Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM KENDALI ELEKTRO PNEUMATIK


JOB 5
5/2 KATUB PNUMATIK DENGAN SENSOR MEKANIK 3/2 TUAS ROL
MENGENDALIKAN DOUBLE ACTING SYLINDER

Dosen pengampu: Massus Subekti, S.Pd., MT

Disusun oleh:

FAJAR ARIF BUDI SURAHMAN (5115152293)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
PERCOBAAN 05
5/2 KATUB PNUMATIK DENGAN SENSOR MEKANIK 3/2 TUAS ROL
MENGENDALIKAN DOUBLE ACTING SYLINDER

I. Tujuan
1. Menjelasakan Prinsip kerja Double Acting Cylinder
2. Menjelaskan prinsip kerja sensor katub 3/2 Tuas Rol
3. Menjalankan sistem kendali 5/2 secara pnumatik menggunakan sensor katub 3/2
II. Teori Dasar
Istilah Pneumatik berasal dari kata “Pneuma” (Yunani Kuno) yang berarti tiupan
atau angin dan juga jiwa dalam filosofi. Definisi Pneumatik adalah salah satu cabang ilmu
fisika yang mempelajari fenomena udara yang dimampatkan sehingga tekanan yang
terjadi akan menghasilkan gaya sebagai penyebab gerak atau aktuasi pada actuator.
Konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi
tidak mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja ganda mempunyai dua saluran
(saluran masukan dan saluran pembuangan). Silinder terdiri dari tabung silinder dan
penutupnya, piston dengan seal, batang piston, bantalan, ring pengikis dan bagian
penyambungan. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Keterangan :
1. Batang / rumah silinder
2. Saluran masuk
3. Saluran keluar
4. Batang piston
5. Seal
6. Bearing
7. Piston
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah
maju) , sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka gaya
diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan
terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan silinder
kembali masuk, diberikan oleh gaya pada
sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju)
udaranya terbuka ke atmosfir.

Sensor katub 3/2 Tuas


Rol
Untuk menahan gaya tekan pengaktifan yang tinggi, KKA yang diaktifkan secara
mekanik bisa dilengkapi dengan katup pilot internal dan piston servo untuk
membantu pembukaan katup. Gaya pengaktifan katup sering sebagai faktor penentu
dalam aplikasinya. Bantuan servo memperbolehkan katup diaktifkan dengan gaya
pengaktifan yang rendah, hal ini meningkatkan kepekaan dari sistem. Sebuah
lubang kecil menghubungkan saluran masukan
1(P) dengan katup pilot. Jika tuas rol diaktifkan katup pilot membuka. Udara
bertekanan mengalir ke piston servo dan mengaktifkan piringan katup utama. Pada
katup 3/2 dengan posisi normal tertutup, pengaruhnya adalah tertutupnya saluran
keluaran 2(P) ke saluran pembuangan
3(R), diikuti oleh kedua kedudukan piringan membuka udara mengalir dari saluran
1(P) ke 2(A). Konstruksi katup 3/2 normal tertutup (N/C) dengan tuas rol
digambarkan seperti di bawah :

Sensor katun 3/2


Katup 5/2 mempunyai 5 lubang dan 2 posisi kontak. Katup ini dipakai
sebagai elemen kontrol akhir untuk menggerakkan silinder.Katup geser memanjang
adalah contoh katup
5/2. Sebagai elemen kontrol, katup ini memiliki sebuah piston kontrol yang dengan
gerakan horisontalnya menghubungkan atau memisahkan saluran yang sesuai. Tenaga
pengoperasiannya adalah kecil sebab tidak ada tekanan udara atau tekanan pegas yang
harus diatasi ( prinsipdudukan bola atau dudukan piring).
Simbol Katub 5/2 Pnumatik
III. Alat dan Bahan
• 1 Buah Double Acting Cylinder
• 2 Buah sensor Katup 3/2 Tuas Rol
• 2 Buah katub 5/2 Pnumatik
• Compressed air supply
• Selang penumatik
IV. Keselamatan Kerja
• Hati-hati terhadap tekanan udara sebesar 6 bar.
• Putuskan supply pada saat merangkaian wiring
• Laporkan terlebih dahulu sebelum diuji coba dengan tekanan angin dari
Compressed air supply
V. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Cek terlebih dahulu alat yang ingin digunakan
3. Gambar rangkaian pengawatan terlebih dahulu
4. Rangkailah wiring instalasi pnumatik sesuai dengan sesuai dengan rangkaian
dibawah

Gambar 1.1. Rangkain Wirering Pnumatik


5. Kondisikan double acting sylinder 1 dalam keadaan minimal dan double
acting sylinder 2 dalm keadaan maksimal
6. Periksa pada instruktur/dosen sebelum diuji
7. Berikan tekanan angin sebesar 5-6 bar jika rangkaian telah di setujui
8. Amati kerja dari sistem ini
9. Jika terjadi kesalahan maka periksa dan perbaiki
10. Matikan dan lepaskan sumber tekanan angin
11. Kembalikan alat dan bahan pada tempat semula.

