Anda di halaman 1dari 6

Psikologi Abnormal

“Gangguan Kepribadian”

Dosen Pembimbing : YUSUF ADI PUTERA M.Psi


Disusun oleh :
NAMA : NUR HIKAYAH

PRODI : PSIKLOGI

KELAS : SABTU-MINGGU

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA

JAKARTA

2017
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Bab ini membahas mengenai pola perilaku atau cara berhubungan dengan orang lain yang
benar-benar kaku.
Kekauan tersebut menghalangi mereka untuk menyesuaika diri terhadap tuntutan eksternal

2. Tujuan
Untuk mengetahui apa perilaku-perilaku abnormal

3. Rumusan Masalah
Apa saja perilaku yang diangap abnormal ?
BAB I
PEMBAHASAN
Gangguan Kepribadian

A. Pengertian
 Pola perilaku atau cara berhubungan dengan orang lain yang benar-benar kaku
 Kekauan tersebut menghalangi mereka untuk menyesuaika diri terhadap
tuntutan eksternal

B. Klasifikasi Menurut DSM

• KELOMPOK A: orang yang dianggap aneh atau eksentrik


1. Paranoid
Ciri-ciri utama: sangat tidak percaya pada orang lain, hubungan sosialnya buruk,
terlalu sensitif terhadap kritikan nyata atau yang dibayangkan, mudah marah, menolak
untuk disalahkan walaupum ada bukti, terlihat dingin,menjaga jarak, licik,
pembohong, memandang orang lain sebagai penyebab dari masalah mereka.
2. Skizoid
Ciri-ciri utama: kurangnya minat sosial, jaga jarak, wajahnya jarang menapilkan
ekspresi emosional, jarang tersenyum atau salam kepada orang lain, tidak terpengaruh
dengan kritik atau pujian,
3. Skizotipal
Ciri utama: ditandai dengan keeksentrikan dalam berpikir dan berprilaku, namun
tanpa ciri psikotik yang jelas, bisa menjadi sangat cemas dalam situasi sosial,
kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan dengan pikiran orang paranoid (takut
disakiti orang lain), keeksentrikannya meliputi: prilaku, persepsi, dan keyakinan yang
ganjil
• KELOMPOK B: orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional atau eratik
(tidak menentu)
1. Antisosial
Ciri utama: ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak bertanggung jawab serta
kurangnya penyesalan untuk kesalahan mereka, secara berulang melakukan
pelanggaran terhadap hak orang lain dan sering melanggar hukum, mengabaikan
norma dan konvensional, implusif dan gagal membina komitmen interpersonal dan
pekerjaan
2. Borderline
Ciri utama: ditandai dengan ketidaksetabilan dalam hubungan, citra diri dan
moodserta kurangnya control atau implus, perilakunya berada pada batas (ambang)
antara neurosis dan psikosis, mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitassampai
pada depresi dan kecemasan yang masing-masing berlangsung dari beberapa jam
himgga beberapa hari
3. Histrionik
Ciri-ciri utama: ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan perhatian, pujian,
dukungan berulang, cenderung dramatis dan emosional namun emosi mereka tampak
dangkal, dibesar-besarkan dan mudah berubah, cenderung menuntut agar orang lain
memenuhi kebutuhan mereka dan berperan sebagai korban saat orang lain
mengecewakan mereka
4. Narsistik
Ciri-ciri utama: memilik rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan terhadap diri
mereka sendiri dan kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan, mereka membesar-
besarkan prestasi mereka dan berharap orang lain memujinya, cenderung marah jika
dikritik
• KELOMPOK C: orang yang sering kali tampak cemas atau ketakutan
1. Avoidant
Ciri-ciri utama: mereka menghindari percakapan dengan orang lain dan menyendiri,
mereka takut dipermalukan di depan public, berpikiran bahwa orang lain akan melihat
mereka merona, menangis atau bertindak gugup, cenderung terikat pada rutinitas dan
melebih-lebihkan resiko atau usaha dalam mencoba hal baru, mereka mudah keliru
mengartikan komentar orang lain sebagai penghinaan atau ejekan
2. Dependence
Ciri-ciri utama: ditandai leh kesulitan dalam membuat keputusan yang mandiri dan
perilaku bergantung pada orang lain yang berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak
teguh hati, menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan mereka serta sangat
takut akan perpisahan, merasa sangat sulit melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan
orang lain,
3. Obsesif Kompolsif
Ciri-ciri utama: ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain yang kaku,
kecenderungan perfeksionis, kurangnya spontanitas dan perhatian yang berlebihan
pada detail, sangat teratur dan sulit mengekspresikan perasaan, mereka sangat terpaku
dengan kebutuhan akan kesempurnaan, mereka tidak dapat menyelesaikan segala
sesuatuny atepat waktu, apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi harapan
meraka dan mereka selalu memaksa diri untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka,
mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun prioritas tugas-tugas mereka namun
mereka tidak pernah tampak mulai bekerja.

Gangguan Identitas disosiatif (GID) adalah gangguan kepribadian dimana seseorang


individu memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda atau kepribadian
pengganti. Masing-masing kepribadian itu mempunyai sifat dan ingatan yang spesifik
dalam satu tubuh seseorang. Salah satu contoh kasus GID telah di bukukan berjudul
Sybil. Seorang perempuan muda yang memiliki masa kecil tidak menyenangkan dan
terpecah menjadi 16 kepribadian.
Ciri-ciri utama:
a. Setidaknya ada dua kepribadian yang berbeda ada dalam diri seseorang, dimana
masing-masing memiliki pola yang relative kekal dan berbeda dalam
mempersepsikan, memikirkan, dan berhubungan dengan lingkungan serta diri
sendiri.
b. Orang dengan GID menampilkan dua atau lebih kepribadian pada situasi yang
berbeda
c. Dua atau lebih dari kepribadian ini secara berulang mengambil kontrol penuh atas
perilaku individu itu
d. Ada kegagalan untuk mengingat kembali informasi pribadi penting yang terlalu
substansial untuk dianggap sebagai lupa biasa.
e. Gangguan bukan disebabkan oleh efek-efek fisiologis atau kondisi medis secara
umum. Maksudnya gangguan itu buakn karena penyakit fisik.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perilaku abnormal adalah pola perilaku atau cara berhubungan dengan orang
lain yang benar-benar kaku.

Anda mungkin juga menyukai