Mwtode
Mwtode
Terdapat dua macam pengujian hipotesis deskriptif, yaitu dengan uji dua pihak (two tail
test) dan uji satu pihak (one tail test). Uji satu pihak ada dua macam yaitu uji pihak kanan
dan uji pihak kiri,. Jenis uji mana yang akan digunakan tergantung pada bunyi kalimat
hipotesis.
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) yang datanya
interval atau ratio :
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif:
Uji dua pihak di gunakan bila hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan
hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan" (Ho=; Ha≠ )
hipotesis nol : Daya tahan berdiri pelayan toko tiap hari = 8 jam
hipotesis altematif : Daya tahan berdiri pelayan toko tiap hari ≠ 8 jam
Ha : µ ≠ 8 jam
Uji pihak kiri digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi "lebih besar atau sama
dengan (≥) ” dan hipotesis altenatifnya berbunyi “lebih kecil. ( <) ”, kata lebih besar atau
sama dengan sinonim “kata paling sedikit atau paling kecil”.
Ha : µ, < 400jam
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama
dengan (≤) " dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>) ". Kalimat lebih
kecil atau sama dengan sinonim dengan kata “paling besar”;
Hipotesis nol : Pedagang buah paling besar bisa menjual buah jeruk 100 kg tiap
hari.
Hipotesis alternatif : Pedagang buah dapat menjual buah jeruknya lebih dari 100 kg
tiap hari.
Pengujian hipotesis komparatif ini banyak digunakan dalam penelitian dan pengembangan,
khususnya dalam pengujian lapangan terbatas, lapangan utama dan lapangan Operasional.
Berikut ini dikemukakan pengujian komparatif dengan statistik parametris t-test dan
Analisis Varians. Kedua teknik statistik tersebut digunakan bila datanya berbentuk interval
atau ratio. Asumsi yang digunakan adalah sampel diambil secara random dan data
berdistribusi normal. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi
yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan.
Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian)
yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih. Bila Ho dalam
pengujian diterima, berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih tersebut dapat
digeneralisasikan untuk seluruh populasi di mana sampel-sampel diambil dengan taraf
kesalahan tertentu. Desain penelitian masih menggunakan variabel mandiri, (satu variabel)
seperti halnya dalam penelitian deskriptif, tetapi variabel tersebut berada pada populasi dan
sampel yang berbeda, atau pada populasi dan sampelyang sama tetapi pada waktu yang
berbeda. Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sampel dan komparasi
antara lebih dari dua sampel yang sering disebut komparasi k sampel. Selanjutnya setiap
model komparasi sampel dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan
sampel yang tidak berkorelasi disebut dengan sampel independen. Sampel yang berkorelasi
biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen. Sebagai contoh dalam membuat
perbandingan kemampuan kerja pegawai sebelum menggunakan produk baru dengan yang
sudah menggunakan produk baru, membandingkan nilai pretest dan postest dan
membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pegawai yang menggunakan
produk/alat baru dan yang tidak). Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan
satu sama lain, misalnya akan membandingkan kemampuan kerja lulusan SMU dan SMK,
membandingkan penghasilan petani dan nelayan dan sebagainya.
Berikut ini diberikan contoh pengujian komparatif dengan Nest independen dan
berpasangan dan analisis varian satu jalan dan 2 jalan (one way dan two way analysis
varians). Rumus t-test berpasangan dan independen dengan varian tidak homogen dan
varian homogen ditunjukkan pada rumus.
Rumus t-test untuk sampel
berpasangan/berkorelasi
Analisis varians juga dapat digunakan pada pengujian eksternal produk, baik uji
lapangan terbatas (preliminary field testing, ujian lapangan utama (main field testing),
maupun uji lapangan operasional (operational field testing). Bila pengujian produk
dilakukan pada kelompok yang jumlahnya lebih dari dua (k sampel), dan datanya interval
atau ratio, maka untuk pengujian hipotesisnya akan menggunakan analisa varians satu jalan
(one way anova). Bila setiap kelompok sampel dikategorikan (misal pria wanita) maka
pengujian hipotesisnya menggunakan analisis varians dua jalan (two way anova). Penelitian
untuk variabel yang sama, sering dilakukan pada sampel yang jumlahnya lebih dari dua (k
sampel), misalnya 3, 4 atau 10 kelompok sampel. Selanjutnya berdasarkan sampel yang
diambil secara random tersebut, akan dianalisis apakah rata-rata (mean) antara kelompok
sampel satu dan kelompok sampel yang lain berbeda secara signifikan atau tidak.
Signifikan artinya perbedaan atau persamaan rata-rata dari sampel-sampel tersebut dapat di
generalisasikan terhadap populasi dari mana sampel-sampel tersebut diambil. Jadi
perbedaannya bukan hanya terjadi pada sampel-sampel itu saja.
Analisis varians klasifikasi tunggal, yang sering juga disebut mova satu jalan digunakan
untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel, bila pada setiap sampel hanya terdiri
atas satu kategori, sedangkan Anova Klasifikasi Ganda] dua Jalan digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila pada setiap sampel terdiri atas dua atau lebih
kategori.
Seperti telah dikemukakan bahwa, analisis varians merupakan teknik statistik parametris
inferensial, yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel secara
serempak. Oleh karena itu, dalam penelitian akan terdapat 3, 4 atau lebih kelompok sampel
yang selanjutnya digunakan sebagai dasar perhitungan untuk pengujian hipotesis. Setiap
sampel akan mempunyai Mean (rata-rata) dan Varians (simpangan baku kuadrat).
Karena dalam pengujian hipotesi melibatkan lebih dari dua kelompok sampel, maka akan
terdapat beberapa macam JK, yaitu:
1. Jumlah Kuadrat Total (𝐽𝐾𝑡𝑜𝑡 ) merupakan penjumlahan kuadrat deviasi nilai individual
dengan 𝑀𝑡𝑜𝑡
𝐽𝐾𝑡𝑜𝑡 = (𝑋1𝑖 − 𝑀𝑡𝑜𝑡 )² + (𝑋2𝑖 − 𝑀𝑡𝑜𝑡 )² +…..+ (𝑋𝑛𝑖 − 𝑀𝑡𝑜𝑡 )²
𝑛1 𝑀1 + 𝑛2 𝑀2 +⋯+𝑛𝑛 𝑀𝑛
𝑀𝑡𝑜𝑡 = 𝑛1 + 𝑛2 +⋯+𝑛𝑛
Setiap sumber variasi didampingi dengan dk, dan dk untuk setiap sumber variasi tidak
sama.
Total dk = N – 1
Untuk dapat menghitung harga F hitung, maka beberapa sumber variansi harus dihitung
mean kelompoknya, yang meliputi Mean Antar Kelompok dan Mean dalam kelompok
Jadi untuk pengujian hipotesis dengan anova klasifikasi tunggal diperlukan langkah-
langkah sebagai berikut: