PENDAHULUAN
hanya pada penyiapan obat dan penyerahan obat pada pelanggan, tetapi
petugas apotek, apoteker atau asisten apoteker adalah orang yang paling
Sering kita temui di apotek hanya sekedar sarana jual beli obat,
1
Bachtiar Arifin, Pedoman Praktik Kerja Lapangan (Surabaya:SMK Farmasi, 2007) ,hal.9.
alami terkadang sebagai akibat gangguan psikis2, sebut saja pelanggan
yang mengalami sakit darah tinggi jika kita gali lebih dalam sesungguhnya
yang membuat mereka sakit adalah karena mempunyai masalah dan tidak
apotek yang telah berdiri sejak tahun 1992 tersebut tentu memilki cukup
banyak pelanggan, saat ini juga bekerjasama dengan sebuah klinik dan
informan, walaupun saat ini ada cukup banyak bermunculan apotek baru
farmakologi dengan baik. Apalagi, interaksi obat, efek samping, dan masih
2
Century , Edukasi Farmasi (Surabaya:Century Healthcare, 2007), hal.4.
banyak cabang ilmu farmasi lainnya. Cukupkah? Ternyata tidak. Inilah
salah satu hal yang menarik hingga peneliti mengangkat judul Bimbingan
pelanggan.
dapat memahami orang lain dan pada gilirannya berusaha untuk dapat
3
Bayu Teja, Pelayanan Konseling Meningkatkan Kebutuhan Pelanggan Pada Terapi,
(http://lathifabidarani.blogspot.com/2011/10/konseling-farmasi-emang-ada.html, diakses 9 Maret
2012)
kehidupan4 bahkan bagi seseorang yang menggeluti suatu profesi,
seseorang tersebut.
,sekolah dan masyarakat yang lebih luas misal lapangan industri, badan
pengembangan data yang lebih akurat dari para pesaing atau kompetitor,
4
Enjang AS, Komunikasi Konseling (Bandung:Nuansa,2009), hal.9
5
Bimo Walgito, Bimbingan Konseling Studi dan Karir (Yogyakarta:CV Andi Offset,2010),
hal 20
dalam hal ini apotek mengikuti segala perkembangan peraturan
perundangan yang terbaru dan mengikuti segala jenis obat baru. Kemudian
B. Rumusan Masalah
6
Fandy Tjiptono, Prinsip – Prinsip Total Quality Service, (Yogyakarta: Andi offset, 1997) hal
128.
7
Azrul Azwar, Menuju Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, (Jakarta : IDI, 1996) hal, 38.
C. Tujuan Penelitian
Surabaya.
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Konsep
8
Sofyan S Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek (Bandung: Alfabeta,2010), hal 13
atau kelompok, dan diberikan juga pada siapa saja tanpa memandang
Al hadis.
9
Bimo Walgito, Bimbingan Konseling Studi dan Karir (Yogyakarta:CV Andi Offset,2010),
hal 6
10
Bimo Walgito, Bimbingan Konseling Studi dan Karir (Yogyakarta:CV Andi Offset,2010),
hal 18
11
Enjang AS, Komunikasi Konseling (Bandung:Nuansa, 2009), hal.15
Secara utuh, konseling merupakan suatu proses komunikasi
3. Pelayanan Kefarmasian
12
AgusSantoso, Keterampilan Komunikasi Konseling (Surabaya: Laboratorium Mikro
Konseling,2009), hal.10
13
As Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hal
17
14
Agus Mulyanto,dkk, Undang Undang Kesehatan untuk Sekolah Menengah Farmasi (Jakarta:
Departemen Kesehatan, 2002), hal.11.
Sebuah perusahaan atau instansi dapat memenangkan persaingan di
F. Metode Penelitian
15
Sobarsa Kosasih, Manajemen Oprasi, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2009) hal,143
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011),
hal. 9.
Bog dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif adalah
kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang di amati17.
sangat sempit tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih
karakter yang khas tersebut akan dijadikan hal yang bersifat umum.
dituntut untuk terjun langsung ke lapangan dan juga ikut serta terhadap
fenomena yang ada untuk mendaptkan data yang valid dan akurat.
ada, sehingga lebih mudah unutk menjelaskan dan lebih mudah untuk
dipahami.
2. Subjek penelitian
Surabaya.
17
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:Rosdakarya,2005) , hal. 4.
a. Klien : klien, selanjutnya disebut teman sejawat yaitu
penelitian.
3) Mengurus perizinan
lain lain.
apoteker.
18
LexyJ Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:Rosdakarya,2005) hal. 132.
ilmu yang di dapat dari bangku perkuliahan mengenai keterampilan
mengumpulkan data
Surabaya.
a. Jenis data
data yang digunakan adalah data yang bersifat non statistik dimana
nantinya data yang diperoleh dalam bentuk kata verbal bukan
b. Sumber data
1) Sumber primer
2) Sumber sekunder
a. Wawancara
b. Observasi
19
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
hal .159.
berlangsung.20 Dalam penelitian ini konselor melakukan observasi
c. Dokumentasi
a. Perpanjangan keikutsertaan
tercapai dan jika hal itu dilakukan maka akan dapat membatasi
dan unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang
kedalaman.
c. Trianggulasi
G. Sistematika pembahasan
antara lain, pendekatan jenis penelitian, sasaran dan lokasi penelitian, jenis
dan sumber data, tahap penelitian, tahap pengumpulan data, teknik analisis
terdapat pula enam penelitian terdahulu yang relevan juga ada pada bab
ini.
pembaca mengetahui gambaran tentang objek yang akan dikaji, serta ada
pula deskripsi hasil penelitian, pada bagian ini di paparkan mengenai data
dan fakta objek penelitian, terutama yang terkait dengan rumusan masalah
yang diajukan.