakan sendi
c. Menjelaskan struktur dan fungsi otot rangka

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem tulang
1. Struktur sistem tulang
Tulang adalah jaringan hidup yang strukturnya dapat berubah apabila
mendapat tekanan. Seperti jaringan ikat lain, tulang terdiri atas sel-sel, serabut-
serabut, dan matriks. Tulang bersifat keras oleh karena matriks ekstra selularnya
mengalami kalsifikasi, dan mempunyai derajat elastisitas tertentu akibat adanya
serabut-serabut organik (Snell dalam Kroosita, 2015).
Tulang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni tulang kompakta dan
tulang spongiosa. Perbedaan antara kedua jenis tulang ditentukan oleh banyaknya
bahan padat dan jumlah serta ukuran ruangan yang ada di dalamnya. Semua tulang
memiliki kulit luar dan lapisan substansia spongiosa di sebelah dalam, kecuali
apabila masa substansia spongiosa diubah menjadi cavitas medullaris/rongga
sumsum (Moore dan Agur dalam Kroosita, 2015).
Tulang pada manusia memiliki jenis yang beragam. Berdasarkan jaringan
penyusunnya, tulang dibedakan menjadi dua macam, yaitu tulang rawan (kartilago)
dan tulang keras (osteon) (Endang,2014).

1. Tulang rawan (kartilago)


Tulang rawan dibentuk oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) dan matriks (bahan
dasar yang keras pada tulang). Tulang rawan dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, dan tulang rawan fibrosa.
a. Tulang rawan hialin, bersifat halus, transparan, dan memiliki matriks yang
homogen. Tulang rawan hialin terdapat pada permukaan persendian serta
dinding trakea.
b. Tulang rawan elastis, bersifat lentur dan matriks mengandung serabut elastis
yang bercabang-cabang. Tulang rawan elastis terdapat pada ujung hidung dan
daun telinga.
c. Tulang rawan fibrosa, bersifat kurang lentur dan matriks mengandung banyak
serabut kolagen. Tulang rawan fibrosa terdapat diantara ruas-ruas tulang
belakang dan tulang rawan pada lutut (tendon dan ligamentum).

2. Tulang keras (osteon)


Tulang keras merupakan kumpulan dari sel-sel tulang (osteosit). Sel-sel tulang
mengeluarkan matriks yang mengandung zat kapur dan fosfor sehingga tulang
menjadi keras dan tidak lentur. Matriks tulang yang rapat dan padat akan
membentuk tulang kompak. Matriks tulang yang tidak padat dan berongga-rongga
akan membentuk tulang kosong (tulang spons). Sebagian besar dari tulang keras
ini akan menyusun rangka tubuh.

2. Fungsi sistem tulang


a. Menopang Tubuh
Sistem kerangka adalah sistem yang memberikan bentuk pada tubuh juga
menopang jaringan lunak dan sebagai titik perlekatan tendon dari sebagian
besar otot.
b. Proteksi
Sistem kerangka melindungi sebagian besar organ dalam tubuh yang sangat
penting untuk berlangsungnya kehidupan, seperti otak yang dilindungi oleh
tulang cranial, vertebrae yang melindungi sistem saraf dan tulang costa yang
melindungi jantung dan paru-paru.
c. Mendasari Gerakan
Sebagian besar dari otot melekat pada tulang, dan ketika otot berkontraksi,
maka otot akan menarik tulang untuk melakukan pergerakan.
d. Homeostasis Mineral (penyimpanan dan pelepasan)
Jaringan tulang menyimpan beberapa mineral khususnya kalsium dan fosfat
yang berkontribusi untuk menguatkan tulang. Jaringan tulang menyimpan 99%
dari kalsium dalam tubuh. Apabila diperlukan, kalsium akan dilepaskan dari
tulang ke dalam darah untuk menyeimbangkan krisis keseimbangan mineral dan
memenuhi kebutuhan bagian tubuh yang lain.
e. Memproduksi Sel Darah
Sumsum tulang merah adalah tempat dibentuknya sel darah merah, beberapa
limfosit, sel darah putih granulosit dan trombosit.

f. Penyimpanan Trigliserid
Sumsum tulang kuning sebagian besar terdiri dari sel adiposa yang menyimpan
trigliserid (Tortora dan Derrickson dalam Kroosita 2015).
B. Sendi
1. Struktur sendi
2. Fungsi sendi
3. Macam- macam pergerakan sendi
C. Otot rangka
1. Struktur Otot Rangka
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi
yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari
maupun yang tidak.Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Sekitar 40% berat
dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari 600 otot rangka.
Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah
lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas (Rogers, 2008)
Otot rangka melekat pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan
tendon. Otot bekerja berpasangan satu berkontraksi dan lawannya relaksasi
sehingga otot bisa menggerakan berbagai bagian dari tubuh manusia seperti lutut
yang bisa dibengkokan maupun di luruskan (Rogers, 2008).
Gerakan dihasilakan melalui penarikan otot rangka pada tulang. Sebagian besar
otot dalam tubuh melekat pada satu tulang, menjangkau setidaknya satu persendian,
dan melekat pada tulang artikulasi lainnya. Ketika otot berkontraksi, pemendekan
menarik otot pada tulang kea rah otot lainnya pada persendian. Beberapa otot tidak
melekat pada kedua ujung tulang. Di wajah, otot melekat pada kulit, yang bergerak
pada saat otot berkontraksi.

