Anda di halaman 1dari 8

KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)

Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN INTERNET SERVICE


PROVIDER MENERAPKAN METODE ELIMINATION AND CHOICE
TRANSLATION REALITY (ELECTRE)

Ismay Dahanum1, Mesran2, Taronishoki Zebua3


1 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia
2 Dosen Tetap STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia
3 Dosen Tetap AMIK STIEKOM Sumatera Utara, Medan, Indonesia

Abstrak
Pengguna internet sulit membandingkan dan mengetahui kualitas layanan yang disediakan oleh Internet Service Provider (ISP),
kebanyakan pengguna internet dalam memilih Internet Service Provider (ISP) berdasarkan pengalaman dan saran dari
pengguna lain. Hal ini belum tentu sesuai dengan kebutuhan, karena suatu keputusan yang valid harus dipertimbangkan dan
diperhitungkan dari kriteria-kriteria yang ada untuk memperoleh suatu keputusan. Sistem pendukung keputusan dirancang
untuk membantu pengambilan keputusan dan diartikan sebagai sistem model berbasis data yang memiliki prosedur dalam
pemrosesan data dan hasil pengolah data digunakan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu dengan dibangunnya
sistem pendukung keputusan dapat membantu pengguna internet dalam mengambil keputusan yang lebih efisien. Metode yang
digunakan pada sistem pendukung keputusan adalah Elimintaion And Choice Translation Realty (ELECTRE). dengan
dibangunnya sistem pendukung keputusan pemilihan Internet Service Provider (ISP) dengan menerapkan metode ELECTRE
yang diharapkan dapat membantu para pengguna internet dalam menentukan Internet Service Provider (ISP) yang sesuai
dengan kebutuhannya.
Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, ISP, ELECTRE
Abstract
Internet users find it difficult to compare and know the quality of services provided by Internet Service Providers (ISP), most
Internet users choose an Internet Service Provider (ISP) based on the experience and advice of other users. This is not
necessarily appropriate to the needs, because a valid decision must be considered and taken into account from the criteria
available to obtain a decision. Decision support systems are designed to help decision making and are interpreted as a data-
driven model system that has procedures in data processing and data processing results used to make a decision. Therefore,
with the construction of decision support systems can help Internet users in making more efficient decisions. The method used
in decision support systems is Elimintaion And Choice Translation Realty (ELECTRE). with the establishment of an Internet
Service Provider (ISP) decision support system by applying the ELECTRE method that is expected to assist internet users in
determining the Internet Service Provider (ISP) that suits their needs.
Keywords: Decision support systems, ISP, ELECTRE

1. PENDAHULUAN dipertimbangkan dan diperhitungkan dari kriteria-


kriteria yang ada untuk memperoleh suatu keputusan.
Internet Service Provider (ISP) merupakan
Sistem pendukung keputusan dirancang untuk
perusahaan atau badan yang menyediakan jasa akses
membantu pengambilan keputusan dan diartikan
internet dan pelayanan yang berhubungan dengan
sebagai sistem model berbasis data yang memiliki
dunia internet. Banyak jenis jasa layanan internet
prosedur dalam pemrosesan data dan hasil pengolah
yang telah diluncurkan di pasar Indonesia seperti
data digunakan untuk mengambil suatu keputusan
Indihome, Icon+, Indosat, Lintasarta, Myrepublic,
[1]. Sistem pendukung keputusan memiliki beberapa
MNC Playmedia dan lain-lain. Setiap Internet Service
metode diantaranya Weight Product (WP), Analytics
Provider (ISP) memiliki jenis produk, kualitas
Hirarchy Process (AHP), Simple Addictive
layanan yg disediakan berbeda-beda, seperti
Weighting (SAW), Technique For Order Preference
bandwitch, kualitas jaringan, maintenance, service,
by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), Profile
kestabilan koneksi, kecepatan, harga dan lain-lain,
Matching, Elimination and Choice Translation
serta perangkat yang digunakan juga berbeda-beda.
Reality (ELECTRE) dan beberapa metode yang
Berdasarkan hal tersebut, muncul masalah
lainya [3][11].
pada pengguna internet, pengguna internet sulit
Elimination And Choice Translation Reality
membandingkan dan mengetahui kualitas layanan
(ELECTRE) pertamakali dikembangkan oleh
yang disediakan oleh Internet Service Provider (ISP).
Benayoun, Roy et al [2]. Metode Elimination and
Kebanyakan pengguna internet dalam memilih
Choice Translation Reality (ELECTRE) digunakan
Internet Service Provider (ISP) berdasarkan masalah
untuk menentukan alternatif terbaik dengan membuat
yang ada atau pengalaman dan saran dari pengguna
perbandingan berpasangan di anara alternatif, dengan
lain. Hal ini belum tentu sesuai dengan kebutuhan,
kata lain, ini bertujuan untuk mengidentifikasi
karena suatu keputusan yang valid harus
alternatif yang lebih baik. Aspek penting dari metode

