Anda di halaman 1dari 6

Pelita Informatika Budi Darma Volume X, Nomor : 3, Juli 2015 ISSN : 2301-9425

PENERAPAN METODE LSB-2 UNTUK MENYEMBUNYIKAN


CIPHERTEXT PADA CITRA DIGITAL
Taronisokhi Zebua

Dosen Tetap Program Studi S1 Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan.
Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan
www.stmik-budidarma.ac.id // Email : taronizeb@gmail.com

ABSTRAK

Algoritma triangle chain cipher adalah salah satu algoritma kriptografi klasik yang dikembangkan untuk menghasilkan ciphertext dari
pesan asli (plaintext). Proses enkripsi dan enkripsi pesan rahasia dengan algoritma triangle chain cipher dilakukan secara
ganda (double) berdasarkan perkalian nilai kunci dan faktor pengali sehingga ciphertext yang dihasilkan sangat jauh
berbeda dari teks pesan asli. Metode Least Significant Bit-2 (LSB-2) merupakan modifikasi dari metode LSB yang
umumnya digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia pada media lain (steganografi). Metode LSB-2 bekerja
dengan konsep menukarkan bit ke 8-2 (bit 6) dari setiap elemen warna pixel gambar yang dijadikan sebagai medium
dengan bit pesan rahasia. Penelitian ini membahas kombinasi metode LSB-2 dengan algoritma triangle chain cipher
untuk menghasilkan stegano image. Pesan rahasia yang telah dienkripsi berdasarkan algoritma triangle chain
disembunyikan dalam citra digital berdasarkan metode LSB-2 sehingga pesan rahasia tidak mudah diketahui dan
dipecahkan oleh orang lain. Citra cover yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar berwarna dan berjenis bitmap
(.bmp) dan aplikasi yang digunakan untuk menguji dan membangun sistem adalah aplikasi visual studio 2008.

Kata Kunci : kriptograf, triangle chain cipher, steganografi, lsb-2

1. Pendahuluan berantai (ganda) sehingga menghasilkan cipher teks yang


Teknik yang umum digunakan untuk meng-amankan sangat jauh berbeda dengan pesan aslinya.
pesan rahasia dari orang-orang yang tidak berhak adalah Kombinasi antara dua teknik ini (algoritma triangle
teknik kriptografi. Teknik ini merupakan proses chain cipher dan LSB-2) mampu meningkatkan
pengubahan setiap karakter dari teks asli (plaintext) keamanan dari pesan rahasia dari tindakan-tindak orang
menjadi karakter lain (ciphertext). Namun penerapan lain yang tidak bertanggung-jawab.
teknik kriptografi juga masih memiliki kelemahan, salah
satunya adalah munculnya kecurigaan yang cepat dari 2. Tujuan Penelitian
orang lain bahwa informasi tersebut bersifat rahasia, Tujuan Penelitian yang dilakukan adalah :
sehingga menimbulkan niat untuk mengetahui informasi 1. Mendapatkan ciphertext dari plaintext atau
yang sebenarnya. sebaliknya dengan algoritma Triangle Chain Cipher.
Teknik lain adalah teknik steganografi, yaitu salah 2. Menyembunyikan dan mengekstaksi ciphertext pada
satu teknik yang digunakan untuk menyembunyikan citra digital dengan metode Least Significant Bit-2.
pesan rahasia pada objek lain misalnya citra digital, audio 3. Mendapatkan nilai perbandingan rasio antara citra
dan video. Teknik steganografi pesan rahasia pada citra asli dengan citra hasil (stegano image) setelah
digital dilakukan dengan menukarkan bit tertentu dari ciphertext disembunyikan.
citra digital penampung pesan dengan bit pesan rahasia 4. Menjaga dan meningkatkan keamanan informasi
yang akan disembunyikan. Metode Least Significant Bit yang bersifat penting/rahasia dari tindakan
(LSB) merupakan metode yang paling umum digunakan cryptoanalysis dan staganalysis.
untuk menyembunyikan pesan rahasia ke dalam media
citra, namun pemanfaatan metode ini masing sangat 3. Landasan Teori
mudah dipecahkan oleh orang lain yaitu dengan menukar Pembahasan masalah dalam penelitian ini didasari
bit terakhir (bit ke delapan dari elemen warna citra) oleh teori-teoritis yang relevan dengan judul penelitian.
sehingga pesan yang tersebunyi dapat dihancurkan.
Metode LSB-2 merupakan hasil modifikasi metode 3.1 Kriptografi
LSB yang bekerja dengan konsep menukarkan bit ke 8-2
(bit ke-6) dari setiap elemen warna pixel citra digital A. Aspek Kriptografi
yang menjadi citra penampung dengan setiap bit pesan Ada beberapa aspek kriptografi adalah [2] :
rahasia yang akan disembunyikan. 1. Confidentiality (Kerahasiaan)
Algoritma Triangle Chain Cipher (TCC) merupakan Pesan rahasia dapat diakses oleh orang yang benar-
salah satu hasil modifikasi dari algoritma kriptografi benar memiliki hak akases untuk mengaksesnya.
klasik yang melakukan enkripsi dan dekripsi secara 2. Integrity (Integritas)
Hak akses untuk melakukan pengubahan terhadap
data harus benar-benar terjaga.
Penerapan metode LSB-2 untuk menyembunyikan Ciphertext pada citra digital
Oleh : Taronisokhi Zebua 135
Pelita Informatika Budi Darma Volume X, Nomor : 3, Juli 2015 ISSN : 2301-9425
3. Auhentication (Otentikasi) Proses Dekripsi Ciphertext :
Identifikasi terhadap kebenaran pesan, pemiliki Proses denskripsi merupakan kebalikan dari proses
maupun kebenaran terhadap hak akses pesan enkripsi. Operasi matriks untuk proses dekripsi adalah
4. Non-Repudiation sebagai berikut :
Layanan untuk mencegah terjadinya penyangkalan 1. Matriks dekripsi segitiga pertama operasinya
terhadap pengiriman maupun penerimaan pesan. merupakan kebalikan dari matriks enskripsi, jadi
operasi ini kebalikan operasi matriks enkripsi segitiga
B. Algoritma Triangle Chain Cipher kedua. Nilai C merupakan tabel dari ciphertext dengan
Algoritma kriptografi triangle chain cipher atau panjang N yaitu C[N].
umumnya dikenal dengan sebutan rantai segitiga Mencari baris ke-1 :
merupakan salah satu pengembangan dari algoritma M1j = C[ j ] - (K * R[ 1]) mod 255
kriptografi klasik untuk menghasilkan ciphertext. untuk baris ke-2 dan selanjutnya untuk nilai j i :
Algoritma kriptogarfi Tiangle Chain Cipher melakukan Mij = C(i,j) - (K * R [ i ]) mod 255
proses enkripsi terhadap plainteks secara berantai atau Nilai ciphertext yang diperoleh adalah :
ganda [4]. Mij = [j,(N+j)-n].
Kekuatan cipher ini terletak pada kunci yaitu nilai 2. Matriks dekripsi segitiga kedua
integer yang menunjukkan pergeseran karakter-karakter Baris pertama berlaku formula, dengan nilai i = j
sesuai dengan operasi pada caesar cipher. Kekuatan Untuk baris ke-1 :
kedua terletak pada barisan bilangan-bilangan yang M1j = C[ j ] - (K*R[1])) mod 255
berfungsi sebagai pengali dengan kunci.
Secara matematis, pola enskripsi dan dekripsi untuk baris ke 2 dan selanjutnya untuk nilai
dengan algoritma triangle chain cipher dapat j (N+1) i :
digambarkan dengan matriks N x N dengan N merupakan Mij = M(i,j) - (K*R[i])) mod 255, sehingga nilai
panjang plaintext yang akan dienskripsi dan operasi pada cipherteks yang diperoleh adalah :
alfabet ASCII. Mij = [ (N-j)+1, j ].
Operasi matriks untuk proses enkripsi pada
algoritma triangle chain cipher sebagai berikut [2] : Keterangan : C=Ciphertext

