Evaporasi
Evaporasi
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi evaporasi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antar faktor lingkungan tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Radiasi matahari di suatu lokasi bervariasi sepanjang tahun, yang
tergantung pada letak lokasi (garis lintang) dan deklinasi matahari. Pada bulan
Desember kedudukan matahari berada paling jauh di selatan, sementara pada
bulan Juni kedudukan matahari berada palng jauh di utara. daerah yang berada
di belahan bumi selatan menerima radiasi maksimum matahari pada bulan
Desember, sementara radiasi terkecil pada bulan Juni, begitu pula sebaliknya.
Radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi juga dipengaruhi oleh
penutupan awan. Penutupan oleh awan dinyatakan dalam persentase dari lama
penyinaran matahari nyata terhadap lama penyinaran matahari yang mungkin
terjadi.
b. Temperatur udara (℃)
Temperatur (suhu) udara pada permukaan evaporasi sangat
berpengaruh terhadap evaporasi. Semakin tinggi suhu semakin besar
kemampuan udara untuk menyerap uap air. Selain itu semakin tinggi suhu,
energi kinetik molekul air meningkat sehingga molekul air semakin banyak
yang berpindah ke lapis udara di atasnya dalam bentuk uap air. Oleh karena itu
di daerah beriklim tropis jumlah evaporasi lebih tinggi, di banding dengan
daerah di kutub (daerah beriklim dingin). Untuk variasi harian dan bulanan
suhu udara di Indonesia relatif kecil.
c. Tekanan udara (mb)
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa
udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan
barometer. Satuan tekanan udara adalah milibar (mb).
Tekanan udara akan berbanding terbalik dengan ketinggian suatu
tempat sehingga semakin tinggi tempat dari permukaan laut semakin rendah
tekanan udarannya. Kondisi ini disebabkansemakin tinggi tempat akan
semakin berkurang udara yang menekannya.
d. Kelembaban udara (%)
Pada saat terjadi penguapan, tekanan udara pada lapisan udara tepat di
atas permukaan air lebih rendah di banding tekanan pada permukaan air.
Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan terjadinya penguapan. Pada waktu
penguapan terjadi, uap air bergabung dengan udara di atas permukaan air,
sehingga udara mengandung uap air.
3
Udara lembab merupakan campuran dari udara kering dan uap air.
Apabila jumlah uap air yang masuk ke udara semakin banyak, tekanan uapnya
juga semakin tinggi. Akibatnya perbedaan tekanan uap semakin kecil, yang
menyebabkan berkurangnya laju penguapan. Apabila udara di atas permukaan
air sudah jenuh uap air tekanan udara telah mencapai tekanan uap jenuh, di
mana pada saat itu penguapan terhenti. Kelembaban udara dinyatakan dengan
kelembaban relatif (RH).
e. Kecepatan angin (m/s)
Penguapan yang terjadi menyebabkan udara di atas permukaan
evaporasi menjadi lebih lembab, sampai akhirnya udara menjadi jenuh
terhadap uap air dan proses evaporasi terhenti. Agar proses penguapan dapat
berjalan terus lapisan udara yang telah jenuh tersebut harus diganti dengan
udara kering. Penggantian tersebut dapat terjadi apabila ada angin. Oleh
karena itu kecepatan angin merupakan faktor penting dalam evaporasi. Di
daerah terbuka dan banyak angin, penguapan akan lebih besar daripada di
daerah yang terlindung dan udara diam.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaporasi merupakan proses penguapan air yang berasal dari permukaan
bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi evaporasi :
a. Radiasi matahari
b. Temperatur udara
c. Tekanan udara
d. Kelembaban udara
e. Angin
Radiasi matahari, temperatur udara, tekanan udara, kelembaban udara dan
angin saling berhubungan sehingga dapat menyebabkan evaporasi.
3.2 Saran
Semoga materi dapat disampaikan lebih jelas lagi.
5
DAFTAR PUSTAKA
Benyamin, Lakitan. 1994. Dasar-dasar Klimatologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Effendi, Manan dan Anang Suhardianto. 1999. Klimatologi Pertanian. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Ward, A.G., dan A. Courts editors. 1977. The Science and Technology of Gelatin. New York:
Academic Press.