Gambar 1. Struktur Otot Rangka


Otot rangka yang besar dikelilingi oleh lapisan penghubung yang kenyal yang
disebut fasia. Lapisan luar dari fasia disebut epimisium. Fasia meluas dan
menempel ke tulang sebagai sebuah tendon, sebuah struktur seperti tali. Lapisan
lain dari jaringan penghubung, disebut perimisium, mengelilingi kumpulan otot
yang lebih kecil. Kumpulan otot disebut fasikulus. Serat otot secara individual
ditemukan dalam fasikulus dan dikelilingi oleh lapisan ketiga dari jaringan
penghubung yang disebut endomisium. Serat otot dapat memiliki lebih dari satu
nukleus dan dikelilingi oleh membran sel yang disebut sarkolema. Setiap serat otot
terdiri dari struktur silindrikal panjang yang disebut miofibril.
Gambar 2. Nama-nama Otot Penyusun Tubuh (Kusnadi, 2012)
Otot rangka yang jumlahnya lebih dari 600 macam mulai dari ujung kepala
sampai ujung kaki yang berfungsi untuk menggerakan seluruh tubuh kita sebagai
berikut (Rogers,2006):
a. Otot frontalis yang berfungsi untuk mengangkat alis mata, posisi nya terletak di
sekitar alis
b. Otot orbikularis okuli berfungsi untuk menutup kelopak mata, posisinya terletak
di kelopak mata
c. Otot orbikularis oris berfungsi untuk mengkerutkan bibir
d. Otot sternokleidomastoid yang berfungsi untuk memiringkan kepala
e. Otot trapezius berfungsi untuk memperkuat bahu
f. Otot pektoralis major berfungsi untuk memutar lengan
g. Otot pektoralis minor berfungsi untuk menarik bahu kebawah
h. Otot triseps dan otot biseps berfungsi untuk menggerakan lengan
i. Otot serratus anterior yang berfungsi untuk menarik bahu kesekeliling
j. Otot interkosta berfungsi untuk mengangkat rusuk
k. Otot rektus abdominis berfungsi untuk mengempiskan dinding perut
l. Otot sartorius berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan
lutut
m. Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
n. Otot gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut
o. Otot tibialis anterior berfungsi untuk mengangkat kaki.
2. Fungsi Otot Rangka
Otot rangka pada tubuh kita memiliki 5 fungsi utama, yaitu: (Kusnadi,2012)
a. Menggerakan rangka, kontraksi dan relaksasi otot yang menempel pada rangka
dapat menggerakan rangka.
b. Mempertahankan postur dan posisi tubuh, misalnya mempertahankan postur
dan posisi kepala saat Anda membaca buku, berjalan dengan posisi tegak dan
sebagainya
c. Menyokong jaringan lunak, misalnya dinding abdominal dan rongga pelvic
yang berfungsi menopang organ viseral, tersusun atas otot rangka.
d. Mengatur pelaluan zat untuk masuk dan keluar, misalnya menelan, buang air
besar dan kencing yang berlangsung melalui saluran pencernaan dan saluran
kencing, dipengaruhi oleh otot rangka yang menyelaputinya.
e. Mempertahankan temperatur tubuh, kontraksi otot rangka memerlukan energi
dan menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal bagi tubuh.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Endang dkk 2014. Diakses via : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ANATOMI. Pada


28 Desember 2017

Snell dalam Kroosita 2015. Diakses via:


http://kroosita2.staff.ipb.ac.id/files/2015/02/ANATOMI-RANGKA_2015. Pada 28
Desember 2017

Rogers. 2008. Muscle Notes. Diakses via:


http://www.rogers.k12.ar.us/users/ehutches/musclenotes.html. Pada 20 Oktober
2017
Kuntarti. 2006. Sistem Saraf Motorik & Fisiologi Otot. Universitas Indonesia. Diakses via
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/fisiologiotot.pdf. Pada 22
Desember 2017
Kusnadi, dkk. 2012. Sistem Gerak. Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses via:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA
%2CKUSNADI_dkk/Kelas_XI/4._S.Gerak/bab_4_gerak_pada_hewan.pdf . Pada
22 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai