Anda di halaman 1dari 4

A.

Ringkasan Kasus
Lo Kheng Hong Lahir di Jakarta 20 februari 1959. Lo Kheng Hong adalah investor yang
sukses mencapai kebebasan finansial (Financial Freedom) hanya dengan berinvestasi saham.
24 tahun sudah Lo Kheng Hong bergelut sebagai investor saham yang membuat dirinya disebut
sebagai Warren Buffet-nya Indonesia. Dia menjadikan investasi saham menjadi suatu hal yang
mengasyikkan, selain itu menjadi seorang investor juga dapat menghasilkan uang kapan saja.
Kheng Hong hanya perlu melakukan RTI ( reading,thinking, dan investing) setiap harinya. Dia
juga selalu membaca koran tiap pagi untuk memperoleh informasi tentang laporan keuangan
perusahaan dan data statistik pasar modal.
Kini Kheng Hong tinggal menggunakan kekayaannya untuk berkeliling dunia bersama
keluarganya. 5 hal kelebihan investor saham yakni, tidak memerlukan kantor, tidak
memerlukan pelanggan, tidak memiliki karyawan, tidak bekerja kepada seseorang dan tidak
memiliki utang. Hal yang perlu diketahui oleh investor saham yakni informasi pasar modal dari

berbagai media.
Dia memulai berinvestasi pada tahu 1989 diusia yang ke 30. Saat pertama berinvestasi
saham dia mengalami kerugian karena harga saham yang ia beli turun. Namun dia tetap
berjuang dengan terus mempelajari investasi saham. Pada tahun 1996 dia berhenti kerja untuk
fokus menjadi investor saham. Dia berani melepaskan pekerjaan karena telah mendapatkan
keuntungan yang cukup lumayan, serta telah memiliki pengalaman berinvestasi di bursa saham
selama 7 tahun. Hasil kerjanya seluruhnya dibelikan saham. Dia tidak mencoba investasi
lainnya dengan pertimbangannya sendiri.

Setiap hari dia mencari perusahan yang “salah harga” dengan membandingkan nilai pasar
perusahaan dan laba bersihnya. Dimana laba bersih perusahaan memiliki nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai saham yang beredar di bursa. Sebagai contoh: saham multibreeder
adirama indonesia (MBAI) pada tahun 2006 beredar sebanyak 75 juta lembar saham dengan
nilai per saham Rp 250,00 sehingga nilai perusahaan adalah Rp18,75 milliar sedangkan laba
perusahaan adalah Rp 106 Milliar. Pada tahun 2011 harga saham per lembar tersebut naik
menjadi Rp 31.500,00 sehingga kalkulasi profit yang didaptkan berkisar 12.500%.

Strategi investasinya adalah membeli saham perusahaan yang bagus dan murah lalu
disimpan dan ditunggu hingga pasar sadar bahwa harga saham terlalu murah lalu naik ke harga
wajar, disitulah dia mendapat keuntungan. Kini nilai pasar saham Kheng Hong diperkirakan
bernilai 2,5 triliun rupiah. Menurut Aidil Akbar, Chairman IARFC, keuntungan besar memang
mungkin didapatkan ketika investor dengan dana besar masuk ke pasar saat krisis ekonomi dan
ia tetap terus berinvestasi. Untuk emiten besar memang memiliki fundamental yang baik dan
terbilang bluechip yang disebut-sebut memiliki potensi kenaikan rata-rata 20-25% per tahun.
Aidil juga mengakui bahwa berinvestasi saham sebaiknya jangka panjang. Sebaiknya investor
memilih saham-saham yang memiliki potensi dan fundamental yang bagus. Namun, saham
seperti ini biasanya namanya memang belum “terdengar” dan tidak termasuk
kategori bluechip. Dan, itu berarti saham tersebut juga memiliki risiko yang lebih tinggi
daripada saham-saham bluechip.