VI. Analisis Kerja Analisis Kerja

Langkah Kerja
1. Nyalakan kompresor, lalu atur tekanan pada regulator di air service unit (0.1) antara 3-
5 bar
2. lalu buka keran aliran udara pada air service unit (0.1) sehingga udara bertekanan
mengalir ke system menjadi bekerja (ON)
3. Sistem akan berhenti bekerja (OFF) ketika keran airan udara ditutup.

Deskriptif
Komponen-komponen:
a. Kompresor
alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu
mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk
mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih
besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia
untuk kebutuhan reaksi).
b. Katup 5/2 Pneumatik
Katup kendali 5/2 NC (Pneumatik- Pneumatik)
Katup kendali 5/2 penggerak udara kempa ini terdiri dari lima port, masing-
masing diberi nomor. Pada bagian bawah (input) terdapat saluran masuk udara
kempa yang diberi kode nomor 3, dan dua saluran buang yang diberi kode 3.dan
5. sedangkan bagian atas (output) terdapat dua saluran (port) yang diberi kode
nomor 2 dan 4. Kedua saluran genap tersebut akan dihubungkan dengan
aktuator. Selain itu terdapat dua ruang yang diberi nama ruang a dan ruang b.
Kedua ruang diaktifkan/digeser oleh udara bertekanan dari sisi 14, dan sisi 12.
Pada umumnya sisi 14 akan mengaktifkan ruang a sehingga port 1
terhubungdengan port 4, aktuator bergerak maju. Sisi 12 untuk mengaktifkan
ruangan b yang berdampak.
c. Katup 3/2
Katup 3/2 adalah katup yang membangkitkan sinyal dengan sifat bahwa
sebuah sinyal keluaran dapat dibangkitkan juga dapat dibatalkan/diputuskan.
Tuas rol diaktifkan oleh bubungan (cam) pada silinder. Gaya pengaktifan
diperkecil melalui kontrol pemandu. Pemilihan posisi NC ke NO dapat
dilakukan dengan menukar lubang 1 dan 3.
d. Double Acting Cylinder
Silinder pneumatik penggerak ganda akan maju atau mundur karena adanya
udara bertekanan yang disalurkan ke salah satu sisi dari dua saluran yang ada.
Silinder pneumatik penggerak ganda terdiri dari beberapa bagian, yaitu torak,
seal, batang torak, dan silinder. Sumber energi silinder pneumatik penggerak
ganda dapat berupa sinyal langsung melalui katup kendali, atau melalaui katup
sinyal ke katup pemroses sinyal (processor) kemudian baru ke katup kendali.
Pengaturan ini tergantung pada banyak sedikitnya tuntutan yang harus dipenuhi
pada gerakan aktuator yang diperlukan.

Perpindahan

Kondisi awal pada saat sebelum dibuka kompresornya


2
2
MAX1
MAX2
SILINDER GANDA 1 1 3 SILINDER GANDA 2 1 3
MIN1 MAX1
MIN2 MAX2

2
2
MIN1
MIN2
1 3
1 3

4 2 KATUP A 4 2 KATUP B

5 3 5 3
1 1

2.

Ketika kompresor dinyalakan udara mengalir ke setiap saluran yang


terbuka
2
2
MAX1
MAX2
SILINDER GANDA 1 1 3 SILINDER GANDA 2 1 3
MIN1 MAX1
MIN2 MAX2

v =0.53
v =0.53

2
2
MIN1
MIN2
1 3
1 3

4 2 KATUP A 4 2 KATUP B

5 3 5 3
1 1

3.

Masing-masing silinder ganda menahan katup 3/2 MIN 1 dan katup 3/2
MIN 2 sehingga menjadi NO
2
2
MAX1
MAX2
SILINDER GANDA 1 1 3 SILINDER GANDA 2 1 3
MIN1 MAX1
MIN2 MAX2

v =0.53
v =0.53

2
2
MIN1
MIN2
1 3
1 3

4 2 KATUP A 4 2 KATUP B

5 3 5 3
1 1

4. Dst

VII. Kesimpulan
Rangkaian akan berhenti berjalan apabila udara yang ditampung sudah habis. Pada
awal pengisian udara dari kompresor sekitar 3-5 bar, selang udara ditutup. Dan pada saat
selang udara dibuka rangkaian akan berjalan dengan sendirinya hingga udara yang
ditampung habis.

Jakarta, 15 Desember 2017

Fajar Arif Budi Surahman


5115152293

Anda mungkin juga menyukai