Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO. PERCOBAAN : 10
JUDUL PERCOBAAN : PERBANDINGAN TEGANGAN SALURAN
KOAKSIAL DENGAN UJUNG TERBUKA

KELAS / GROUP : TT5A / KELOMPOK 02


NAMA PRAKTIKAN : MUTIA ILMA (1315030009)
NAMA KELOMPOK : 1. ADE ZASKIATUN NABILA (1315030001)
2. MUHAMMAD HILMI FUAD (1315030108)
3. NABILA NUR MUFIDA (1315030010)
4. ZHAFIRA HAPSARI (1315030089)
TANGGAL PERCOBAAN : 05 – 12 – 2017
TGL. PENYERAHAN LAP. : 12 – 12 – 2017
NILAI :
DOSEN : YENNIWARTI RAFSYAM, SST, MT.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
PERBANDINGAN TEGANGAN SALURAN KOAKSIAL DENGAN
UJUNG TERBUKA

I. TUJUAN PERCOBAAN
1.1. Mengukur distribusi tegangan pada titik level pengukuran 0m, 25m,
75m, 100m dengan frekuensi berbeda serta mengevaluasi hasil – hasil
pengukuran.
1.2. Memahami pengaruh impedansi instrumen pada hasil yang didapat.
1.3. Membuat pengukuran bebas pentanahan dan mengena distribusi
tegangan pada transfer  / 2 .

II. PENDAULUAN
Suatu kabel koaksial 100 m terbagi masing – masing pada panjang 25
meter dan dilengkapi dengan soket, sehingga dapat dipasang dalam hubungan
seri. Dalam percobaan, kapasitansi saluran terlihat bahwa kabel tersebut
ipf
mempunyai kapasitansi; C = 97 pF/m, yaitu .
cm
Dapat dipahami bahwa soket – soket dalam pengukuran saluran
mempengaruhi kapasitansi saluran tersebut. Pemantulan terjadi pada soket
dan dapat dilihat pada saluran di MP 6 pada saluran. Oleh karena itu, hanya 5
titik pengukuran dilakukan sepanjang saluran yang memberikan cukup
informasi pada distribusi tegangan sepanjang saluran.
Kapasitansi 1 pF/cm juga menunjukkan pembebanan yang diperoleh
oleh impedansi atau kopling pertanahan instrumen.
Seperti yang terlihat pada perobaan resistansi saluran, konduktor luar
mempunyai resistansi 35 Ω dan induktansi tidak dapat diabaikan. Dari sisi ini
terdapat perbedaan tegagan yang dihasilkan antara ujung akhir konduktor di
awal saluran, yang mana semakin tinggi dengan kenaikan frekuensi.
Perbedaan tegangan ini ditampilkan dalam osiloskop, tetapi tidak dapat
dikurangkan begitu saja, karena fasa dari kedua tegngan tidak sama lagi pada
frekuensi yang lebih tinggi.
Bila frekuensi dinaikkan, tegangan pada titik pengukuran 2 sampai 5
juga naik. Jika kenaikan ini mengikuti fungsi sinus pada frekuensi tertentu,
kemudian distribusi  / 4 tercapai yakni ¼ panjang gelombang terbentuk
sepanjang saluran kabel dengan minimun pada awal saluran maksimum pada
ujung akhir saluran.
Kondisi ini didapatkan ketika tegangan masukan saluran dipertahankan
tetap dan tegangan pada ujung akhir saluran diatur ke maksimum dengan
mengatur nilai frekuensi saja. Pembebanan hasil dari impedansi meter harus
diingat. Hasil yang lebih baik akan didapatkan dengan instrumen bebas
pertanahan (erth-free) yang dihubungkan ke titik pengukuran dan titik
konduktor luar (screen) yang menyertai.
Perlu diingat bahwa instrumen seperti itu harus tidak dihubungkan
dengan sumber tegangan utama dan kapasitansinya harus sekecil mungkin
dibandingkan dengan kapasitansi saluran, kalau tidak terpenuhi kapasitansi
paralel tambahan dikopelkan pada tegangan jatuh saluran.
Untuk mendapatkan instrumen bebas pertanahan, multimeter (Ri = 10
MΩ) digunakan dengan dioda adapter.
Dengan beberapa pengukuran, penambahan pada generator oleh
kapasitansi kabel dan pemindahan resistansi begitu besar, sehingga level
keluaran 0 dB tidak dapat dipertahankan. Level -10dB = 244,9 mVrms.
2 2  0.69 Vpp digunakan dalam pengukuran.
III. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1. Rangkaian perbandingan tegangan saluran koaksial dengan ujung


terbuka

IV. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


Tabel 1. Alat – alat yang digunakan untuk pengukuran perbandingan
tegangan saluran koaksial dengan ujung terbuka.
Nama Alat Jumlah
Function Generator 1 buah
Osiloskop Dual Trace 1 buah
Frekuensi Counter 1 buah
Test Probe; 10:1/1:1, Switchable 1 buah
Dioda Adapter 1 buah
Probe Adapter 2 buah
Saluran Koaksial 2 buah
Kabel BNC to BNC 1 buah
Set kabel penghubung dan plug 1 buah
Multimeter 1 buah
T Konektor BNC 1 buah
V. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN
5.1. Merangkai rangkaian seperti gambar 1, dengan ujung saluran terbuka.
Mengatur function generator U1 = 2Vpp dan frekuensi diberikan dalam
tabel. Menggunakan probe 10:1 pada osiloskop dan kalibrasi probe
tersebut.
Y1 (1V/Div; 10:1)
Y2 (1-2V/Div; 10:1) ke MP2 sampai MP4 berurutan.
Mengatur RB sesuai dengan keperluan.
Menghubungkan gound osiloskop dan function generator ke MP10.
Mengisi tabel tersebut.
Mempertahankan U1 = 2Vpp untuk setiap kenaikan frekuensi.
Mengapa timbul tegangan pada MP6 dibandingkan MP10?
5.2. Y1 ke MP1 sebesar 2Vpp
Y2 ke MP5
Mengatur frekuensi agar MP5 mencapai maksimum. Mencatat
frekuensinya.
Distribusi gelombang apa yang terjadi?
5.3. Mengubah Y2 ke MP5 dan mengatur hingga maksimum dengan Y1
menyelidiki titik pengukuran 2 sampai 4 dan mengamati MP5 pada
waktu yang bersamaan. Mencatat hasilnya.
5.4. Mencari metoda yang lebih baik apabila kedua hasil pengukuran
dibandingkan.
5.5. Mengukur dengan instrumen bebas pentanahan. Mengatur U1 = -10dB.
Melakukan pada MP1 ke MP5 dengan menghubungkan ground ke titik
yang menyertainya, yaitu 1 dan 10, 2, 9 dabn seterusnya.
5.6. Menanggapi tentang bagaimana tegangan pada ujung terbuka?
Mengetahui kapan tegangan maksimum terjadi?
Mengharapkan pada frekuensi berapa tansfer 1:1 terjadi?
Mencatat nilai untuk f = 740 kHz dan f = 680 kHz.
Mengapa frekuensinya turun ke 680 kHz?

Anda mungkin juga menyukai