A. PENDAHULUAN
Manajemen pengolaan peralatan diperlukan, karena ikut menentukan tercapainya
mutu pelayanan di rumah sakit. Standar pengelolaan peralatan mencakup standart tentang
alat pelayanan di rumah sakit. Standart pengelolaan peralatan mencakup standart tentang
alat pelayanan medis kedokteran, peralatan pelayanan keperawatan kebidanan, peralatan
rumah tangga, alat tenun dan peralatan pencatatan pelaporan serta pengelolaan peralatan.
Instalansi bedah sentral dalam fungsi dan tugasnya memberikan pelayanan
pembedahan bagi pasien yang berkualitas sangat memerlukan kebutuhan peralatan medis
dan peralatan penunjang / pendukung yang dapat berfungsi dengan baik, ergonomis,
terstandar, terjamin keamanannya dan dapat di pertanggung jawabkan validitas hasilnya.
Dalam kompleksnya jumlah, jenis, fungsi dan tingginya utilitas pemakaian peralatan
di instalasi bedah sentral sangat memungkinkan terjadinya kehilangan, keausan dan
kerusakan peralatan sehingga berdampak negative bagi pasien yang dilakukan
pembedahan, petugas di IBS.
B. LATAR BELAKANG
Pengelolaan peralatan kesehatan di IBS ikut menentukan kualitas hasil (out put)
mutu pelayanan di kamar operasi. Sehubungan dengan hal itu diperlukan program
pemeliharaan peralatan di IBS yang terencana, terlaksana, terkontrol dan terevaluasi
secara kontinyu.
Program pemeliharaan peralatan IBS tahun 2014 banyak yang tidak tercapai,hal itu
dikarenakan tidak maksimalnya kerja IPSRS sebagai pelaksana kegiatan. Untuk tahun
2015 sebagian program dikerjakan oleh petugas IBS sendiri, tapi tetap dalam koordinir
IPSRS,misalnya pembuatan SPO alat. Sebagian lagi memang dikerjakan oleh petugas
IPSRS, tapi dalam pengawasan IBS,artinya petugas IBS harus selalu mengingatkan jika
tiba saatnya perawatan alat atau kalibrasi
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menciptakan kualitas dan kuantitas peralatan pembedahan di IBS RS Xxxx.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya peralatan medis dan non medis sesuai dengan standar peralatan IBS
yang siap pakai
b. Terlaksananya pemeliharaan peralatan secara tepat dan benar di IBS.
c. Terlaksananya penggantian peralatan secara tepat dan benar di IBS.
17
5. Menyusun dan menetapkan jadwal kalibrasi peralatan secara rutin melalui koordinasi
dengan PSRS dan bukti dokumen kalibrasi alat.
6. Mengadakan sosialisasi dan pelatihan penggunaan alat khusus di IBS.
7. Menyediakan manual prosedur operasional pada semua alat khusus di IBS.
8. Melakukan pencatatan, pengawasan dan pengendalian peralatan secara teratur.
F. SASARAN
1. Terlaksananya program maintenance dan kalibrasi alat di IBS
2. Tersusun daftar peralatan di IBS dan standar peralatan IBS tahun 2016
3. Tersusunnya rencana pengadaan peralatan IBS dalam RAPB 2016
4. Tersusunnya jadwal pemeliharaan peralatan IBS tahun 2016
5. Tersusunnya jadwal kalibrasi alat khusus IBS tahun 2016
6. Tersedia 100% manual prosedur pengoperasian peralatan IBS
Tahun 2015
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Identifikasi x x
peralatan IBS
berdasar jumlah,
jenis dan
spesifikasinya
2. Penyusunan jadwal x
pemeliharaan alat
3. Pelaksanaan dan x x x x x x x x x x x x
monitoring
pemeliharaan
peralatan
4. Penyusunan jadwal x
kalibrasi peralatan
IBS
5. Pelaksanaan dan x
monitoring
kalibrasi alat
6. Pelatihan i n s i d e n t i l
penggunan /
oprasional peralatan
IBS
7. Penyusunan manual x
prosedur
operasional alat
baru
18
8. Pencatatan, x x x x x x x x x x x x
pelaporan,
pengawasan dan
pengendalian
peralatan IBS
19
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI
1. IBS melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
peralatan (kerusakan, perawatan, perbaikan) dan terdokumentasi dengan baik.
2. Evaluasi program pemeliharaan peralatan dilaksanakan setiap akhir tahun. Evaluasi
dilakukan untuk melihat pencapaian sasaran dan perencanaan tahun depan.
20