248
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

ini adalah bahwa tidak perlu memiliki data dalam peringkat dari jumlah setiap alternatif yang dijelaskan
jumlah besar untuk melakukan analis [1]. pada beberapa kriteria [3].
Penelitian sebelumnya tentang implementasi Langkah-langkah yang dilakukan dalam
metode ELECTRE dalam pemilihan Dosen terbaik penyelesaian masalah menggunakan metode
(studi kasus: STMIK BUDIDARMA). Kriteria yang Elimination and Choice Translation Reality
digunakan yaitu Rank, Research, Scientific (ELECTRE I) [3] sebagai berikut:
Publication, Dedication, Supporting Element.
Penyelesaian kasus ini menggunakan perhitungan Langkah 1: Mempersiapkan Matrix Keputusan
manual metode ELECTRE. Hasil penelitian dapat Pada kolom matriks keputusan terdapat kriteria (n)
berguna bagi para pengambil keputusan di STMIK dan barisnya berupa alternatif (m). Ini merupakan
BUDIDARMA terutama bagi para pembuat tahap awal dan dasar bagi pemrosesan terhadap
kebijakan. Pemilihan dosen terbaik diyakini dapat pendukung keputusan
memotivasi dosen di universitas, sehingga
meningkatkan kinerja dosen menjadi lebih baik [3].  x11 x12 x13 ... x1n 
Berdasarkan uraian masalah di atas serta x x21 x22 ... x2 n  (1)
mempertimbangkan penelitian sebelumnya, maka xij   21
salah satu solusi penyelesaian yang dapat diberikan  . . . ... . 
adalah dibangunnya sebuah aplikasi sistem  
pendukung keputusan berdasarkan metode  xm1 xm 2 xm 3 ... xmn 
ELECTRE yang diharapkan dapat membantu para
pengguna internet dalam menentukan ISP yang sesuai Langkah 2: Menormalisasikan Matrix Keputusan
dengan kebutuhannya. Adapun topik penelitian yang Matrik keputusan akan dinormalisasikan dengan
diselesaikan pada penelitian ini adalah Sistem menggunakan rumus di bawah ini dan menghasilkan
Pendukung Keputusan Pemilihan Internet Service matrik yang ternormalisasi.
Provider (ISP) Dengan Menerapkan Metode i=1,2,…,m
Elimination And Choice Translation Reality xij j=1,2,…,n (2)
rij 
(ELECTRE). m

x
i 1
2
ij

2. TEORITIS
Untuk parameter biaya menggunakan rumus berikut.
2.1 Sistem Pendukung Keputusan (Decision
1
Support System)
rij i=1,2,…,m
rij 
Decision support system (DSS) merupakan 2 j=1,2,…,n (3)
m 1
sistem informasi interaktif yang menyediakan   r 

i 1  ij 
informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data.
Sistem itu digunakan untuk membantu dalam
pengambilan keputusan dalam situasi yang semi Hasil dari pemrosesan matrik keputusan
terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana ternormalisasi, seperti berikut ini
tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana
keputusan seharusnya dibuat[6].  r11 r12 r13 ... r1n 
r ... r2n 
21 r21 r22
2.2 Metode Elimination And Choice Translation rij   
(4)
 . . . ... . 
Reality (ELECTRE)  
rm1 rm2 rm3 ... rmn 

Pengambil keputusan dapat mencakup


berbagai kriteria kuantitatif dan kualitatif ke dalam Langkah 3: Pemberian nilai bobot
proses pengambilan keputusan melalui Elimination Selanjutnya pengambil keputusan memberikan faktor
And Choice Translation Reality (ELECTRE), yang kepentingan (bobot) pada setiap kriteria yang
merupakan salah satu optimasi berorientasi metode mengekspresikan kepentingan relatifnya (wj).
pemrograman matematika, pembobotan kriteria
sesuai dengan tujuan, yang didefinisikan alternatif W= (w1, w2, ... , wn) (5)
𝑛
yang optimal dengan mengumpulkan bobot tersebut
∑ 𝑤𝑗 = 1
[2].
𝑗=1
Metode Elimination And Choice Translation
Reality (ELECTRE) diperkenalkan oleh Roy (1966),
yang menggunakan pendekatan evaluasi yang Langkah 4: Menghitung matrik ternormalisasi
komprehensif dengan mencoba untuk membuat terbobot

Page | 249
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

Setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan bobot Langkah 6: Menentukan matrik dominan
(wj) yang ditentukan oleh pembuat keputusan, dapat concordance dan discordance
dilihat di bawah ini. Matriks ini dapat dibangun dengan bantuan suatu
nilai ambang (thresold) c. Nilai c dapat diperoleh
vij  w j .rij dengan rumus.
m m
(6)
 c kl
c k 1 l 1 (13)
Dimana v adalah  m(m  1)
 v11 v12 ... v1n 
v v 22 ... v 2 n 
vij   21
Alternatif Ak dapat memiliki kesempatan untuk
 . . . . 
(7) dominasi A1, jika concordance index ckl melebihi
  thresold c dengan ckl ≥ c dan elemen-elemen dari
v m1 vm 2 ... v mn 
matrik concordance dominan F ditentukan sebagai :
Langkah 5: Menentukan himpunan concordance 1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑐𝑘𝑙 ≥ 𝑐
dan discordance index 𝑓𝑘𝑙 ={ (14)
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑐𝑘𝑙 < 𝑐
Untuk setiap pasang dari alternatif k dan 𝑙 (k,
𝑙=1,2,3,…, m dan k ≠ 𝑙) kumpulan J kriteria dibagi
Hal yang sama juga berlaku untuk matriks
menjadi dua himpunan bagian yaitu concordance dan
discordance dominan G dengan thresold d. Nilai d
discordance.
diperoleh dengan formula sebagai berikut:
m m
Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk  d kl
concordance jika : d k 1 l 1 (15)
 m(m  1)
Ckl={j|vkj ≥vlj} untuk j=1,2,..,n (8)
Kemudian elemen-elemen dari matriks discordance
Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk dominan F ditentukan sebagai :
discordance jika:
1,jika ckl ≥d
Dkl={j|vkj<vlj} untuk j=1,2,….n (9) 𝑔𝑘𝑙 ={ (16)
0,jika ckl < d

Langkah 5: Menghitung matrik concordance dan Langkah 7: Menentukan aggregate dominance


discordance matriks
Untuk menentukan nilai dari elemen pada matrik Matriks E sebagai aggregate dominance matriks
concordance dengan menjumlahkan bobot yang merupakan matriks yang disetiap elemennya
termasuk pada himpunan concordance. merupakan perkalian antara elemen matriks F dengan
ckl  w
jC kl
j
(10)
elemen matriks G yang bersesuaian.

ekl =fkl x gkl (17)


Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada
matrik discordance adalah dengan membagi Langkah 8: Eliminasi alternatif yang less
maksimum selisih kriteria yang termasuk kedalam favourable
himpunan bagian discordance dengan maksimum Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap
selisih nilai dari seluruh kriteria yang ada aternatif, yaitu bila ekl=1 maka alternatif Ak
merupakan alternatif yang lebih baik dari pada Al.
max{| vkj  vlj |} jDkl
d kl  Sehingga pada baris dalam matriks E yang memiliki
max{| vkj  vlj |} j (11) jumlah ekl = 1 paling sedikit dapat dieliminasi.
Matrik D juga merupakan dimensi m x m dan tidak
3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
mengambil nilai dari kolom l dan baris k, matrik D
seperti dibawah ini. Pengguna internet sulit dalam
membandingkan dan mengetahui kualitas layanan
yang disediakan oleh Internet Service Provider (ISP).
  d12 ... d1n 
d  ... d 2 n 
Kebanyakan pengguna internet dalam memilih
d   21 (12) Internet Service Provider (ISP) hanya berdasarkan
 . .  . 
  pengalaman dan saran dari pengguna lain. Hal ini
d m1 d m2 ...   belum tentu sesuai dengan kebutuhan pengguna,
karena suatu keputusan yang valid harusnya
Page | 250
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

dipertimbangkan dan diperhitungkan terlebih dahulu Tabel 3. Tabel Nilai Alternatif untuk Setiap Kriteria
berdasarkan kriteria-kriteria yang ada untuk Alternatif Kriteria
memperoleh suatu keputusan yang tepat. Berdasarkan C1 C2 C3 C4
masalah di atas, maka dibangun suatu sistem Cukup Sangat
Indihome Baik Baik
pendukung keputusan yang diharapkan mampu Mahal Baik
Cukup
mengatasi permasalahan dalam pengambilan Nusanet Baik Baik Baik
Mahal
keputusan untuk memilih Internet Service Provider My Cukup
(ISP) sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Baik Murah Baik
Republic Baik
Metode yang digunakan adalah metode Elimination Lintas Arta Baik Mahal Baik Baik
And Choice Translition Reality (ELECTRE). MNC
Baik Murah Baik Baik
Kriteria-kriteria pemilihan internet service Playmedia
provider (ISP) yang telah ditetapkan antara lain:
a. Kredibilitas ISP Langkah-langkah dalam menyelesaikan
Kredibilitas adalah tingkat kepercayaan permasalahan untuk kasus pemilihan internet service
perusahaan di mata pelanggan mengenai reputasi provider (ISP) dengan menerapkan metode
dan profil. Dalam kriteria ini mencakup legalitas ELECTRE antara lain:
perusahaan, teknologi yang digunakan, dan
perangkat yang digunakan. 1. Membuat matriks keputusan.
b. Biaya 4 3 4 5
4 3 4 4
Kriteria biaya menyatakan biaya yang X= 4 4 4 3
dikeluarkan perbulannya dalam bentuk perioritas. 4 2 5 4
c. Keamanan [4 4 4 4]
Kriteria keamanan ini mencakup keamanan
2. Normalisasi matriks keputusan
memblokir virus, dan keamanan memblokir situs Menormlisasikan matrik keputusan dengan membagi
tertentu.
setiap baris dan kolom pada matrik X dengan hasil
d. Kepuasan pelanggan penjumlahan setiap kolomnya. Penjumlahan setiap
Kriteria kepuasan pelanggan mencakup kolomny dilakukan dengan memangkatkan setiap
kesesuaian harga dengan kualitas, service, nilai pada kolom matrik X, kemudian setelah
kecepatan download dan upload, koneksi dalam mendapat hasil nilai yang dipangkatkan kemudian
mengakses, kesesuain bandwith yang di pilih dijumlahkan dan diakarkan.
dengan yang diperoleh, layanan keluhan
pelanggan, kemudahan berlangganan dan
fleksibilitas penagihan. |X1|= √(42 + 42 + 42 + 42 + 42 ) = √80 = 8,9443
x11 4
Tabel 1. Tabel Kriteria R11 = = = 0,4472
|x1 | 8,9443
Kode Kriteria Nama Kriteria Bobot x 4
R21 = |x21| = 8,9443 = 0,4472
C1 Kredibilitas ISP 15% 1
C2 Biaya 20% x 4
C3 Kemanan 15% R31 = |x31| = 8,9443 = 0,4472
1
C4 Kepuasan Pelanggan 50% x 4
R41 = |x41| = 8,9443 = 0,4472
1
Alternatif Ai dengan i=1, 2, … m adalah objek-
x 4
objek yang berbeda dan mempunyai kesempatan R51 = |x41| = 8,9443 = 0,4472
1
yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan.
Data yang digunakan adalah beberapa internet Dilakukan proses yang sama sampai R54 maka
service provider yang banyak digunakan di kalangan diperoleh hasil matriks keputusan yang
masyarakat dan perusahaan-perusahaan yang sistem ternormalisasi sebagai berikut:
operasionalnya menggunakan layananan internet di
Kota Medan antara lain: 0,4472 0,4082 0,4240 0,5522
0,4472 0,4082 0,4240 0,4417
Tabel 2. Tabel Alternatif R = 0,4472 0,5443 0,4240 0,3313
Kode Nama Alternatif 0,7742 0,2722 0,5299 0,4417
A1 Indihome [0,4472 0,5443 0,4240 0,4417]
A2 Nusanet
A3 My Republic 3. Menghitung nilai bobot matrik yang sudah
A4 Lintas Arta ternormalisasi (V)
A5 MNC Playmedia

Page | 251
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

Menghitung nilai bobot matrik yang sudah K=1 i=1 D11= identity j=1, 2, 3, ...n
i=2 D12
ternormalikasi dilakukan pengkalikan bobot yang
j=1 if V11 < V21 = 0,0671 < 0,0671 no
telah ditentukan dengan matrik R. j=2 if V12 < V22 = 0,0816 < 0,0816 no
j=3 if V13 < V23 = 0,0636 < 0,0636 no
V11 = W1R11 = 0,15 * 0,4472 = 0,0671 j=4 if V14 < V24 = 0,2761 < 0,2208 no
D12= { }
V12 = W2R12 = 0,2 * 0,4082 = 0,0816
V13 = W3R13 = 0,15 * 0,4240 = 0,0636 i=3 D13
V14 = W4R14 = 0,5 * 0,5522 = 0,2761 j=1 if V11 < V31 = 0,0671 < 0,0671 no
j=2 if V12 < V32 = 0,0816 < 0,1089 yes then = 2
j=3 if V13 < V33 = 0,0636 < 0,0636 no
Dilakukan proses yang sama sampai V54 maka
j=4 if V14 < V34 = 0,2761 < 0,1657 no
diperoleh hasil matriks V sebagai berikut: D13= {2}

0,0671 0,0816 0,0636 0,2761 i=4 D14


0,0671 0,0816 0,0636 0,2208 j=1 if V11 < V41 = 0,0671 < 0,0671 no
j=2 if V12 < V42 = 0,0816 < 0,0454 no
V = 0,0671 0,1089 0,0636 0,1657 j=3 if V13 < V43 = 0,0636 < 0,0795 yes then = 3
0,0671 0,0454 0,0795 0,2208 j=4 if V14 < V44 = 0,2761 < 0,2208 no
[0,0671 0,1089 0,0636 0,2208] D14= {3}

4. Menentukan himpunan concordance dan i=5 D15


discordance index j=1 if V11 < V51 = 0,0671 < 0,0671 no
j=2 if V12 < V52 = 0,0816 < 0,1089 yes then = 2
a. Concordance j=3 if V13 < V53 = 0,0636 < 0,0636 no
Menentukan himpunan nilai concordance j=4 if V14 < V54 = 0,2761 < 0,2208 no
untuk setiap pasang dari alternatif yang satu D15= {2}
(Ak) dengan yang lain (Ai) dimana k ≠ l
dengan melakukan perbandingan pada matriks Dilakukan proses yang sama sehingga menghasilkan
himpunan concordence dan himpunan discordance sebagai
V, dan J merupakan hasil himpunan yang
berikut:
diperoleh jika Vkj ≥ Vlj, maka sebuah kriteria
dalam suatu alternatif termasuk concordance Tabel 4. Nilai Himpunan Concordance dan Discordance
jika : Himpunan Himpunan
K=1 i=1 C11=identity j=1, 2, 3, 4
i=2 C12 Concordance Discordance
j=1 if V11 ≥ V21 = 0,0671 ≥ 0,0671 yes then = 1 C12 = {1,2,3,4} D12 = { }
j=2 if V12 ≥ V22 = 0,0816 ≥ 0,0816 yes then = 2 C13 = {1,3,4} D13 ={2}
j=3 if V13 ≥ V23 = 0,0636 ≥ 0,0636 yes then = 3 C14 ={1,2,4} D14 ={3}
j=4 if V14 ≥ V24 = 0,2761 ≥ 0,2208 yes then = 4
C12= {1,2,3,4} C15 = {1,3,4} D15 ={2}
C21 ={1,2,3} D21 ={4}
i=3 C13 C23 = {1,3,4} D23 ={2}
j=1 if V11 ≥ V31 = 0,0671 ≥ 0,0671 yes then = 1 C24 = {1,2,4} D24 ={3}
j=2 if V12 ≥ V32 = 0,0816 ≥ 0,1089 no
j=3 if V13 ≥ V33 = 0,0636 ≥ 0,0636 yes then = 3 C25 ={1,3,4} D25 ={2}
j=4 if V14 ≥ V34 = 0,2761 ≥ 0,1657 yes then = 4 C31 = {1,2,3} D31 = {4}
C13= {1,3,4} C32 ={1,2,3} D32 ={4}
C34 ={1,2} D34 ={3,4}
i=4 C14
j=1 if V11 ≥ V41 = 0,0671 ≥ 0,0671 yes then = 1 C35 ={1,2,3} D35 ={4}
j=2 if V12 ≥ V42 = 0,0816 ≥ 0,0454 yes then = 2 C41 ={1,3} D41 ={2,4}
j=3 if V13 ≥ V43 = 0,0636 ≥ 0,0795 no C42 ={1,3,4} D42 ={2}
j=4 if V14 ≥ V44 = 0,2761 ≥ 0,2208 yes then = 4 C43 ={1,3,4} D43 ={2}
C14= {1,2,4}
C45 ={1,3,4} D45 ={2}
i=5 C15 C51 = {1,2,3} D51 = {4}
j=1 if V11 ≥ V51 = 0,0671 ≥ 0,0671 yes then = 1 C52 ={1,2,3,4} D52 ={}
j=2 if V12 ≥ V52 = 0,0816 ≥ 0,1089 no C53 ={1,2,3,4} D53 ={}
j=3 if V13 ≥ V53 = 0,0636 ≥ 0,0636 yes then = 2
j=4 if V14 ≥ V54 = 0,2761 ≥ 0,2208 yes then = 4 C54 ={1,2,4} D54 ={3}
C15= {1,3,4}
5. Menghitung matriks concordance dan
b. Discordance discordance.
Menentukan himpunan nilai discordance tidak
a. Menghitung matrik concordance index
berbeda jauh dengan menentukan himpunan
concordance, hanya saja nilai J diperoleh jika Vkj Menghitung matriks concordance (C)
dilakukan dengan menjumlahkan bobot (w)
< Vlj, maka sebuah kriteria dalam suatu alternatif
sesuai dengan hasil himpunan matriks yang
termasuk discordance
diperoleh (tabel 3.11). misalkan pada C12
Page | 252
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

himpunan concordance yang diperoleh adalah - 0 0,2473 0,2875 0,4937


{1,2,3,4} maka yang dijumlahkan yaitu bobot 1 - 0,4955 0,4392 1
w1, w2, w3, w4, pada C13 himpunan D= 1 1 - 0,8677 1
concordance yang diperoleh adalah {1,3,4} 1 1 1 - 1
maka yang dijumlahkan yaitu w1, w3, w4, oleh [1 0 0 0,2504 - ]
karena itu menghitung matriks concordance
(C) adalah sebagai berikut: 6. Menentukan matrik dominan concordance dan
discordance
C12 = w1 + w2 + w3 + w4 = 0,15 + 0,2 + 0,15 + matrik dominan concordance dan discordancedi
0,5 = 1 bangun dengan bantuan suatu
C13 = w1 + w3 + w4 = 0,15 + 0,15 + 0,5 = 0,8 nilai ambang batas (thresold). Nilai ambang batas
C14 = w1 + w2 + w4 = 0,15 + 0,2 + 0,5 = 0,85 (thresold) concordance (C) diperoleh dari
C15 = w1 + w3 + w4 = 0,15 + 0,15 + 0,5 = 0,8 menjumlahkan seluruh nilai pada matrik
concordance dibagi dengan hasil kali jumlah baris
Dilakukakn proses yang sama sehingga dengan baris dikurang 1. Sama halnya dengan
menghasilkan matrik concordance sebagai menentukan Nilai ambang batas (thresold)
berikut: discordance (D) diperoleh dari menjumlahkan
- seluruh nilai pada matrik discordance dibagi
1 0,8 0,85 0,8 dengan hasil kali jumlah baris dengan baris
0,5 -
0,8 0,85 0,8 dikurang 1. Maka diperoleh nilai C dan D sebagai
C= 0,5 0,5 - 0,35 0,5 berikut:
0,3 0,8 0,8 - 0,8
[0,5 1 1 0,85 - ] 3,45+ 2,95+1,85+2,7+3,35 14,3
C (Ctresholde) = = = 0.715
5(5-1) 20
1,0285+ 2,9347+3,8677+4+1,2504 13,0813
D(Dtresholde)= 5(5-1)
= 20
= 0.65465
b. Menghitung matrik discordance index
Menghitung matriks discordance (D) Alternatif Ak dapat memiliki kesempatan untuk
dilakukan dengan membagi maksimum selisih mendominasi Al, jika nilai yang terdapat dalam
kriteria yang termasuk dalam himpunan matrik concordance index ≥ C maka bernilai 1,
matriks discordance yang diperoleh (tabel dan jika nilai yang terdapat dalam matrik
3.11) dengan maksimum selisih nilai dari concordance index < C maka bernilai 0. Hal sama
seluruh kriteria sesuai yang diproses pada juga berlaku untuk memperoleh matrik dominan
matrik V, misalkan pada D12 himpunan discordace, jika nilai yang terdapat dalam matrik
discordance yang diperoleh adalah {} maka discordance index ≥ C maka bernilai 1, dan jika
yang makasimum selisil antara baris 1 dan nilai yang terdapat dalam matrik discordance
baris 2 adalah {0} dibagi dengan maksimum index < C maka bernilai 0. Dengan demikian,
selisih baris 1 dan baris 2 setiap kolom pada diperoleh hasil matrik dominan concordance
matrik V. oleh karena itu menghitung matriks index (F) sebagai berikut:
discordance (D) adalah sebagai berikut:
- 1 1 1 1
D12 =
max {0} 0 - 1 1 1
F= 0 -
max {|0,0671-0,0671|;|0,0816-0,0816|;|0,0636-0,0636|;|0,2761-0,2208|}
max{0} 0 0 0 0
= max {0;0;0;0,0553} = 0.0553 = 0 0 1
1 - 1
max {0,0816 – 0,1089}
[0 1 1 1 -]
D13 =
max {|0,0671-0,0671|;|0,0816-0,1089|;|0,0636-0,0636|;|0,2761-0,1657|}
max {0,0273} 0.0273
= max {0;0,0273;0;0,1104} = 0.1104 = 0.2473 Adapun hasil matrik dominan discordance index
(G) sebagai berikut:
max {0,0636-0,0795}
D14 = max {|0,0671-0,0671|;|0,0816-0,0454|;|0,0636-0,0795|;|0,2761-0,2208|}
max{0,0159} 0,0159
- 0 0 0 0
= max {0;0.0362;0,0159;0,0553} = 0,0553 = 0,2875 1 - 0 0 1
max {0,1089-0,0816}
G= 1 1 - 1 1
D15 = max {|0,0671-0,0671|;|0,0816-0,1089|;|0,0636-0,0636|;|0,2761-0,2208|} 1 1 1 - 1
max{0,0273} 0,0273
= max {0;0.0273;0;0,0553} = 0,0553 = 0,4937 [1 0 0 0 -]

7. Menentukan aggregate dominance matrik


Dilakukan proses yang sama sehingga diperoleh
matrik discordance sebagai berikut: Agregasi matriks dominan diperoleh dari
kombinasi (perkalian panjang) antara model F dan
model G adalah E = F x G sebagai berikut:

Page | 253
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

- 0 0 0 0 b. Tampilan Form Kriteria dan Bobot


0 - 0 0 1
E= 0 0 - 0 0
0 1 1 - 1
[0 0 0 0 -]

8. Eliminasi alternatif yang less favorable


Setelah menemukan matriks dominasi total,
langkah terakhir metode ELECTRE adalah
eliminasi alternatif yang less favorable untuk
menentuan urutan kepentingan dari poin
keputusan. Untuk ini, perlu membandingkan total
garis-garis pada matriks E satu sama lain.

