إن عدت الشهور عند هللا اثنا عشر شهرا في كتاب هللا يوم خلق السموات
والرض منها اربعة حرم
“ Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat
bulan haram.” (QS. At-taubah 36).
2. Berpuasa
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin disebutkan :
وقال صلى هللا عليه وسلم صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثالثين من غيره وصوم يوم من
رمضان أفضل من ثالثين من شهر حرام
Telah bersabda Nabi SAW, “Puasa sehari dalam bulan yang dimulyakan itu
lebih utama dari puasa tiga puluh hari selain bulan yang dimulyakan, dan
puasa sehari dalam bulan Ramadhan itu lebih utama dari tiga puluh hari
dalam bulan yang dimulyakan”.
Puasa Tasu’a
Pada tanggal 9 Muharram disunnahkan untuk menjalankan ibadah puasa dan
umumnya disebut puasa Tasu’a. Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullah SAW
bersabda, “berpuasalah pada hari As-Syura’ dan berbedalah dengan orang
Yahudi. Berpuasalah sehari sebelum As-Syura’ dan sehari sesudahnya.”
(HR. Ahmad)
Puasa As-Syura’
Di massa hidupnya Nabi SAW selalu berpuasa di hari ‘Asyura. Kebiasaan
ini bahkan sudah dilakkukan beliau sejak sebelum diwajibkannya puasa
Ramadhan dan terus dilakukan sampai akhir hayat beliau. Abdullah bin
Abbas RA menceritakan kisah ini kepada kita sebagaimana yang terdapat di
dalam Shahih Bukhari. “Tatkala Nabi SAW datang ke Madinah beliau
mmelihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau
SAW bertanya, “hari apa ini..?”. orang-orang Yahudi menjawab , “ ini
adalah hari baik, pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari
musuhnya, maka Nabi Musa AS berpuasa pada hari ini.”
D. RENUNGAN MUHARRAM
Selain mengintensifkan ibadah-ibadah sunnah dalam bulan Muharram,
selayaknya kaum mislimin menyambut dengan antusias datangnya bulan yang
penuh berkah dan sejarah.
Ada 3 hal yang layak menjadi renungan kita bersama dalam bulan
Muharram :
1. Bersyukur atas nikmat usia yang diberikan Allah SWT.
2. Muhasabah (introspeksi).
3. Mengenang hijrah Rasulullah SAW.