Disusun oleh :
Kelompok 1
Eska Madya Agustine 220112170007
Ai SIti Rahmah 220112170
Mahmud Faruk 220112170
Wenny Yelnita Sari 220112170
Fitri Nurul Khotimah 220112170070
Yuliani Kulsum 220112170
Ike Karlina 220112170
Iriani Dewi Setiawan 220112170
2.2.6 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perawatan Tali Pusat ................. 10
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui cara memandikan bayi dengan benar
2. Mengetahui cara perawatan tali pusat yang benar
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Memandikan bayi adalah cara yang tepat bagi ibu untuk mengajarkan cara
membersihkan tubuh mereka sendiri (Iskarina,2008). Memandikan bayi harus
menggunakan air yang hangat jika menggunakan air yang dingin akan
menakutkan mereka. Gunakan bak mandi yang khusus untuk memandikan bayi,
selalu memegang bayi secara hati-hati karena bayi akan licin saat dibasahi
sehingga ibu harus memegang bayi secara kuat tetapi harus tetap dengan
kelembutan untuk menjaga bayi agar tidak celaka, jatuh, tenggelam, air juga dapat
masuk kedalam telinga bayi, jangan memandikan bayi terlalu lama karena dapat
menyebabkan perubahan suhu tubuh bayi (hipotermi) dan air juga dapat masuk
lewat hidung (Deswani,2010,p.88).
2.1.4 Peralatan Memandikan Bayi
Menurut (Choirunisa, Ana Maria, 2009, p.59) salah satu kebutuhan bayi
antara lain memandikan bayi. Oleh karena itu memandikan bayipun ada cara yang
benar. Untuk itu diperlukan perlengkapan yang sesuai agar acara memandikan
bayi lancar, dan tidak tertunda yang mungkin saja menyebabkan bayi kedinginan.
Berikut ini daftar lengkap keperluan untuk memandikan bayi:
a. Meja mandi khusus j. Bedak
b. Handuk mandi k. Tempat pakaian kotor
c. Popok atau handuk bersih l. Perlengkapan pakaian bayi
untuk alas mandi m. Pakaian untuk ganti
d. Waslap 2 n. Perlak dan alasnya
e. Kapas lembab di tempatnya o. Baskom/ember berisi air
f. Kapas kering di tempatnya hangat
g. Kapas pembersih bertangkai p. Alkohol dan kasa steril untuk
(Cotten bud) merawat tali pusat
h. Baby oil q. Celemek (Hidayat aziz. 2009)
i. Sabun
2.1.5 Prosedur Memandikan Bayi
1. Siapkan keperluan mandi dan pakaian bayi sebelum pakaian bayi dilepas,
seperti sabun, sampo bayi, waslap pembasuh, gumpalan kapas untuk
membersihkan mata, handuk, popok, dan pakaian bersih dan air hangat
2. Cuci tangan dan pakai celemek
4
3. Menutup pintu dan jendela ruangan serta membuka pakaian bayi
4. Memeriksa air: Periksalah suhu air dengan siku atau bagian dalam
pergelangan tangan. Air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin.jika anda
ingin memeriksa air dengan thermometer, suhu sebaiknya 290C .
5. Buka pakaian bayi dan masukkan pakaian ke ketempat kotor
6. Bersihkan bokong dengan kapas bila bayi BAB
7. Angkat bayi dari tempat tidur : Tangan kanan memegang kaki, tangan kiri
masuk melalui kuduk, kemudian menuju ke ketiak
8. Masukkan bayi dalam baskom berisi air hangat
9. Bayi masukkan ke dalam bak mandi bayi dengan cara memegang kepala dan
bahu kiri bayi dengan tangan memegang lengan kiri bayi dan tangan kanan
mengangkat bokong, kepala berada di atas air.
10. Dengan menggunakan kapas depper/sisi handuk, seka mata menggunakan
kapas lembab dengan cara menghapus dari bagian dalam ke arah luar. Setiap
mengusap kapas harus diganti
11. Telinga bersihkan dengan kapas pembersih, setiap usapan kapas harus diganti
12. Cuci muka bayi dengan washlap tanpa menggunakan sabun. setelah itu
keringkan dengan handuk (Keringkan muka dengan 1 sudut handuk) Boleh
menggunakan sabun tetapi hati-hati karena sabun dapat menyebabkan iritasi
pada mata dan kulit bayi
13. Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga terkotor.
14. Kemudian kepala bayi ditaruh di atas tangan kiri, lalu disabun kemudian
bersihkan dengan waslap sampai bersih.
15. Bersihkan dengan washlap bersabun pada area kepala dengan gerakan
memutar, leher, ketiak, badan, sela paha, dan sela bokong bayi hingga rata,
16. Bagian punggung dibersihkan dengan menggnti tangan kiri, dan bayi dengan
bagian muka bersandar pada lengan kanan dengan waslap basah sampai
bersih, lihat daerah-daerah lipatan jangan ada yang tersisa.
17. Bokong, perinium, genetalia dibersihkan paling akhir untuk mencegah
kontaminasi karena daerah ini paling kotor.
18. Angkat bayi seperti pada waktu memasukkan bayi ke dalam bak mandi.
19. Letakkan kembali bayi diatas meja dengan alas handuk
5
20. Kepala, badan dan anggota tubuh lainnya dibersihkan dengan waslap yang
satunya (yang belum kena sabun) dengan menggunakan tangan kanan
21. Keringkan dengan handuk sampai ke sela- sela badan, Keringkan kepala bayi
diatas meja dengan gerakan memutar. Gosok kepala dengan baby oil bila ada
kotorannya, beri minyak telon, baby oil dan talk
22. Bila tali pusat belum lepas, lakukan perawatan tali pusat
23. Pakaikan pakaian bayi
24. Bersihkan telinga dan hidung dengan kapas pembersih, rambut disisir
25. Bila kuku panjang, potong kuku
26. Bungkus bayi dengan selimut
27. Bereskan tempat tidur dan alat
28. Cuci tangan
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum bayi tidur,
karena dapat membuatnya rileks hingga memudahkan bayi tidur. Hindari
memandikan bayi sebelum atau setelah makan karena perut bayi yang tertekan
akan membuatnya muntah (Parker catharinr. 2008).
6
10. Bila bayi BAB bersihkan dahulu bekas BAB agar bayi dapat mandi dengan
nyaman.
7
pusat dengan pemberian ramuan tradisional meningkatkan terjadinya tetanus pada
bayi baru lahir (Retniati, 2010;11).
2.2.4 Prosedur Perawatan Tali Pusat
Berdasarkan panduan APN (2010),
1. Peralatan Yang Dibutuhkan:
1) 2 Air DTT, hangat : - 1 untuk membasahi dan menyabuni
- 1 untuk membilas
2) Washlap kering dan basah
3) Sabun bayi
4) Kassa steril
5) 1 set pakaian bayi
2. Prosedur Perawatan Tali Pusat:
1) Cuci tangan.
2) Dekatkan alat.
3) Siapkan 1 set baju bayi yang tersusun rapi, yaitu: celana, baju, bedong
yang sudah digelar.
4) Buka bedong bayi.
5) Lepas bungkus tali pusat.
6) Bersihkan/ ceboki dengan washlap 2-3x dari bagian muka sampai kaki/
atas ke bawah.
7) Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih.
8) Bersihkan tali pusat, dengan cara:
a. Pegang bagian ujung
b. Basahi dengan washlap dari ujung melingkar ke batang
c. Disabuni pada bagian batang dan pangkal
d. Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang
e. Keringkan sisa air dengan kassa steril
f. Tali pusat tidak dibungkus.
9) Pakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat, dan talikan di
pinggir. Keuntungan : Tali pusatnya tidak lembab, jika pipis tidak
langsung mengenai tali pusat, tetapi ke bagian popok dulu.
10) Bereskan alat.
8
11) Cuci tangan.
Menurut rekomendasi WHO, cara perawatan tali pusat yaitu cukup
membersihkan bagian pangkal tali pusat, bukan ujungnya, dibersihkan
menggunakan air dan sabun, lalu kering anginkan hingga benar-benar kering.
Untuk membersihkan pangkal tali pusat, dengan sedikit diangkat (bukan ditarik).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tali pusat yang dibersihkan
dengan air dan sabun cenderung lebih cepat puput (lepas) dibanding tali pusat
yang dibersihkan menggunakan alkohol. Selama sebelum tali pusat puput,
sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara dicelupkan ke dalam air, cukup
dilap saja dengan air hangat. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya 2x sehari
selama balutan atau kain yang bersentuhan dengan tali pusat tidak dalam keadaan
kotor atau basah. Tali pusat juga tidak boleh dibalut atau ditutup rapat dengan
apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat
puputnya tali pusat, juga dapat menimbulkan resiko infeksi. Intinya adalah
membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat mengering dan terlepas.
2.2.5 Pencegahan Infeksi Pada Tali Pusat
Cara penanggulangan atau pencegahan infeksi pada tali pusat meliputi:
1. Penyuluhan bagi ibu pasca melahirkan tentang merawat tali pusat
2. Memberikan latihan tentang perawatan tali pusat pada ibu pasca persalinan.
3. Instruksikan ibu untuk selalu memantau keadaan bayinya.
4. Lakukan perawatan tali pusat setiap hari dan setiap kali basah atau kotor.
(Arin & Akbar, 2009).