Tabel. 5 Hasil Perankingan


Total dominan
No Alternatif Total Rank
Matrik
1 Indihome - 0 0 0 0 0 3
Gambar 3. Tampilan Form Kriteria ddan Bobot
2 Nusanet 0 - 0 0 1 1 2
c. Tampilan Form Keputusan
3 Myrepublic 0 0 - 0 0 0 3

4 Lintasarta 0 1 1 - 1 3 1
MNC
5 0 0 0 0 - 0 3
Playmedia

Titik keputusan keempat (alternatif 4) mendominasi


alternatif 1, 2, 3, dan 5 poin keputusan mutlak.
Meskipun poin keputusan ke-2 mendominasi poin
keputusan ke-1, ke-3 dan ke-5, namun tidak
mendominasi point keputusan ke-4. poin keputusan
ke-1, ke-3 dan ke-5 tidak mendominasi banyak
keputusan.
Gambar 4. Tampilan Form Keputusan
4. IMPLEMENTASI
Adapun tampilan program sistem pendukung 5. KESIMPULAN
keputusan pemilihan internet servise provider (ISP)
adalah sebagai berikut: Berdasarkan uraian bab-bab dan hasil
penelitian syang dilakukan mengenai sistem
a. Tampilan Form Alternatif pendukung keputusan pemilihan internet service
provider (ISP) dengan menerapkan metode
elimination and choice translation reality
(ELECTRE), dapat diambil kesimpulan-kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kriteria-kriteria yang ditetapkan pada sistem
pendukung keputusan pemilihan internet service
provider (ISP) adalah kredibilitas ISP, biaya,
keamanan, dan kepuasan pelanggan. Bobot nilai
untuk masing-masing kriteria adalah kredibilitas
ISP (0,15), biaya (0,20), keamanan (0,15),
kepuasan pelanggan (0,50). Kriteria dan bobot
tersebut dapat dijadikan sebagai bahan proses
perhitungan pemilihan ISP.
2. Penerapan metode elimination and choice
translation reality (ELECTRE) dapat
memberikan solusi alternatif yang menjadi
Gambar 2. Tampilan Form Alternatif perioritas dalam pengambilan keputusan, karena

Page | 254
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

metode ELECTRE melakukan perbandingan


berpasangan terhadap alternati-alternatif pada
masing-masing kriteria.
3. Sistem pendukung keputusan pemilihan ISP yang
dibangun dapat menjadi alat bantu bagi pengguna
ISP dalam pengambilan keputusan, keputusan
yang diperoleh akan menjadi bahan pertimbangan
bagi pengguna ISP, sehingga meminimalisir
kesalahan dalam pengambilan keputusan.

REFERENSI
[1] H. Dincer, U. Hacioglu, S. Yuksel, “Managerial and
Market-Based Appraisal of Agriculture Banking
Using ANP and ELECTRE Method”, Sciedu Press,
Vol. 3, No. 3, 2016.
[2] H. Tezcan UYSAL, Kemal YAVUZ, “Selction of
Logostics Center Location via ELECTRE Method: A
Case Study in Turkey”, International Journal of
Bussiness and Sosial Science, Vol. 5, No. 9, August
2014.
[3] Mesran, G Ginting, Suginam, R. Rahim,
“Implementation of Elimination and Choice
Expressing Reality (ELECTRE) Method in Selecting
the Best Lecturer (Case Study STMIK
BUDIDARMA)”, International Journal of
Engineering Reseacrh and Technology (IJERT), Vol.
6, Issue 02, Febrary-2017.
[4] J. Hutahaean, “Konsep Sistem Informasi”,
Yogyakarta, DEEPUBLISH, 2014.
[5] T. Sutabri, “Analisis Sistem Informasi”, Yogyakarta,
CV Andi OFFSET, 2012.
[6] Kusrini, “Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung
Keputusan”, Yogyakarta, AndI OFFSET, 2007.
[7] D Nofriansyah, “Konsep Data Mining VS Sistem
Pendukung Keputusan”, Yogyakarta,
DEEPUBLISH, 2014.
[8] J. Rasul, “Teknologi Informasi dan Komunikasi”,
Bogor, QUADRA, 2008
[9] Sunarto, “Teknologi Informasi dan Komunikasi XI”,
Jakarta, Grasindo ,2008.
[10] L. Sitorus, “Algoritma dan Pemograman”,
Yogyakarta, Andi OFFSET ,2015.
[11] G. Ginting, Fadlina, Mesran, A. P. U. Siahaan, and R.
Rahim, “Technical Approach of TOPSIS in Decision
Making,” Int. J. Recent Trends Eng. Res., vol. 3, no.
8, pp. 58–64, 2017.

Page | 255
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik

Anda mungkin juga menyukai