Proses Enkripsi Plainteks: 3.2 Steganografi


1. Matriks Enkripsi Segitiga Pertama A. Teknik Penyembunyian dan Ekstrasi Pesan
Untuk baris ke-1 : Sebagai contoh 3 buah pixel (sembilan bytes)
M1j = P[ j ] + (K * R[ 1]) mod 255 citra digital 24 bit dijadikan sebagai medium pesan
untuk baris ke-2 dan selanjutnya untuk nilai j i : yang akan disembunyikan dengan pesan teks rahasia
Mij = M(i,j) + (K * R [ i ]) mod 255, sehingga nilai adalah karakter T dengan nilai RGB sebagai berikut :
ciphertext yang diperoleh adalah : 11110101 00010110 10101010
Mij = [j,(N+j)-n]. 11000100 11111001 00000001
2. Matriks Enkripsi Segitiga Kedua 00000001 11110001 00011101
Nilai P diperoleh dari nilai Mij pada i = j karakter T dalam biner adalah 01010100, maka
dengan menggunakan metode LSB, maka akan
Untuk baris ke-1 : dihasilkan citra hasil dengan urutan bit akhir sebagai
M1j = P[ j ] + (K*R[1])) mod 255 berikut :
untuk baris ke 2 dan selanjutnya untuk nilai j 11110100 00010111 10101010
(N+1) i : 11000101 11111000 00000000
Mij = M(i,j)+(K*R[i])) mod 255, sehingga nilai 00000000 11110001 00011101
Ekstraksi data dilakukan dengan cara
cipherteks yang diperoleh adalah :
memisahkan pesan dari wadah penampung dan
Mij = [ (N-j)+1, j ].
tahap-tahap ekstraksi yang dilakukan hanya diizinkan
Keterangan : untuk diketahui oleh orang yang dituju. Apabila
P=Plainteks ; N=Jumlah Karakter Plainteks; metode penyembunyian pesan pada wadah dilakukan
M=Matriks penampung hasil penyandian dengan LSB, maka teknik ekstraksi dilakukan dengan
K=Kunci; R= Row (baris perkalian faktor pengali cara yang sama pula yaitu mengumpulkan kembali
dengan kunci); i= Index faktor pengali; j=Index bit-bit yang tersimpan pada bit akhir setiap byte pixel
karakter plaintext; Nilai R = M; J = R; i = R wadah penampung kemudian bit-bit tersebut
dikonversikan menjadi teks yang memiliki arti seperti
teks aslinya.

Penerapan metode LSB-2 untuk menyembunyikan Ciphertext pada citra digital 136
Oleh : Taronisokhi Zebua
Pelita Informatika Budi Darma Volume X, Nomor : 3, Juli 2015 ISSN : 2301-9425
Input Pesan
B. Metode Least Significant Bit-2 Rahasia dan
Kunci
PREPROCESSING 1

Enkripsi Pesan Rahasia Dengan Algoritma Triangle

Metode ini menukar bit pixel medium NIAS@2014


Chain Cipher Text untuk Menghasilkan Ciphertext

penampung yang dengan setiap bit pesan yang akan CIPHERTEXT

disembunyikan. Apabila pada LSB menukarkan bit PREPROCESSING 2


akhir (bit ke-8) maka pada LSB-2 akan menukarkan Pengubahan Setiap Karakter Ciphertext Ke
Bentuk Biner

bit ke-8 dikurangi dengan 2 (nilai LSB - 2) atau sama Input


PREPROCESSING 3
Pemilihan Citra Cover
dengan bit ke-6 [7]. Citra
Cover
dari Storage

11110101 00010110 10101010 PREPROCESSING 4


Pengambilan Nilai Biner Setiap Elemen

11000100 11111001 00000001 Pixel Citra Cover

00000001 11110001 00011101 PREPROCESSING 5


Membandingkan Total Bit Ciphertext
INPUT CITRA
STEGANO
karakter T dalam biner = 01010100, maka akan Dengan Total Byte Citra Cover

PREPROCESSING 9
dihasilkan citra hasil dengan urutan bit akhir sebagai MAIN PROCESSING
Penukaran Nilai LSB-2 Setiap Elemen
6
Pemilihan Citra Stegano dari
Storage
Pixel Citra Cover Dengan Nilai Bit
berikut : Ciphertext
PREPROCESSING 10

11110001 00010110 10101010 CITRA STEGANO


Melakaukan Pengambilan Nilai Biner
Setiap Elemen Pixel Citra Stegano
(Output)
11000100 11111001 00000001 PREPROCESSING 11

00000001 11110101 00011101 PENYIMPANAN CITRA 7


Penyimpanan Citra Stegano Ke Dalam
Pengambilan Nilai LSB-2 Masing-
Masing Elemen Pixel Stegano
Storage
Uraian contoh penerapan modifikasi metode PREPROCESSING 12

least significant bit di atas, dapat disimpulkan bahwa STORAGE Pengelompokkan Nilai LSB-2 Biner
Setiap Element Pixel Citra Stegano

bit-bit yang ditukarkan tidak lagi berada pada bit PREPROCESSING


Konversi Nilai Biner Hasil
13

akhir byte pixel, sehingga dapat mempersulit para Pengelompokkan Menjadi Karakter
(Ciphertext)
PROCESSING 8
penyusup untuk mengungkap pesan rahasia yang ada Nilai PSNR
dan MSE
Menguji nilai PNSR dan MSE
Citra Cover dan Citra Stegano
MAIN PRAPORCESSING 14
Melakukan Proses Dekripsi Ciphertext
di dalam medium pesan. Plaintext dari
Dengan Algoritma Triangle Chain Cipher

Pesan Rahasia

4. Metodologi Penelitian
Gambar 2 : Skema Proses Dalam Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada pengkombinasian A. Proses Penyembunyian Ciphertext :
teknik steganogafi dan kriptografi dalam mengaman-kan INPUT :
pesan rahasia. Model yang digunakan dalam proses - Pesan Rahasia : NIAS@2014
enkripsi dan dekripsi pesan rahasia adalah algoritma - Citra Digital
triangle chain cipher, sedangkan untuk menyembunyikan
ciphertext ke dalam citra digital dilakukan berdasarkan
modifikasi metode Least Significant Bit-2 (LSB-2).

Gambar 1 : Kerangka Kerja Penelitian Gambar 3 : Citra Biner Pixel Citra Cover

5. Proses Analisa dan Hasil PROSES :


a. Proses Enkripsi Pesan
Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa secara garis
- Proses Enkripsi Segitiga Pertama :
besar proses yang dilakukan meliputi 3 kegiatan utama,
untuk Baris Pertama :
yaitu proses enkripsi terhadap pesan rahasia yang akan
disembunyikan, proses penyembunyian dan proses ekstraksi
pesan rahasia.

Hasil cipher yang didapatkan pada baris


pertama akan digunakan pada proses
enciphering untuk baris kedua.

Penerapan metode LSB-2 untuk menyembunyikan Ciphertext pada citra digital 137
Oleh : Taronisokhi Zebua
Pelita Informatika Budi Darma Volume X, Nomor : 3, Juli 2015 ISSN : 2301-9425
Proses untuk menghasilkan cipher pada baris
kedua : OUTPUT :
1. Output Proses Enkripsi
a. Enkripsi Segitiga Pertama

Hasil ini akan digunakan untuk proses enkripsi


baris ke-3 dan seterusnya.

- Proses Enkripsi Segitiga Kedua b. Enkripsi Segitiga Kedua


untuk baris pertama :

Karakter plaintext diambil dari hasil proses


untuk baris kedua dan seterusnya : enkripsi segitiga kedua yaitu

2. Proses Perbandingan Ukuran Citra Cover


dengan Ciphertext
Berdasarkan ukuran citra cover yang
Hasil ini akan digunakan untuk proses enkripsi digunakan sebagai sampel diperoleh bahwa :
baris ke-3 dan seterusnya. Total pixel citra = width x height
Formula yang digunakan untuk menentukan = 120 pixel x 150 pixel
ciphertext dari proses enkripsi segitiga kedua = 18.000 pixel
adalah Mij = [ (N-j)+1, j ]. setiap pixel citra bitmap disusun oleh 3 elemen
warna yaitu red, green dan blue dan setiap satu
Ciphertext yang dihasilkan pada proses enkripsi elemen warna pixel terdiri dari 8 bit, sehingga
segitiga kedua inilah yang menjadi ciphertext setiap satu pixel terdiri dari 24 bit, maka :
akhir. Total bit Citra = Total Pixel Citra x 3
= 18.000 x 24
b. Proses Perbandingan Total Bit Pixel Citra dengan = 432.000 bit
Total bit Ciphertext Berdasarkan perhitungan di atas, dapat kita
Penyembunyian pesan rahasia berhasil simpulkan bahwa total bit citra cover lebih besar
apabila seluruh total bit ciphertext tidak lebih dibandingkan dengan total bit ciphertext (72 bit),
besar dari total bit citra cover. Apabila total bit sehingga proses penyembunyian ciphertext dapat
ciphertext > total bit citra cover, akan dilakukan dengan menggunakan citra sampel.
menyebabkan sebagian dari bit-bit tersebut tidak
dapat disimpan pada citra cover, sehingga pesana 3. Output Proses Penyembunyian Ciphertext
rahasia tidak dapat diambil kembali pada saat Output akhir dari proses 1 dan 2 adalah Citra
proses ekstraksi dilakukan. Stegano

c. Proses Penyisipan

Gambar 5 : Nilai Biner Pixel Elemen Warna Citra


Gambar 4 : Penukaran Bit ke-6 Elemen Warna Stegano
Pixel ke-1

Penerapan metode LSB-2 untuk menyembunyikan Ciphertext pada citra digital 138
Oleh : Taronisokhi Zebua
Pelita Informatika Budi Darma Volume X, Nomor : 3, Juli 2015 ISSN : 2301-9425
B. Proses Ekstraksi Ciphertext 6. Kesimpulan
Proses ekstraksi pesan rahasia yang telah Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian, yaitu :
disembunyikan pada citra digital, dilakukan berdasarkan 1. Kombinasi antara teknik kriptografi dengan teknik
metode LSB-2 yaitu dengan mengambil nilai LSB-2 dari steganografi mampu memberikan tingkat keamanan
citra stegano (citra penampung pesan). Total LSB-2 dari pesan rahasia yang rumit dipecahkan.
citra stegano yang diambil adalah sesuai dengan total bit 2. Penukaran LSB-2 elemen warna pixel citra
ciphertext pesan rahasia yang telah disembunyikan mengakibatkan nilai intensitas pixel bertambah
sebelumnya. menjadi 4 bit apabila nilai elemen warna pixel yang
Biner-biner terebut dikelompokkan menjadi 8 bit ditukar dari 0 menjadi 1 dan akan berkurang 4 bit
setiap kelompok, agar karakter dapat ciphertext dapat apabila nilai elemen warna yang ditukar dari 1 menjadi
dibentuk (1 karakter = 8 bit). Kelompok biner tersebut 0. Apabila bit yang ditukarkan sama, maka tidak
kemudian dikonversikan ke bentuk karakter, sehingga terjadi perubahan nilai intensitas elemen warna pixel.
didapatkan ciphertext yang telah disembunyikan. 3. Pengujian tingkat kemiripan citra cover dengan citra
Proses selanjutnya adalah melakukan proses dekripsi stegano dilakukan dengan menghitung nilai Peak
ciphertext berdasarkan algoritma triangle chain cipher, Signal to Noise Ratio (PSNR) yang merupakan rasio
sehingga pesan asli didapatkan. kemiripan citra, sedangkan untuk mengukur tingkat
error dari citra cover dilakukan dengan menghitung
nilai Mean Square Error dari citra cover.

7. Saran
Saran-saran dalam penelitian ini adalah :
1. Perhatian terhadap pengamanan setiap pesan penting
harus lebih ditingkatkan agar setiap informasi penting
tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak
berkepentingan.
2. Algoritma triangle chain cipher dapat dikembangkan
penerapannya pada pengamanan audio atau video.
3. Semakin besar nilai LSB yang diganti akan
berpengaruh besar terhadap perubahan nilai pixel
warna.

Daftar Pustaka
Gambar 6 : Proses Pengambilan dan Konversi Nilai [1] Ariyus Dony (2008). Pengantar Ilmu
LSB-2 untuk Mendapatkan Pesan Rahasia Kriptografi.1st. Andi. hlm 9-44
[2] T. Zebua, Analisa dan Implementasi Algoritma
Triangle Chain pada Penyandian Record Database,
Pelita Inform. Budi Darma, vol. 3, no. 2, pp. 3749,
5. Hasil Pengujian 2013.
Tabel 5.1 Hasil Pengujian [3] Garg Rohit (2012). Comparison of Lsb & Msb
Based Steganography In Gray-Scale Images.
International Journal of Engineering Research &
Technology (IJERT). Vol. 1 Issue 8. hlm 1-6
[4] Mesran dan Darmawati (2012). Aplikasi
Pengamanan Data Teks Pada Citra Bitmap Dengan
Menerapkan Metode Least Significant Bit (LSB).
Pelita Informatika Budi Darma. Volume III Nomor
2. hlm 5-9
[5] Nath Joyshree et al (2011) Advanced
Steganographic Approach for Hiding Encrypted
Secret Message in LSB, LSB+1, LSB+2 and LSB+3
Bits in Non standard Cover Files. International
Journal of Computer Applications. Volume 14 No.
7. hlm 31-35
[6] Mukharom Edisuryana et al (2013), Aplikasi
Steganografi Pada Citra Berformat Bitmap Dengan
Menggunakan Metode End Of File. TRANSIENT.
Volume 2 Nomor 3

Penerapan metode LSB-2 untuk menyembunyikan Ciphertext pada citra digital


139
Oleh : Taronisokhi Zebua
Pelita Informatika Budi Darma Volume X, Nomor : 3, Juli 2015 ISSN : 2301-9425
[7] Yudhi Andrian (2013). Modifikasi Metode Least
Significant Bit (LSB) Pada Steganografi Citra
Digital. SNIKOM 2013 FIKOM-Universitas
Methodist Indonesia. hlm 274-279
[8] Putra Darma (2010). Pengolahan Citra Digital. 139
1st. Andi. hlm 19-38
[9] RD Kusumanto (2011). Pengolahan Citra Digital
Untuk Mendeteksi Obyek Menggunakan Pengolahan
Warna Model Normalisasi RGB. Semantik 2011.
[10] Rahul Joshi et al (2013). Image Steganography
With LSB. International Journal of Advanced
Research in Computer Engineering & Technology
(IJARCET) Volume 2 Issue 1. hlm 228-229
[11] Soniya Vijayakumar (2011). Image Steganography
Based on Polynomial Functions. Journal of Global
Research in Computer Science. Volume 2. Nomor
3. hal 13-15
[12] Ghazali Moenandar Male et al (2012). Analisa
Kualitas Citra Pada Steganografi untuk Aplikasi E-
Government. Prosiding Seminar Nasional
Manajemen Teknologi XV. hlm 1-9
[13] Novi Dian Nathasia et all (2011). Penerapan
Teknik Kriptografi Stream Cipher untuk
Pengamanan Basis Data. Jurnal Basis Data, IT
Research Center. Vol 6. No. 1
[14] Anandia Zelvina et all (2012). Perancagan
Aplikasi Pembelajaran Kriptografi Kunci Publik
ElGamal untuk Mahasiswa. Jurnal Dunia
Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, (2012). Hal. 56-
62

Penerapan metode LSB-2 untuk menyembunyikan Ciphertext pada citra digital 140
Oleh : Taronisokhi Zebua

Anda mungkin juga menyukai