B. Landasan Teori
Konsep nilai intrinsik merupakan salah satu konsep yang paling penting ketika

melakukan analisis secara fundamental. Asumsi dari analisis fundamental adalah harga
suatu saham tidak sepenuhnya merefleksikan “nilai saham” yang sebenarnya. Seperti yang
Warren Buffet pernah katakan bahwa “Price is what you pay, value is what you get”.
Hasil analisis tersebut pada akhirnya dapat mengetahui adanya perbandingan antara
nilai intrinsik sama dan nilai pasar saham sehingga didapatkan kondisi saham undervalue
ataupun overvalue yang dijadikan dasar bagi investor untuk membeli ataupun menjual
sahamnya. Dalam kondisi saham yang over value maka keputusan yang diambil adalah
menjual saham dengan pertimbangan bahwa nilai intrinsik saham lebih rendah daripada
harga pasar saham
Support dan resistance adalah level-level kritis yang digunakan oleh para pelaku pasar
dalam mengambil keputusan. Level-level ini digunakan untuk menentukan apakah harga
akan terus berlanjut atau berbalik arah. Jika digabungkan dengan bentuk-bentuk
candlestick dipercaya akan dapat menentukan pergerakan selanjutnya.
Support Level (SL) secara ekonomi dapat diartikan sebagai sebuah level di mana
penawaran mulai berkurang dan permintaan bertambah sehingga jika hal tersebut terjadi,
harga harga akan naik pada level tersebut. Pada prinsipnya apabila harga pasar berhasil
menembus level support tersebut, maka diperkirakan harga pasar akan melanjutkan

penurunannya sampai level support berikutnya. Namun apabila harga pasar tidak mampu
menembus level tersebut maka harga pasar akan berbalik arah. Level support yang sudah
ditembus, dapat menjadi level resistance dan menahan harga pasar untuk naik.
Resistance Level (RL) secara ekonomi dapat diartikan sebagai sebuah level di mana
penawaran sudah terlalu banyak dan permintaan sudah mulai berkurang sehingga harga
pasar akan turun pada level tersebut. Apabila harga pasar berhasil naik dan menembus level
resistance tersebut, maka diperkirakan harga pasar akan terus naik hingga level resistance
berikutnya. Level resistance yang sudah ditembus akan menjadi support dan dapat menahan
pasar untuk turun melewati level tersebut. SL dan RL dapat diterjadi saat harga sedang
dalam tren naik (uptrend), mendatar (sideway) atau turun (downtrend)

C. Masalah
Dalam kasus ini terdapat beberapa permasalahan, yaitu
1. Bagaimanakah cara menentukan kapan kita beli dan jual saham?
2. Apakah risiko yang dihadapi jika berinvestasi saat terjadi krisis ekonomi?
3. Apa itu “Salah Harga”? Bagaimana mengetahui saham tersebut “salah harga” pada

bursa?

D. Pemecahan Masalah

1. Untuk mendapatkan keuntungan Anda dapat menggunakan prinsip beli murah, jual
mahal (buy low sell high). Jadi, dengan analisa harga saham yang tepat, maka harus
membeli saham pada saat harga berada pada support level dan menjual saham pada
saat harga diperkirakan berada pada resistance level. Tentu saja keuntungan yang
diperoleh tidaklah bertahan lama.
2. Dalam investasi saat terjadi krisis ekonomi risiko kebangkrutan adalah yang terburuk.
Saat terjadi krisis kuat nya pendanaan kita adalah senjata utama untuk tetap
berinvestasi. Jika kita berhasil bertahan saat krisis ekonomi melanda ada
kemungkinan memperoleh keuntungan yang besar ketika perekonomian mulai pulih.
3. Salah satu cara yang dilakukan oleh Lo Kheng Hong selaku seorang investor adalah
dengan membeli saham yang “salah harga”. Kesalahan harga yang dimaksud adalah
nilai intrinsik saham tersebut lebih tinggi daripada harga pasar saham.
Untuk mengetahui perusahaan mana yang “salah harga” tersebut, salah satu caranya

adalah dengan membandingkan berapa nilai pasar perusahaan itu dan berapa laba
bersih perusahaan itu. Strategi investasi Lo Kheng Hong untuk mendapat keuntungan
adalah membeli saham perusahaan yang bagus dan murah, kemudian dsimpan, dan
menunggu dengan sabar sampai suatu hari pasar sadar bahwa harga saham itu terlalu
murah dan kembali naik ke harga wajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://swa.co.id/swa/capital-market/personal-investment/lo-kheng-hong-sang-value-investor-

yang-bebas-finansial

Anda mungkin juga menyukai