Hasil penelitian Sri Mutia Batu Bara (2009) di desa Kota Datar Kecamatan
Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang menyebutkan bahwa jumlah infeksi
pada tali pusat pada tahun 2008 berjumlah 65% kemudian meningkat menjadi
80% pada tahun 2009, kondisi ini menunjukkan bahwa angka infeksi tali pusat
semakin meningkat. Rendahnya pengetahuan tentang perawatan tali pusat diduga
turut menjadi faktor penyebab tingginya angka kematian akibat infeksi tali pusat,
(Iis Sinsin, 2008). Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat dicegah dengan
melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip
perawatan kering dan bersih. Pemakaian antimikrobial topikal pada perawatan tali
9
pusat dapat mempengaruhi waktu pelepasan tali pusat, yaitu merusak flora normal
sekitar tali pusat sehingga memperlambat pelepasan tali pusat (Retniati, 2010;4).
Pemberian antiseptik pada tali pusat tidak diperlukan, karena resiko
terjadinya kontaminasi adalah kecil, yang penting terjaga kebersihannya. Berbeda
dengan bayi yang dirawat di rumah sakit, penggunaan antiseptik mungkin
diperlukan untuk mengurangi terjadinya infeksi pada tali pusat (Ratri Wijaya,
2006;12). Perawatan praktis lainnya yang mungkin dapat mengurangi timbulnya
resiko terjadinya infeksi tali pusat adalah dengan cara rawat gabung dan kontak
langsung kulit bayi dan ibunya mulai lahir agar bayi mendapatkan pertumbuhan
flora normal dari ibunya yang sifatnya patogen. Pemberian air susu ibu yang dini
dan sering akan memberikan antibodi kepada bayi untuk melawan infeksi.
Pemberian antiseptik pada tali pusat tidak diperlukan, karena resiko terjadinya
kontaminasi adalah kecil, yang penting terjaga kebersihannya. Berbeda dengan
bayi yang dirawat di rumah sakit, penggunaan antiseptic mungkin diperlukan
untuk mengurangi terjadinya infeksi pada tali pusat (Retniati, 2010;12).
2.2.6 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perawatan Tali Pusat
1. Perawatan tali pusat dilakukan secara rutin setiap selesai mandi dan sewaktu
waktu apabila diperlukan
2. Daerah sekitar tali pusat harus selalu dalam keadaan kering dan bersih untuk
mencegah terjadinya infeksi
3. Dilarang menggunakan plester untuk menguatkan ikatan karena bias terjadi
iritasi pada kulit bayi
4. Jangan membungkus punting tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke punting tali pusat. Nasehatkan hal ini kepada ibu dan keluarga
10
BAB III
PENUTUP
Cara memandikan bayi dan perawatan tali pusat yang benar sangat
diperlukan untuk menjaga kebersihan diri bayi dan mencegah bayi mengalami
infeksi pada tali pusat. Selain prosedur pelaksanaannya yang tepat, terdapat pula
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi dan perawatan tali pusat.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan bayi saat
mandi maupun saat perawatan tali pusat.
Waktu yang baik bagi bayi untuk dimandikan adalah pagi hari, dengan
memperhatikan kondisi bayi dan lingkungan yang memungkinkan bagi bayi untuk
dimandikan. Usahakan untuk tidak memandikan bayi setelah bayi diberi makan
atau setelah bayi menyusui, karena akan menyebabkan bayi muntah. Selain itu
lingkungan yang hangat pada saat memandikan bayi juga mencegah bayi
mengalami hipotermi.
Perawatan tali pusat yang tetap adalah dengan menggunakan teknik dry
clean care, yaitu dengan memperhatikan kebersihan diri kita sebagai pemberi
perawatan tali pusat sampai kebersihan dari alat yang digunakaan saat perawatan
tali pusat. Serta memfasilitasi adanya paparan udara agar tali pusat selalu dalam
keadaan kering. Karena tali pusat dalam keadaan lembab cenderung
membutuhkan waktu yang lebih lama sampai akhirnya tali pusat putus.
11
DAFTAR PUSTAKA
Enkin, M., Keirse, MJNC, Neilson, J. Crowther, C, Duley, L., Hodnett, E., dkk.
(2000) Sebuah panduan untuk perawatan efektif dalam kehamilan dan
persalinan. Jakarta: Oxford University Press.
Eveline dr. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. Jakarta : PT Wahyu
Medika
Hidayat, Alimul. 2007. Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Hidayat, Aziz. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita. Jakarta : buku
kedokteran EGC
Johnson, r., dan Taylor,W. 2004. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC
Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, K. (2013). Maternity Nursing 8th
Edition. Singapore: Elsevier.
Priono, Yunisa. 2010. Merawat Bayi Tanpa Babby Sitter. Jakarta: Buku Kita
Purnamasari, Lina. 2016. Perawatan Topikal Tali Pusat untuk mencegah infeksi
pada bayi baru lahir. CDK-240/vol.43 no.5
Sukarni, Eprila, Septeria. 2012. Perbedaan lama pelepasan tali pusat antara
perawatan terbuka dan tertutup pada bayi baru lahir di Bidan Praktik
Mandiri Soraya Kecamatan Kemuning Palembang tahun 2012. Politeknik
Kesehatan Kemenkes Palembang
12