Anda di halaman 1dari 1

PENYIMPANAN / PENANGANAN BATERAI BEKAS

No Dokumen: No Revisi: Halaman:

RSIA CICIK PADANG

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh:


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Kharisma Rosa

Pengertian Limbah yang mengandung komponen karbon dan elektrolit yang akan
berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik.

Tujuan Untuk menjamin bahwa penanganan baterai bekas dikelola dengan baik
untuk menghindari terjadinya penggunaan yang menyimpang yang dapat
menimbulkan dampak lingkungan yang membahayakan.

Kebijakan Perlu adanya petugas yang bertnggung jawab dan terampil terhadap
penyimpanan, penanganan terhadap baterai bekas.
Prosedur 1. Baterai bekas dikumpulkan pada suatu tempat dari sisa pemakaian
dari kegiatan rumah sakit, kemudian diserahkan kepada petugas
yang menangani limbah B3.
2. Petugas menyimpan baterai bekas yang diserahkan tersebut ke
tempat yang telah disediakan dan dicatat dalam Loog Book baterai
bekas.
3. Dalam jumlah tertentu baterai bekas tersebut dijual oleh petugas
kepada pihak pembeli yang telah memiliki izin dari Kementerian
Lingkungan Hidup dengan memberikan bukti penerimaan Dokumen
Limbah B3 ( Hazardous Waste Manifest ) untuk diproses
selanjutnya sesuai dengan peraturan Pemerntah RI atau peraturan
Internasional.
4. Dari pihak Rumah Sakit membuat laporan Neraca Limbah Bahan
Berbahaya dan beracun dengan melampirkan Dokumen Limbah B 3
ke Bapedalda Provinsi, Bapedalda Kota dan Kementerian
Lingkungan Hidup di Jakarta.
5. Berita acara penyerahan dicatat pada Loog Book baterai bekas pada
kolom pengeluaran dan sisanya tanggal berapa dan setiap akhir
bulan kartu tersebut di tutup dan ditanda tangani oleh petugas
Limbah B3, sekaligus melakukan evaluasi masa simpan baterai
bekas yang berada di TPS B3 dengan batas maksimum masa simpan
90 hari tidak boleh lebih.

Unit terkait Unit Kesehatan Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai